Chapter 6 Hadiah

"Apa sekarang aku bisa berbicara serius denganmu?" tanya Rian, Velia mengangguk. --- "Apa kau keberatan dengan pernikahan ini?"

"Tentu saja. Aku kesini karena butuh ketenangan. Aku butuh sendiri untuk menjernihkan pikiranku. Dan kau mengacaukan semuanya." Ujar Velia.

"Tapi aku masih membutuhkan pernikahan ini." Kata Rian, Velia menyipitkan matanya. Apa maksud pria ini sebenarnya.

"Apa maksudmu?"

"Kau akan tau nanti. Yang pasti kau harus menuruti semua perkataanku karena sekarang aku adalah suamimu." Kata Rian. Velia ingin sekali menampar wajah Rian. Pria ini selalu saja berbuat sesukanya.

"Terserah .." Jawab Velia. Ia ingin beranjak ke kamar tapi Rian tiba-tiba mengangkat tubuhnya.

"Hei turunkan aku .." Ujar Velia meronta, Rian mendudukkan Velia di kursi meja makan. Dia sudah sangat lapar. Rian makan dengan lahapnya menu yang tersaji di atas meja. Velia sampai menelan ludahnya melihat cara makan Rian.

Setelah selesai makan, Mak Ijah mendatangi Velia. "Non, Mak mau ke pasar. Apa ada yang non butuhkan?"

"Tidak ada Mak, Mak beli saja keperluan seperti biasanya. Dan perlengkapan mandi yang sekiranya mau habis. Tunggu sebentar Mak, Veli ambil uangnya dulu." Veli hendak berdiri tapi buru-buru dicegah Rian.

"Katakan dimana kamu menaruh dompetmu akan aku ambilkan." Kata Rian.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri." Ujar Veli keras kepala. Rian mendengus kesal. Velia berjalan dengan kaki pincang masuk ke dalam kamar

dan mengambil uang yang ada di tasnya. Ia kembali ke meja makan dan menyelesaikan makannya.

"Mak apa di sekitar daerah sini ada mall?" tanya Rian. Karena jujur dia merasa risih memakai pakaian yang sama hampir dua hari.

"Ga ada den, adanya pasar. Ada toko besar swalayan tapi jauh." Kata Mak Ijah.

"Ada toko pakaian tidak? dan Tempat ambil uang di ATM?" tanya Rian lagi.

"Wah saya ga paham den, saya panggilkan anak Mak saja ya. Mungkin Dijah tau." Usul Mak Ijah.

"Panggil dua pemuda tadi saja Mak. Saya tidak nyaman berbicara dengan wanita selain istri saya." Jawab Rian. Velia menjatuhkan sendoknya sangking terkejut mendengar ucapan Rian. Rian menoleh ke arah Velia ia mengedipkan mata pada gadis itu. Velia berlagak seolah mau muntah.

Mak Ijah memanggil Yusuf dan Alif

Setelah memberikan uang pada mak Ijah, Velia kembali duduk dan menyantap salad buah. Rian sedang berbincang dengan Yusuf dan Alif.

"Aku akan keluar sebentar untuk mengambil uang di ATM, dan membeli beberapa pakaian. Apa kau mau sesuatu?" tanya Rian.

Mungkin sebagian orang yang mengenal Rian di dunia bisnis pasti sangat hafal dengan perangainya yang dingin dan kejam. Tapi dibalik itu semua Rian justru memiliki pribadi yang menyenangkan dan penyayang.

"Tidak, terimakasih. Kenapa tidak sekalian saja kamu pulang ke Jakarta?" ujar Velia dingin.

"Aku akan berada dimana istriku berada." Jawab Rian. Setelah berkata seperti itu Rian keluar bersama Yusuf dan Alif.

Veli hanya menatap punggung Rian, entah apakah semua ini dibenarkan. Sedangkan hatinya terikat hanya untuk David.

.

.

.

David terus melu*mat bibir wanita yang ada di pangkuannya itu. Tangan David bergerak masuk ke dalam dress yang dipakai wanita itu. Ia merem*as kedua bola sintal yang seperti squishy dihadapannya dengan lembut. Tangan David membuka dress gadis itu hingga menyisakan CD merah menyala. Karena sejak tadi wanita itu memang tidak memakai penutup bola squishy.

Dengan lihai wanita itu menurunkan kain penutup bagian bawah David hingga terpampang lah pusaka David yang tegak menjulang. Setelah memberikan sentuhan-sentuhan halus nan memabukkan gadis itu kembali duduk di pangkuan David hingga pusaka David tenggelam di dasar lembah kenikmatan milik wanitanya. David menggerakkan tubuhnya dengan enerjik. Matanya terpejam namun bayangan yang tampak adalah Veli sedang berada di atas tubuhnya dan ia sedang memacunya sekarang. Hentakan David semakin kencang hingga gadis itu menjerit lirih lalu mengerang. David menguarkan benih-benihnya di rahim gadis itu.

