Aliya saat ini tengah berbaring di tempat tidur, sembari menonton siaran perlombaan dangdut, sementara Chandra saat ini asyik mengerjakan pekerjaan kantor, yang sebentar lagi akan dia tinggalkan. Belum juga habis acara dangdutan tersebut, tampaknya Aliya sudah mulai terlelap di tempat tidur. Tentu saja Chandra tak terima, Chandra segera menarik Aliya ke dalam pelukannya.
"Curut apa apaan sih, baru juga mau tidur," kesal Aliya dengan mata yang masih terpejam.
"Kutil temani gue yuk," Chandra mulai mengecup pipi Aliya dengan gemas.
"Mau ngapain emang?" Aliya memandang Chandra dengan kesal, tadi siang saja tidurnya terganggu karena Chandra ingin nyalon bareng, kini entah apa keinginan suaminya itu, sehingga meminta untuk di temani.
"Mau buat baby," kata Chandra tersenyum, sembari memainkan rambut Aliya, Chandra terus berusaha merayu Aliya, agar istrinya mau melakukan sesuatu yang *** ***.
"Katanya mau buatnya di Korea," Aliya mencoba menghentikan pergerakan Chandra, namun lelaki itu tampaknya tak juga getar, dan tetap ingin melakukan hal tersebut.
"Nyicil dari sekarang," pinta Chandra sengaja mengecup sudut bibir Aliya, kembali menggoda gadis tersebut.
"Emangnya motor kredit," Aliya kembali mencoba melencengnya pembicaraan mereka, agar Chandra melupakannya. Aliya tahu betul jika mereka melakukannya, maka dirinya akan kewalahan. Aliya tahu betul bahwa Chandra tak akan pernah puas jika hanya satu kali.
"Bukan tapi kita buat langsung dari pabriknya, jadi sedikit lama, dan harus rajin rajin, biar cepat berhasil," Chandra memberi alasan agar Aliya tak dapat menolaknya.
"Ah, curut gua ngantuk," Aliya merengek meminta waktu tidur untuk dirinya.
"Ya udah tidur aja, gue yang kerja," kata Chandra akhirnya dengan santai membuka kancing baju Aliya.
"Kerja apaan? Kerja bakti?" Aliya mencoba menghalau tangan Chandra, namun tampaknya Chandra sungguh sangat kuat, hingga dirinya mampu tetap membuka kancing baju yang di kenakan Aliya.
"Bukan kerja keras menanam benih kecebong anyut di perut kamu," tampaknya dari pembicaraan mereka, tangan Chandra pun sudah berhasil melepas seluruh kancing baju tidur Aliya.
"Jadi pabrik atau persawahan nih?" Aliya akhirnya pasrah, karena pasti suaminya tetap tak dapat ia hentikan.
"Persawahan, tapi langsung pabriknya." kata Chandra segera mendaratkan bibirnya di atas bibir Aliya. Chandra tersenyum ketika Aliya membalasnya, dan membuka kancing kemeja Chandra. Mereka saling membantu membuka pakaian mereka. Dan terjadilah yang harus terjadi.
......................
Sore harinya mereka di antar kan kakek Rio, tuan Omer dan nyonya Mona ke bandara, mereka akan segera berangkat ke Korea. Negara di mana pencinta K-Pop akan berangkat. Sama halnya dengan Chandra, tujuannya ke sana bukan hanya untuk bulan madu semata, ia juga memiliki bisnis, dan keinginan untuk mengunjungi tempat tempat yang ada di drama Korea. Chandra ingin berfoto mesra dengan Aliya di tempat tersebut, bak tengah melakonkan drama tersebut.
Chandra bahkan sejak tadi membayangkan hal tersebut, tak henti hentinya tersenyum. Ia akan menjadi model foto Instagram nya sendiri, bersama dengan sang istri. Dengan berbagai pose yang ada di drama Korea.
"Kesambet lo curut?" Aliya memandang ke arah Chandra, dengan tatapan penuh tanya, pasalnya pria itu terus tersenyum tak jelas.
"Hah emang kenapa?" Chandra terkejut, segera memandang ke arah Aliya, yang juga memandangnya.
"Tu liat keberangkatan kita sebentar lagi, bahkan pengumuman aja lo ga denger, kemana aja kuping lo? Jalan jalan?" Aliya segera menarik tangan suaminya, dan menyeret suaminya yang tadi tampak masih terkejut.
"Aish berisik lo," Chandra segera melepas tangan dari Aliya, dan merebut koper dari tangan Aliya.
