MY SUGAR 6 - Bersembunyi

Like, Komen, Vote, pliiisss 😭😭😭😂

Happy reading 😘

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi ini, Sena terbangun dengan wajah yang berseri. Ingatannya tentang kelembutan Hanan semalam, mampu membuat harinya lebih ceria.

Hanan hanya memeluknya, tanpa ciuman yang berlebihan.

"Dari tadi senyum mulu Sen, ada apa sih?" tanya Felli penasaran, ia sampai kembali duduk sisi ranjang dengan handuk di tangannya.

Ditanya seperti itu, senyum Sena perlahan memudar.

Ragu, antara bercerita atau tidak. Tapi sedari dulu, antara dirinya dan Felli tidak pernah ada yang di tutup-tutupi.

Meyakinkan hati, akhirnya Sena memutuskan untuk bercerita.

"Sebenernya Fel, aku bertemu dengan om Hanan."

"Om Hanan!" pekik Felli langsung, padahal ia tidak mengingat siapa om Hanan itu.

"Emangnya om Hanan siapa?" tanya Felli kemudian.

Dengan takut-takut Sena menjawab, "Om yang sudah membeli kesucian ku dulu."

"Ha!" jawab Felli dengan mulut yang menganga, terkejut, tidak percaya.

"Kok bisa?"

"Om Hanan ternyata bekerja di ExstraFood juga," jelas Sena dengan suara lirih dan Felli makin tidak menyangka.

"Ternyata Jakarta sesempit ini ya?" simpul Felli dengan geleng-geleng kepala, namun langsung tersentak ketika mengingat senyum Sena tadi.

"Astaga, apa kamu tidur lagi dengan om om itu Sen?" tanya Felli menyelidik dan buru-buru Sena menggeleng.

Sebelum Felli mengambil kesimpulan sendiri, Sena langsung menjelaskan semuanya. Dari awal, sejak sesudah mereka menyatu dulu, tentang Hanan yang memintanya untuk menjadi simpanan, namun Sena mengabaikan.

Lalu tentang pertemuannya kemarin, hingga mereka sepakat untuk menjadi teman kencan. Sena akan selalu menemani Hanan saat pria itu membutuhkan, dan Hanan akan membayar untuk itu.

"Sugar? kamu sugar baby? dia sugar daddy?" tanya Felli setelah Sena selesai bercerita.

Kecil, Sena mengangguk.

"Wah, beruntung benget kamu Sen, aku juga mau jadi baby," rengek Felli dengan pura-pura menangis.

Sedikit banyak, Felli lebih tahu tentang Sugar, pria-pria kaya diluar sana terkadang memang butuh seorang Sugar baby. Bukan hanya tentang ranjang, namun sekedar menemani dan menjadi tempatnya berkeluh kesah.

Mendapatkan perhatian tanpa ada ikatan yang mengekang. Bahkan setelah bosan, mereka bisa mengakhirinya sesuka hati.

Sebegitu nya uang berkuasa.

"Apa jabatan Om Hanan di ExstraFood Ran? jangan-jangan dia dewan komisaris, atau jangan-jangan malah pemilik perusahaan itu? Wah! hebat kamu Ran," celoteh Felli tak habis-habis.

Mendengar itu, Sena malah jadi gusar, mendadak takut dengan semua kemungkinan yang entah.

Rasanya ia lebih senang jika Hanan orang biasa-biasa saja.

"Aku tidak tahu Fel, rasanya tidak enak untuk menanyakan tentang jabatannya. Tapi kata om Hanan, dia juga bawahan ibu Yoana. Berarti masih karyawan biasa kan? mungkin Asisten manajer," terang Sena dengan pikiran yang menerawang tentang pekerjaan sang Sugar daddy.

"Tapi rasanya tidak mungkin kalau sekedar Asisten manajer, dia membayar mu 250 juta tanpa pikir panjang Sen. Lalu meminta mu untuk jadi sugar baby nya, berati uangnya berlimpah ruah, digitnya sampai tidak bisa dihitung," yakin Felli dan di dalam hatinya Sena sedikit membenarkan.

"Entahlah, pokoknya om Hanan bawahan ibu Yoana," putus Sena dengan wajah yang sudah tak ceria.

"Om Hanan mu itu sudah menikah belum?" tanya Felli lagi dan membuat Sena mendelik.

Pertanyaan yang tidak pernah terpikirkan olehnya.

Pelan, Sena mengedikkan bahunya, tanda tidak tahu.

