Chapter 8 Otak kotor

Bukan Zona bocil

Zafrina duduk di samping Velia. Malam ini untuk kali pertama Velia makan malam bersama putri sambungnya.

Zafrina mau disuapi? tanya Velia. gadis itu menggeleng.

"Tidak, kata mama Zafrina sudah besar harus mandiri." Ujar gadis kecil itu. Tapi ucapan gadis itu mampu membuat mood Velia anjlok. Mama yang Zafrina sebut tadi pastilah mantan istri Rian. Tapi apa alasannya merek berpisah?

"Ah terserah .. bukan urusanku." Gumam Velia.

"Mami ngomong sama Ina?" tanya Zafrina yang tak begitu jelas mendengar gumaman Velia.

"Tidak Sayang .." Velia terus menunduk karena dari tadi Rian terus menatapnya.

Zafrina benar-benar menyelesaikan makannya sendiri tanpa bantuan siapapun. Rian merasa bangga dengan putrinya.

"Papi bolehkah nanti Ina tidur dengan mami Veli?" tanya Zafrina menatap penuh harap. Rian menatap sebentar kearah gadis itu. Namun gadis itu membuang muka. Maka Rian menyimpulkan jika Velia masih belum menerima Zafrina sepenuhnya.

"Besok saja tidur sama mami Veli, sekarang Ina tidur dengan papi dulu ya. Papi kangen dengan Zafrina." Ujar pria itu. Velia hanya melirik interaksi antara Rian dan Zafrina. Ia seperti melihat sosok papanya di diri Rian. Begitu lembut dan penyayang.

"Tapi kenapa papi dan mami tidak tidur berdua seperti mama dan papa Gerry?" tanya Zafrina.

Rian menggaruk pelipisnya. Ia bingung harus menjelaskan apa kepada gadis kecil itu.

"Sayang, mami sama papi tidurnya terpisah karena papi ingin menghabiskan waktu dengan Zafrina." Kata Velia menimpali pembicaraan ayah dan anak itu.

Zafrina menatap dengan intens pada Velia. Akhirnya gadis kecil itu mengangguk dan mau mengerti dengan alasan yang dibuat Velia.

Zafrina sudah naik diatas tempat tidur sambil memeluk bonekanya. Siang tadi Gerry mengirim barang-barang Zafrina dengan tatapan mengejek

Flashback

Gerry mengendarai motor matic milik Sekar menuju rumah lamanya yang kini sudah beralih tangan pada Velia. Sesampainya disana ia mengetuk pintu, dan dibukakan oleh seorang gadis muda.

"Cari siapa ya tuan?" tanya gadis itu menatap Gerry tanpa berkedip.

"Aku mencari penghuni rumah ini." Jawab Gerry datar.

Rian keluar sambil menggendong Zafrina. Gadis kecil itu berteriak nyaring hingga membuat wajah Rian sedikit menjauh.

"Papa ..." Teriak Zafrina, Gerry tersenyum. Dijag semakin terpesona dengan ketampanan Gerry.

"Hai princess-nya papa. Apa kau senang memiliki mami baru?" tanya Gerry. Zafrina tersenyum dan mengangguk.

Gerry menyerahkan boneka kesayangan Zafrina. "Sayang, main dulu sama mami ya. Papa mau ngomong sama papi Rian dulu." Ujar Gerry lembut.

"Hei kamu, bawa putriku masuk." Perintah Rian pada Dijah. Gadis itu mengangguk lalu menggandeng Zafrina.

Gerry menatap Rian, dengan tatapan seakan-akan menertawakan Rian.

"Wah wah wah, apa jadinya jika aku katakan kepada dunia. Jika seorang keturunan Anggara Al Fares yang begitu disegani menikah karena digrebek warga." Ujar Gerry terkekeh.

"Tutup mulutmu. Kau pikir aku juga tak punya aib mu?" sahut Rian.

"Ya ya ya, terserah kau saja. Semoga kau bahagia dengan pernikahanmu." Kata Gerry menepuk pundak Rian.

Ia langsung berpamitan dan kembali ke rumah Sekar. Karena ia meninggalkan Dian yang masih terbaring lemah.

Flashback end

Selepas membacakan buku cerita dan menidurkan Zafrina, Rian menghampiri kamar Velia. Rian mengetuk kamar gadis itu.

"Bisakah kita bicara sebentar." Tanya Rian.

Velia keluar dari kamar dan menutupnya. Ia berjalan mendahului Rian duduk di ruang tamu.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Velia malas. Hari ini kejutan yang diberikan Rian benar-benar membuat Velia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Mengetahui pria itu duda dan memiliki anak dari seorang wanita yang cantik dan anggun membuatnya merasa minder dengan dirinya sendiri.

