MY SUGAR 9 - Bos Besar

Jangan lupa Like, Komen, Vote dan Hadiah, terima kasih 😗😗

Happy Reading 💚

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Sensen!" teriak Hanan dari ruang tengah.

Tadi Sena memintanya untuk menunggunya di luar, sementara ia hendak berganti baju dan bersiap ke kantor.

"Iya Om," sahut Sena dari dalam kamar, buru-buru ia mengambil ponselnya yang tergeletak asal di atas ranjang, lalu bergegas keluar.

Dengan tergesa, ia menghampiri Hanan.

"Ayo Om," ajak Sena kemudian.

Hanan langsung bangkit dari duduknya, namun tak jadi melangkah saat melihat penampilan Sena. Hanan, memperhatikan lekat-lekat penampilan gadis ini, dari atas sampai bawah.

Memakai baju setelan hitam putih, khas karyawan baru. Pakaiannya yang tidak terlalu mencolok. Dandanan tipis-tipis yang membuatnya terlihat semakin manis, tapi ada satu yang membuatnya merasa tak nyaman.

"Kalau belum masuk ruang pemeriksaan, gerai kan saja rambutmu," ucap Hanan, ia lalu mendekat dan menarik ikat rambut Sena yang seperti ekor kuda.

Menjadikannya tergerai, ia pun bertanggung jawab merapikan rambut itu dengan kedua tangannya.

Cemberut, Sena menatap tak suka,"Kenapa memangnya?" tanya Sena dengan bibir yang mengerucut.

Rambutnya masih disisir-sisir oleh jemari Hanan.

"Disini ada kiss mark buatan ku, semakin ku lihat semakin aku ingin buat yang baru," jujur Hanan sambil menyentuh leher sang baby dan makin membuat Sena cemberut.

Mesum, batin Sena, namun tak berani bersuara.

"Ayo berangkat," ajak Hanan setelah dirasa rambut Sena sudah rapi kembali.

Gadis ini mengangguk kecil dan Hanan menarik tangannya agar mengikuti langkah.

"Nanti, kita makan siang di luar ya?" ajak Hanan saat mereka baru keluar dari pintu apartemen, jika dilihat-lihat, mereka persis seperti keponakan dan pamannya.

"Tidak usah Om, nanti aku makan siang dengan Rara," tolak Sena sambil bergelayut manja di lengan Hanan.

Entahlah, tubuhnya secara otomatis membuat gerakan seperti itu.

Bukannya risih, Hanan malah semakin senang. Ia bahkan mengelus pucuk kepala Sena dengan sayang.

"Rara?" tanya Hanan, mereka berhenti didepan lift yang masih tertutup. Menunggu agar lift itu terbuka.

"Iya, teman satu devisiku," terang Sena jujur.

"Em, baiklah. Ku pikir setelah Felli pergi, kamu belum menemukan teman yang baru," jawab Hanan kemudian.

Tadi pagi saat Hanan selesai mandi, Sena sudah menceritakan semuanya tentang ia dan Felli. Tentang kejadian semalam yang membuatnya begitu ketakutan.

Hanan mendengarkan dengan antusias, seolah ia tidak tahu apa-apa. Bahkan Hanan mengatakan, jika keputusan Sena untuk ikut dengannya adalah keputusan yang tepat.

Tak hanya itu, Hanan juga makin menakut-nakuti Sena tentang Jakarta.

Jadi jangan percaya siapapun selain aku, jangan pergi kemanapun tanpa aku, ucap Hanan waktu itu saat hendak menenangkan Sena.

Dan kalimat itu berhasil membuat Sena mengangguk patuh.

Ting!

Pintu lift terbuka, dan keduanya masuk ke dalam sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai di basement kantor, Sena turun lebih dulu. Gadis ini mengendap-ngendap keluar dari area parkir perusahaan itu, berjalan menuju tempatnya bekerja seperti seorang maling.

Bagaimana tidak merasa takut, sebelum turun dari dalam mobil tadi, Hanan kembali menciumi bibirnya.

Rasa takut ketahuan makin membuatnya gelisah.

"Sena!" panggil Rara dan langsung membuat Sena tersentak, saking terkejutnya ia sampai memegangi dada.