"Mungkin sudah punya, mungkin juga belum," jawab Felli sendiri dengan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Tapi itu tidak penting sih, lagipula diantara Sugar tidak ada hubungan yang mengekang dan melarang. Kalau om Hanan sudah beristri, kamu juga boleh memiliki kekasih lain," terang Felli, lalu bangkit dari duduknya, "Yang penting jaga dirimu, kita sudah sepakat kan, tidak akan melakukan itu lagi," ucap Felli dengan tatapan yang lebih serius.

Ya, mereka memang sudah berjanji satu sama lain, jika hanya sekali saja mereka melakukan kesalahan.

Karena ketika mencobanya lagi, dipastikan mereka tidak akan bisa berhenti.

"Iya Fel," jawab Sena lirih dengan mengangguk kecil.

Dengan tersenyum, Felli berlalu ke kamar mandi. Mandi lebih dulu.

Meninggalkan Sena dengan berjuta pikiran yang kusut. Lama berpikir, namun ia tetap tak menemukan ujung benang itu.

Akhirnya, Sena hanya bisa menghembuskan napas berat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai di perusahaan ExstraFood, Sena dan Felli langsung menuju Divisinya. Menggunakan pakaian standar keamanan karyawan, mereka mulai berkeliling, memeriksa semua alat-alat dengan seksama.

Sebulan ini, mereka hanya akan mendampingi. Bulan depan, baru mereka dilepas sendiri.

Jam 12 siang, mereka baru beristirahat.

Di Sana, disediakan ruangan khusus untuk semua karyawan bisa beristirahat, sesuai dengan Divisinya masing-masing.

Ruangan dengan lantai matras, ada pula beberapa sofa dan dilengkapi dengan kamar mandi dan tempat shalat khusus. Ruangan itu disekat, untuk memisah antara pria dan wanita.

"Fel, kamu di panggil ibu Yoana," ucap Rara, karyawan yang sama seperti Sena dan Felli.

"Ada apa ya?" tanya Felli bingung dan Rara mengedikkan bahunya, tidak tahu. Dia hanya dititipi pesan agar Felli menemui ibu Yoana di jam istirahat.

"Ayo aku temani," ajak Sena dan mulai bangkit dari duduknya.

Mau tidak mau, Felli pun ikut bangkit.

"Makasih ya Ra," ucap Felli dan Rara mengangguk. Felli dan Sena lalu keluar dari ruang istirahat itu dan berjalan menuju ruangan Yoana, di lantai atas.

"Ada apa ya Sen?" tanya Felli yang merasa gugup dan takut. Ia terus mengingat-ingat apa saja yang dilakukan hari ini dan kemarin, takut membuat kesalahan.

"Tenanglah, aku yakin bukan masalah serius," jawab Sena mencoba menenangkan, meski aslinya pun ia begitu penasaran.

Sampai di ruangan Yoana, Felli masuk seorang diri.

Tinggallah Sena disini, berdiri sendirian dan gelisah.

"Sensen," panggil seseorang pria, namun saat Sena menoleh, ia tak melihat siapapun.

Om Hanan? tebak Sena di dalam hati, karena yang memanggilnya Sensen hanyalah Hanan, tidak ada yang lain, apalagi di perusahaan ini, pikirnya.

Meyakini itu, Sena mencoba mencari, berjalan kecil dengan kepala yang celingak celinguk. Hingga ia terhuyung saat seseorang menarik lengannya dengan kuat.

Masuk ke dalam ruangan yang entah, ruangan penuh buku dengan pencahayaan yang kurang.

"Sen," ucap pria itu dengan tangan yang masih membekap mulut Sena, mencegah agar gadis ini tidak berteriak.

Dengan perlahan, pria itu melepaskan bungkamannya, dengan mata yang terus menatap dalam Sena.

"Om Hanan," desis Sena ketika mulutnya sudah bebas.

Hanan, berdiri tepat dihadapannya, lengkap dengan topi hitam di kepala. Merasa heran dengan topi itu, Sena pun memindai tampilan sang sugar daddy, dari atas sampai bawah.

Sepatu kets warna putih, celana training hitam, kaos hitam, dan topi hitam pula. Benar-benar bukan pakaian seorang karyawan.

"Om kerja pakai baju seperti ini?" tanya Sena dengan menyentuh ujung kaos itu.

Pelan, Hanan menggeleng.

"Aku hari ini tidak masuk, aku sakit dan kesini ingin memberikan surat izin pada ibu Yoana," bohong Hanan dengan wajah memelas. Baru saja ia bermain golf bersama para kolega, kembali ke kantor hanya untuk menemui Sena, sang baby yang selalu membuatnya candu.