"Maaf karena aku tidak mengatakan padamu sejak awal jika aku sudah memiliki anak."

"Tak masalah, toh kita tidak benar-benar dalam ikatan yang serius." Jawab Velia acuh. Rian mengepalkan tangannya mendengar jawaban Velia. Tapi sebisa mungkin dia harus mengontrol emosinya agar tidak terpancing emosinya.

"Kau salah besar nona. Aku tidak akan pernah melepaskan dirimu." Ujar Rian enteng, Velia melirik tajam ke arah Rian.

"Apa maumu sebenarnya?"

"Aku akan mengikatmu selamanya untuk berada di sisiku." Kata Rian dengan seringai tipis. Ia sudah memutuskan akan mempertahankan pernikahan ini apapun yang terjadi.

Velia ingin sekali mere*mas wajah Rian saat ini. Ia sungguh sangat benci pada pria itu. Sejenak Velia berpikir. Dirinya langsung tersenyum saat mendapat ide dan ia berkata.

"Kau boleh mengikat diriku. Tapi tidak dengan hatiku. Karena aku sudah mencintai pria .." Ucapan Velia terhenti kala bibir Rian dengan kasar menyesap bibir tipisnya dan me*lum*at*nya. Velia terbelalak kaget, saat lidah Rian mulai menyusup dan bermain liar di dalam rongga mulut Velia.

Rian melepaskan pagutannya saat Velia mulai kehabisan nafas. Rian mengusap bibir Velia dengan lembut.

"Jangan pernah mengatakan kau mencintai pria lain. Hanya aku yang boleh kau cintai. Dan aku akan menendang nama pria itu dari hatimu." Ujar Rian tanpa ragu.

"K-kamu .." Velia benar-benar kehabisan kata-kata. Ia berdiri menatap Rian penuh dengan aura permusuhan. Dan dengan gerakan cepat dia menendang adik kecil Rian. Hingga pria itu langsung menjerit kesakitan.

"Ka-kau benar-benar gadis bar-bar." Ujar Rian sambil mendesis merasakan adik kecilnya berdenyut hebat.

"Ini baru peringatan. Sekali lagi kamu berani menciumku sembarangan akan ku patahkan dia menjadi dua." Kata Veli sembari melirik pusaka Rian.

Rian terus memegangi pusaka miliknya yang terasa nyeri. Ia berjanji akan membuat perhitungan pada gadis bar-bar itu.

"Tunggu saja pembalasan dariku gadis bar-bar. Aku akan pastikan kau mendapatkan hukuman atas apa yang kau lakukan pada benda berharga milikku." Gumam Rian.

Velia masuk ke kamarnya dan menutup pintu lalu menguncinya. Detak jantungnya masih tak beraturan dan tubuhnya gemetaran. Hampir saja dia terbuai dengan ciuman Rian. Meskipun pria itu menciumnya kasar, entah mengapa Velia malah merasa ada sensasi tersendiri hingga membuatnya hampir saja mendesah. Bibir Rian juga rasanya manis. Velia terus menyentuh bibirnya.

Meskipun ini bukanlah ciuman pertamanya tapi justru Velia terkesan dengan cara Rian menciumnya tadi.

Velia langsung mengetuk kepalanya sendiri saat otaknya tiba-tiba memikirkan hal-hal kotor.

"Aku harus menjauh darinya ini benar-benar berbahaya." Kata Velia pada dirinya sendiri.

Gadis itupun berjalan kearah ranjang dan menghempaskan tubuhnya dan tak lama ia terlelap.

.

.

.

Velia bergerak resah fantasi liarnya membawa geleyar aneh yang berpusat pada inti tubuh Velia hingga rasanya ia ingin kencing saat itu juga.

Velia melenguh saat merasakan ada sentuhan di area sensitif nya.

"Aah .. stop." Teriak Velia terengah-engah. Ia membuka matanya lebar-lebar dan menengok ke kanan dan ke kiri. Dan ternyata semua itu hanya mimpi yang terasa begitu nyata. Velia benar-benar merutuki otak kotornya.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Maaf telat up ya. Kerjaan rumah othor numpuk. Biasanya Sabtu misua libur bantu ngurus anak. Eh ini masuk kerja alhasil dari pagi tadi othor sibuk banget.

Jangan lupa seperti biasa like komen dan Vote.

Aku juga Nunggu kotak hadiahku bertambah.

Met Weekend semuanya salam sehat.

Terpopuler

Comments

ira

ira

kamu sih Veli main tendang adik kecil nya Rian jadi terbawa mimpi kn🤣🤣🤣

2024-05-06

1

Alanna Th

Alanna Th

velia kena kutukn benda pusaka rian

2023-10-16

1

Suryati Sujono

Suryati Sujono

🤣🤣🤣...rasain lo Valia

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!