chapter 2 Kabur Kemana?

Velia sampai di cafe tempat janjian bertemu sahabatnya. Ia duduk di tempat biasanya dan memesan latte sambil menunggu sahabatnya datang.

Tak butuh waktu lama sahabat Velia datang bersama pacarnya.

"Seriusan mau kabur Vel?" tanya Dina sahabat Veli.

"Iya, udah cepet mana duitnya." Kata Velia tak sabaran.

"Iya sabar dulu kenapa sih?" Dina geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang tak sabaran itu. Ia membuka tasnya dan mengeluarkan amplop coklat yang berisi uang.

Velia langsung mengambil amplop itu tanpa basa-basi. Dia harus bergegas agar tidak tertangkap orang suruhan ayahnya.

"Pesan aja sesuka kalian, aku yang bayar. Waktuku ga banyak. Jadi cepetan." Kata Velia sesekali matanya melirik ke kiri dan ke kanan seperti maling yang takut ketahuan.

"Kamu mau kabur kemana?" tanya Dion pacar Dina.

"Maaf Yon, aku ga bisa kasih tahu kamu. Yang jelas aku harus pergi sekarang. Jangan lupa kabari aku kalo papa atau mamaku menghubungi kalian." Kata Velia, ia memeluk sahabatnya lalu bergegas pergi dari kafe itu.

.

.

.

Rian terus memikirkan caranya mempermalukan Velia, sampai dering ponselnya berbunyi. Menampilkan nama si pemanggil.

"Papi .." Rengek Zafrina saat video call tersambung. Wajah menggemaskan putrinya sungguh membuatnya tak ingin berlama-lama jauh dari gadis kecilnya.

"Ada apa sayang?"

"Papi lupa ya sama janji papi?" Ujar Zafrina kesal.

"No, papi tidak lupa. Tapi papa Gerry tidak memberi ijin sama papi, untuk membawa Zafrina liburan sayang."

"Kata papa Gerry boleh, asal papi bawa mami buat Ina." Rengek gadis itu. Lagi-lagi rival si*alannya itu mengompori putrinya yang suci.

"Sayang, papi harus cari mami yang benar-benar bisa sayang sama kamu. Papi ga bisa sembarangan memilih orang."

Wajah gadis kecilnya mulai berkaca-kaca.

"Papi ga sayang sama Ina, papi ga pengen deket-deket Ina ya? Papi jahat .. " Ujar Zafrina mulai menangis.

Inilah yang dibenci Pria itu. Melihat wajah polos itu menangis. Syarat dari Gerry benar-benar membebani dirinya. Ditambah putrinya yang sudah tidak sabaran ingin tinggal dengannya. Membuat Rian mengacak rambutnya kasar.

Wajah Zafrina sudah berganti menjadi wajah cantik nan teduh Dian. Wanita itu tersenyum. Rian masih saja sering di buat terpesona oleh kecantikan mantan istrinya itu.

"Maaf ya mas, Zafrina seperti itu." Kata Dian.

"Tidak apa-apa Dian. Terimakasih, dan tolong bujuk dia agar tidak marah kepadaku." Ujar Rian. Setelah itu ia mematikan sambungan teleponnya.

Rian mengusap wajahnya, ia benar-benar frustasi. Semua orang mendorongnya untuk menikah. Tapi jujur saja Rian sebenarnya enggan menikah lagi. Bukan karena apa, tapi rasanya Rian sungguh tak membutuhkan pendamping lagi.

.

.

.

Velia duduk di halte. Penampilannya kali ini jauh dari kata mewah. Dia hanya memakai celana panjang jeans dan kaos oblong longgar.

Setelah mencegat taksi Velia berniat mampir dulu ke sebuah mall.

"Veli .." Tegur pria yang mengikutinya tadi.

Velia menoleh menatap pria itu. Wajah Velia berbinar saat melihat Pria yang sempat disukainya ada di depannya.

"Hai kak Michael." Balas Velia.

Michael menatap Velia seperti mangsa yang sangat menggiurkan. Apa lagi gadis itu terkenal kaya raya dan memiliki banyak uang.

