SUGAR 8 - Hanya Tidur

Like, Komen, Vote, Hadiah, Terima kasih 😁😗😗

Happy reading 💚

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dan disinilah kini Sena berdiri, tepat didepan pintu apartemen Hanan. Seperti de javu, seolah kejadian satu bulan lalu terulang lagi.

Hanan sudah membuka pintu itu, namun Sena masih bergeming. Ia membatu, ragu untuk masuk.

"Kenapa? kamu takut?" tebak Hanan dan Sena hanya terdiam, ia bahkan menunduk memperhatikan kedua kakinya sendiri yang hanya mengenakan sendal biasa.

"Tatap mataku saat aku bicara," ucap Hanan dengan suara lembutnya. Suara yang terdengar begitu menenangkan.

Perlahan, Sena mengangkat wajah dan membalas tatapan itu.

"Aku tidak akan melakukannya tanpa seizin mu, bahkan saat kamu tidak memakai sehelai benangpun di hadapanku, aku tidak akan melakukan hal itu, tanpa izin mu," jelas Hanan bersungguh-sungguh, ia sungguh menginginkan Sena untuk berada disampingnya, meskipun rasa ingin menyatu begitu menggebu, namun sekuat tenaga akan dia tahan.

Mendengar itu, Sena menggeleng kecil, tidak percaya. Apalagi saat mengingat, Hanan begitu sering menciumi bibir, leher dan dadanya, meski saat berada di kantor.

"Kamu tidak percaya?"

"Tidak," jawab Sena lirih.

"Kalau begitu ayo buktikan malam ini, jika aku sampai melewati batas, kamu boleh memotongnya sampai habis," goda Hanan dan dengan cepat Sena mencubit lengan daddy-nya ini, sampai Hanan benar-benar merasa kesakitan.

"Ampun!" mohon Hanan dan barulah Sena melepaskan cubitannya.

"Ayo masuk," ajak Hanan dengan menggandeng tangan Sena. Semuanya masih sama, tidak ada yang berubah.

"Kita tidur disini," ucap Hanan saat sampai di sebuah kamar, kamar yang dulu pernah mereka gunakan untuk menyelesaikan kesepakatan.

Baru masuk, Sena sudah merinding, tubuhnya bergetar ketika ingatan malam itu datang beruntun.

Ketika ia mendesah begitu keras saat Hanan menyentaknya kuat. Bahkan Sena mengingat betul saat ia memohon Ampun agar Hanan menghentikan permainannya.

"Sensen," panggil Hanan karena Sena hanya terdiam, melamun, sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Em Om," jawab Sena canggung, ia bahkan mengusap tengkuknya yang sudah bergidik.

"Malam ini kita tidur disini, malam-malam berikutnya juga," jelas Hanan lalu menarik Sena, mendudukkan sang gadis disisi ranjang.

"Hanya tidur," tegas Hanan, tahu apa yang menjadi pertanyaan Sena dari tatapannya itu.

"Tinggallah disini dan aku akan sering berkunjung," jelas Hana lagi.

Melihat Sena yang hanya terdiam, ia pun bergerak untuk memberikan sebuah kecupan. Kecupan yang jatuh tepat di atas bibir Sena.

"Baby, percayalah padaku," ucap Hanan setelah melepaskan kecupannya, berbicara tepat di hadapan Sena, hingga napas keduanya saling bertemu.

Dengan wajah yang merona itu, Sena mengangguk.

"Bagus," ucap Hanan, lalu mengelus pucuk kepala Sena dengan sayang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah membersihkan dirinya, Hanan ikut berbaring disebelah Sena. Ia bahkan menyingkirkan guling yang sengaja Sena letakkan diantara mereka.

"Tidur disini," titah Hanan sambil menepuk lengannya.

"Disini saja Om," tolak Sena lirih, ia pura-pura menguap seolah begitu mengantuk, meski jantungnya berdetak begitu cepat.

"Percayalah padaku," desak Hanan dengan suara beratnya.

Mendengar itu, Sena tak berkutik, hanya mampu menelan ludahnya dengan susah payah.

Percaya? batin Sena bertanya-tanya.

Ya, sejak aku memutuskan untuk ikut dengan om Hanan, bukankah aku sudah mempercayakan semuanya, batin Sena lagi meyakinkan hati.

