Chapter 3 Dinikahkan

"Cepat katakan apa maumu?" Ujar Velia geram saat Rian tak kunjung melepaskan tangannya.

"Turuti semua kemauanku. Atau aku akan datangkan ayahmu kemari. Agar kau semakin dikurung seperti cerita Rapunzel." Ujar Rian tentu saja dia tau kisah-kisah seperti itu karena setiap Zafrina menginap selalu minta dibacakan kisah dongeng para princess.

"Apa Rapunzel? ha .. ha .. ha" Velia tertawa, sedang Rian sudah memasang wajah garang. --- muka kaya preman bacaannya Rapunzel." Ejek Velia. Rian yang tak terima mendapat hinaan dari gadis itu pun menarik tangan Velia hingga gadis itu membentur dada bidang Rian.

Kini tidak ada lagi jarak diantara keduanya, Velia dapat merasakan hembusan nafas Rian tepat berada di atas kepalanya. Velia mendongak sesaat tatapan mereka bertemu. Seakan tersihir oleh pesona Rian, tatapan Velia terkunci pada mata biru keabu-abuan milik Rian.

Rian mendekatkan wajahnya kearah Velia. Lalu berbisik "Tutup mulutmu agar serangga tidak masuk kedalamnya." Seketika Velia tersadar, wajahnya memerah malu bukan main.

"Apa maumu, cepat katakan dan pergi dari sini." Setelah Velia mengatakan hal itu. Tiba² hujan lebat turun. Memang sedari tadi cuaca disana sudah mendung.

Rian menyeringai. "Kau harus membiarkanku menumpang disini."

"Tapi .." telunjuk Rian sudah menempel di bibir tipis merah muda Velia.

"Diam, atau aku akan buat kau menyesal." Ancam Rian.

Entah mengapa Velia langsung terdiam. Bukan karena takut. Saat ini, berdua dengan pria arogan ini membuat hati Velia tiba-tiba berdebar tak karuan.

"**** ada apa denganku? kenapa aku membiarkan pria arogan ini mengaturku." Batin Velia.

Rian mengitari dalam rumah itu. Rumah yang begitu nyaman dan tenang. Rian menyukainya.

"Aku mau ke kamarku, kau silahkan berbuat apapun yang kau mau." Kata Velia. Lagi-lagi ucapannya akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Dan benar saja, Rian mengekor dibelakang Velia saat gadis itu masuk ke kamarnya Rian langsung ikut menyelinap masuk.

"Sebenarnya apa maumu?" tanya Velia sangat emosi. Namun Rian tetap santai menanggapinya.

"Tidak ada, aku hanya mengikuti saranmu untuk berbuat semauku." Kata Rian. Velia terdiam dia sudah kehabisan kata-kata. Ia memijit pelipisnya yang mendadak terasa pusing. Pasti gula darahnya naik.

"Apa kau baik² saja?" tanya Rian melihat Velia terpejam sambil memijat pelipisnya.

"Diamlah .." Kata Velia. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang tanpa memperdulikan Rian yang terus menatapnya.

Di rumah itu sebenarnya ada 2 orang yang selalu datang untuk membersihkan rumah itu. Dan pulang saat sore hari. Velia membeli rumah itu agar memiliki waktu sendiri. Dia gadis kaya yang tidak suka foya-foya. Dia gadis yang apa adanya dan tidak suka berpura-pura.

Velia tertidur karena merasa lelah. Berbeda dengan Velia, Rian justru mendekat ke arah ranjang dan memandang gadis itu.

"Gadis yang unik. Kau bahkan sama sekali tak memperdulikan bahaya yang saat ini mengintaimu.

Rian keluar dari kamar itu dan mencari kamar lain. Dia juga butuh istirahat. Setelah menghubungi Asistennya Rian masuk ke salah satu kamar dan membaringkan tubuhnya disana. Keduanya terlelap. Namun mereka tidak menyadari jika mereka telah melanggar aturan di tempat itu.

.

.

.

"Apa kamu yakin dengan yang kamu katakan Gus?" tanya pak lurah.

"Yakin sekali pak. Rumah yang sering di bersihkan Mak Ijah itu kan pemiliknya perempuan. Dan tadi perempuan itu masuk rumah sama laki-laki ganteng kaya bule. Wong saya lihat sendiri mereka turun dari taksi berbeda. Ya kan Jon?" Ucap Bagus, mencoba meyakinkan pak lurah.

