Bros Merah Muda

## Bab sebelumnya

Afnan kaget. Dia merasakan kehangatan karena pelukan bocah yang baru dia kenal seminggu lalu.

"detak jantungku kok cepet banget sih ... seperti nya aku harus mulai kontrol kesehatan lagi deh. Tetapi, perasaan ini. Aku bahagia. Tetapi kenapa? perasaan ini berbeda", Arlan membalas pelukan Arlan, dan memejamkan matanya.

Mereka berpelukan, hingga Zaya kembali ke rumah.

###

1 minggu telah berlalu sejak Afnan merasakan sakit jantung akibat berpelukan dengan Arlan (pikirannya #author ). Dan selama itu pula, Afnan sering pulang ke desa dan selalu pergi ke rumah Zaya untuk membeli pulsa (bertemu dengan Zaya 💜). Ada getaran dalam diri laki-laki itu. Dia selalu ingin membahagiakan bocah tampan nan lucu, Arlan.

"Kemarin, om ada diskon baju. Beli 2 dapat 3. Nah, baju ini buat Arlan", Afnan kembali lagi untuk kesekian kalinya. Karena dia beli pulsa dan memberikan hadiah kepada Arlan (+Zaya).

"Wahhh, warna biru langit. Arlan suka, om. Makasih", Arlan sangat senang dengan semua hadiah yang diberikan oleh Afnan. Terkadang Arlan merasa heran, kenapa hadiah yang dikasih oleh Om Afnan, selalu sama dengan semua harapan yang dia tulis di surat nya hampir setiap hari?

"Arlan coba ya, Om?"

"oh ya, om belikan buat Bunda juga kah?", sebelum masuk kedalam kamarnya, Arlan bertanya lagi kepada Om Afnan.

"Hmmmm, iy ... iya", Afnan bingung, Apakah Zaya mau menerima hadiah darinya? untuk pertama kalinya, Afnan memberikan hadiah kepada orang lain, termasuk kaum wanita. Zaya adalah wanita pertama yang mendapatkan perhatian dari Afnan.

Sejak kedatangan Afnan ke rumahnya, Zaya hanya duduk di kursi yang berbeda dan hanya memperhatikan interaksi mereka berdua saja. Dia memikirkan berbagai hal kemungkinan setiap Afnan bertamu ke rumahnya.

"Apakah Afnan ... laki-laki itu? Wangi parfumnya sama persis dengan laki-laki di malam itu. Dan sepertinya, ayah benar. Sekilas wajah dan sedikit tingkah laku Afnan dan Arlan, sama? Aku bingung", sesekali Zaya menundukkan kepalanya sambil berpikir berbagai hal di dalam benaknya.

"Zaya? Ini ada hadiah untukmu", lamunan Zaya menghilang. Afnan mengulurkan tangannya dengan sebuah paper bag bertuliskan Z*ra.

"Eh ... tidak perlu", Zara mendorong pelan paper bag nya ke arah Afnan.

Arlan? setelah bertanya tentang hadiah untuk Bundanya, dia segera masuk ke dalam kamar nya dan mencoba baju baru dari omnya.

Setelah berdebat an tentang "paper bag", akhirnya Zaya mengalah dan menerima hadiah dari pembeli langganan pulsanya ini.

"Terimakasih"

"Sama-sama", Afnan tersenyum lembut ke arah Zaya. Ada rona merah di kedua pipinya.

"manis", batin Afnan.

Namun ...

"Hmmm, kamu beli dimana penjepit itu?", tanya Afnan sambil menunjuk ke arah d*da Zaya.

Zaya menurunkan pandangannya ke arah d*adanya.

"Ouh, ini?", tanyanya sambil mengambil sebuah benda di kerudung nya untuk menutupi bagian depan badannya.

"iya"

"Bros"

"Bros?"

"iya bros. Salah satu barang kesayangan saya. Hmmm, sebenarnya bros ini punya kembaran", Zaya tersenyum sambil memegang bros berbentuk bulan dan bintang berwarna biru langit yang sangat indah.