"Mau kemana Vel?" tanya Michael basa-basi. Velia awalnya ingin berbasa basi sebentar dengan Michael namun matanya tanpa sengaja melihat rekan bisnis papanya yang beberapa waktu lalu bertingah menyebabkan hingga akhirnya membuatnya dihukum.

"Aku sedang ada urusan kak. Maaf aku buru-buru." Kata Velia, matanya sesekali melirik pria yang berada tak jauh darinya.

Pria itu juga sebenarnya sudah melihat Velia. Ia terkejut melihat penampilan Velia yang berbeda dari saat pertama mereka bertemu.

Michael memegang tangan Velia. "Tunggu Vel, mau kemana kamu?"

"Lepasin kak," Velia meronta-ronta. Tapi karena cengkeraman tangan Michael begitu kuat Velia tak bisa melepaskan diri. Ia diseret Michael ke sudut dekat tangga darurat.

Tangan Michael mengunci kedua tangan Velia keatas. Wajah keduanya sudah sangat dekat. Velia menoleh ke kiri saat Michael hampir mencium bibirnya.

"Kak, jangan seperti ini."

"Kenapa, bukankah kau menyukaiku?" Ujar Michael berbisik di telinga Velia membuat bulu kuduk Velia merinding.

Velia menoleh menatap tajam Michael. Ia tak menyangka jika pria yang sempat disukainya dulu ternyata hanyalah pria ba*jingan.

"Sebenarnya apa maumu?" kini nada bicara Velia mulai terdengar geram.

"Tentu saja aku ingin dirimu dan tentu saja uangmu beb, aku dengar kau pergi dari rumah. Pasti kamu bawa uang kan?"

Rian mengawasi keduanya dari jarak yang sedikit jauh. Ia akan bertindak saat pria itu berbuat lebih jauh pada wanita menyebalkan itu.

Velia tersenyum miring mendengar permintaan Michael. "Dasar parasit." Gumam Velia dan Michael masih dapat mendengarkan ucapannya Velia baru saja.

"Lihat posisimu nona. Kau sudah terpojok." Kata Michael menekan tubuhnya pada Velia.

Velia seketika melayangkan tendangan mautnya ke pusaka Michael. Hingga pria itu terhuyung sangking merasakan kesakitan. Rian sampai menutup pusakanya sendiri dengan tangannya membayangkan tendangan itu.

"Lihat dulu siapa lawanmu bung." Velia merapikan dirinya. Ia menghampiri Michael yang masih berguling-guling merasakan sakit yang teramat sangat. Ia mengeluarkan lima lembar uang merah dan melemparnya ke wajah Michael.

"Ini kompensasi untukmu. Jangan sekali-kali mencari masalah denganku." Kata Velia menepuk-nepuk pipi Michael.

.

.

.

Rian mengikuti kemana Velia pergi. Ia jadi penasaran dengan gadis itu.

Rian melupakan tujuannya datang ke mall itu, ia berencana membeli hadiah untuk Zafrina. Namun gerak gerik Velia membuatnya curiga pada gadis itu.

"Mau kemana dia?" batin Rian. Ia pun masuk ke dalam taksi dan meminta supir taksi mengikuti taksi di depannya yang berisi Velia.

"Pacarnya ya mas?" tanya supir taksi pada Rian.

"Iya .. " Jawab Rian sekenanya.

Rian berinisiatif menghubungi Daniel ayah Velia. Karena taksi yang mereka tumpangi menuju luar kota.

"Maaf mengganggu anda tuan Daniel." Ujar Rian begitu sambungan terhubung.

"Ada apa tuan Rian? apakah ada sesuatu yang penting."

"Aku hanya ingin menanyakan, jam berapa besok anda dan putri anda akan datang?" tanya Rian.

"Maafkan saya tuan Rian. Sepertinya saya tidak jadi menemui anda besok. Karena putri saya kabur dari rumah. Anak buah saya sedang berusaha mencarinya." ujar tuan Daniel tak enak hati pada Rian.

"Oh baiklah jika begitu." Kata Rian langsung mematikan sambungannya. Dia tersenyum miring. Matanya tak berhenti menatap taksi yang terus berjalan meninggalkan ibukota.

"Bingo .." Ucap Rian mendapat ide. Semoga ide yang ia dapat bisa menyelesaikan semua masalahnya.

Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam taksi yang ditumpangi Velia berhenti di sebuah rumah yang bisa dibilang paling megah diantara bangunan yang lain. Rian ikut turun tak jauh dari rumah itu. Saat Velia memutar kunci rumah itu tangannya dipegang oleh Rian.

"Eh apa-apaan ini?" ujar Velia marah, namun saat ia menoleh ia terkejut melihat Rian yang menyeringai.

"Hai .."

"Ka-kamu ..!" seru Velia tergagap. bagaimana bisa pria itu ada disini. Ditempat persembunyiannya yang paling aman."

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Hay jangan lupa like komen dan Vote, beri hadiah juga untuk Velia dan Rian ya.

Love you all 😘😘

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

duh ngapain pake di kasih duit 🤦‍♀️

2024-09-20

0

Nur Bahagia

Nur Bahagia

muncul penjahat kelamin

2024-09-20

0

Sanjaria Abubakar

Sanjaria Abubakar

sudah dua kali baca tidak bosan

2024-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Awalan
2 chapter 2 Kabur Kemana?
3 Chapter 3 Dinikahkan
4 Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5 Chapter 5 Suami Velia
6 Chapter 6 Hadiah
7 Chapter 7 Itu Papi Ina
8 Chapter 8 Otak kotor
9 Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10 Chapter 10 Papi awas ya!
11 Chapter 11 Adik Bayi
12 Chapter 12 Manis Sekali
13 Chapter 13 Mimpi Mesum
14 Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15 Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16 Chapter 16. Kau apakan aku?
17 Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18 Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19 Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20 Chapter 20. Di culik
21 Chapter 21. Pingsan
22 Chapter 22. Sadar
23 Chapter 23. Amnesia?
24 Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25 Chapter 25. Berharganya Dirimu
26 Chapter 26. Papa kenapa?
27 Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28 Chapter 28. Aku Lelah
29 Chapter 29. Aku Ikut
30 Chapter 30. Istanaku
31 Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32 Chapter 32. Siapa Juna?
33 Chapter 33. Pinter kebangetan
34 Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35 Chapter 35. Aku Minta Maaf
36 Chapter 36. Tes
37 Chapter 37. Dina dan Joe
38 Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39 Chapter 39. Jadi Pelakor
40 Chapter 40. Aku Mau Kamu
41 Chapter 41. Nasi Lemak
42 Chapter 42. Cemburu?
43 Chapter 43. Ngidam Bakso
44 Chapter 44. Ayo Pulang
45 Chapter 45. Pergi
46 Chapter 46. I love you Papi
47 Chapter 47. Tidurlah
48 Chapter 48. Tidak Semua Pria
49 Chapter 49. Stevi mencari David
50 Chapter 50. Hei David Gila
51 Chapter 51. Dasar Bucin
52 Chapter 52. Aku baik-baik saja
53 Chapter 53. Mau Liburan
54 Chapter 54. Ingin mengerjai
55 Chapter 55. Rencana Rian
56 Chapter 56. Takut?
57 Chapter 57. Menikahlah Denganku
58 Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59 Chapter 59. Berterima kasih
60 Chapter 60. Meringkus Jeremy
61 Chapter 61. Dina Cemas
62 Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63 Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64 Chapter 64. Jangan Marah
65 Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66 Chapter 66. Menantuku
67 Chapter 67. Dendam Stevi
68 Chapter 68. Kabar
69 Chapter 69. Aku Takut
70 Chapter 70. Jangan Kasar
71 Chapter 71. Dimana Aku?
72 Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73 Chapter 73. Pilihan Stevie
74 Chapter 74. Kita Suami Istri