"Betul begitu Jon?" tanya pak lurah.

"Iya pak." Jawab Joni.

"Ya sudah ayo bawa pak Bukhori sekalian. Jika mereka terbukti belum menikah. Kita nikahkan saja sekalian. Jangan sampai kampung kita kena kutukan karena membiarkan hal seperti ini terjadi." Kata pak lurah. Bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada di balai warga itu langsung berbondong-bondong mendatangi rumah Velia. Sedang gadis itu tak tau sama sekali jika sebentar lagi nasibnya akan berubah.

.

.

.

"Gimana pa? apa sebaiknya kita lapor polisi saja." Ujar Bianca cemas.

"Tenanglah, anak buahku sedang mencarinya. Semoga saja Velia tidak pergi jauh." Kata Tuan Daniel.

"Aku juga tidak habis pikir dengan tingkah putri kita. Apa sebaiknya kita nikahkan saja Velia." Kata Bianca.

"Kau tau sifatnya sangat keras menuruni sifat ayahku. Jika kita memaksanya bukankah akan membuatnya semakin membenci kita." Ujar Daniel.

Tanpa mereka tau sebentar lagi mereka akan segera mendapatkan kejutan dari putrinya.

.

.

.

Rian yang sedang tertidur merasa terusik dengan suara gedoran pintu. Begitu juga Velia, ia terbangun karena suara gedoran pintu yang tak kunjung berhenti.

Rian dan Velia keluar dari kamar masing-masing dengan wajah bantal mereka. Kerah kemeja Rian bahkan terbuka 3 kancing memperlihatkan dada bidang nan berbulu yang begitu seksi. Velia sama sekali tak memperhatikan penampilan Rian. Dengan masih mengucek matanya Velia membuka pintu diikuti Rian dibelakangnya.

"Masya Allah .." Ucap beberapa ibu-ibu yang melihat dada Rian yang berbulu tampak begitu menggoda.

Velia kaget melihat kerumunan orang berada diluar rumahnya. Seketika rasa kantuknya menghilang, perasaan Velia menjadi was-was.

"Ada apa ini bapak-bapak ibu-ibu semuanya? kenapa kalian berkumpul di rumah saya." Tanya Velia.

Pak lurah maju, didampingi pak Bukhori selaku pemuka agama dikampung tersebut dan juga berprofesi sebagai seorang penghulu.

"Maafkan kami mengganggu istirahat Anda nona .." Pak lurah pun belum begitu hafal nama Velia.

"Saya Velia pak." Ujar Velia --- silahkan masuk dulu pak." Velia membukakan pintunya lebar-lebar. Beberapa perwakilan masuk ke rumah Velia dan sebagian pulang. Rian yang belum terlalu mengenali situasi kehidupan di kampung hanya mengekor.

"Begini nona, apakah anda tahu aturan di kampung ini?" tanya pak lurah. Velia menggeleng.

"Di kampung ini dilarang tinggal bersama satu atap dengan orang yang bukan mahramnya. Jika hal itu terjadi kalian harus dinikahkan." Ujar pak lurah.

"Maaf saya belum mengerti maksud anda pak. Menikah?"Jawab Velia, dia bisa menangkap gelagat tak mengenakkan. Velia mulai cemas.

"Apakah mas bule ini suami nona Velia?" tanya pak Bukhori, dan Velia menggeleng. Semua memandang Velia dan Rian bergantian lalu berseru.

"Astaghfirullah .." Ujar semua yang ada disana kecuali Velia dan Rian yang masih menerka-nerka apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kalau begitu kami akan nikahkan kalian sekarang juga. Kami tidak ingin kampung ini terkena kutukan gara-gara ulah kalian." kata Pak lurah. Dan semua yang ada disana mengangguk kecuali kedua orang itu.

Duar ..!! suara petir membahana dari luar.

Velia terdiam, ia tak dapat berkata apa-apa lagi. Bibirnya mendadak kelu. Lelucon apa lagi ini? batinnya.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Ayo ayo semangat donk kasih likenya. jangan bolong-bolong. Ditunggu Vote dan hadiahnya juga guys.

Terpopuler

Comments

Taengo

Taengo

gkgkkgkgkg

2025-03-26

0

Muawanah

Muawanah

🤣🤣🤣 next aahh

2025-01-28

0

Warni Arni

Warni Arni

🤣

2025-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!