SOMPLAK COUPLE
Chandra dan Aliya saat ini masih sibuk berbenah, mereka akan segera berangkat ke Korea untuk bulan madu, besok sore. Namun Aliya sudah mulai bersiap siap, takut akan ada yang tertinggal jika tidak mempersiapkan sedini mungkin.
Ah, bukan Chandra dan Aliya, namun Aliya saja, pasalnya Rakara saat ini sibuk mengatur jadwal untuk pergi ke salon bersama istrinya. Chandra ingin terlihat tampan, dan tak ingin tersaingi oleh opa opa Korea sana, untuk penerjemah, Chandra tak perlu khawatir, istrinya ahlinya.
"Cil lo udah belum? Gue bantuin mau ga?" Chandra saat ini memang istrinya yang baru saja selesai merapikan koper mereka.
"Baru aja udah, ni gue baring sebentar," keluh Aiyla sembari memejamkan matanya.
"Al," Chandra menggoyangkan badan Aiyla. "Al, Al, kutil kancil," kesal Chandra karena Aliya tidak mendengarkannya.
"Apa sih curut," Aiyla juga ikut kesal, karena baru akan menuju alam mimpi, tapi suami cerewetnya mengacaukannya.
"Ke salon yuk, supaya ke sana lebih fresh," ajak Chandra segera menindih tubuh Aiyla.
"Ngapain sih, istirahat aja, ga usah yang aneh aneh," Aiyla mencoba mendorong tubuh Chandra dari atasnya.
"Ayo lah, kita barengan, ganti gaya rambut gitu," bujuk Chandra tak ingin beranjak, tetapi justru memainkan rambut Aiyla. "Ayolah sayang kutil kancil gue."
"Gue ngantuk curut," tolak Aiyla malas sembari kembali menutup matanya.
"Ga bisa! Lo bisa istirahat di dalam mobil aja," Chandra menarik tangan Aliya, hingga menyeretnya. Namun bukan Aliya namanya kalau tidak melawan dulu. Hingga akhirnya Chandra memilih menggendong tubuh Aliya agar menurut. Membuat semua orang terkejut ketika melewati ruang keluarga. Pasalnya di sana ada kakek Rio, tuan Omer, dan nyonya Mona.
Kini kakek Rio memilih untuk tinggal satu rumah dengan tuan Omer dan nyonya Mona. Karena mempertimbangkan kesehatan bagi kakek Rio. Karena kini Aliya ikut dengan suaminya Chandra.
"nanti kita ganti gaya rambut gitu ya, biar sama kayak orang Korea gitu," kata Chandra ketika mereka sama sama memasuki mobil, dan bersiap untuk berangkat.
"Hm," jawab Aliya malas, sesungguhnya dirinya saat ini masih mengantuk, karena Chandra tak membantunya tadi, justru membuat janji untuk ke salon, yang notabenenya biasa di lakukan oleh perempuan.
Sesampainya mereka di salon, mereka segera turun dan masuk ke dalam salon langganan Chandra. Chandra tersenyum ketika melihat wajah Aliya yang masih berwajah bantal.
"Wah babang ganteng Chandra, sama istrinya ya. Ayo masuk dulu, dah di siapkan ruangan khusus kalian," kata seorang laki laki gemulai di hadapannya, ia tampak sangat feminim melebihi Aliya, yang sebenarnya wanita.
"Sayang tadi kamu nyuruh siapa sih buat beli rujak nya? Kok ga sampai sampai?" seorang wanita dengan perut sedikit membuncit mendekati pria gemulai tadi. Dapat Aliya pastikan jika laki laki gemulai tadi adalah normal, buktinya mampu menghamili anak orang, dan tampaknya mereka sepasang suami istri.
"Ah sebentar ya," laki laki itu mengusap sedikit kepala wanita yang tengah hamil itu. "Woi Ari mana?"
Aliya kaget bukan kepalang ketika mendengar suara lantang menggema, di telinganya. Sumbernya tak lain tak bukan dari laki laki gemulai tadi. "Ups maaf keceplosan," laki laki itu segera menutup mulutnya.
Chandra segera merangkul tubuh Aliya, karena tahu gadis itu terkejut. Ah tidak, wanita itu sudah gadis lagi. Dan besok sore mereka akan pergi berbulan madu. Chandra mengusap punggung Aliya untuk menetralkan detak jantungnya. Aliya sendiri tak menyangka suara laki laki yang sangat mendayu dayu, meski sedikit menjijikkan itu, tiba tiba berteriak lantang. Mengingatkannya dengan pelatih yang bersuara lantang.
