MY SUGAR 11 - Sena Pak!

Setelah dirasa aman, Sena keluar dari tempatnya bersembunyi. Barulang kali ia menghela napas dan mengelus dadanya sendiri.

"Lega," gumamnya saat melihat tak ada lagi Rara dan Rangga di depan sana, ia mengintip dari balik dinding kaca.

Sebelum melangkah, Sena mengikat rambutnya tinggi-tinggi, gerah.

Tak disadari olehnya, jika sedari tadi ada dua pasang mata yang memperhatikan gerak gerik gadis ini.

Yoana dan Bagas disana, merasa lucu sendiri dengan kelakuan baby sugar sang bos.

"Gas, kamu ya yang ikuti Sena pulang kali ini, aku sudah ada janji dengan suamiku," ucap Yoana.

"Oke deh Bu," jawab Bagas tanpa debat.

Dengan jarak aman, Bagas mengikuti kemanapun Sena pergi. Memastikan gadis ini pulang dengan selamat, sampai di apartemen.

Brug!

"Aduh!" kaget Bagas di ujung sana, saat melihat Sena yang berjalan mengendap-ngendap dan malah menabrak tubuh seseorang.

Tak main-main, yang ditabraknya adalah sang Presdir.

Pusing dengan permintaan Hanan, Hanaf sampai pulang terlambat. Saat semua karyawan sudah pulang, ia baru keluar dari ruangannya.

"Maaf Pak, maafkan saya," ucap Sena cemas dan takut. Tak melihat siapa yang ditabraknya, ia terus menunduk, menurunkan pandangan.

Hanaf yang sedang dalam keadaan tak baik, mengusap dadanya dengan kasar. Ingin marah, namun harus ditahan demi menjaga nama baik.

Sekilas, dilihatnya wanita ini, menunduk dengan begitu dalam sampai-sampai tanda merah di belakang lehernya terlihat semua.

Ingin terkekeh, namun Hanaf tahan.

"Siapa namamu?" tanya Hanaf dengan suara yang tegas.

Ditanya nama, Sena langsung merubah posisinya jadi siap, berdiri tegak dengan kedua tangannya lurus tegap.

"Sena Pak!" jawabnya lantang.

Melihat itu, Hanaf mengulum senyumnya.

Ya ampun, lucu sekali. Gadis semuda ini sudah begitu berani. Siapa yang mencetak tanda merah sebanyak itu? apa kekasihnya? Batin Hanaf.

Melihat yang ditabraknya adalah bos besar, Sena kambali menunduk, takut.

"Maafkan saya Pak, saya tidak sengaja," bela Sena lagi memohon dimaafkan. Ia tak ingin membuat keributan apalagi sampai berakhir dengan pemecatan.

"Kamu dari deivisi apa?" tanya Hanaf yang tidak memperdulikan kata maaf Sena.

"Pengawasan Pak," jawab Sena masih dengan menunduk.

"Devisi pengawasan harusnya jangan ceroboh, bagaimana sikapmu di luar biasanya seperti itulah dia bekerja," ucap Hanaf dengan nada tegas, dan Sena makin ketakutan dibuatnya.

"Maafkan saya Pak," lirih Sena tak punya pembelaan.

"Siapa namanu tadi? Sena? nama yang akan saya ingat, jadi bekerjalah dengan baik. Sekali saja melakukan kesalahan, kamu tahu kan akhirnya bagaimana?"

Masih menunduk, Sena mengangguk.

Lalu terdengar bunyi langkah yang menjauh, setelah mengatakan itu, Hanaf berlalu dengan diikuti 2 orang lain. Entah siapa, tapi Sena yakin itu para sekretaris atau asistennya.

"Ya Allah, menyeramkan sekali," guman Sena dengan tubuh yang bergidik ngeri.

Setelah Hanaf benar-benar menghilang, barulah ia kembali melangkah, pulang.

"Aduh, lega," gumam Bagas yang masih setia menguntit Sena dari belakang. Lega, karena Hanaf tidak memperpanjang urusan dengan sugar baby sang atasan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai di apartemen, ponsel Sena berdering, dilihatnya ada panggilan masuk dari Om Hanan.