"Ya Ampun Ra, ku kira siapa," lega Sena saat melihat yang memanggilnya adalah Rara. Ia begitu takut jika itu adalah Yoana.

Dengan cengir kuda, Rara berdiri dihadapan Sena. Salah dia sih memang, tadi memanggil dengan sedikit berteriak.

"Maaf," ucap Rara tapi dengan wajah yang tanpa dosa.

Dan belum sempat Sena menjawab, Rara langsung menarik Sena untuk mengikuti langkahnya yang tergesa.

"Hampir aja lupa!" keluh Rara.

"Ayo kita cepet kerja Sen, hari ini bos besar sama atasan-atasan mau inspeksi langsung," timpal Rara lagi dan buat Sena bingung sendiri.

"Inspeksi langsung?" tanya Sena dengan tubuh yang ditarik-tarik Rara.

Dengan buru-buru Rara menjelaskan, sebagai karyawan lama. Rara lebih banyak tahu, sayangnya ia tidak memiliki nomor ponsel Sena, hingga semalam ia tak bisa memberitahukannya.

Tiap enam bulan sekali, Presiden Direktur dan semua jajarannya akan melakukan inspeksi langsung. Mengawasi secara langsung semua tenaga kerja, baik tenaga kerja orang ataupun mesin-mesin yang digunakan. Mereka juga akan memeriksa kualitas produk yang dihasilkan.

"Oh," jawab Sena mulai paham.

Namun beberapa detik kemudian, ia menelan Saliva nya dengan susah payah. Ketika menyadari, mungkinkah akan ada Hanan di sana?

Membayangkan itu, Sena jadi ketar-ketir sendiri.

Membuatnya bekerja dengan konsentrasi yang terbagi.

Dan benar seperti kata Rara, sekitar jam sepuluhan. Sang Presdir dan beberapa jajarannya memasuki ruang pengawasan.

Panas dingin, Sena memperhatikan. Dia berdiri di bagian paling belakang, bersebelahan dengan Rara.

"Itu Presdir kita Sen," bisik Rara memberi tahu, sesosok pria tampan yang terlihat sudah berumur. Mungkin sekitar umur 40 tahunan, berdiri di bagian paling depan dan mendengarkan penjelasan kepala devisi pengawasan, pak Surya.

"Ganteng ya? istrinya juga cantik banget, namanya ibu Nadia, sudah punya anak 2, anaknya ganteng-ganteng pula," bisik Rara lagi dengan gaya gemas, membayangkan kedua anak sang presdir yang masih remaja.

"Eh iya, bos besar kita itu namanya pak Hanaf," terang Rara lagi masih dengan berbisik, meski Sena tak pernah sekalipun bertanya, namun lidahnya begitu geli ingin memberi tahu.

Rasanya jika ada teman bergosip akan lebih seru, selama ini rekan kerja Rara rata-rata wanita dewasa yang sudah berkeluarga. Kedatangan Sena, ia begitu senang. Mereka hanya terpaut usia 2 tahun, Sena 20 dan Rara 22, sama-sama singel. Dan satu lagi, Rara menolak di panggil Mbak.

Sena, sebanyak apapun Rara berbisik padanya, tak ada satupun yang ia pedulikan. Mata dan pikirannya sibuk mencari-cari seseorang yang bernama Hanan.

Lama memindai dan ia tak menemukan yang dicari.

Untunglah bukan om Hanan yang jadi presdir, batin Sena sedikit lega. Dan makin lega lagi, saat melihat tak ada wajah Hanan diantara orang-orang penting itu, hanya ada wajah Yoana yang ia tahu.

Sena semakin yakin, jika Hanan hanyalah seorang Asisten manajer. Jika begini, rasanya hubungan mereka tidak akan sulit.

Tersenyum, Sena merasa lega.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, dilantai atas. Hanan duduk dengan santai di kursi kebesarannya, wakil presiden direktur.

"Setelah ini, pak Hanaf pasti akan menemui Anda," terang Bagas, sang sekretaris pribadi. Ia berdiri diseberang meja Hanan.

Pasalnya, inspeksi langsung ini adalah kegiatan wajib bagi para petinggi perusahaan, namun Hanan sengaja tak menghadiri itu, tanpa ada izin ataupun memberikan alasan.

