Baru saja keluar dari pintu beberapa langkah,Kinanti baru ingat kalau pengelap nya tertinggal di dalam ruangan itu,ia pun lekas kembali untuk mengambil nya, sementara Sofi dan Bu Seno sudah berjalan di depan duluan.
"Nah ini dia."Kinanti mendapatkan apa yang ia cari dan bergegas untuk keluar.
Saat berhasil mengambil pengelap itu,Kinanti pun bergegas keluar ,namun lagi - lagi ia menabrak seseorang lagi,hingga membuat nya hampir terjatuh,untung saja seseorang itu yang adalah Vano menangkap tubuh nya,menahan Kinanti untuk tidak jatuh.
Vano dan Kinanti sejenak bertatapan,sebelum Kinanti dengan cepat berdiri dengan tegap dan menundukkan kepala nya.
"Kamu lagi,apa hobi mu menabrak orang?." Tanya Vano dengan tegas. Kinanti hanya diam saja dan menundukkan kepala tanpa berani mengatakan apa pun. Dia nyakin Vino adalah Di rektur baru mereka,Kinanti tak ingin mencari masalah,karena masih ingin bekerja di sini.
"Jawab!." Bentak Vano membuat Kinanti sangat terkejut.
"Tidak pak,saya minta maaf." jawab Kinanti dengan gugup.
"Ini adalah hari pertama ku,tapi kamu hari ini sudah menabrak ku 2 kali."Ucap Vano menatap Kinanti dengan tajam.
"Maaf pak,saya benar - benar tidak sengaja. jangan pecat saya Pak."Ucap Kinanti.
Vano yang mendengar pun menghela nafas dengan berat. "Sedang apa kamu disini?." Tanya Vano.
"Habis bersih - bersih pak."Balas Kinanti dengan gugup nya.
Kinanti berdiri menundukkan kepala tak berani menatap bos nya itu,karena ia sungguh tak ingin di pecat. namun ia tak bisa berbuat apa - apa,ia hanya bisa terdiam dan menundukkan kepala.
"Mulai sekarang,menjauh dari saya,jangan terlalu dekat,kalau kamu melihat ku,maka segera menghindar,ini kesempatan terakhir mu."Ucap Vano memberikan peringatan untuk Kinanti sembari membersihkan lengan jas nya yang menyentuh Kinanti dan berlalu masuk ke dalam ruangan nya bersama sekretaris nya Andre.
"Baik Pak."Balas Kinanti dan keluar dengan wajah penuh kekesalan. hanya menabrak ia sudah mendapatkan peringatan dari bos nya.
Kinanti masuk ke dalam ruangan belakang untuk beristirahat,duduk di kursi dengan tidak bersemangat. "Kenapa Si Kin,lemes banget,tadi kamu kemana si habis dari ruangan di rektur?."Tanya Sofi.
"Aku masuk lagi ke ruangan itu ambil Pengelap ketinggalan,tapi apes malah kena Peringatan terakhir dari Pak Vano." Ucap Kinanti.
"Kok bisa?,kamu salah apa?,masak cuman ambil pengelap aja kena marah sih."Ucap Sofi kaget.
"Gara - gara pas keluar nya nabrak Pak Vano dan sekretaris nya yang akan masuk,kata nya aku hobi nya menabrak orang,yang bener aja tu orang." Tutur Kinanti dengan kesal.
"Hari ini apes banget sih." Kinanti membuat nafas dengan tak bersemangat.
"Sabar....,makanya lain kali hati - hati."Ucap sofi dan Kinanti Pun hanya diam saja.
•••
Saat hari sudah sore,Kinanti dan Sofi akan segera pulang karena jam kerja mereka sudah selesai,Kinanti dan Sofi yang sudah berganti pakaian akan naik lift melihat Vano dan sekretaris nya sedang mengobrol di depan lift,Meski ada 2 lift yang kosong,Kinanti menghentikan langkah nya untuk ke arah lift itu.
"Kenapa Kin,kok berenti?." Tanya Sofi.
"Ada pak Vano."jawab Kinanti menunjuk dengan bibir nya.
"Jadi?."
"Ya tunggu dia pergi lah,kan dia minta aku jangan dekat - dekat dia,nanti aku malah di pecat"Ucap Kinanti.
"Oh."Sofi bersandar di tembok menunggu kapan sahabat nya itu akan bergerak.
Vano yang sedang berbicara dengan Andre melihat Kinanti di belakang nya tak berani mendekat,ia tersenyum tipis,sangat tipis sehingga tak ada yang menyadari ia sedang tersenyum tipis,ia tersenyum karena Kinanti mengingat apa yang ia ucapkan tadi pagi.
Saat Vano dan Sekretaris Andre masuk ke dalam Lift,Kinanti dan Sofi baru berani masuk ke lift 1 nya untuk segera turun dan pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Mara
Hati2 loh itu tanda2nya😘
2021-09-29
0
Har Tini
nampak pak vino jauhin aja kinan biar nanti cariin
2021-09-01
0
Maliqa Effendy
nabrak terus . emang kmn pandangannya
2021-08-08
0