Chapter 11 Adik Bayi

Joe membagi pandangan kepada ketiga orang dihadapannya, Tuan Daniel merasa sesak nafas menunggu apa yang akan disampaikan oleh Asisten Rian ini.

"Saya diutus langsung oleh tuan Rian untuk mengantar draf perjanjian bisnis yang sempat tertunda kemarin. Disitu tuan juga sudah membubuhkan tanda tangannya. Secepatnya kerjasama ini akan berjalan." Ucapan asisten Joe terjeda ia kembali menatap seluruh anggota keluarga Velia itu. "Dan mengenai pernikahan nona Velia dan tuan Rian. Kemarin tuan Rian sudah meminta saya mengurus berkas-berkas untuk di legalkan di KUA. Dan tuan Rian berkata, anda tidak perlu khawatir tentang putri anda karena tuan Rian akan menjaganya." Lanjut Joe. Seketika David seakan tersambar petir mendengar kabar Velia menikah.

"A-apa maksud ucapan pria ini? Apa Velia benar sudah menikah?" tanya David tak percaya. Nyonya Bianca menatap David dengan pandangan yang sulit diartikan. Semua tahu bagaimana mereka dipisahkan karena hubungan terlarang yang pernah mereka jalani.

"Ya, yang kau dengar semuanya benar, adikmu sudah menikah." Kata Tuan Daniel datar.

David langsung pergi meninggalkan kedua orang tua Velia dan tamunya. Namun Joe tampak tak peduli dengan pria itu. Ia kembali fokus dengan apa yang harus ia sampaikan kepada mertua atasannya itu.

"Apa kita bisa lanjutkan pembicaraan kita?" tanya Joe dengan ekspresi wajah datarnya.

"I-iya silahkan .." Ujar tuan Daniel sungkan.

"Tuan Rian berpesan, agar anda tidak coba-coba untuk ikut campur urusan rumah tangga mereka. Karena bagaimanapun sekarang nona Velia menjadi tanggungjawab tuan Rian sepenuhnya."

Nyonya Bianca membeku. Apa ini artinya mereka sudah tidak bisa bertemu putrinya lagi?

"Maaf tuan, jika pertanyaan saya lancang. Apa itu artinya kami sudah tidak bisa menemui putri kami?" nyonya Bianca sudah tidak tahan untuk tidak bersuara.

"Tentu saja boleh. Dan harus atas seijin dan sepengetahuan tuan Rian. Ini dilakukan demi menjaga nama baik tuan Rian dan keluarga kalian. Karena tuan Rian tidak ingin kecolongan." Tutur asisten Joe, tuan Daniel dan Bianca menatap bingung.

"Maksud anda?" Daniel mengeryit.

"Anda tentu paham maksud saya. Pria tadi yang ada di antara kalian. Bukankah dia adalah anak angkat anda, yang anda asingkan karena dia hampir meniduri putri kesayangan anda?

Deg ..!!

Jantung tuan Daniel seakan berhenti berdetak. Sejauh mana menantunya mengetahui aib keluarganya?

"A-apa ..?"

"Tidak perlu terkejut. Tuan Rian sudah tahu segalanya. Tapi anda juga tidak perlu cemas, karena tuan Rian pasti bisa menyimpan rahasia ini rapat-rapat." Sambung Joe.

Setelah menyampaikan semua pesan tuannya Joe langsung pergi dari rumah konglomerat itu.

.

.

.

"Mami .." Ujar Zafrina manja.

"Iya sayang."

"Ina mau bobo sama mami." Gadis itu terus mengucek matanya karena mengantuk.

Velia tampak berpikir, ia tak ingin mengecewakan gadis kecil itu. Tapi dia juga merasa asing dengan situasi seperti ini. Terlebih dia belum memiliki pengalaman apapun soal mengurus anak.

"Ina bobo sama papi aja ya." Bujuk Rian, pria itu tau istrinya masih merasa aneh dengan situasi yang dihadapinya saat ini.

"No, Ina mau mami." Gadis kecil itu mulai merengek. Dan tak lama kemudian menangis. Velia pun merasa tak tega, akhirnya mengijinkan Zafrina tidur dengan mereka.

"Aku akan menemani disini sampai Ina tertidur. Setelah itu aku akan kembali ke kamarku." Bisik Rian tepat di telinga Velia. Bahkan pria itu sengaja menempelkan bibirnya di daun telinga Velia. Reflek daun telinga Velia langsung memerah. Bahkan bulu kuduk Velia meremang.

"Bisakah kau jaga kelakuanmu?" Velia melirik kesal kearah Rian. Rian hanya terkekeh melihat wajah kesal Velia.