Bahkan Hanan pun tidak datang pada rapat yang diadakan sebelum inspeksi langsung itu dilaksanakan.

Dan mendengar ucapan Bagas itu, Hanan benar-benar tak peduli. Biarlah sang kakak yang menjadi Presiden Direktur, namun ia yang berkuasa, pikirnya.

"Aku memang ingin membuatnya datang kesini," jawab Hanan dingin.

Dan Bagas begitu tahu apa alasannya.

Terpopuler

Comments

Alfia Amira

Alfia Amira

kasih foondesen dong om

2024-06-16

0

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

kisah Hanan jadi teka teki..👍🔥

2024-01-04

1

Ney Maniez

Ney Maniez

🤔🤔🤔🤔

2023-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 MY SUGAR 1 - Prolog
2 MY SUGAR 2 - Permainan Amatir
3 MY SUGAR 3 - Pertemuan Kembali
4 MY SUGAR 4 - Sugar Baby
5 MY SUGAR 5 - Tanda Merah
6 MY SUGAR 6 - Bersembunyi
7 MY SUGAR 7 - Tidak Sendiri
8 SUGAR 8 - Hanya Tidur
9 MY SUGAR 9 - Bos Besar
10 MY SUGAR 10 - Dua Bersaudara
11 MY SUGAR 11 - Sena Pak!
12 MY SUGAR 12 - Diam
13 MY SUGAR 13 - Besok Aku Mau Lagi
14 MY SUGAR 14 - Aturan Baru
15 MY SUGAR 15 - Aturan Kedua
16 MY SUGAR 16 - Layanan Sugar Daddy
17 MY SUGAR 17 - Kesepakatan Gaji
18 MY SUGAR 18 - Jelmaan Iblis
19 MY SUGAR 19 - Maaf Sayangku
20 MY SUGAR 20 - Tak Sanggup Menahan
21 MY SUGAR 21 - Percayalah Padaku
22 MY SUGAR 22 - Kembali ke Indonesia
23 MY SUGAR 23 - Sena Kecanduan
24 MY SUGAR 24 - Dia Masih Kecil
25 MY SUGAR 25 - Sebagai Hukuman
26 MY SUGAR 26 - Aku Kalah
27 MY SUGAR 27 - De Javu
28 MY SUGAR 28 - Maaf Sayangku (2)
29 MY SUGAR 29 - Panggil Saja Mama
30 MY SUGAR 30 - Bukan Airin
31 MY SUGAR 31 - Om?
32 MY SUGAR 32 - Pergilah
33 MY SUGAR 33 - Tubuhmu Sudah Ku Nodai
34 MY SUGAR 34 - Hanya Akan Menunggu
35 MY SUGAR 35 - Jaga Dirimu
36 MY SUGAR 36 - Aku Akan Balas!
37 MY SUGAR 37 - Sudah Fel, Minum Dulu
38 MY SUGAR 38 - Menunggu, Seperti Janjiku
39 MY SUGAR 39 - Gugatan Cerai
40 MY SUGAR 40 - Datang, Perkenalkan Dirimu
41 MY SUGAR 41 - Meminta Izin Untuk Menikah
42 MY SUGAR 42 - MAMAK!
