Rian terbengong mendengar ucapan lurah dan pemuka agama itu. Apakah Tuhan langsung mengabulkan doanya? Apakah ini solusi dari masalah yang dia hadapi? Tapi bagaimana jika gadis ini tidak bisa menerima Zafrina. Atau malah Zafrina yang tidak menerima kehadirannya. Karena gadis ini sungguh sangat bar-bar.
"Ah .. terserahlah. Jalani dulu saja yang ada di depan mata. Perkara nanti jika harus kembali menjadi duda aku pun tak masalah." batin Rian.
Pemikiran yang benar-benar lak*nat. Rian merasa diatas angin sekarang, karena sebentar lagi putrinya akan lebih sering tinggal dengannya.
Berbeda dengan Rian. Wajah Velia memucat, pikirannya benar-benar kacau. Angannya untuk menikmati kesendirian harus buyar di awal gara-gara pria arogan yang ada di sebelahnya. Velia menatap tajam kearah Rian. Namun pria itu acuh. Justru sekarang pria itu sedang fokus mendengarkan ucapan lurah dan pemuka agama itu dengan serius.
Velia langsung menginjak kaki Rian dengan keras.
"Auw .." Teriak Rian, semua yang ada disana langsung mengalihkan tatapan mata mereka kearah sumber suara. Rian hanya meringis kikuk.
Dia langsung mengarahkan tatapan yang begitu tajam kearah Velia tapi gadis itu berbalik membalas mengacuhkan dirinya.
"Begini nona, kami sepakat malam ini juga kalian harus menikah." Kata pak Lurah. Velia mendelik kesal.
"Kenapa kesepakatannya dibuat tanpa persetujuan kami." Protes Velia.
Lurah itu melirik Rian yang diam saja tanpa perlawanan. " Bagaimana mas bule, apakah setuju kami menikahkan anda. Ini kami lakukan semata-mata untuk menghindari Zinah dan fitnah.
"Kalau itu yang terbaik ya lakukan saja." Jawab Rian enteng. Velia semakin mendelik tapi Rian justru tersenyum miring.
"Ya Tuhan, salah apa aku?" Teriak Velia.
"Astaghfirullah .." Gumam semua orang yang ada disana. Rian hanya menahan senyum kepuasan. Kali ini dia akan membuat gadis bar-bar itu menjadi kucing penurut.
"Ayo nona, biar dibantu ibu-ibu disini untuk bersiap-siap." Kata pak lurah sedikit canggung setelah gadis itu berteriak.
"Apa nantinya pernikahan ini sah? secara saya memiliki ayah yang memiliki hak penuh sebagai wali nikah saya." Ujar Velia berusaha menggagalkan ide gila itu.
"Saya akan menghubungi orang tuanya pak lurah." Kata Rian, dia mengambil ponsel mahalnya. Dan mendial nomor tuan Daniel. Bahkan Rian menyalakan speaker ponselnya.
📲 Daniel : "Halo tuan Rian ada keperluan apa anda menghubungi saya?" tanya tuan Daniel bingung, karena untuk yang pertama kalinya Rian menghubungi dirinya sampai dua kali.
📲 Rian : "Begini tuan .."
"Papa tolong Veli pah." Teriak Velia. Pak lurah dan yang lain dibuat geleng kepala dengan tingkah bar-bar gadis itu.
"Semoga saja mas bule betah punya istri kaya mbak Veli ini. Cantik sih tapi kelakuannya itu lho.. banyak minusnya" Ujar Bagus berbisik pada Joni. Dan Joni hanya mengangguk saja membenarkan ucapan rekannya.
📲 Daniel : "Ada apa sebenarnya tuan?" tanya nya. Ia mulai mencemaskan putrinya kembali berbuat ulah pada Rian. Karena di dunia bisnis pria itu dikenal sangat dingin dan kejam.
📲 Lurah : "Mohon maaf tuan, saya lurah setempat. Kami mendapati putri anda sedang kumpul kebo dengan mas bule ini. Dan hukum adat disini menyatakan mereka harus dinikahkan.
"Si*alan dia kira saya kebo. Dasar lurah gila." Batin Rian tak terima dikatai kumpul kebo.
📲 Daniel : "Velia Agatha Hartanto, bisa-bisanya kamu mencoreng nama baik keluarga kita."
📲 Lurah : "Jadi bagaimana pak? apakah anda bersedia menyerahkan tanggung jawab Anda kepada penghulu sebagai wali nikah?"
"Papa jangan dengerin mereka. Jemput Veli sekarang pah. Veli ga mau nikah." teriak Velia karena posisi Rian dan Lurag sedikit jauh darinya.
📲 Daniel : "Saya pasrahkan semuanya sama kalian. Jika mereka melanggar maka nikahkan saja. Saya pasrahkan perwalian putri saya kepada penghulu. Dan tuan Al Fares saya tunggu penjelasan dari anda."
Daniel mematikan sambungan teleponnya. Kakinya lemas seketika putrinya yang begitu berharga menikah hanya karena di grebek warga. Benar-benar memalukan.
