SULIT, BUKAN TIDAK MUNGKIN

Killa mengetuk ngetuk kepalanya menggunakan bolpoin. Bukan tanpa sebab, melainkan kepalanya terlalu pusing saat ini. Fisika salah satu matpel kelemahannya. Sudah lebih dari satu jam dia berusaha menyelesaikan 10 soal. Tapi baru 4 soal yang berhasil dia temukan jawabannya.

Killa tak akan mengalami kesulitan ini jika bukan karena ayahnya. Ayahnya menuntut dia menjadi seorang bidan, makanya dia harus masuk IPA. Padahal kalau disuruh memilih, Killa lebih tertarik pada jurusan Bahasa.

Killa meletakkan kepalanya diatas meja belajar berbantalkan lengannya. Rasanya matanya sudah panas menatap soal yang itu itu saja tapi tak tahu penyelesaiannya.

"Kalau cara belajar lo kek gitu, kapan pinternya?" Ledekan Del membuat Killa kembali mengangkat kepalanya.

Sekarang ada dua meja belajar dikamar itu. Letaknya berjejer dan hanya berjarak sekitar 1 meter. Satu milik Delmar dan satunya Killa.

"Sulit." Ucap Killa dengan suara lemas.

"Makanya belajar." Delmar sengaja menekan kata belajar untuk menyindir Killa yang dianggapnya terlalu malas.

"Ajarin." Pinta Killa dengan nada suara memohon.

"Lo gak liat gue lagi belajar? Besok gue ada try out. Lagi pula Gue gak ada waktu buat ngajarin lo yang otaknya pas pasan." Sarkas Del.

Killa mendengus, tapi mau gimana lagi. Memohon untuk diajari? rasanya percuma, karena Del bukan tipe cowok yang mudah luluh dengan bujuk rayu ataupun wajah melas.

Killa heran melihat cara belajar Del. Padahal tadi jam 7 hingga jam 9, Del les privat. Dan sekarang cowok itu masih lanjut belajar sendiri.

Killa kembali melihat rumus fisika, tapi tetap saja dia tak bisa menyelesaikan tugasnya. Tanpa dia sadari, ternyata Del memperhatikannya.

"Lo udah gak ikut bimbel lagi?"

Killa menggeleng pelan.

"Kenapa? gak ada buat bayar? nanti biar gue bilangan mama kalau lo mau ikut bimbel."

"Killa gak mau."

"Kenapa?" Del menautkan alisnya. "Tempat bimbel lo itu bagus. Temen temen gue banyak yang bimbel disana."

Tempat bimbel Killa dulu memang populer dikalangan pelajar. Selain cara pengajarannya yang bagus. Banyak anak dari bimbel itu yang jadi juara kelas dan lulus tes masuk perguruan tinggi negeri. Dilan dan Cea juga bimbel ditempat itu.

Killa hanya bergeming.

"Mau gue bilangin ke mama?"

"Gak usah kak, Killa gak mau masuk sana lagi."

"Kenapa?"

Killa menghela nafas, menurutnya Del terlalu tidak peka untuk memahami alasannya tak mau ketempat bimbel itu lagi.

"Kenapa? males belajar lo?"

"Bukannya malas, hanya merasa tak nyaman. Killa takut masuk kesana lagi."

Deg

Del mulai paham alasan Killa. Tentu saja cewek itu tak mau ketempat dimana dia pernah dilecehkan. Sedikit banyak, dia pasti merasa trauma. Hati Del mulai terketuk, ada perasaan bersalah yang menggelitiknya.

Del beranjak lalu mendekati meja belajar Killa.

"Mana yang sulit?"

Senyum Killa seketika mengembang. Lalu dia menujuk soal fisika yang menurutnya paling sulit.

Del menarik kursinya lalu mengajari Killa cara memecahkan soal itu. Killa mendengarkan sambil menggut menggut. Menurutnya penjelasan Del jauh lebih mudah dimengerti daripada guru sekolahnya.

"Yang ini juga." Killa menunjuk soal dibawahnya.

Huft, Del mendengus kesal. Sudah 3 soal yang dia selesaikan. Tapi Killa masih minta diajari lagi.

"Banyak sekali yang lo gak bisa?" Del mulai ngegas. "Emangnya fisika sesusah itu buat lo?" Killa menjawabnya dengan anggukan.