Tanpa menunggu lama, Sena langsung mejawab panggilan itu.

"Om," jawab Sena sambil terus berjalan, masuk menuju dapur.

"Kamu sudah sampai?" tanya Hanan basa basi, padahal ia baru saja mendapat pesan dari Bagas yang mengatakan jika Sena sudah masuk ke dalam apartemen. Bahkan Bagas juga mengatakan jika sebelumnya Sena mampir ke supermarket di dekat apartemen untuk membeli beberapa sayuran.

Satu yang tidak Bagas ceritakan, tentang insiden kecil antara Sena dan Hanaf.

"Sudah, baru saja masuk," jawab Sena jujur.

"Malam ini belilah makanan diluar, aku tidak bisa menemanimu," terang Hanan diujung sana.

"Om tidak usah khawatir, aku tadi sudah membeli sayuran, aku akan masak sendiri," jawab Sena, persis seperti jawaban yang diharapkan oleh Hanan.

"Baguslah, jangan hanya beli sayuran, belilah apapun yang kamu mau, jangan takut uangmu akan habis," ucap Hanan perhatian.

Tadi pagi, ia memberikan uang cash 5 juta pada Sena, jajan untuk seminggu katanya. Jika habis pun Sena boleh meminta lagi.

Sengaja, Hanan memberikan uang cahs, jika ditransfer pasti Sena tidak akan menggunakannya. Ditumpuknya terus di dalam tabungan, seperti nasib uang 250 juta waktu itu.

Mendengar itu, Sena mala mengerucutkan bibirnya, tidak suka.

"Malam ini tidur sendiri, berani tidak?" tanya Hanan memastikan.

Pasalnya, malam ini ia akan pulang ke rumah. Rumah dimana istrinya Lora berada.

"Berani Om, di kamar kan juga ada tv nya, aku bisa nyalakan sampai pagi,"

Mendengar itu, Hanan berdehem, setuju.

Keduanya terus berbincang, obrolan ringan yang mengalir tanpa henti. Sena, menggunakan mode loudspeaker untuk mendengar suara Hanan, sementara ia sudah berkutat di dapur.

Sedangkan Hanan, duduk di dalam mobilnya, masih enggan untuk turun.

Sesekali baik Hanan ataupun Sena tertawa, menertawakan satu sama lain.

Entahlah, mudah sekali bagi keduanya untuk menjadi dekat. Mungkin, karena dulu mereka pernah menyatu. Hingga tak ada yang perlu disembunyikan diantara mereka.

"Aku matikan ya?"

"Iya Om," jawab Sena singkat.

Hanan tersenyum, jawaban Sena selalu saja seperti itu, singkat dan sesimpel itu. Padahal ia berharap, Sena akan merengek jangan matikan jangan matikan.

Dengan sedikit rasa kecewa, Hanan memutus panggilan itu lebih dulu. Menoleh keluar, memperhatikan rumah mewah bernuansa putih itu.

Rumah yang tidak pernah dianggapnya sebagai tempat untuk pulang.

Menghela napas, Hanan turun dari dalam mobil, melangkah menuju pintu utama rumah ini. Sekali ia menekan bell rumah itu dan pintu langsung terbuka lebar.

"Pak Hanan," sapa salah satu pembantu rumah itu, namun Hanan bergeming, tetap melangkah menuju kamarnya sendiri. Kamar yang berbeda dengan Lora.

Diujung tangga, Lora berdiri diatas sana. Melihat sang suami yang sudah seminggu ini tidak pulang.

"Mas," panggil Lora saat Hanan sampai di atas.

Berdecih, Hanan mendengar sapaan itu.

"Berhentilah berpura-pura jadi istri yang baik, itu tidak akan mempengaruhiku. Kamu tahu alasannya kenapa? karena aku sudah punya simpanan yang baru," jawab Hanan lalu terkekeh, tawa yang terdengar meremehkan.

Lora, hanya mampu mengepalkan tangannya kuat. Meski benar ini semua hanya sandiwara, namun harga dirinya begitu terhina.

"Tapi jangan pernah lupa, anak yang ku kandung ini adalah anakmu."

"Aku tidak akan pernah lupa, aku begitu mengingat saat aku menyentuh tubuh kotormu. Kamu tahu, setelah malam itu aku begitu jijik dengan tubuhku sendiri," jawab Hanan sarkas.

