Chapter 10 Papi awas ya!

Rian menatap mata Velia dalam. Ada keraguan Dimata pria itu. Dan keresahan di wajah Velia.

"Jika kau tak mau mengatakannya tak apa-apa." Ujar Velia hendak berdiri. Namun Rian menggenggam pergelangan tangan Velia hingga gadis itu jatuh di pangkuan Rian.

Seketika tubuh Velia membeku. Wajahnya memerah karena malu. Namun tubuhnya sulit untuk di kendalikan.

"Jika aku menceritakan semua masa laluku. Apa kau mau membuka hatimu untukku?"

Deg ..!!

Jantung Velia seakan bermaraton melihat tatapan mata yang begitu hangat. Dan tak tau dorongan dari mana Velia mengangguk perlahan.

Rian mengusap dagu Velia lembut. Dan tersenyum, senyum yang mampu membuat Velia merasa semakin tak karuan.

"Dulu aku memiliki seseorang yang spesial di hatiku. Namun wanita itu pergi memilih pria lain. Orangtuaku memaksaku menikah agar aku bisa memberikan mereka keturunan. Namun aku salah menanggapi permintaan mereka. Aku sudah tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita manapun karena hatiku masih tertaut pada wanita yang itu. Sampai akhirnya aku ingin menyewa rahim seseorang untuk melahirkan keturunanku. Dan saat itu takdir mempertemukanku dengan Dian, ibu Zafrina."

Velia membelalak tak percaya. Ia kira menyewa rahim hanya ada di novel yang pernah ia baca.

"Dia dijadikan penebus hutang pamannya padaku. Namun aku memberi syarat padanya anak yang terlahir haruslah laki-laki. Aku tidak ingin anak perempuan." Kata Rian sembari melirik Zafrina yang masih asyik dengan pensil warna dan bukunya. --- "Saat kandungan Dian menginjak 5 bulan kami melakukan pemeriksaan dan hasilnya memang dia mengandung anak perempuan. Saat itu aku langsung meninggalkannya. Dan itu penyesalan terbesarku. Meninggalkan seorang gadis sendirian saat sedang mengandung anakku. Bahkan aku tak peduli kesulitan apa yang dia hadapi saat itu." Kata Rian, matanya bahkan berkaca-kaca.

Velia menatap Rian iba, tanpa sadar tangannya bergerak mengusap bahu Rian. Rian tersenyum getir.

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya. Bagaimana kalian bisa bertemu kembali?"

"Takdir kami benar-benar lucu. Dian menikah dengan seorang pria. Karena menjadi ibu susu dari anak pria itu. Dan kau tahu siapa ibu kandung dari anak pria itu?"

"Wanita yang kau cintai." Tebak Velia dan Rian. mengangguk. Velia membelalak sambil menutup mulutnya semakin tak percaya.

"Kau benar wanita itu bernama Selena, setelah melahirkan wanita itu kembali padaku. Ia meninggalkan pria itu dan anaknya hanya demi mengejar karirnya. Selain itu anak mereka sedikit berbeda. Karena saat hamil Selena selalu mengkonsumsi alkohol." Sambung Rian.

Velia langsung menitikkan air matanya. "Bagaimana bisa, ada ibu sekejam itu?" ujarnya terisak.

"Mami, mami kenapa?" tanya Zafrina terkejut melihat ibu sambungnya menangis.

Velia buru-buru menghapus air matanya. "Mami baik-baik saja sayang."

"Papi awas ya! kalo papi bikin mami Ina nangis, Ina laporin papi sama opa." Ujar Zafrina ketus.

"Iya, papi ga akan bikin mami menangis." Kata Rian sambil tersenyum. Zafrina kembali sibuk dengan kegiatannya namun sesekali melirik Rian dan Velia.

Rian menatap Velia lembut. Ternyata selain bar-bar gadis ini memiliki hati yang lembut. Ia mengusap rambut Velia yang ada di dekat wajah gadis itu. Perlahan Rian mengecup kening Velia yang tertutup anak rambut.

"Aku tau aku memiliki masa lalu yang buruk. Tapi aku berharap kamu bersedia selalu disampingku menemaniku memperbaiki kesalahan yang pernah ku perbuat." Kata Rian lembut. Entah mengapa mendapat perlakuan seperti itu dari Rian membuat hati Velia bimbang.

"Aku mau turun." Kata Velia, ia baru sadar jika dari tadi ia duduk diatas pangkuan Rian. Bukannya melepaskan, Rian justru mempererat pelukannya.

"Kau belum selesai mendengar ceritaku." Kata Rian.

"Tapi aku tidak bisa mendengar kejahatan kalian." Ujar Velia.

"Aku bukan jahat, aku hanya naif." Kata Rian membela diri.