Bianca yang masih duduk dan mendengar percakapan tadi langsung menutup mulutnya tak percaya.
"Oh my God .. tadi barusan mama ngomong cuma becanda lho pah. Kok jadi beneran sih?"
"Mama sih, ngomong ga pake di filter dulu." Protes tuan Daniel.
"Emang mulut mama akuarium pake difilter?" Ujar Bianca tak terima. Keduanya sama-sama mendesah. Pikiran mereka benar-benar kacau.
"Tapi pah, yang jadi mantu kita kan Rian Al Fares, CEO tampan yang beneran cool pah ga rugi mama lahirin si Veli." Cerocos nyonya Bianca.
"Mama bisa diam ga sih. Masalahnya bukan siapa jodohnya tapi cara mereka menikah beneran bikin papa malu. Masa iya anak papa yang cantiknya paripurna nikah gara-gara digrebek warga. Ga kelas banget." Ujar tuan Daniel.
.
.
.
Veli kali ini sudah menitikkan air mata. Ia merasa bersalah sudah kabur dari rumah dan imbasnya sungguh luar biasa. Bahkan papa nya sepertinya marah kepadanya.
"Ayo mbak kita ganti pakaian dulu." Ujar salah seorang ibu-ibu.
"Ga perlu. Udah kalo kalian cuma mau nikahkan saya sama dia. Langsung aja, ga perlu ganti baju yang penting sah kan?" ujar Velia, ibu-ibu yang masih ada disana sebagai saksi hanya mengelus dada.
"Sabar ya aak bule. Calon istrinya galak." Celetuk seorang ibu bertubuh gempal. Velia melirik kesal.
Rian ijin ke kamar mandi sebentar untuk mencuci muka. Setidaknya nanti saat ijab kabul dirinya tidak dengan muka bantal. Rian merapikan baju yang dia kenakan dan menyisir rambutnya agar rapi. Ia mengaca sekali lagi.
"Perfect .." Gumam Rian, ia tersenyum miring melihat tampilannya di depan cermin.
Sedangkan Veli dipaksa berganti baju oleh ibu-ibu disana dan akhirnya dirinya pasrah saja saat didandani ibu-ibu itu
Setelah selesai Veli langsung digiring keluar. Setelah sebelumnya KTP miliknya dan Rian diminta guna sebagai bukti jika telah terjadi pernikahan. Rian sempat tertegun melihat wajah calon istrinya.
"Mari tuan Rian kita mulai .." Setelah membacakan syarat dan ketentuan kini tibalah Rian mengucap ikrar janji sucinya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Velia Agatha Hartanto binti Daniel Hartanto dengan mas kawin uang tunai sebesar satu juta rupiah dibayar tunai." Ucap Rian dengan lantang. Mahar yang diberikan jauh dari kata mewah. Karena hanya itu uang tunai Rian yang tersisa setelah mengikuti Veli uang yang dia bawa berkurang untuk membayar taksi.
"Bagaimana saksi?" teriak penghulu.
"Sah .." Sahut para saksi bersama-sama.
Veli kembali menjatuhkan air matanya. Ada luka yang tak kasat mata kini tertoreh dihatinya. Angan-angan yang dia bina dengan seseorang yang menguasai hatinya harus kandas karena kecerobohannya.
Setelah menandatangani beberapa kertas bermaterai akhirnya keduanya resmi menjadi sepasang suami istri. Tanpa cinta dan tanpa cincin.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Sad story'. Othor jadi up lagi pagi hari ini. Karena lagi² dikeluarga suami othor ada yang meninggal lagi. Kalo kalian ngikutin othor dari Menikahi Ibu susu Baby Zafa. Di part berapa othor juga lupa tepatnya 12hari yang lalu saudari dari suami othor meninggal gara gara covid. Nah hari ini adiknya dari Saudari suami othor itu menyusul cm belum pasti covid atau tidak. Tapi yang jelas setelah Vaksin beliau jatuh sakit hingga akhirnya meninggal. Dalam sebulan 3 anggota keluarga dari suami othor berpulang. Kami satu pekarangan, saling bertegur sapa. Ada rasa was-was, cemas. tapi othor sebisa mungkin mau slow aja. Soalnya othor ga bisa mikir yang berat².
So buat kalian yang diluar sana harus kerja dll. please banget jaga kesehatan, jaga kebersihan. Sayangi keluarga yang di rumah terutama diri sendiri.
Jangan lupa kopi nya buat othor buat teman begadang. biar ga ngantuk.
Like, vote dan komen. Thankyou yang sudah mendukung karya othor ini. Semoga bisa nangkring di Ranking NT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Muawanah
🤣🤣🤣🤣salfok SM papa ny Veli pas ngomong "yg cantik nya paripurna nikah nya digrebeg"😁
2025-01-28
0
ira
sabar ya veli 🤣🤣🤣🤣🤣nh kn mm Bianca lngsung kabul kn omongan nya🤣🤣🤣
2024-05-06
0
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Kata2 itu satu doa Bianca,Apalagi kamu ibunya lamgsung fi ACC aja doa kamu..😄😄😄
2024-04-17
0