43 MY SUGAR 43 - Niat Baik Jangan Ditunda
44 MY SUGAR 44 - Kamu siapa?
45 MY SUGAR 45 - Jangan Menatapku Seperti Itu
46 MY SUGAR BAB 46 - Cara Membangunkan Suami Yang Benar
47 MY SUGAR 47 - Kamu Jahat Mas
48 MY SUGAR BAB 48 - Mengangguk, Patuh
49 MY SUGAR BAB 49 - Rindu Sugar Babyku
50 MY SUGAR BAB 50 - Pengakuan Bagas
51 MY SUGAR BAB 51 - Menjalar Kemana-Mana
52 MY SUGAR BAB 52- Kamu Adalah Kekasihku
53 MY SUGAR BAB 53 - Tukang Pijat Dadakan
54 MY SUGAR BAB 54 - Siapa Yang Melakukannya?
55 MY SUGAR BAB 55 - Seperti Candu
56 MY SUGAR BAB 56 - Persis Seperti Fantasinya
57 MY SUGAR BAB 57 - Mulai Bekerja
58 MY SUGAR BAB 58 - Roy Hutomo
59 MY SUGAR BAB 59 - Surat Wasiat
60 MY SUGAR BAB 60 - Catatan
61 MY SUGAR BAB 61 - Mendadak Miskin
62 MY SUGAR BAB 62 - Tidak Bisa Melakukan Apapun
63 MY SUGAR BAB 63 - Keputusan Nadia
64 MY SUGAR BAB 64 - Penyesalan
65 MY SUGAR BAB 65 - Saudara
66 MY SUGAR BAB 66 - Cara Yang Sena Tahu
67 MY SUGAR BAB 67 - Hanya Titipan
68 MY SUGAR 68 - Tidak Jadi Bangkrut
69 MY SUGAR BAB 69 - Rindu Dimarahi
70 MY SUGAR BAB 70 - Memilih Lupa
71 MY SUGAR BAB 71 - Nadia
72 MY SUGAR BAB 72 - Itu Adalah Aku
73 MY SUGAR BAB 73 - Membuatmu Jatuh Cinta Dulu
74 MY SUGAR BAB 74 - Mengikuti Kemanapun Sensen Pergi
75 MY SUGAR BAB 75 - Sabar Gas
76 MY SUGAR BAB 76 - Saka Si Tukang Gerutu
77 MY SUGAR BAB 77 - Hanan Vs Saka
78 MY SUGAR BAB 78 - Felli dan Bagas
79 MY SUGAR BAB 79 - Hujan Deras
80 MY SUGAR BAB 80 - Sedang Bercanda
81 MY SUGAR BAB 81 - Makanan Kesukaan
82 MY SUGAR BAB 82 - Resmi Bercerai
83 MY SUGAR BAB 83 - Wejangan
84 MY SUGAR BAB 84 - Mantan Kekasih
85 MY SUGAR BAB 85 - Anjing Dan Kucing
86 MY SUGAR BAB 86 - Keinginan Saka
87 MY SUGAR BAB 87 - Pertemuan dan Perpisahan
88 MY SUGAR BAB 88 - Final Episod
89 Asmara Di Usia 17 Tahun
90 jangan dibaca
91 Gairah Sang Casanova
92 Wajib Baca
93 After Divorce
94 Bride Of Choice Karya Lunoxs
95 Crazy Love karya baru Lunoxs
96 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 96 Episodes