Dengan gerakan pelan, ia mendekati Hanan. Menidurkan kepalanya di lengan itu, lalu meringkuk meletakkan kedua tangannya di depan dada.

"Tidurlah," ucap Hanan dengan suara yang berubah jadi lembut.

Hanan menarik pinggang Sena dan mendekapnya erat, satu tangannya yang lain digunakan untuk mengusap pucuk kepala Sena dengan sayang.

Tanpa ada kata, Hanan terus melakukan itu.

Memberikan sentuhan yang menenangkan. Merasa nyaman, Sena pun akhirnya membalas pelukan Hanan.

Hingga lambat laun, keduanya terlelap dengan saling memeluk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Hanya tidur kan?" tanya Hanan saat Sena mulai terbangun.

Mendengar itu, Sena hanya tersenyum kecil. Membodohi pikirannya sendiri yang sudah berkelana kemana-mana. Membayangkan bahwa Hanan akan memaksa menyetubuhinya.

"Maaf Om," jawab Sena dengan suara serak, khas suara orang bangun tidur.

Pelan, Hanan menggeleng. Masih sama-sama berbaring di ranjang itu, keduanya saling tatap.

"Minta maaflah dengan benar, pria dewasa sepertiku tak menyukai kata-kata," terang Hanan dan Sena mencebik, tahu kemana arah pembicaraan sang sugar daddy.

"Kalau begitu, tutup mata Om," jawab Sena.

Dengan tersenyum, Hanan langsung menutup matanya.

Dan dengan tersenyum pula, Sena mendekatkan kedua jarinya dibibir Hanan, seolah itu adalah bibirnya.

Tapi sayang, saat hendak kembali menarik tangannya sendiri, Hanan lebih dulu mencekal.

"Gadis nakal," dengus Hanan, lalu menarik Sena hingga mendekat, menindih setengah tubuhnya dan memberikan sebuah ciuman yang benar.

"Ini baru benar," ucap Hanan setelah melepas ciuman itu, menatapi wajah Sena yang merona dibawahnya.

Wajah yang membuatnya tak bisa berpaling. Sejak penyatuan pertama mereka, Hanan benar-benar sudah jatuh. Tahu jika Sena hanya disentuh olehnya sebelum dan sesudah malam itu, semakin membuatnya jatuh lebih dalam.

Dengan perlahan, Hanan membenahi beberapa rambut Sena yang menempel di wajah.

Diperlakukan seperti itu, Sena terlena. Tak bisa melawan, hanya terus menikmati tiap sentuhan.

"Cantik," gumam Hanan dan Sena masih mampu mendengar.

Satu kata yang mampu membuatnya makin merona.

"Om kerja tidak?" tanya Sena mencoba mengalihkan perhatian. Jika terus seperti ini, ia takut Hanan akan benar-benar menerkamnya.

"Iya, kerja. Kita berangkat sama-sama ya," ajak Hanan dan Sena nampak berpikir.

"Bagaimana kalau ada karyawan lain yang tahu, bukannya kita harus sembunyi-sembunyi?" tanya Sena dengan wajah seriusnya.

Mendengar pertanyaan itu, Hanan lagi-lagi tersenyum.

"Pertama, kita berhenti di basement kantor, tidak akan ada yang melihat. Kedua, kalaupun ada yang melihat, pasti mereka berpikir aku memberikan tumpangan padamu," Hanan menerangkan, masih dengan posisi yang sama, menindih setengah tubuh Sena dan menikmati cantiknya gadis ini dari bagian atas.

"Kecuali, kalau mereka melihat kita saat sedang berciuman di kantor. Itu yang bahaya," goda Hanan dan Sena langsung cemberut.

Salah siapa, sudah tahu di kantor malah cium-cium. Kesal Sena di dalam hati, tak berani mengucapkannya.

"Kalau begitu, saat di kantor Om jangan mencium ku," desis Sena mencoba mencari keberuntungan. Jika seperti itu, kehidupannya di kantor akan lebih tenang.

Tak langsung menjawab, kini Hanan yang nampak berpikir.

"Baiklah," jawab Hanan dan Sena langsung tersenyum riang.

"Berarti saat di rumah, ciumannya ditambah," timpal Hanan dengan menyeringai. Belum sempat Sena menanggapi, mulutnya sudah lebih dulu di bungkam.