Bahkan hanya dengan mencium aroma tubuh gadis ini, bisa membuatnya begitu melayang, tenang.

"Om sakit?" tanya Sena cemas dan Hanan mengangguk, lalu mengikis jarak, memeluk tubuh Sena erat.

"Sebentar saja," pinta Hanan dengan lirih, merasa iba Sena pun membalas pelukan itu, bahkan kedua tangannya mengelus punggung Hanan dengan sayang.

Tersenyum, Hanan diperlakukan seperti itu. Ketulusan Sena bahkan bisa ia rasakan, meski gadis ini hanya terdiam.

"Kenapa Om suka sekali mengajakku bersembunyi?" tanya Sena masih dengan memeluk Hanan.

"Di kantor ini sesama karyawan dilarang memiliki hubungan, karena itu aku selalu menarik mu bersembunyi," bohong Hanan lagi dengan suara yang terdengar serius.

Mendengar itu, Sena mengangguk kecil. Berarti hubungannya mereka harus disembunyikan, pikir Sena yakin.

Perlahan, Hanan melerai pelukan mereka dan mencium kening Sena cukup lama.

"Keluarlah lebih dulu," ucap Hanan dan Sena mengangguk, menggigit bibir bawahnya dengan wajah yang sudah merona.

Namun saat Sena hendak membuka pintu itu, Hanan malah menahan tangannya.

Heran, Sena kembali menoleh.

"Maaf Sen, ternyata aku tidak bisa," ucap Hanan lalu menarik Sena dan mendorongnya ke balik pintu itu. Hanan, menenggelamkan ciumannya di bibir sang baby. Bahkan satu tangannya memeluk pinggang Sena erat.

Ruangan yang sunyi itu, mendadak dipenuhi dengan suara decapan.

Terpopuler

Comments

ning sora

ning sora

Senaran?

