Chapter 5 Suami Velia

Setelah semua warga yang menjadi saksi pernikahannya pulang. Velia membanting pintu dengan kasar. Ia bahkan sama sekali tak menganggap keberadaan Rian.

Velia kembali ke kamarnya, ia butuh menenangkan dirinya. Velia mengambil ponsel barunya. Ia melihat nama seseorang di kontak itu. Seseorang yang begitu berarti untuknya. Seseorang yang membuat hari-harinya dulu berwarna.

Velia memandangi foto wallpaper ponselnya. Foto itu diambil sebelum mereka terpisah jarak dan waktu

Dengan tangan bergetar Velia menekan nama kontak bernama David.

📲 Velia : "Hai kak, apa kabar?"

📲 David : "Hai dear, kabarku baik-baik saja. Ada apa dear? apa kau tidak bisa tidur?" David melirik jam di dinding harusnya sekarang pukul 2 dini hari di Indonesia.

Bukannya menjawab Velia justru menangis terisak. David terkejut, ada apa dengan Velia.

📲 David : "Dear, apa kau baik-baik saja? ada apa kenapa kau menangis?"

Saat David sedang berbicara dengan Velia seorang wanita menghampirinya.

"Honey, ayo kita mandi dulu." Ujar wanita itu, David menoleh lalu dengan panik menutup ponselnya.

Sementara itu, setelah mendengar percakapan yang terbilang sedikit vulgar Velia menjatuhkan ponselnya. Ia menenggelamkan wajahnya diantara lututnya.

"Kenapa kau menjadi seperti ini kak." Gumam Velia lirih, lalu ia tertidur dalam posisi meringkuk memeluk lututnya.

Rian dapat mendengar suara Isak tangis Velia. Pria itu berpikir jika gadis aneh itu masih belum bisa menerima pernikahan ini. Tapi apapun yang terjadi demi Zafrina, Rian akan membuat gadis itu mau menerima takdirnya.

Rian melewati pintu kamar Velia dan masuk ke kamar yang tadi ditempatinya.

Ia kembali merebahkan tubuhnya. Matanya menerawang memikirkan putri semata wayangnya.

"Semoga kamu suka dengan kejutan papi sayang." Gumam Rian, ia tersenyum sendiri mengingat wajah kesal Velia.

.

.

.

Daniel tidur dengan tak tenang. Ia terus membolak-balik tubuhnya mencari posisi yang nyaman tapi tetap saja dia tidak bisa memejamkan matanya.

Bayangan wajah putri cantiknya selalu terbayang-bayang mengusik pikirannya.

Bianca terbangun melihat suaminya masih terjaga. "Ada apa pa?"

"Papa kepikiran Veli mah, apa sebaiknya kita sudahi masa hukuman David?" tanya Daniel pada Bianca.

"Mama sih terserah papa. Toh sekarang mau David disini atau disana juga sama saja. Veli sudah menikah."

"Tapi mereka kan bisa cerai ma!" kata Daniel.

"Ih amit-amit pa, papa doain putri kita jadi janda?" ujar Bianca tak terima.

"Bukan begitu mah, papa ragu sama tuan Rian Al Fares. Papa takut dia menyakiti putri papa." Ujar tuan Daniel.

"Kita lihat saja nanti pah." kata Bianca sambil menguap ia kembali merebahkan tubuhnya dan terlelap. Daniel berdecak kesal.

.

.

.

Pagi ini hawa begitu dingin menusuk. Rian merapatkan selimutnya. Namun hidungnya mencium bau masakan yang lezat. Kebetulan dirinya juga sangat lapar karena sejak kemarin perutnya sama sekali belum terisi.

Rian mencuci wajahnya dan mengambil sikat gigi baru yang ada di dalam kotak persediaan dibalik cermin di wastafel.

Rian berjalan keluar kamar. Ia melihat seorang wanita tua yang sedang memasak di dapur. Rian mendekati wanita tua itu.

"Ibu siapa?" tanya Rian.

"Eh aden, kenalin saya mak Ijah. Yang biasa bersih-bersih dirumah ini. Aden ini ..?"

"Oh saya Rian, suami Velia." Ujar Rian memperkenalkan diri. Mak Ijah sampai terbengong melihat wajah Rian.

"Beruntung neng Velia dapat suami ganteng." Sahut seorang wanita muda yang muncul tiba-tiba di belakang Mak Ijah.

"Ini Dijah mas, anak saya." Kata Mak Ijah memperkenalkan putrinya.

"Tolong buatkan saya kopi." Kata Rian pada Dijah. Gadis itu mengangguk sambil tersipu malu. Namun Rian tak memperdulikan gadis itu.