Bahkan tak main-main, kini Hanan menelusupkan lidahnya masuk lebih dalam, menyesapnya tanpa ampun. Semalaman mendiamkan tubuh ini benar-benar membuatnya gila.

Wanita yang tidak peka, pikir Hanan.

Puas menciumi Sena dengan tangan yang berkelana kemana-mana, Hanan memutuskan untuk mandi lebih dulu. Mengguyur hasratnya agar mereda dan meninggalkan Sena dengan keadaan yang amburadul, acak-acakan dengan baju yang tersingkap.

Bahkan pengait branya pun sudah terlepas.

"Di kantor tidak ciuman, tapi kenapa disini jadi lebih parah?" gumam Sena heran.

Melihat kepergian Hanan dengan pikiran yang beradu, malah merasa rugi dengan kesepakatan yang dibuatnya sendiri.

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

Minta di nikahi jangan jadi polos

2024-09-21

0

Alfia Amira

Alfia Amira

sena minta nikah siri lah minimal , biar kalo sewaktu2 dilabrak bisa punya status 😁😁

2024-06-16

0

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

aahh...Thor karyamu yg ini, makin bikin aku jadi marathon bacanya..jadi senyum" kek orang kesurupan.🔥🔥

2024-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 MY SUGAR 1 - Prolog
2 MY SUGAR 2 - Permainan Amatir
3 MY SUGAR 3 - Pertemuan Kembali
4 MY SUGAR 4 - Sugar Baby
5 MY SUGAR 5 - Tanda Merah
6 MY SUGAR 6 - Bersembunyi
7 MY SUGAR 7 - Tidak Sendiri
8 SUGAR 8 - Hanya Tidur
9 MY SUGAR 9 - Bos Besar
10 MY SUGAR 10 - Dua Bersaudara
11 MY SUGAR 11 - Sena Pak!
12 MY SUGAR 12 - Diam
13 MY SUGAR 13 - Besok Aku Mau Lagi
14 MY SUGAR 14 - Aturan Baru
15 MY SUGAR 15 - Aturan Kedua
16 MY SUGAR 16 - Layanan Sugar Daddy
17 MY SUGAR 17 - Kesepakatan Gaji
18 MY SUGAR 18 - Jelmaan Iblis
19 MY SUGAR 19 - Maaf Sayangku
20 MY SUGAR 20 - Tak Sanggup Menahan
21 MY SUGAR 21 - Percayalah Padaku
22 MY SUGAR 22 - Kembali ke Indonesia
23 MY SUGAR 23 - Sena Kecanduan
24 MY SUGAR 24 - Dia Masih Kecil
25 MY SUGAR 25 - Sebagai Hukuman
26 MY SUGAR 26 - Aku Kalah
27 MY SUGAR 27 - De Javu
28 MY SUGAR 28 - Maaf Sayangku (2)
29 MY SUGAR 29 - Panggil Saja Mama
30 MY SUGAR 30 - Bukan Airin
31 MY SUGAR 31 - Om?
32 MY SUGAR 32 - Pergilah
33 MY SUGAR 33 - Tubuhmu Sudah Ku Nodai
34 MY SUGAR 34 - Hanya Akan Menunggu
35 MY SUGAR 35 - Jaga Dirimu
36 MY SUGAR 36 - Aku Akan Balas!