Tanpa menunggu jawaban Lora, Hanan segera berlalu menuju kamarnya sendiri. Ia bahkan menutup pintu itu dengan begitu keras.

Bersandar di balik pintu, Hanan mengusap wajahnya kasar.

"Anakku yang malang, kenapa kamu harus tumbuh dirahim seorang wanita seperti Lora," gumam Hanan sendu.

Terpopuler

Comments

Dari

Dari

yakin anak nya ?

2024-10-26

0

aphrodite

aphrodite

beneran anaknya bukan anak orang lain? kurasa anak orang lain dan Hanan kena jebakan

2024-10-16

0

Ida Ulfiana

Ida Ulfiana

tk kira bukan anak hanan ternyata beneran anaknya

2024-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 MY SUGAR 1 - Prolog
2 MY SUGAR 2 - Permainan Amatir
3 MY SUGAR 3 - Pertemuan Kembali
4 MY SUGAR 4 - Sugar Baby
5 MY SUGAR 5 - Tanda Merah
6 MY SUGAR 6 - Bersembunyi
7 MY SUGAR 7 - Tidak Sendiri
8 SUGAR 8 - Hanya Tidur
9 MY SUGAR 9 - Bos Besar
10 MY SUGAR 10 - Dua Bersaudara
11 MY SUGAR 11 - Sena Pak!
12 MY SUGAR 12 - Diam
13 MY SUGAR 13 - Besok Aku Mau Lagi
14 MY SUGAR 14 - Aturan Baru
15 MY SUGAR 15 - Aturan Kedua
16 MY SUGAR 16 - Layanan Sugar Daddy
17 MY SUGAR 17 - Kesepakatan Gaji
18 MY SUGAR 18 - Jelmaan Iblis
19 MY SUGAR 19 - Maaf Sayangku
20 MY SUGAR 20 - Tak Sanggup Menahan
21 MY SUGAR 21 - Percayalah Padaku
22 MY SUGAR 22 - Kembali ke Indonesia
23 MY SUGAR 23 - Sena Kecanduan
24 MY SUGAR 24 - Dia Masih Kecil
25 MY SUGAR 25 - Sebagai Hukuman
26 MY SUGAR 26 - Aku Kalah
27 MY SUGAR 27 - De Javu
28 MY SUGAR 28 - Maaf Sayangku (2)
29 MY SUGAR 29 - Panggil Saja Mama
30 MY SUGAR 30 - Bukan Airin
31 MY SUGAR 31 - Om?
32 MY SUGAR 32 - Pergilah
33 MY SUGAR 33 - Tubuhmu Sudah Ku Nodai
34 MY SUGAR 34 - Hanya Akan Menunggu
35 MY SUGAR 35 - Jaga Dirimu
36 MY SUGAR 36 - Aku Akan Balas!
37 MY SUGAR 37 - Sudah Fel, Minum Dulu
38 MY SUGAR 38 - Menunggu, Seperti Janjiku
39 MY SUGAR 39 - Gugatan Cerai
40 MY SUGAR 40 - Datang, Perkenalkan Dirimu
41 MY SUGAR 41 - Meminta Izin Untuk Menikah
42 MY SUGAR 42 - MAMAK!
43 MY SUGAR 43 - Niat Baik Jangan Ditunda