Rian mengetuk pintu kamar Velia. Ia membuka kenop pintu dan ternyata sudah tidak terkunci

Rian melongok kedalam kamar itu tapi kosong, tak ada siapapun di sana.

Rian kembali ke dapur untuk menanyai Mak Ijah. "Apa anda tau dimana istriku?"

"Nona kalo kesini suka ke gunung sebelah sana untuk panjat tebing." Jawab Dijah, gadis itu berharap Rian menjadi ilfeel pada Velia.

"Apa kau tahu dimanakah tempatnya? tanya Rian.

"Saya tidak tau mas, biasanya nona kesana sama kang Yusuf dan kang Alif." Ucap Dijah, wajah Rian seketika memerah saat mendengar Velia pergi bersama laki-laki.

Tak lama suara mobil Jeep berhenti di pelataran rumah. Velia di gendong seorang pria berparas tampan. Rian mengepalkan tangannya. Dengan langkah cepat ia menghampiri istri dadakannya.

"Ada apa ini?" tanya Rian menatap tajam pria yang membopong Velia. Pria itu menurunkan Velia perlahan. Kabar pernikahan mereka sudah tersebar ke seluruh penjuru kampung. Jadi pria itu menghormati suami Velia.

"Aku tidak apa-apa. Lagipula apa pedulimu?" Sarkas Velia.

"Mbak Velia ga boleh gitu sama suaminya sendiri." Kata Dijah mencari perhatian Rian.

Yusuf dan Alif menatap jengah pada gadis kemayu itu. Velia malas menanggapi ucapan Dijah.

"Aku suamimu. Jelas aku peduli padamu. Bahkan kau pergi tanpa seijin dariku." Kata Rian tegas.

Velia justru menanggapi ucapan Rian hanya dengan tertawa.

"Selain namaku dan nama kedua orangtuaku

Kau tau apa tentangku? tanya Velia datar.

"Jangan mengujiku nona. Aku tau semua tentangmu. Bahkan story' tentang rumah inipun aku juga tahu." Kata Rian. ---- "Kalian keluarlah. Aku harus berbicara dengan gadis bar-bar ini." Kata Rian pada ketiga orang yang dari tadi mematung disana. Mereka semua menuruti ucapan Rian dan pergi dari ruangan itu.

Rian ke dapur mengambil baskom dan diisi air hangat. Ia mengambil handuk kecil dan minyak gosok yang ada di kotak P3K lalu membawanya keruang tamu.

Velia meluruskan kakinya. pergelangan kakinya bengkak. Rian mendekat dan meletakkan kaki Velia diatas pahanya. Perlahan-lahan Rian memijit pergelangan kaki Velia dengan memakai minyak gosok. Velia menggigit bibir bawahnya saat Rian menekan bagian yang sakit.

"Berteriaklah seperti kemarin kau meneriaki pak lurah." Ujar Rian. Wajah Velia seketika berubah masam. Ia tau pria ini sedang menyindirnya.

Setelah menggosok kaki Velia. Rian mengelap dengan handuk kering lalu kemudian dia mengompres bengkak pada pergelangan kaki Velia.

Gadis itu kembali tersihir dengan sikap lembut Rian. Namun dia tidak akan mudah luluh. Dia akan berusaha sebaik mungkin menjaga hatinya untuk David.

"Ku harap kau segera kembali kak. Aku sangat merindukanmu." Batin Velia.

.

.

.

Sedang di negara lain David cemas memikirkan Velia. Ia seharian terus melamun sampai usapan lembut di pundaknya membuatnya menoleh.

"Honey, ada apa? apa kau sedang ada masalah?" Tanya wanita itu halus.

"No, i'm ok." Jawab David mengusap Wajah wanita Itu. Wanita itu duduk di pangkuan David, ia membelai wajah David perlahan lalu menyesap bibir David yang begitu menggoda.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Jangan forget Like di setiap bab. Nabung bab boleh tapi like nya jangan sampai bolong-bolong. Othor aja Up nya ga bolong-bolong kok.

Mari kita bersimbiosis mutualisme. Saling menguntungkan. Aku kasih kalian bacaan seru kalian kasih aku like, hadiah atau Vote. Kalian happy othor juga.

By salam kecup dari jauh 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

katanya daniel org kaya raya n pastinya pintar tp tdk menyelidiki si david heeem atau membututi si david ,bnr3 deh ortu mcm pa nih katanya syng tp kok mlh memberikan anaknya ke manusia biadab y

2025-01-31

0

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

David sedang nina ninu ngapain di harapkan

2025-02-23

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

pdhl dah tau David sprti itu meski cuma denger dri tlp tpi velia masih aja ngarepin David

2024-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!