37 MY SUGAR 37 - Sudah Fel, Minum Dulu
38 MY SUGAR 38 - Menunggu, Seperti Janjiku
39 MY SUGAR 39 - Gugatan Cerai
40 MY SUGAR 40 - Datang, Perkenalkan Dirimu
41 MY SUGAR 41 - Meminta Izin Untuk Menikah
42 MY SUGAR 42 - MAMAK!
43 MY SUGAR 43 - Niat Baik Jangan Ditunda
44 MY SUGAR 44 - Kamu siapa?
45 MY SUGAR 45 - Jangan Menatapku Seperti Itu
46 MY SUGAR BAB 46 - Cara Membangunkan Suami Yang Benar
47 MY SUGAR 47 - Kamu Jahat Mas
48 MY SUGAR BAB 48 - Mengangguk, Patuh
49 MY SUGAR BAB 49 - Rindu Sugar Babyku
50 MY SUGAR BAB 50 - Pengakuan Bagas
51 MY SUGAR BAB 51 - Menjalar Kemana-Mana
52 MY SUGAR BAB 52- Kamu Adalah Kekasihku
53 MY SUGAR BAB 53 - Tukang Pijat Dadakan
54 MY SUGAR BAB 54 - Siapa Yang Melakukannya?
55 MY SUGAR BAB 55 - Seperti Candu
56 MY SUGAR BAB 56 - Persis Seperti Fantasinya
57 MY SUGAR BAB 57 - Mulai Bekerja
58 MY SUGAR BAB 58 - Roy Hutomo
59 MY SUGAR BAB 59 - Surat Wasiat
60 MY SUGAR BAB 60 - Catatan
61 MY SUGAR BAB 61 - Mendadak Miskin
62 MY SUGAR BAB 62 - Tidak Bisa Melakukan Apapun
63 MY SUGAR BAB 63 - Keputusan Nadia
64 MY SUGAR BAB 64 - Penyesalan
65 MY SUGAR BAB 65 - Saudara
66 MY SUGAR BAB 66 - Cara Yang Sena Tahu
67 MY SUGAR BAB 67 - Hanya Titipan
68 MY SUGAR 68 - Tidak Jadi Bangkrut
69 MY SUGAR BAB 69 - Rindu Dimarahi
70 MY SUGAR BAB 70 - Memilih Lupa
71 MY SUGAR BAB 71 - Nadia
72 MY SUGAR BAB 72 - Itu Adalah Aku
73 MY SUGAR BAB 73 - Membuatmu Jatuh Cinta Dulu
74 MY SUGAR BAB 74 - Mengikuti Kemanapun Sensen Pergi
75 MY SUGAR BAB 75 - Sabar Gas
76 MY SUGAR BAB 76 - Saka Si Tukang Gerutu
77 MY SUGAR BAB 77 - Hanan Vs Saka
78 MY SUGAR BAB 78 - Felli dan Bagas
79 MY SUGAR BAB 79 - Hujan Deras
80 MY SUGAR BAB 80 - Sedang Bercanda
81 MY SUGAR BAB 81 - Makanan Kesukaan
82 MY SUGAR BAB 82 - Resmi Bercerai
83 MY SUGAR BAB 83 - Wejangan
84 MY SUGAR BAB 84 - Mantan Kekasih
85 MY SUGAR BAB 85 - Anjing Dan Kucing
86 MY SUGAR BAB 86 - Keinginan Saka
87 MY SUGAR BAB 87 - Pertemuan dan Perpisahan
88 MY SUGAR BAB 88 - Final Episod
89 Asmara Di Usia 17 Tahun
90 jangan dibaca
91 Gairah Sang Casanova
92 Wajib Baca
93 After Divorce
94 Bride Of Choice Karya Lunoxs
95 Crazy Love karya baru Lunoxs
96 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 96 Episodes