75 Chapter 75. Batu Sandungan
76 Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77 Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78 Chapter 78. Suaramu Merdu
79 Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80 Chapter 80 Mendapat Balasan
81 Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82 Chapter 82. Apakah Berat?
83 Chapter 83.
84 Chapter 84. Fitting
85 Chapter 85. Happy End
86 Extra part 1
87 Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88 Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89 Extra part 4. Zafrina Cemburu
90 Extra Part. Welcome Home
91 Final Part. Happy end
92 Pengumuman Karya Baru
93 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 1 Awalan
2
chapter 2 Kabur Kemana?
3
Chapter 3 Dinikahkan
4
Chapter 4 Calon Istrinya Galak
5
Chapter 5 Suami Velia
6
Chapter 6 Hadiah
7
Chapter 7 Itu Papi Ina
8
Chapter 8 Otak kotor
9
Chapter 9 Apa Kau Sakit?
10
Chapter 10 Papi awas ya!
11
Chapter 11 Adik Bayi
12
Chapter 12 Manis Sekali
13
Chapter 13 Mimpi Mesum
14
Chapter 14 Menginginkan Dirimu
15
Chapter 15 Bukan Begitu Sayang?
16
Chapter 16. Kau apakan aku?
17
Chapter 17. Kembali Ke Ibukota
18
Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?
19
Chapter 19. Kenapa Berteriak?
20
Chapter 20. Di culik
21
Chapter 21. Pingsan
22
Chapter 22. Sadar
23
Chapter 23. Amnesia?
24
Chapter 24. Kenapa Sangat Mengerikan?
25
Chapter 25. Berharganya Dirimu
26
Chapter 26. Papa kenapa?
27
Chapter 27. Jawab Aku Veli!
28
Chapter 28. Aku Lelah
29
Chapter 29. Aku Ikut
30
Chapter 30. Istanaku
31
Chapter 31. Kenapa Bisa Jatuh?
32
Chapter 32. Siapa Juna?
33
Chapter 33. Pinter kebangetan
34
Chapter 34. Ini Rumah Siapa Papi?
35
Chapter 35. Aku Minta Maaf
36
Chapter 36. Tes
37
Chapter 37. Dina dan Joe
38
Chapter 38. Susunya Tidak Enak
39
Chapter 39. Jadi Pelakor
40
Chapter 40. Aku Mau Kamu
41
Chapter 41. Nasi Lemak
42
Chapter 42. Cemburu?
43
Chapter 43. Ngidam Bakso
44
Chapter 44. Ayo Pulang
45
Chapter 45. Pergi
46
Chapter 46. I love you Papi
47
Chapter 47. Tidurlah
48
Chapter 48. Tidak Semua Pria
49
Chapter 49. Stevi mencari David
50
Chapter 50. Hei David Gila
51
Chapter 51. Dasar Bucin
52
Chapter 52. Aku baik-baik saja
53
Chapter 53. Mau Liburan
54
Chapter 54. Ingin mengerjai
55
Chapter 55. Rencana Rian
56
Chapter 56. Takut?
57
Chapter 57. Menikahlah Denganku
58
Chapter 58. Cemburu Pada Teralis
59
Chapter 59. Berterima kasih
60
Chapter 60. Meringkus Jeremy
61
Chapter 61. Dina Cemas
62
Chapter 62. Kalian Harus Menikah
63
Chapter 63. Menyiapkan Surprise Untuk Papi
64
Chapter 64. Jangan Marah
65
Chapter 65. Selamat Ulang Tahun Papi
66
Chapter 66. Menantuku
67
Chapter 67. Dendam Stevi
68
Chapter 68. Kabar
69
Chapter 69. Aku Takut
70
Chapter 70. Jangan Kasar
71
Chapter 71. Dimana Aku?
72
Chapter 72. Sudah Jauh Lebih Baik
73
Chapter 73. Pilihan Stevie
74
Chapter 74. Kita Suami Istri
75
Chapter 75. Batu Sandungan
76
Chapter 76. SAH (Joe dan Dina)
77
Chapter 77. Aku Suamimu Dina
78
Chapter 78. Suaramu Merdu
79
Chapter 79. Rencana Kejutan Resepsi
80
Chapter 80 Mendapat Balasan
81
Chapter 81. Sangat Mencintaimu
82
Chapter 82. Apakah Berat?
83
Chapter 83.
84
Chapter 84. Fitting
85
Chapter 85. Happy End
86
Extra part 1
87
Extra part 2. Mami Jangan Nangis
88
Extra part 3. Mengganggu Selera Makanku
89
Extra part 4. Zafrina Cemburu
90
Extra Part. Welcome Home
91
Final Part. Happy end
92
Pengumuman Karya Baru
93
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!