Chandra berjalan di samping Aliya sembari menyeret koper miliknya dan milik Aliya. "Pegangan di tangan gue, lo mau di bilang masih singel? Atau lo mau bilang ke semua orang kalau gue cuman asisten lo?"
"Iya ah bawel lo," Aliya segera menggandeng tangan Chandra dengan mesra, sesekali bergelayut manja, membuat bibir Chandra tak bisa tak tertarik ke atas.
Mereka menaiki pesawat dan duduk di kelas bisnis, mereka menunggu pesawat meluncur, sembari memakan permen karet. Aliya segera merebahkan tubuhnya di pundak Chandra membuat Chandra tersenyum, teringat adegan sweet di dalam drama Korea. Chandra bahkan menirukan gaya sang aktor pria dengan mengecup puncak kepala Aliya.
Chandra sedikit merendahkan tempat duduk Aliya dan dirinya, agar Aliya lebih nyama, dan lebih mudah dalam perjalanan. Chandra memandang wajah Aliya, tangannya terulur untuk mengusap lembut pipi Aliya.
Chandra teringat kembali setelah penyerangan berlangsung, Chandra di panggil oleh pihak berwajib, guna memberikan keterangan, sebagai saksi sekaligus korban. Chandra menjadi saksinya, di dampingi oleh kedua sahabat Aliya, yang kini menjadi sahabat Chandra jua. Mereka adalah Alex dan Erick. Setelah pemeriksaan mereka bertiga segera mengunjungi pelaku penyerangan tersebut.
Flashback.
"Chandra," laki laki itu tampak membuang muka, ketika berhadapan dengan Chandra dan kedua seniornya. Ia merasa malu karena hal tersebut.
"Hm," Chandra hanya berdehem memberikan jawaban tersebut, ingin sekali Chandra memukul wajah pria yang tengah memakai baju tahanan tersebut, sehingga membuat kekasihnya terbaring di rumah sakit, dengan keadaan tak sadarkan diri.
"Senior apa kabar?" Alex mencoba mencairkan suasana, dengan menanyai Riky. Yang sebentar lagi pasti akan di copot dari jabatannya. Kesalahannya tidak hanya tentang penyerangan terhadap orang lain, namun juga tentang kelalaian dalam menjalankan tugas. Riky bolos menjalankan tugasnya, dan memilih untuk membuntuti Aliya dan Chandra, serta berencana untuk mencelakai Chandra. Seorang pebisnis tersohor yang berpengaruh.
"Jangan panggil saya senior lagi, sebentar lagi saya akan di pecat," Riky tersenyum masam ketika mengatakan hal tersebut. Riky bahkan menghela nafasnya kasar mengingat perjuangan yang telah ia lalui.
Mereka seketika diam, keadaan menjadi sangat canggung. Jujur sebenarnya Chandra sedikit kasihan dengan Riky, hanya karena cinta ia berbuat demikian. Riky tak terlalu mengerti cinta, sehingga melakukan apapun untuk mampu memilikinya. Chandra kembali lagi menghela nafas.
"Bisa kamu melupakan Al?" Chandra tiba tiba mengeluarkan pertanyaan tersebut, berharap Riky akan menjawab iya.
"Tak tahu, selama ini saya hanya dekat dengan Al," jawab Riky tak mengindahkan jawaban dari Chandra.
"Ai saat ini tengah di rawat, keadaannya masih tak sadarkan diri, saya tak akan mengatakan jika kamu pelakunya, tapi kamu harus bisa melupakan Al," Chandra berucap miris ketika mengingat keadaan kekasihnya, ia sebenarnya sangat berat meninggalkan kekasihnya di rumah sakit. "Saya sudah berbicara dengan atasan kamu, katanya kamu akan di keluarkan, atas dasar penyerangan, penyalah guanaan pekerjaan, kalalaian dalam bertuga."
Riky tak terkejut lagi, ia tahu betul tentang apa yang akan ia alami jika ketahuan. Riky terlalu percaya diri dengan rencananya, sehingga berfikir bahwa ini akan berhasil, namun ternyata tidak. Dirinya justru harus mendekam di penjara, dan berujung pada pemberhentian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Conny Radiansyah
terima balasan dari perbuatan loe Riky...nikmati...
2021-08-25
0
🏁Nyno_Ever🏁
Kutil & Curut
2021-08-16
0
☪wHEniA1102™◼KB☪
masih baru jadi belum agak nyambung dengan cerita nya
2021-08-08
0