1
MY SUGAR 1 - Prolog
2
MY SUGAR 2 - Permainan Amatir
3
MY SUGAR 3 - Pertemuan Kembali
4
MY SUGAR 4 - Sugar Baby
5
MY SUGAR 5 - Tanda Merah
6
MY SUGAR 6 - Bersembunyi
7
MY SUGAR 7 - Tidak Sendiri
8
SUGAR 8 - Hanya Tidur
9
MY SUGAR 9 - Bos Besar
10
MY SUGAR 10 - Dua Bersaudara
11
MY SUGAR 11 - Sena Pak!
12
MY SUGAR 12 - Diam
13
MY SUGAR 13 - Besok Aku Mau Lagi
14
MY SUGAR 14 - Aturan Baru
15
MY SUGAR 15 - Aturan Kedua
16
MY SUGAR 16 - Layanan Sugar Daddy
17
MY SUGAR 17 - Kesepakatan Gaji
18
MY SUGAR 18 - Jelmaan Iblis
19
MY SUGAR 19 - Maaf Sayangku
20
MY SUGAR 20 - Tak Sanggup Menahan
21
MY SUGAR 21 - Percayalah Padaku
22
MY SUGAR 22 - Kembali ke Indonesia
23
MY SUGAR 23 - Sena Kecanduan
24
MY SUGAR 24 - Dia Masih Kecil
25
MY SUGAR 25 - Sebagai Hukuman
26
MY SUGAR 26 - Aku Kalah
27
MY SUGAR 27 - De Javu
28
MY SUGAR 28 - Maaf Sayangku (2)
29
MY SUGAR 29 - Panggil Saja Mama
30
MY SUGAR 30 - Bukan Airin
31
MY SUGAR 31 - Om?
32
MY SUGAR 32 - Pergilah
33
MY SUGAR 33 - Tubuhmu Sudah Ku Nodai
34
MY SUGAR 34 - Hanya Akan Menunggu
35
MY SUGAR 35 - Jaga Dirimu
36
MY SUGAR 36 - Aku Akan Balas!
37
MY SUGAR 37 - Sudah Fel, Minum Dulu
38
MY SUGAR 38 - Menunggu, Seperti Janjiku
39
MY SUGAR 39 - Gugatan Cerai
40
MY SUGAR 40 - Datang, Perkenalkan Dirimu
41
MY SUGAR 41 - Meminta Izin Untuk Menikah
42
MY SUGAR 42 - MAMAK!
43
MY SUGAR 43 - Niat Baik Jangan Ditunda
44
MY SUGAR 44 - Kamu siapa?
45
MY SUGAR 45 - Jangan Menatapku Seperti Itu
46
MY SUGAR BAB 46 - Cara Membangunkan Suami Yang Benar
47
MY SUGAR 47 - Kamu Jahat Mas
48
MY SUGAR BAB 48 - Mengangguk, Patuh
49
MY SUGAR BAB 49 - Rindu Sugar Babyku
50
MY SUGAR BAB 50 - Pengakuan Bagas
51
MY SUGAR BAB 51 - Menjalar Kemana-Mana
52
MY SUGAR BAB 52- Kamu Adalah Kekasihku
53
MY SUGAR BAB 53 - Tukang Pijat Dadakan
54
MY SUGAR BAB 54 - Siapa Yang Melakukannya?
55
MY SUGAR BAB 55 - Seperti Candu
56
MY SUGAR BAB 56 - Persis Seperti Fantasinya
57
MY SUGAR BAB 57 - Mulai Bekerja
58
MY SUGAR BAB 58 - Roy Hutomo
59
MY SUGAR BAB 59 - Surat Wasiat
60
MY SUGAR BAB 60 - Catatan
61
MY SUGAR BAB 61 - Mendadak Miskin
62
MY SUGAR BAB 62 - Tidak Bisa Melakukan Apapun
63
MY SUGAR BAB 63 - Keputusan Nadia
64
MY SUGAR BAB 64 - Penyesalan
65
MY SUGAR BAB 65 - Saudara
66
MY SUGAR BAB 66 - Cara Yang Sena Tahu
67
MY SUGAR BAB 67 - Hanya Titipan
68
MY SUGAR 68 - Tidak Jadi Bangkrut
69
MY SUGAR BAB 69 - Rindu Dimarahi
70
MY SUGAR BAB 70 - Memilih Lupa
71
MY SUGAR BAB 71 - Nadia
72
MY SUGAR BAB 72 - Itu Adalah Aku
73
MY SUGAR BAB 73 - Membuatmu Jatuh Cinta Dulu
74
MY SUGAR BAB 74 - Mengikuti Kemanapun Sensen Pergi
75
MY SUGAR BAB 75 - Sabar Gas
76
MY SUGAR BAB 76 - Saka Si Tukang Gerutu
77
MY SUGAR BAB 77 - Hanan Vs Saka
78
MY SUGAR BAB 78 - Felli dan Bagas
79
MY SUGAR BAB 79 - Hujan Deras
80
MY SUGAR BAB 80 - Sedang Bercanda
81
MY SUGAR BAB 81 - Makanan Kesukaan
82
MY SUGAR BAB 82 - Resmi Bercerai
83
MY SUGAR BAB 83 - Wejangan
84
MY SUGAR BAB 84 - Mantan Kekasih
85
MY SUGAR BAB 85 - Anjing Dan Kucing
86
MY SUGAR BAB 86 - Keinginan Saka
87
MY SUGAR BAB 87 - Pertemuan dan Perpisahan
88
MY SUGAR BAB 88 - Final Episod
89
Asmara Di Usia 17 Tahun
90
jangan dibaca
91
Gairah Sang Casanova
92
Wajib Baca
93
After Divorce
94
Bride Of Choice Karya Lunoxs
95
Crazy Love karya baru Lunoxs
96
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!