"kembaran?", Afnan bingung.

"iya, ini punya ibuku. Aku juga punya bros seperti ini warna merah muda"

"Tetapi, brosnya hilang. Aku sangat sedih mengingat nya" hingga detik ini. Malam itu ...

Seketika, lamunan Zaya berhenti karena ucapan Afnan mendebarkan hatinya.

"Hmmm, aku pernah lihat bros itu. Tapi, kalau tidak salah ... warna pink", Afnan menautkan jari-jari kedua tangannya.

"Benarkah?"

"Apakah aku boleh lihat bros nya? Mungkin ..."

"Mungkin?"

"Tidak apa-apa. Hmmm, lupakan ucapan saya tadi"

Hening. Suasana di ruangan itu menjadi senyap dan krik krik krik. Ada juga bunyi, tik tik tik. Hahahaha, itu bunyi suara hewan malam dan jam dinding yaaa.

Arlan menemui dua orang dewasa itu dengan baju baru yang diberikan oleh Afnan.

"Om, lihat aku. Ganteng kan?", dengan pedenya Arlan memutar badannya untuk menunjukkan betapa tampannya dia. Hehehehe.

"Ah iya, Arlan ganteng banget lho"

"Bunda?"

"Eh iya, Arlan ganteng banget lho"

"Kok samaan ngomong nya. Hehehehe", Arlan tertawa lucu karena Om Afnan dan Bunda Zaya.

Sedangkan laki-laki dan wanita yang sedang duduk terpisah merasakan kecanggungan yang luar biasa.

"Bunda tidak coba bajunya?", tanya Arlan kepada Bunda Zaya karena melihat paper bag di samping Bundanya.

"Nanti aja sayang"

"Coba"

"Ah iya", tanpa ba-bi-bu, Zaya langsung melaksanakan perintah Afnan hanya karena ucapan 'coba' dari laki-laki tampan itu.

Zaya masuk kedalam kamarnya. Arlan duduk di depan televisi dengan baju baru yang masih belum dia lepas. Dan ... Afnan sedang memikirkan tentang bros merah muda.

"bros itu tidak asing. malam itu, aku sekilas melihat ukiran nama 'Zaya'. Apakah perempuan itu adalah kamu, Zaya?", tanya Afnan dalam hatinya sambil memperhatikan kamar di depannya.

Tidak lama kemudian, ...

"Bunda cantik sekali", mata coklat bulat yang indah milik Arlan seketika berbinar karena kecantikan Bundanya, Zaya.

"Wahhh, iya cantik", Afnan tidak mengedipkan dua matanya.

Zaya?

Wanita cantik itu tersenyum malu-malu karena ungkapan dua laki-laki berbeda usia itu.

"Terimakasih. Oh ya, terimakasih ya Mas atas hadiahnya untuk kami"

Afnan masih melihat dengan teliti kecantikan Zaya walaupun perempuan itu sudah duduk di sofa.

Zaya melambaikan tangan nya di depan wajah Afnan.

"Mas? Mas Afnan? Halo"

"Eh ... eh ... iya cantik", Afnan menggaruk leher di belakang kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"terimakasih lagi Mas atas pujiannya"

"ehem, sama-sama dek Zaya. Ups", laki-laki tampan dengan pakaian kemeja warna biru tua yang melekat pas di tubuh kekar dan celana hitam kain. Dia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan nya.

"Eh, Dek?", pertanyaan itu bukan dari Zaya, tapi Arlan.

"kok om panggil bunda, dek? kan bunda bukan adek-adek tap ibu-ibu. Aku anaknya", Arlan menggaruk pelan pelipis kanannya.

"Aha, maaf saya salah bicara"

Zaya tersenyum malu-malu sambil menundukkan kepalanya. Entah kenapa, detak jantung wanita itu berdetak dengan cepat.

###

Hay, Macan kembali. Maaf lama update. :)

Terpopuler

Comments

Chincau Cau

Chincau Cau

semangat thor

2022-01-23

0

langit sore

langit sore

lanjut thor

2022-01-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!