"Kalau semuanya sulit, apa yang mudah buat lo?"

"Mencintai kamu."

"Damn, gue gak lagi dalam mood pengen becanda ya Kill." Delmar meletakkan bolpoin milik Killa dan berdiri dari duduknya.

"Killa gak becanda." Ucap Killa sambil manatap Del dan menahan pergelangan tangan cowok itu.

"Bagi Killa, hal termudah dalam hidup Killa adalah mencintai kakak. Bahkan tanpa belajarpun, Killa bisa."

"Dan apa lo tahu, hal yang tersulit dalam hidup gue adalah____MENCINTAI KAMU." Del sengaja menggunakan kata kamu agar jawabnya dengan Killa terdengar sama.

"Kenapa jawaban kita sama untuk dua hal yang bertolak belakang?" Gumam Killa dalam hati.

Killa menghela nafas lalu tersenyum.

"Hanya sulitkan kak? bukan tidak mungkin. Itu artinya Killa masih ada harapan." Sekuat tenaga Killa berusaha menahan sesak didadanya. Dia tak mau sampai menangis.

Delmar melepaskan cekalan tangan Killa lalu memegang kedua pundak cewek itu.

"Berhenti berharap, atau lo akan sakit sendiri."

"Killa gak lemah kok kak. Killa yakin bisa kuat nahan sakit itu sampai kakak membalas cinta Killa."

"Sampai kapan? sampai kapan lo bisa kuat? Gimana kalau seumur hidup gue gak bisa cinta sama lo? Berhenti buang waktu lo buat hal yang percuma. Gue udah ada Laura, dan gue gak ada niatan buat gantiin posisi Laura dengan cewek manapun termasuk lo."

Benar, Killa hanya omong kosong, pura pura kuat. Sekarang aja air matanya udah mulai menetes. Gimana mau kuat, kalau ucapan Del sangat terang terangan seperti itu.

"Buka mata lo, ada banyak cowok diluar sana yang mungkin lebih baik dari gue. Yang bisa mencintai lo dengan tulus. Gue bukan cowok baik Kill. Inget, gue cowok yang udah merusak lo. Lebih baik benci gue daripada mencintai gue. Karena jujur, gue merasa terbebani dengan perasaan lo ke gue. Gue merasa menjadi cowok paling bamsat, udah merusak tapi gak bisa tanggung jawab dengan membalas perasaan lo."

Killa memegangi dadanya yang makin sesak. Air matanya bak air terjun yang sama sekali tak bisa dibendung. Terus mengalir tanpa bisa ditahan lagi.

"Maaf, maaf karena udah membebani kakak dengan perasaan Killa."

"Berhenti minta maaf sama gue Kill. Semakin sering lo minta maaf, semakin gue merasa bersalah." Del membuang pandangannya ke arah lain. Dia tak tega melihat Killa berurai air mata.

"Jangan siksa diri lo sendiri Kill. Jang___"

Tok tok tok

Suara ketukan pintu menghentikan ucapan Del. Killa buru buru menghapus air matanya dan ingin berdiri untuk membuka pintu.

"Biar gue aja." Del mendorong pelan tubuh Killa agar tetap duduk.

Ceklek.

"Ada apa?" Tanya Del saat melihat Dilan berdiri didepan kamarnya.

"Gue nyari Kak Killa. Ada perlu sebentar dengannya."

"Ada apa Dil?" Sahut Killa sambil berjalan menuju pintu.

"Dilan ada sesuatu buat kakak. Ikut ke bawah bentar yuk." Ucap Dilan dengan wajah berseri seri.

Killa mengangguk lalu mengikuti Dilan turun ke bawah dan berjalan menuju halaman belakang.

"Surprise." Teriak Cea sambil merentangkan tangannya ke arah sebuah gitar yang berdiri disamping meja.

"Buat Kak Killa." Ucap Dilan sambil menarik pergelangan tangan Killa ke arah tempat gitar itu.

"Beneran ini buat kakak?" Mata Killa membulat sempurna, seakan tak percaya. Dia kembali menagis. Tapi bukan tangis sedih seperti tadi, tapi tangis haru.

"Kak Dilan sengaja beliin gitar ini buat Kak Killa. Biar kak Killa makin rajin mengcover lagu dan mengupload di sosmed." Ujar Cea.

"Makasih banyak." Killa memeluk Dilan hingga cowok itu merasa canggung.