1
MY SUGAR 1 - Prolog
2
MY SUGAR 2 - Permainan Amatir
3
MY SUGAR 3 - Pertemuan Kembali
4
MY SUGAR 4 - Sugar Baby
5
MY SUGAR 5 - Tanda Merah
6
MY SUGAR 6 - Bersembunyi
7
MY SUGAR 7 - Tidak Sendiri
8
SUGAR 8 - Hanya Tidur
9
MY SUGAR 9 - Bos Besar
10
MY SUGAR 10 - Dua Bersaudara
11
MY SUGAR 11 - Sena Pak!
12
MY SUGAR 12 - Diam
13
MY SUGAR 13 - Besok Aku Mau Lagi
14
MY SUGAR 14 - Aturan Baru
15
MY SUGAR 15 - Aturan Kedua
16
MY SUGAR 16 - Layanan Sugar Daddy
17
MY SUGAR 17 - Kesepakatan Gaji
18
MY SUGAR 18 - Jelmaan Iblis
19
MY SUGAR 19 - Maaf Sayangku
20
MY SUGAR 20 - Tak Sanggup Menahan
21
MY SUGAR 21 - Percayalah Padaku
22
MY SUGAR 22 - Kembali ke Indonesia
23
MY SUGAR 23 - Sena Kecanduan
24
MY SUGAR 24 - Dia Masih Kecil
25
MY SUGAR 25 - Sebagai Hukuman
26
MY SUGAR 26 - Aku Kalah
27
MY SUGAR 27 - De Javu
28
MY SUGAR 28 - Maaf Sayangku (2)
29
MY SUGAR 29 - Panggil Saja Mama
30
MY SUGAR 30 - Bukan Airin
31
MY SUGAR 31 - Om?
32
MY SUGAR 32 - Pergilah
33
MY SUGAR 33 - Tubuhmu Sudah Ku Nodai
34
MY SUGAR 34 - Hanya Akan Menunggu
35
MY SUGAR 35 - Jaga Dirimu
36
MY SUGAR 36 - Aku Akan Balas!
37
MY SUGAR 37 - Sudah Fel, Minum Dulu
38
MY SUGAR 38 - Menunggu, Seperti Janjiku
39
MY SUGAR 39 - Gugatan Cerai
40
MY SUGAR 40 - Datang, Perkenalkan Dirimu
41
MY SUGAR 41 - Meminta Izin Untuk Menikah
42
MY SUGAR 42 - MAMAK!
43
MY SUGAR 43 - Niat Baik Jangan Ditunda
44
MY SUGAR 44 - Kamu siapa?
45
MY SUGAR 45 - Jangan Menatapku Seperti Itu
46
MY SUGAR BAB 46 - Cara Membangunkan Suami Yang Benar
47
MY SUGAR 47 - Kamu Jahat Mas
48
MY SUGAR BAB 48 - Mengangguk, Patuh
49
MY SUGAR BAB 49 - Rindu Sugar Babyku
50
MY SUGAR BAB 50 - Pengakuan Bagas
51
MY SUGAR BAB 51 - Menjalar Kemana-Mana
52
MY SUGAR BAB 52- Kamu Adalah Kekasihku
53
MY SUGAR BAB 53 - Tukang Pijat Dadakan
54
MY SUGAR BAB 54 - Siapa Yang Melakukannya?
55
MY SUGAR BAB 55 - Seperti Candu
56
MY SUGAR BAB 56 - Persis Seperti Fantasinya
57
MY SUGAR BAB 57 - Mulai Bekerja
58
MY SUGAR BAB 58 - Roy Hutomo
59
MY SUGAR BAB 59 - Surat Wasiat
60
MY SUGAR BAB 60 - Catatan
61
MY SUGAR BAB 61 - Mendadak Miskin
62
MY SUGAR BAB 62 - Tidak Bisa Melakukan Apapun
63
MY SUGAR BAB 63 - Keputusan Nadia
64
MY SUGAR BAB 64 - Penyesalan
65
MY SUGAR BAB 65 - Saudara
66
MY SUGAR BAB 66 - Cara Yang Sena Tahu
67
MY SUGAR BAB 67 - Hanya Titipan
68
MY SUGAR 68 - Tidak Jadi Bangkrut
69
MY SUGAR BAB 69 - Rindu Dimarahi
70
MY SUGAR BAB 70 - Memilih Lupa
71
MY SUGAR BAB 71 - Nadia
72
MY SUGAR BAB 72 - Itu Adalah Aku
73
MY SUGAR BAB 73 - Membuatmu Jatuh Cinta Dulu
74
MY SUGAR BAB 74 - Mengikuti Kemanapun Sensen Pergi
75
MY SUGAR BAB 75 - Sabar Gas
76
MY SUGAR BAB 76 - Saka Si Tukang Gerutu
77
MY SUGAR BAB 77 - Hanan Vs Saka
78
MY SUGAR BAB 78 - Felli dan Bagas
79
MY SUGAR BAB 79 - Hujan Deras
80
MY SUGAR BAB 80 - Sedang Bercanda
81
MY SUGAR BAB 81 - Makanan Kesukaan
82
MY SUGAR BAB 82 - Resmi Bercerai
83
MY SUGAR BAB 83 - Wejangan
84
MY SUGAR BAB 84 - Mantan Kekasih
85
MY SUGAR BAB 85 - Anjing Dan Kucing
86
MY SUGAR BAB 86 - Keinginan Saka
87
MY SUGAR BAB 87 - Pertemuan dan Perpisahan
88
MY SUGAR BAB 88 - Final Episod
89
Asmara Di Usia 17 Tahun
90
jangan dibaca
91
Gairah Sang Casanova
92
Wajib Baca
93
After Divorce
94
Bride Of Choice Karya Lunoxs
95
Crazy Love karya baru Lunoxs
96
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!