44 MY SUGAR 44 - Kamu siapa?
45 MY SUGAR 45 - Jangan Menatapku Seperti Itu
46 MY SUGAR BAB 46 - Cara Membangunkan Suami Yang Benar
47 MY SUGAR 47 - Kamu Jahat Mas
48 MY SUGAR BAB 48 - Mengangguk, Patuh
49 MY SUGAR BAB 49 - Rindu Sugar Babyku
50 MY SUGAR BAB 50 - Pengakuan Bagas
51 MY SUGAR BAB 51 - Menjalar Kemana-Mana
52 MY SUGAR BAB 52- Kamu Adalah Kekasihku
53 MY SUGAR BAB 53 - Tukang Pijat Dadakan
54 MY SUGAR BAB 54 - Siapa Yang Melakukannya?
55 MY SUGAR BAB 55 - Seperti Candu
56 MY SUGAR BAB 56 - Persis Seperti Fantasinya
57 MY SUGAR BAB 57 - Mulai Bekerja
58 MY SUGAR BAB 58 - Roy Hutomo
59 MY SUGAR BAB 59 - Surat Wasiat
60 MY SUGAR BAB 60 - Catatan
61 MY SUGAR BAB 61 - Mendadak Miskin
62 MY SUGAR BAB 62 - Tidak Bisa Melakukan Apapun
63 MY SUGAR BAB 63 - Keputusan Nadia
64 MY SUGAR BAB 64 - Penyesalan
65 MY SUGAR BAB 65 - Saudara
66 MY SUGAR BAB 66 - Cara Yang Sena Tahu
67 MY SUGAR BAB 67 - Hanya Titipan
68 MY SUGAR 68 - Tidak Jadi Bangkrut
69 MY SUGAR BAB 69 - Rindu Dimarahi
70 MY SUGAR BAB 70 - Memilih Lupa
71 MY SUGAR BAB 71 - Nadia
72 MY SUGAR BAB 72 - Itu Adalah Aku
73 MY SUGAR BAB 73 - Membuatmu Jatuh Cinta Dulu
74 MY SUGAR BAB 74 - Mengikuti Kemanapun Sensen Pergi
75 MY SUGAR BAB 75 - Sabar Gas
76 MY SUGAR BAB 76 - Saka Si Tukang Gerutu
77 MY SUGAR BAB 77 - Hanan Vs Saka
78 MY SUGAR BAB 78 - Felli dan Bagas
79 MY SUGAR BAB 79 - Hujan Deras
80 MY SUGAR BAB 80 - Sedang Bercanda
81 MY SUGAR BAB 81 - Makanan Kesukaan
82 MY SUGAR BAB 82 - Resmi Bercerai
83 MY SUGAR BAB 83 - Wejangan
84 MY SUGAR BAB 84 - Mantan Kekasih
85 MY SUGAR BAB 85 - Anjing Dan Kucing
86 MY SUGAR BAB 86 - Keinginan Saka
87 MY SUGAR BAB 87 - Pertemuan dan Perpisahan
88 MY SUGAR BAB 88 - Final Episod
89 Asmara Di Usia 17 Tahun
90 jangan dibaca
91 Gairah Sang Casanova
92 Wajib Baca
93 After Divorce
94 Bride Of Choice Karya Lunoxs
95 Crazy Love karya baru Lunoxs
96 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 96 Episodes