Chandra dan Aliya kini berbaring di satu ruangan khusus untuk perawatan wajah, Chandra sengaja menyimpan perawatan badan untuk di rumah berdua saja. Setelah selesai perawatan wajah, kini keduanya di hadapkan dengan penataan rambut.
"Jadi Chandra ganteng dan Aliya ini maunya di tata gimana rambutnya?" laki laki gemulai itu bertanya sembari memandang ke arah cermin.
"Tata rambut seperti artis Korea," jawab Rakara dengan entengnya. "Kami akan berlibur ke Korea."
"Wajah timur tengah rambut Korea mana cocok curut," kata Aliya pusing dengan rambut Korea menurut Chandra.
"Hm gini aja, kita buat agar lebih keren aja gimana?" tawar laki laki suara di buat gemulai.
"Boleh juga," kata Chandra akhirnya mengalah, pupus sudah harapan ingin memiliki rambut seperti V BTS.
"Kalau Aliya cantik mau gimana?" tanya laki laki itu kepada Aliya.
"Suka suka suami saya aja deh," Aliya memandang Chandra yang tampaknya sedikit lesu. Namun ketika mendengar kata kata Aliya, sungguh hati Chandra menjadi bahagia.
"Buat gaya gaya seperti artis Korea gitu, yang imut kayaknya bagus," kata Chandra semangat.
"Ok laksanakan," kata pria itu tersenyum.
Setelah penataan rambut selesai, Aliya sungguh terkesan dengan gaya rambut terbaru Chandra. "Wih lebih ganteng dari V BTS ni," puji Aliya membuat senyum di bibir Chandra terbit.
Chandra pun sebenarnya juga memuji penampilan Aliya yang menjadi lebih imut, dan membuatnya semakin gemas saja. Ingin rasanya Chandra memakan Aliya sekarang juga. "Cantik banget sayang," bisik Chandra dengan nada sensualnya.
Aliya mengibas rambutnya, hingga membuat wangi rambutnya semakin keluar, Chandra semakin tersenyum. Chandra dan Aliya segera keluar dari salon, dan berjalan ke parkiran. Benar saja, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua. Bak artis model papan atas, mereka sama sama tampan dan juga cantik. Ah, tidak Aliya kini imut, meskipun Alika juga cantik. Chandra tak henti hentinya menggandengkan tangan Aliya dengan posesif karena kesal dengan tatapan mata para laki laki.
Sebelum pulang mereka memutuskan untuk membeli gorengan, dan martabak terlebih dahulu. Mereka menjadikan makanan tersebut sebagai oleh oleh untuk yang lain. Setelah itu mereka kembali ke rumah, Chandra dan Aliya segera masuk. Ternyata ketiga orang tua sudah ada di meja makan bersiap untuk makan malam. Sementara Aliya dan Chandra segera pergi mandi, untuk membersihkan dirinya.
Setelah makan malam, semua berkumpul di ruang keluarga, dengan martabak dan juga gorengan.
"Cil lo kok makan cabe ya doang, gorengannya ga?" tanya Chandra ketika memandang Aliya yang tengah memegang cabe rawit di tangannya.
"Makan, tapi khusu ini gue ga mau pakai bismillah," kata Aliya santai, seketika membuat semua mata tertuju padanya.
"Lah kenapa? Setan ikut makan tau," Chandra memperingati Aliya dengan seksama.
"Lah bagus," Aliya memakan satu tangkai cabe rawit. Kemudian mengambil susu strawberry yang ada di depannya. "Bismillahirrahmanirrahim," kata Aliya sebelum akhirnya menyesap susu strawberry miliknya.
"Lah lo pakai bismillah minumnya?" Chandra semakin bingung di buat Aliya, yang terkadang memiliki tingkah aneh.
"Iya biar setannya ga ikut minum, kepedesan kan dia, emang enak gue prank," kata Aliya sembari tersenyum bangga dengan apa yang dilakukannya. "Jarang jarang kan makhluk halus di prank, biasanya mereka yang suka nge_prank orang."
Chandra tak habis pikir dengan pemikiran istrinya, bagaiman mungkin dia bisa berfikir seperti itu, padahal mungkin saja rasa dari cabe rawit itu tak begitu terasa di lidah setan yang Aliya maksud. "Gila lo kutil."
"Dasar cucu otak separuh," kakek Rio segera melempar Aliya dengan bantal sofa. Sementara tuan Omer dan nyonya Mona terkejut bukan main, sungguh menantu mereka benar benar limited edition.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Ayang Chaiiank
sama kaya suami AQ bilang gtu. eh pas baca part ini AQ jdi k inget suami AQ.hahahaaa
2022-11-24
0
Risty Dwi Afriani
heeduech...🤦😅
2022-03-18
0
Lia liana
wkwkwk EMG somplak y
2021-12-13
1