Ternyata Del memperhatikan interaksi itu walau dari jauh. Dia ikut turun karena penasan.

"Nyanyi yuk kak." Ajak Cea sambil menarik tangan Killa. "Duet sama kak Dilan. Cea bagian memvidioin aja." Cea mengeluarkan ponselnya dari saku hoodi yang dia pakai.

"Eh, kak Del, kesini dong. Yuk ikutan nyanyi." Cea melambaikan tangannya ke arah Del yang berdiri agak jauh dari sana.

"Gue sibuk, mau belajar." Del membalikkan badan dan berlalu pergi menuju kamarnya.

Sejenak Killa bisa melupakan kegalauannya dengan bernyanyi dan bermain gitar bersama Dilan dan Cea. Ternyata Dilan juga sudah menyiapkan keyboardnya, jadi mereka bisa collabs dengan alat musik yang lebih lengkap.

Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Cea yang sudah mengantuk minta ijin untuk tidur lebih dulu. Dan sekarang, tinggalah Killa dan Dilan berdua.

"Kakak udah ngantuk?" tanya Dilan dan hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Killa.

"Duduk disana Yuk kak." Dilan menujuk pinggiran kolam. Killa hanya mengangguk dan mengikuti langkah Dilan.

Dilan duduk ditepian kolam sambil menceburkan kakinya ke dalam kolam.

"Gak dingin?" Killa mengerutkan keningnya.

"Enggak, coba aja. Duduk sini kak." Dilan menepuk tempat kosong disisinya.

Killa duduk disebelah Dilan dan ikut menceburkan kakinya dikedalam kolam. Tubuh Killa seketika bergidik merasakan dinginnya air kolam. Dilan menyeringai karena berhasil mengerjai kakak iparnya.

"His, jahat banget sih, katanya gak dingin." Killa melotot sambil menepuk lengan Dilan. Dilan hanya terkekeh melihat Killa yang kedinginan.

"Kakak habis nangis?" Tanya Dilan tanpa menatap Killa. Pandangannya lurus kebawah, menatap kakinya dan kaki Killa yang menendang nendang air.

"Enggak kok."

"Enggak salah maksudnya?" Dilan menyeringai sambil menoleh ke arah Killa. "Kak Del nyakitin kakak?"

"Enggak." Killa menggeleng sambil melengkungkan senyum.

"Gak usah maksain senyum saat ingin nangis. Bahu Dilan siap kok jadi sandaran." Dilan menepuk bahunya sambil mengulum senyum yang terlihat begitu tulus.

"Kakak gak selemah itu kali." Sangkal Killa.

"Baguslah, jadi baju Dilan gak perlu basah basah menampung air mata kakak." Ujar Dilan sambil terkekeh.

Untuk beberapa saat mereka hanya diam. Yang terdengar hanya suara kecepakan air kolam akibat ulah kedua kaki remaja itu.

"Mencintai itu gak salah kak Dil?" Killa bertanya dengan tatapan mata tertuju pada tengah tengah kolam.

"Ya gak lah kak. Cinta itu sesuatu yang muncul secara tiba tiba dan gak bisa kita tolak."

"Tapi jika perasaan kita membebani orang lain? apa kita salah?"

"Huft, cinta memang rumit. Lebih rumit dari Matematika. 2 ditambah 2 sama dengan 4, dan hal itu tak akan berubah sampai kapanpun. Sedangkan cinta, dua orang yang hari ini saling mencintai, tidak ada jaminan besok atau lusa masih memiliki perasaan yang sama. Kita tak akan pernah tahu isi hati seseorang. Bahkan saat orang itu mengatakan mencintai kita, bisa saja dia berbohong. Cuma dia dan Tuhan yang tahu isi hatinya."

"Kak Del bilang, sesuatu yang paling sulit buat dia adalah mencintaku. Apakah mungkin besok atau lusa, dia bisa berubah mencintaiku?" Dada Killa terasa sesak saat mengingat ucapan Delmar tadi. Air matanya mulai menetes dan sesegera mungkin dia hapus.

"Kadang menangis bisa membuat kita lebih lega."

Ucapan Dilan membuat Killa makin ingin menangis. Ya, dia ingin mengurangi sesak didadanya dengan menangis.

"Tawaranku tadi masih berlaku."