"Sama saja. Kau dan wanita itu sama-sama jahatnya." Kata Velia.

"Katanya kau ingin tau tentang pertemuanku dengan Zafrina."

"Baiklah lanjutkan." Ujar Velia.

"Aku bertemu lagi dengan mereka tanpa sengaja, saat aku ada di Amerika. Mereka juga berada disana. Saat itu di lift aku melihat Zafrina kecil berusia sekitar 3 atau 4 bulan. Gadis kecil itu tertawa ke arahku dan merentangkan tangannya padaku. Saat melihat matanya aku merasa tak rela jika ada pria lain yang akan ia panggil dengan sebutan papa. Sejak saat itu aku tak pernah tenang. Aku mengawasi mereka dari jauh. Memastikan keadaan putriku baik-baik saja. Semua itu kulakukan untuk menebus semua rasa bersalahku." Kata Rian mengakhiri ceritanya.

Velia mengangguk-angguk mengerti. "Lalu bagaimana dengan wanita jahat itu. Kenapa kau tidak menikahinya, kenapa justru malah menikahiku? Bukankah kau mencintainya?" tanya Velia.

"Cinta itu hilang dengan sendirinya. Wanita itu sudah lama mati." Kata Rian datar.

"Aku turut bersedih. Nasibmu miris sekali."

"Apa bedanya aku dan kamu? pada akhirnya kita sama-sama tak bisa mendapatkan orang yang kita cintai." Ejek Rian. Wajah Velia membesi matanya mendelik kesal kearah Rian.

"Kau tahu apa tentangku?" tanya Velia dingin.

Rian kembali mengusap pipi Velia. "Aku tahu banyak tentangmu. Tentang laki-laki yang selama ini kau cintai. Tapi aku tak akan membiarkan siapapun mengisi hatimu dengan nama mereka. Hanya aku yang boleh mengisinya. Karena kau istriku." Ujar Rian.

Velia membeku mendengar ucapan Rian. Kenapa mendadak pria ini menjadi romantis sekali. Velia menggigit bibir bawahnya.

.

.

.

David tiba di bandara Soekarno-Hatta sore itu. Di sebelahnya berdiri seorang gadis cantik yang mengandeng lengannya dengan erat.

"Apa kita langsung ke apartemen?" tanya wanita itu.

"Tidak. Kamu pulanglah dulu kesana. Aku akan menemui keluargaku dulu." Kata David.

"Kapan kau akan memperkenalkanku pada mereka?" tanya wanita itu manja.

"Nanti jika sudah tiba saatnya. Aku akan perkenalkan kau dengan keluargaku." Ujar David dingin.

"Tapi sayang .."

"Diamlah Stevi." David menaikkan nada suaranya. Stevi langsung terdiam.

Keduanya naik ke dalam taksi yang David pesan. Setelah beberapa saat David menurunkan Stevi di depan pelataran apartemennya. Gadis itu turun dengan wajah cemberut. David melanjutkan perjalanan menuju rumah Daniel dan Bianca.

Di rumah kedua orangtua Velia, Daniel dan Bianca sedang menunggu seseorang. Tak lama sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah mereka. Seorang pria tinggi tegap berparas tampan turun dari mobil itu. Pria itu memakai setelan jas dan terlihat sangat gagah. Bianca sampai ternganga melihat orang suruhan Rian itu.

"Selamat sore tuan. Saya diperintahkan oleh tuan Rian untuk menyampaikan pesannya kepada anda." Kata pria itu.

"Oh.. asisten Joe. Kami sudah menunggu anda sejak tadi." Kata Tuan Daniel.

"Mereka bertiga masuk ke dalam rumah. Namun belum sempat tuan Daniel mempersilahkan duduk tamunya. David tiba-tiba langsung masuk.

"Dad - mom i Miss you so much." Ujar David tanpa memperdulikan keberadaan Joe.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Maaf up siang dan mungkin cm bisa satu bab

Othor lagi masuk angin. Badannya dari kemarin ga bisa diajak kompromi.

Jangan lupa ini Senin. Yang mau bagi vote untuk Rian dan Velia dipersilahkan.

Terpopuler

Comments

ira

ira

ternyata seperti itu kebenarannya,ish David ini sungguh TDK sopan

2024-05-06

0

aku

aku

sebagian banyak Penulis atau di sebut Author di Novel Toon,..
berkeluh kesah atau membuat alasan,...
Bahwa mereka sibuk,..untuk melanjutkan Novelnya,..
atau mereka mengatakan sedang menyelesaikan urusan.
jadi mengundang para pembaca untuk memakluminya,...
Jadi NT,...diam saja atas keluhan itu.

2023-10-15

6

Defrin

Defrin

dasar david tak sopan

2023-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!