2024-12-19

0

jingga

jingga

sena tinggal d belahan bumi mana si... ko bobo amat....
kesel aku

2024-05-19

0

mamae zaedan

mamae zaedan

hadeh,, kang hanNan tukang modus

2023-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 MY SUGAR 1 - Prolog
2 MY SUGAR 2 - Permainan Amatir
3 MY SUGAR 3 - Pertemuan Kembali
4 MY SUGAR 4 - Sugar Baby
5 MY SUGAR 5 - Tanda Merah
6 MY SUGAR 6 - Bersembunyi
7 MY SUGAR 7 - Tidak Sendiri
8 SUGAR 8 - Hanya Tidur
9 MY SUGAR 9 - Bos Besar
10 MY SUGAR 10 - Dua Bersaudara
11 MY SUGAR 11 - Sena Pak!
12 MY SUGAR 12 - Diam
13 MY SUGAR 13 - Besok Aku Mau Lagi
14 MY SUGAR 14 - Aturan Baru
15 MY SUGAR 15 - Aturan Kedua
16 MY SUGAR 16 - Layanan Sugar Daddy
17 MY SUGAR 17 - Kesepakatan Gaji
18 MY SUGAR 18 - Jelmaan Iblis
19 MY SUGAR 19 - Maaf Sayangku
20 MY SUGAR 20 - Tak Sanggup Menahan
21 MY SUGAR 21 - Percayalah Padaku
22 MY SUGAR 22 - Kembali ke Indonesia
23 MY SUGAR 23 - Sena Kecanduan
24 MY SUGAR 24 - Dia Masih Kecil
25 MY SUGAR 25 - Sebagai Hukuman
26 MY SUGAR 26 - Aku Kalah
27 MY SUGAR 27 - De Javu
28 MY SUGAR 28 - Maaf Sayangku (2)
29 MY SUGAR 29 - Panggil Saja Mama
30 MY SUGAR 30 - Bukan Airin
31 MY SUGAR 31 - Om?
32 MY SUGAR 32 - Pergilah
33 MY SUGAR 33 - Tubuhmu Sudah Ku Nodai
34 MY SUGAR 34 - Hanya Akan Menunggu
35 MY SUGAR 35 - Jaga Dirimu
36 MY SUGAR 36 - Aku Akan Balas!
37 MY SUGAR 37 - Sudah Fel, Minum Dulu
38 MY SUGAR 38 - Menunggu, Seperti Janjiku
39 MY SUGAR 39 - Gugatan Cerai
40 MY SUGAR 40 - Datang, Perkenalkan Dirimu
41 MY SUGAR 41 - Meminta Izin Untuk Menikah
42 MY SUGAR 42 - MAMAK!
43 MY SUGAR 43 - Niat Baik Jangan Ditunda
44 MY SUGAR 44 - Kamu siapa?
45 MY SUGAR 45 - Jangan Menatapku Seperti Itu
46 MY SUGAR BAB 46 - Cara Membangunkan Suami Yang Benar
47 MY SUGAR 47 - Kamu Jahat Mas
48 MY SUGAR BAB 48 - Mengangguk, Patuh
49 MY SUGAR BAB 49 - Rindu Sugar Babyku
50 MY SUGAR BAB 50 - Pengakuan Bagas
51 MY SUGAR BAB 51 - Menjalar Kemana-Mana
52 MY SUGAR BAB 52- Kamu Adalah Kekasihku
53 MY SUGAR BAB 53 - Tukang Pijat Dadakan
54 MY SUGAR BAB 54 - Siapa Yang Melakukannya?
55 MY SUGAR BAB 55 - Seperti Candu
56 MY SUGAR BAB 56 - Persis Seperti Fantasinya
57 MY SUGAR BAB 57 - Mulai Bekerja
58 MY SUGAR BAB 58 - Roy Hutomo
59 MY SUGAR BAB 59 - Surat Wasiat
60 MY SUGAR BAB 60 - Catatan
61 MY SUGAR BAB 61 - Mendadak Miskin
62 MY SUGAR BAB 62 - Tidak Bisa Melakukan Apapun
63 MY SUGAR BAB 63 - Keputusan Nadia
64 MY SUGAR BAB 64 - Penyesalan
65 MY SUGAR BAB 65 - Saudara
66 MY SUGAR BAB 66 - Cara Yang Sena Tahu
67 MY SUGAR BAB 67 - Hanya Titipan
68 MY SUGAR 68 - Tidak Jadi Bangkrut
69 MY SUGAR BAB 69 - Rindu Dimarahi
70 MY SUGAR BAB 70 - Memilih Lupa
71 MY SUGAR BAB 71 - Nadia
72 MY SUGAR BAB 72 - Itu Adalah Aku
73 MY SUGAR BAB 73 - Membuatmu Jatuh Cinta Dulu
74 MY SUGAR BAB 74 - Mengikuti Kemanapun Sensen Pergi
75 MY SUGAR BAB 75 - Sabar Gas
76 MY SUGAR BAB 76 - Saka Si Tukang Gerutu
77 MY SUGAR BAB 77 - Hanan Vs Saka
78 MY SUGAR BAB 78 - Felli dan Bagas
79 MY SUGAR BAB 79 - Hujan Deras
80 MY SUGAR BAB 80 - Sedang Bercanda
81 MY SUGAR BAB 81 - Makanan Kesukaan
82 MY SUGAR BAB 82 - Resmi Bercerai
83 MY SUGAR BAB 83 - Wejangan
84 MY SUGAR BAB 84 - Mantan Kekasih
85 MY SUGAR BAB 85 - Anjing Dan Kucing
86 MY SUGAR BAB 86 - Keinginan Saka
87 MY SUGAR BAB 87 - Pertemuan dan Perpisahan
88 MY SUGAR BAB 88 - Final Episod
89 Asmara Di Usia 17 Tahun
90 jangan dibaca
91 Gairah Sang Casanova
92 Wajib Baca
93 After Divorce
94 Bride Of Choice Karya Lunoxs
95 Crazy Love karya baru Lunoxs
96 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 96 Episodes