Killa menggeser tubuhnya makin mendekat ke arah Dilan lalu menyandarkan kepalanya dibahu adik iparnya itu. Dia menangis dibahu Dilan tanpa peduli air matanya membuat kaos cowok itu basah.

"Sulit bukan berarti tidak mungkin. Kadang pertanyaan pertanyaan yang sulit, mempunyai jawaban yang sangat sederhana. Mungkin saja, apa yang Kak Del anggap sulit, ternyata sangat mudah."

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap mereka dari jauh.

"Lo bilang cinta sama gue, nyatanya kek gini kelakuan lo dibelakang gue." Delmar menarik ujung bibirnya lalu kembali kekamarnya.

Terpopuler

Comments

김연두

김연두

yeelah, del, gitu aja lo udah cemburu? gimana dnegan killa yang tiap hari ngeliat lu mesra²an sama si laura?

2024-03-11

2

𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸🍉❣️🎀

𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸🍉❣️🎀

ceh apa mau nya sih delmar 🤣

2024-01-17

0

Min sua

Min sua

awas aja ya lu delman, nanti kesemsem Lo.
terus kalo udah menerima cintanya Killa Nanti ditinggal mampus lo

2023-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 KEJUTAN
2 SEBUAH KENYATAAN
3 PERNIKAHAN YANG TAK DIINGINKAN
4 SI MULUT PEDAS
5 SEUMUR HIDUP ITU TERLALU LAMA.
6 SAINGAN BERAT
7 IMMANUEL
8 TENTANG DEL
9 NGIDAM
10 VALENTINE DAY
11 MENJADI NAGA
12 VIRAL
13 DEJAVU
14 KISS ME
15 PR
16 SULIT, BUKAN TIDAK MUNGKIN
17 OLAHRAGA
18 BEDA PERASAAN
19 KANGEN
20 DERAS
21 WHO IS THAT GIRL?
22 SAD BOY
23 BALAS DENDAM
24 PEMERAN PENGGANTI
25 TAK BISA MEMBENCI
26 TERKEJUT
27 BERBOHONG
28 KECEWA
29 ADU MULUT
30 PERMINTAAN
31 PISAH RANJANG
32 BALAPAN
33 KECELAKAAN
34 BOLOS
35 GAME
36 HUTANG
37 SAYANG
38 BUTUH WAKTU
39 MANTAN CALON ISTRI
40 TERUNGKAP
41 SELFI
42 JALAN JALAN MALAM
43 DEKIL
44 BERTEMU LAGI
45 UKS
46 KAYAKNYA SUKA
47 CEMAS
48 CINTA ATAU OBSESI?
49 LAURA
50 NAFKAH
51 LANJUT
52 SAMA SAMA BERENGSEK
53 JEBAKAN
54 UNGGAHAN VIDIO
55 NOT MAKING LOVE
56 SENDIRI
57 PERGI
58 DIBLOK
59 MOVE ON
60 GAK PULANG
61 BERUBAH
62 NAIK MOBIL MEWAH
63 BABY
64 PINKY BOY
65 SAYANG, TAPI GAK CINTA
66 SYARAT
67 BIRTHDAY PARTY
68 BIRTHDAY PARTY 2
69 KISSING TIME
70 SEGI EMPAT
71 JALANI SAJA DULU
72 PANGGILAN SPESIAL
73 BERDUKA
74 PUTUS
75 GODAAN IKAN ASIN
76 MOMEN YANG RUSAK
77 PEMILIK MOBIL PUTIH
78 OLEH OLEH DARI SINGAPURA
79 TAKLUK
80 MENUNGGU
81 SURPRISE
82 SPECIAL
83 SURPRISE YANG LAIN
84 SIAPA AYAHNYA?
85 KEBOHONGAN
86 HAMIL
87 BBQ PARTY
88 BBQ PARTY 2
89 DOUBLE DATE
90 DOUBLE DATE 2
91 NAMA
92 TANGGUNG JAWAB
93 KEBETULAN YANG ENAK
94 TOLONG
95 DITAHAN
96 SADAR
97 MAKIN RUNYAM
98 BERBAGI SUAMI
99 SI PENEROR
100 PEREMPUAN
101 WANITA WANITA KUAT
102 ANAK KITA
103 KHILAF
104 DETIK DETIK
105 BEBAS
106 DELUNA
107 TAK SENGAJA
108 EMPAT SEKAWAN
109 KEDATANGAN TAMU
110 BUKAN JODOH
111 NGELANTUR
112 JANGAN PERGI
113 KETAHUAN
114 PAMIT
115 MALAM TERBURUK
116 MEMINTA MAAF
117 WELCOME
118 ACARA SYUKURAN
119 WEEKEND
120 HAPPY WEDDING
121 BANJIR
122 EXTRA CHAPTER 1
123 EXTRA CHAPTER 2
124 EXTRA CHAPTER 3
125 EXTRA CHAPTER 4
126 NOVEL BARU
Episodes