"Mami sama papi ngomongin apa sih? Ina pengen tau." Kata Zafrina yang bersandar di bahu Rian dengan mata setengah terpejam.

"Papi lagi bahas soal adik bayi untuk Ina." Kata Rian, sontak Zafrina langsung membuka matanya lebar-lebar.

"Ina mau papi, Ina mau adik bayi. Adik bayinya yang banyak ya papi, ya mami?" Ujar Zafrina dengan mata yang membulat.

Velia kali ini benar-benar habis kesabaran. Ia mencubit perut Rian dengan keras.

"Auh .." desis Rian meringis kesakitan.

"Papi kenapa?" tanya Zafrina, rasa kantuknya langsung menghilang saat membahas soal adik bayi.

"Papi digigit semut sayang." Kata Rian mendelik kesal kearah Velia, Velia mendengus ia berjalan mendahului Rian.

Kini ketiga orang itu sedang merebahkan diri mereka. Si kecil Zafrina mengatur posisi tidur mereka, Zafrina tidak mau tidur didekat Rian. Ia memilih di samping Velia dan meminta Rian ada dibelakang tubuh Velia. Menimbulkan perasaan tak nyaman pada diri Velia. Posisi yang membuat Velia semakin menegang, karena gadis kecil itu mau jika Rian tidur memeluk maminya.

"Mami, kapan adik bayinya ada di perut mami?" tanya Zafrina bersemangat.

"Jika Ina sudah mau tidur dikamar sendiri, baru papi dan mami bisa buatin Ina adik bayi."Jawab Rian. Velia langsung berbalik dan melotot ke arah Rian.

Pikiran pria ini benar-benar mesum sekali. Bahkan mulutnya dengan sangat mudah melempar kata-kata vulgar. Velia hanya khawatir, jika anak kecil itu akan terus merengek meminta adik bayi.

"Bisakah kamu diam?" Ujar Velia ketus.

"Tapi Ina mau bantu bikin adik bayinya papi." Gadis itu mulai merengek."

Velia semakin melotot pada Rian.

"Mami boleh ya, Ina mau lihat. Nanti Ina janji bantu mami bikin adik bayi?" kata Zafrina, mata gadis itu sudah basah, kalimatnya penuh permohonan. Velia sungguh dibuat pusing dengan ulah Rian yang menyebabkan Zafrina menangis.

"Ina sayang, jangan dengerin omongan papi ya." Kata Velia, gadis kecil itu menangis. Velia semakin tak tega melihatnya.

Velia sampai menarik nafas dalam-dalam. Ia harus mengatur emosinya.

"Sayang, Ina sudah janji sama mami kan mau jadi anak baik." Ujar Velia sedikit tegas namun juga lembut, dan benar saja anak sambungnya seketika terdiam dan mengangguk patuh.

"Iya mami." Kata Zafrina.

"Jadi kalo Ina anak baik, Ina tidak boleh menangis." Bujuk Velia. Gadis itu mengangguk, lalu kembali ke posisi awal memeluk tubuh Velia.

"Maaf mami,"

"Iya sayang. Zafrina hanya harus jadi anak yang baik supaya nanti adik bayinya mau keluar." Kata Velia.

"Memangnya sekarang adik bayinya dimana mami?" tanya gadis kecil itu polos.

"Emm .. mungkin adik bayinya sedang bersembunyi." Jawab Velia mulai resah. Pertanyaan gadis itu sangat kritis. Sehingga Velia kesulitan untuk menjawabnya.

"Besok kita cari ya mami .. Hoaam!" Zafrina menguap. Matanya mulai terpejam. Velia mengusap lembut rambut Zafrina yang berwarna kecoklatan.

Setelah memastikannya Zafrina tidur, Velia hendak pergi dari sana untuk kembali ke kamarnya. Namun ternyata Rian juga sudah tertidur pulas memeluk tubuh Velia. Gadis itu mendesah berat. Ia ingin sekali menghempaskan tangan pria itu. Tapi wajah polos Rian saat tertidur membuat Velia merasa tak tega. Akhirnya gadis itu ikut memejamkan mata.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Guys maaf ya othor masih belum bisa tertib Up.

Semoga kalian masih mau sabar menunggu sampai othor kembali bisa up 2x sehari.

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

adek bayinya masih di toko ina... yuk beli yuuuukkk 🤣🤣

2024-08-28

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

🤣🤣🤣🤣🤣

2024-07-31

0

Defrin

Defrin

ya tidur bersama deh

2023-08-29

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!