1
MY SUGAR 1 - Prolog
2
MY SUGAR 2 - Permainan Amatir
3
MY SUGAR 3 - Pertemuan Kembali
4
MY SUGAR 4 - Sugar Baby
5
MY SUGAR 5 - Tanda Merah
6
MY SUGAR 6 - Bersembunyi
7
MY SUGAR 7 - Tidak Sendiri
8
SUGAR 8 - Hanya Tidur
9
MY SUGAR 9 - Bos Besar
10
MY SUGAR 10 - Dua Bersaudara
11
MY SUGAR 11 - Sena Pak!
12
MY SUGAR 12 - Diam
13
MY SUGAR 13 - Besok Aku Mau Lagi
14
MY SUGAR 14 - Aturan Baru
15
MY SUGAR 15 - Aturan Kedua
16
MY SUGAR 16 - Layanan Sugar Daddy
17
MY SUGAR 17 - Kesepakatan Gaji
18
MY SUGAR 18 - Jelmaan Iblis
19
MY SUGAR 19 - Maaf Sayangku
20
MY SUGAR 20 - Tak Sanggup Menahan
21
MY SUGAR 21 - Percayalah Padaku
22
MY SUGAR 22 - Kembali ke Indonesia
23
MY SUGAR 23 - Sena Kecanduan
24
MY SUGAR 24 - Dia Masih Kecil
25
MY SUGAR 25 - Sebagai Hukuman
26
MY SUGAR 26 - Aku Kalah
27
MY SUGAR 27 - De Javu
28
MY SUGAR 28 - Maaf Sayangku (2)
29
MY SUGAR 29 - Panggil Saja Mama
30
MY SUGAR 30 - Bukan Airin
31
MY SUGAR 31 - Om?
32
MY SUGAR 32 - Pergilah
33
MY SUGAR 33 - Tubuhmu Sudah Ku Nodai
34
MY SUGAR 34 - Hanya Akan Menunggu
35
MY SUGAR 35 - Jaga Dirimu
36
MY SUGAR 36 - Aku Akan Balas!
37
MY SUGAR 37 - Sudah Fel, Minum Dulu
38
MY SUGAR 38 - Menunggu, Seperti Janjiku
39
MY SUGAR 39 - Gugatan Cerai
40
MY SUGAR 40 - Datang, Perkenalkan Dirimu
41
MY SUGAR 41 - Meminta Izin Untuk Menikah
42
MY SUGAR 42 - MAMAK!
43
MY SUGAR 43 - Niat Baik Jangan Ditunda
44
MY SUGAR 44 - Kamu siapa?
45
MY SUGAR 45 - Jangan Menatapku Seperti Itu
46
MY SUGAR BAB 46 - Cara Membangunkan Suami Yang Benar
47
MY SUGAR 47 - Kamu Jahat Mas
48
MY SUGAR BAB 48 - Mengangguk, Patuh
49
MY SUGAR BAB 49 - Rindu Sugar Babyku
50
MY SUGAR BAB 50 - Pengakuan Bagas
51
MY SUGAR BAB 51 - Menjalar Kemana-Mana
52
MY SUGAR BAB 52- Kamu Adalah Kekasihku
53
MY SUGAR BAB 53 - Tukang Pijat Dadakan
54
MY SUGAR BAB 54 - Siapa Yang Melakukannya?
55
MY SUGAR BAB 55 - Seperti Candu
56
MY SUGAR BAB 56 - Persis Seperti Fantasinya
57
MY SUGAR BAB 57 - Mulai Bekerja
58
MY SUGAR BAB 58 - Roy Hutomo
59
MY SUGAR BAB 59 - Surat Wasiat
60
MY SUGAR BAB 60 - Catatan
61
MY SUGAR BAB 61 - Mendadak Miskin
62
MY SUGAR BAB 62 - Tidak Bisa Melakukan Apapun
63
MY SUGAR BAB 63 - Keputusan Nadia
64
MY SUGAR BAB 64 - Penyesalan
65
MY SUGAR BAB 65 - Saudara
66
MY SUGAR BAB 66 - Cara Yang Sena Tahu
67
MY SUGAR BAB 67 - Hanya Titipan
68
MY SUGAR 68 - Tidak Jadi Bangkrut
69
MY SUGAR BAB 69 - Rindu Dimarahi
70
MY SUGAR BAB 70 - Memilih Lupa
71
MY SUGAR BAB 71 - Nadia
72
MY SUGAR BAB 72 - Itu Adalah Aku
73
MY SUGAR BAB 73 - Membuatmu Jatuh Cinta Dulu
74
MY SUGAR BAB 74 - Mengikuti Kemanapun Sensen Pergi
75
MY SUGAR BAB 75 - Sabar Gas
76
MY SUGAR BAB 76 - Saka Si Tukang Gerutu
77
MY SUGAR BAB 77 - Hanan Vs Saka
78
MY SUGAR BAB 78 - Felli dan Bagas
79
MY SUGAR BAB 79 - Hujan Deras
80
MY SUGAR BAB 80 - Sedang Bercanda
81
MY SUGAR BAB 81 - Makanan Kesukaan
82
MY SUGAR BAB 82 - Resmi Bercerai
83
MY SUGAR BAB 83 - Wejangan
84
MY SUGAR BAB 84 - Mantan Kekasih
85
MY SUGAR BAB 85 - Anjing Dan Kucing
86
MY SUGAR BAB 86 - Keinginan Saka
87
MY SUGAR BAB 87 - Pertemuan dan Perpisahan
88
MY SUGAR BAB 88 - Final Episod
89
Asmara Di Usia 17 Tahun
90
jangan dibaca
91
Gairah Sang Casanova
92
Wajib Baca
93
After Divorce
94
Bride Of Choice Karya Lunoxs
95
Crazy Love karya baru Lunoxs
96
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!