Wanita itu terkulai menyandarkan tubuhnya pada pundak David

.

.

.

Di pusat perbelanjaan yang tak begitu luas Rian mencari apa yang dia butuhkan. Beberapa potong baju santai dan kemeja kerja telah ia pilih. Meskipun jauh dari kata standarnya namun Rian tetap harus membelinya karena dia butuh berganti pakaian. Yusuf dan Alif juga diminta mengambil beberapa barang untuk keperluan mereka sendiri. Sebagai imbalan telah mengantarkan Rian kesana.

"Apakah disini ada toko elektronik? aku butuh laptop." Ujar Rian saat mereka sudah selesai dari toko pakaian.

Saat berjalan melewati toko pakaian wanita, Rian melihat sebuah pajangan manekin sudut bibirnya terangkat dia masuk ke toko itu dan membeli 3 set dengan warna yang berbeda. Dan meminta pelayan toko itu untuk membungkusnya, semua pengunjung disana yang kebanyakan kaum hawa menjadi panas dingin melihat kedatangan pria tampan itu. Ditambah lagi pria itu membeli sesuatu yang membuat fantasi liar mereka mengembara.

Akhirnya ketiga pria itu kembali. Setelah mendapat semua yang Rian butuhkan. Yusuf dan Alif sangat senang ternyata Rian adalah orang yang baik dan tidak pelit. Bahkan Rian memberi mereka kartu namanya yang dilapisi emas yang hanya orang tertentu yang bisa memilikinya. Agar mereka berdua memiliki akses langsung untuk melamar pekerjaan di perusahaan Rian.

"Aku kira kau sudah kembali ke Jakarta." Ujar Velia.

"Kenapa, apa kau sudah merindukanku?" goda Rian. Velia mendelik mendengar ucapan Rian.

"Aku punya hadiah untukmu. Sebagai kado pernikahan kita." Kata Rian menyerahkan kotak berwarna merah. Sedang Velia dengan malas menerima kotak itu. --- "Bukalah..!" ujar Rian lagi dengan senyum yang tidak pernah pudar dari bibirnya. Velia merasa berdebar melihat senyum pria yang sekarang berstatus suaminya itu.

Namun saat jemari lentik Velia membuka kotak itu matanya langsung membulat. Dia melempar kotak itu kearah Rian.

"Kau .. kenapa kau memberiku benda menjijikkan seperti itu." Ujar Velia marah sekaligus malu bukan main. Hadiah yang diberikan Rian berupa lingerie tipis satu set dengan b*a dan CD model g-string.

Rian terbahak-bahak melihat reaksi Velia. Ia memungut kotak itu dan mengambil isinya yang berhamburan. Lalu mendekati Velia.

"Pergi ..! menjauhkan dariku. Dasar mesum." Teriak Velia, tapi Rian tetap mendekat dan duduk di samping Velia.

"Jangan marah, aku tidak memintamu memakainya sekarang. Aku akan menunggu saat kau benar-benar siap memakainya tanpa harus aku suruh.

"Dalam mimpimu .." Sahut Velia.

"Apa kau lupa ada Tuhan yang bisa dengan mudah membolak-balikkan hati manusia. Mungkin sekarang kau berkata benci padaku. Tapi siapa yang tau jika kedepan kau akan tergila- gila denganku." Ujar Rian. Ia mendekatkan wajahnya pada Velia. Gadis itu mematung. Tubuhnya terasa kaku tak bisa bergerak. Apalagi dia dapat merasakan hembusan nafas Rian beraroma mint tepat didepan wajahnya. Reflek ia terpejam, Rian tersenyum dan mengusap bibir Velia.

Rian mengecup kening Velia, gadis itu langsung membuka matanya. Bahkan detak jantungnya yang tak beraturan dapat terdengar dengan jelas olehnya.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Maaf ya, kemarin othor beneran sibuk.

Jangan lupa like komen dan aku menunggu hadiah dan Vote kalian.

See you 😘😘

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

jangan ada perjanjian aneh2 lagi.. ntar lo nyesel rian

2024-09-20

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

yg sabar yah mas Rian velia masih labil

2023-10-19

0

nobita

nobita

uadahhh.. klo Velia gak mau sama suaminya.. mendingan Rian buat aku aja thor.. aku iklhas lahir batin kok... wkwkwkw

2023-10-15

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!