Updated 126 Episodes

1
KEJUTAN
2
SEBUAH KENYATAAN
3
PERNIKAHAN YANG TAK DIINGINKAN
4
SI MULUT PEDAS
5
SEUMUR HIDUP ITU TERLALU LAMA.
6
SAINGAN BERAT
7
IMMANUEL
8
TENTANG DEL
9
NGIDAM
10
VALENTINE DAY
11
MENJADI NAGA
12
VIRAL
13
DEJAVU
14
KISS ME
15
PR
16
SULIT, BUKAN TIDAK MUNGKIN
17
OLAHRAGA
18
BEDA PERASAAN
19
KANGEN
20
DERAS
21
WHO IS THAT GIRL?
22
SAD BOY
23
BALAS DENDAM
24
PEMERAN PENGGANTI
25
TAK BISA MEMBENCI
26
TERKEJUT
27
BERBOHONG
28
KECEWA
29
ADU MULUT
30
PERMINTAAN
31
PISAH RANJANG
32
BALAPAN
33
KECELAKAAN
34
BOLOS
35
GAME
36
HUTANG
37
SAYANG
38
BUTUH WAKTU
39
MANTAN CALON ISTRI
40
TERUNGKAP
41
SELFI
42
JALAN JALAN MALAM
43
DEKIL
44
BERTEMU LAGI
45
UKS
46
KAYAKNYA SUKA
47
CEMAS
48
CINTA ATAU OBSESI?
49
LAURA
50
NAFKAH
51
LANJUT
52
SAMA SAMA BERENGSEK
53
JEBAKAN
54
UNGGAHAN VIDIO
55
NOT MAKING LOVE
56
SENDIRI
57
PERGI
58
DIBLOK
59
MOVE ON
60
GAK PULANG
61
BERUBAH
62
NAIK MOBIL MEWAH
63
BABY
64
PINKY BOY
65
SAYANG, TAPI GAK CINTA
66
SYARAT
67
BIRTHDAY PARTY
68
BIRTHDAY PARTY 2
69
KISSING TIME
70
SEGI EMPAT
71
JALANI SAJA DULU
72
PANGGILAN SPESIAL
73
BERDUKA
74
PUTUS
75
GODAAN IKAN ASIN
76
MOMEN YANG RUSAK
77
PEMILIK MOBIL PUTIH
78
OLEH OLEH DARI SINGAPURA
79
TAKLUK
80
MENUNGGU
81
SURPRISE
82
SPECIAL
83
SURPRISE YANG LAIN
84
SIAPA AYAHNYA?
85
KEBOHONGAN
86
HAMIL
87
BBQ PARTY
88
BBQ PARTY 2
89
DOUBLE DATE
90
DOUBLE DATE 2
91
NAMA
92
TANGGUNG JAWAB
93
KEBETULAN YANG ENAK
94
TOLONG
95
DITAHAN
96
SADAR
97
MAKIN RUNYAM
98
BERBAGI SUAMI
99
SI PENEROR
100
PEREMPUAN
101
WANITA WANITA KUAT
102
ANAK KITA
103
KHILAF
104
DETIK DETIK
105
BEBAS
106
DELUNA
107
TAK SENGAJA
108
EMPAT SEKAWAN
109
KEDATANGAN TAMU
110
BUKAN JODOH
111
NGELANTUR
112
JANGAN PERGI
113
KETAHUAN
114
PAMIT
115
MALAM TERBURUK
116
MEMINTA MAAF
117
WELCOME
118
ACARA SYUKURAN
119
WEEKEND
120
HAPPY WEDDING
121
BANJIR
122
EXTRA CHAPTER 1
123
EXTRA CHAPTER 2
124
EXTRA CHAPTER 3
125
EXTRA CHAPTER 4
126
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!