1
MY SUGAR 1 - Prolog
2
MY SUGAR 2 - Permainan Amatir
3
MY SUGAR 3 - Pertemuan Kembali
4
MY SUGAR 4 - Sugar Baby
5
MY SUGAR 5 - Tanda Merah
6
MY SUGAR 6 - Bersembunyi
7
MY SUGAR 7 - Tidak Sendiri
8
SUGAR 8 - Hanya Tidur
9
MY SUGAR 9 - Bos Besar
10
MY SUGAR 10 - Dua Bersaudara
11
MY SUGAR 11 - Sena Pak!
12
MY SUGAR 12 - Diam
13
MY SUGAR 13 - Besok Aku Mau Lagi
14
MY SUGAR 14 - Aturan Baru
15
MY SUGAR 15 - Aturan Kedua
16
MY SUGAR 16 - Layanan Sugar Daddy
17
MY SUGAR 17 - Kesepakatan Gaji
18
MY SUGAR 18 - Jelmaan Iblis
19
MY SUGAR 19 - Maaf Sayangku
20
MY SUGAR 20 - Tak Sanggup Menahan
21
MY SUGAR 21 - Percayalah Padaku
22
MY SUGAR 22 - Kembali ke Indonesia
23
MY SUGAR 23 - Sena Kecanduan
24
MY SUGAR 24 - Dia Masih Kecil
25
MY SUGAR 25 - Sebagai Hukuman
26
MY SUGAR 26 - Aku Kalah
27
MY SUGAR 27 - De Javu
28
MY SUGAR 28 - Maaf Sayangku (2)
29
MY SUGAR 29 - Panggil Saja Mama
30
MY SUGAR 30 - Bukan Airin
31
MY SUGAR 31 - Om?
32
MY SUGAR 32 - Pergilah
33
MY SUGAR 33 - Tubuhmu Sudah Ku Nodai
34
MY SUGAR 34 - Hanya Akan Menunggu
35
MY SUGAR 35 - Jaga Dirimu
36
MY SUGAR 36 - Aku Akan Balas!
37
MY SUGAR 37 - Sudah Fel, Minum Dulu
38
MY SUGAR 38 - Menunggu, Seperti Janjiku
39
MY SUGAR 39 - Gugatan Cerai
40
MY SUGAR 40 - Datang, Perkenalkan Dirimu
41
MY SUGAR 41 - Meminta Izin Untuk Menikah
42
MY SUGAR 42 - MAMAK!
43
MY SUGAR 43 - Niat Baik Jangan Ditunda
44
MY SUGAR 44 - Kamu siapa?
45
MY SUGAR 45 - Jangan Menatapku Seperti Itu
46
MY SUGAR BAB 46 - Cara Membangunkan Suami Yang Benar
47
MY SUGAR 47 - Kamu Jahat Mas
48
MY SUGAR BAB 48 - Mengangguk, Patuh
49
MY SUGAR BAB 49 - Rindu Sugar Babyku
50
MY SUGAR BAB 50 - Pengakuan Bagas
51
MY SUGAR BAB 51 - Menjalar Kemana-Mana
52
MY SUGAR BAB 52- Kamu Adalah Kekasihku
53
MY SUGAR BAB 53 - Tukang Pijat Dadakan
54
MY SUGAR BAB 54 - Siapa Yang Melakukannya?
55
MY SUGAR BAB 55 - Seperti Candu
56
MY SUGAR BAB 56 - Persis Seperti Fantasinya
57
MY SUGAR BAB 57 - Mulai Bekerja
58
MY SUGAR BAB 58 - Roy Hutomo
59
MY SUGAR BAB 59 - Surat Wasiat
60
MY SUGAR BAB 60 - Catatan
61
MY SUGAR BAB 61 - Mendadak Miskin
62
MY SUGAR BAB 62 - Tidak Bisa Melakukan Apapun
63
MY SUGAR BAB 63 - Keputusan Nadia
64
MY SUGAR BAB 64 - Penyesalan
65
MY SUGAR BAB 65 - Saudara
66
MY SUGAR BAB 66 - Cara Yang Sena Tahu
67
MY SUGAR BAB 67 - Hanya Titipan
68
MY SUGAR 68 - Tidak Jadi Bangkrut
69
MY SUGAR BAB 69 - Rindu Dimarahi
70
MY SUGAR BAB 70 - Memilih Lupa
71
MY SUGAR BAB 71 - Nadia
72
MY SUGAR BAB 72 - Itu Adalah Aku
73
MY SUGAR BAB 73 - Membuatmu Jatuh Cinta Dulu
74
MY SUGAR BAB 74 - Mengikuti Kemanapun Sensen Pergi
75
MY SUGAR BAB 75 - Sabar Gas
76
MY SUGAR BAB 76 - Saka Si Tukang Gerutu
77
MY SUGAR BAB 77 - Hanan Vs Saka
78
MY SUGAR BAB 78 - Felli dan Bagas
79
MY SUGAR BAB 79 - Hujan Deras
80
MY SUGAR BAB 80 - Sedang Bercanda
81
MY SUGAR BAB 81 - Makanan Kesukaan
82
MY SUGAR BAB 82 - Resmi Bercerai
83
MY SUGAR BAB 83 - Wejangan
84
MY SUGAR BAB 84 - Mantan Kekasih
85
MY SUGAR BAB 85 - Anjing Dan Kucing
86
MY SUGAR BAB 86 - Keinginan Saka
87
MY SUGAR BAB 87 - Pertemuan dan Perpisahan
88
MY SUGAR BAB 88 - Final Episod
89
Asmara Di Usia 17 Tahun
90
jangan dibaca
91
Gairah Sang Casanova
92
Wajib Baca
93
After Divorce
94
Bride Of Choice Karya Lunoxs
95
Crazy Love karya baru Lunoxs
96
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!