MKJ"10

Lexa berada di kamarnya setelah sebelumnya Karel menyuruhnya untuk istirahat, tubuhnya sudah lebih baik dan kepalanya pun sudah tidak lagi pusing.

" Ais,, Lengket sekali tubuh ini mending mandi dulu lah " gumam Lexa menyambar handuk dan berjalan menuju kamar mandi

Sedangkan Karel bersama Rian berada di ruang kerjanya, benar saja foto dirinya bersama Lexa di Rumah Sakit pun langsung beredar luas.

" Hanya hitungan menit semua media memberitakan Anda Tuan"

" Tapi untung wajah Alexa tidak terkena kamera"

Rian mengernyit, Sedikit bingung dengan ulasan yang Karel bilang.

" Lupakan,, " Lanjut karel saat tau jika Rian bingung dengan ucapannya.

Sebenarnya Karel tidak mau jika hidup Lexa terbayang bayang dengan media, di kejar membuat hidupnya tidak tenang.

Wanita yang dekat dengannya sudah pasti akan menjadi incaran media, siapa yang tidak mengenal KAREL JUAN putra tunggal pengusaha No 1 yang kini melanjutkan usaha Orang tuanya, Karel baru saja selesai S² nya di Itali dan harus kembali ke Indonesia untuk mengurus Perusahaan.

Sedangkan Alexa, Wanita yang kini menjadi istrinya karena ketidaksengajaan bahkan sama sekali tidak tau tentang dirinya namun semua itu tidak masalah bagi Karel dia hanya berpikir untuk tidak menyakitinya.

" Apa yang terjadi hari ini "

Rian mengangguk dan menceritakan semuanya, Rian memang selalu mengikuti Alexa kemana pun tanpa sepengetahuannya itu pun karena Karel yang menyuruhnya.

Karel sudah tau siapa Alexa dengan kehidupannya.

Kenapa gadis itu selalu ingin mencari tau kebenaran semuanya, bahkan Saya pun sama sekali tidak mempermasalahkan pernikahan ini. Batin Karel.

" Baiklah,, Kamu bisa keluar "

" Permisi Tuan "

Rian berjalan keluar namun dia berpapasan dengan Alexa yang sudah terlihat lebih segar,,

" Rian,, Apa bisa bicara sebentar "

" Baik Nyonya "

Lexa mengangguk dan berjalan menuju balkon, Rian berdiri di belakang Lexa yang terlihat menatap pemandangan luar.

" Apa Kamu bisa membantu saya " Ucap Lexa

" Bantu Apa Nyonya,, "

Lexa menghela napasnya dan menatap Rian,,

" Saya masih sangat ingin mencari tau kebenaran kejadian saat itu "

" Maksud Nyonya "

" Pernikahan Jebakan ini, Semua pasti sudah di rencanakan dan saya ingin mencari tau semua kebenarannya kamu bisa membantu saya "

" Sa- Saya, -

" Untuk apa kamu terus mencari kebenarannya" Ucap Karel yang berjalan mendekat.

" Maaf Tuan, Nyonya saya permisi " Ucap Rian yang langsung meninggalkan mereka.

" Ka- Kamu,, "

" Aku tanya untuk apa kamu mencari tau kebenarannya,, Apa supaya bisa kembali bersama laki laki itu "

Lexa menggeleng,,

Perasaannya dengan Nicol memang masih sama dan kembali bersama atau tidak dia sendiri tau semua merupakan takdir.

" Kamu tidak tuli bukan,, kenapa diam "

Lexa memejamkan matanya mendengar ucapan Karel dengan suara yang lebih tinggi.

" Saya tidak suka membuang Waktu dan saya tidak suka mengulang pertanyaan yang sama "

Lexa menunduk, air matanya menetes mendengar Karel yang berteriak juga menatapnya tajam.

Karel mengusap wajahnya kasar, dirinya tidak sadar telah berteriak di depan Lexa entah kenapa emosinya naik saat tau jika Lexa ingin mencari tau kebenarannya.

" Maaf " Ucapnya langsung meninggalkan Lexa yang masih berdiri dengan air mata yang terus mengalir di wajahnya.

Hari semakin larut,,

Lexa berjalan turun namun tidak terlihat adanya Karel di bawah atau pun di meja makan.

" Dimana karel Bi " Ucapnya kepada Sarni

" Tuan tidak keluar dari siang Nyonya dan sama sekali tidak makan padahal Tuan memiliki sakit Magh "

Lexa mengangguk dan duduk, dia menatap banyak makanan di meja makan namun dia sendiri tidak nafsu.

" Bi,, Tolong siapin makan ya saya mau antar ke kamarnya "

" Baik Nyonya "

Lexa menunggu Sarni yang sedang menyiapkan makanan,, Karel memang sudah membuatnya menangis namun di sisi lain Karel sangat baik terhadapnya.

" Ini Nyonya "

" Makasih Bi "

Lexa berjalan membawa nampan berisi makanan juga minum, dia akan mengantarkannya ke kamar Karel.

Namun langkahnya berhenti di saat sudah berada di depan pintu kamarnya, jantungnya terasa ingin copot, dia takut jika Karel masih marah kepadanya namun Karel memiliki magh dan harus makan tepat waktu.

Tok,,

Tok,,

Tok,,

Lexa mulai memberanikan diri mengetuk pintu dan terlihat Karel membukanya.

" Ma- Maaf,, Aku hanya, -

" Masuk " Ucap Karel langsung memotong ucapan Lexa.

Lexa berjalan masuk dan untuk pertama kalinya selama dirinya tinggal di sana ini kali pertama masuk ke dalam kamar dengan ruangan besar, berdinding putih dengan tatanan rapi.

" Aku letakan di meja, Kamu makan "

" Sarni meminta kamu"

" Bukan,, Kamu memiliki Magh terus kenapa telat makan, apa kamu tidak menyayangi diri kamu sendiri dan lihat bahkan kamu begitu banyak merokok, Kamu tidak makan tapi kamu malah merokok, -

Lexa terdiam,, dia baru sadar akan ucapannya,,

" Ma- Maaf aku telah cerewet " Ucap Lexa langsung berjalan namun Karel menahannya.

" Maaf " Ucapnya membuat langkah Lexa terhenti.

" Maaf Sudah berbicara kasar, Saya hanya tidak mau kamu kembali menangis "

Deg..!!

Lexa tidak percaya mendengarnya,, selama ini Karel selalu memarahinya di saat dirinya menangis tapi kali ini Karel bicara tidak tega melihatnya menangis.

Lexa membalikan tubuhnya menatap Karel ya g juga menatapnya,,

" Kamu bilang tidak suka melihatku menangis dan sekarang kamu bilang tidak tega"

Karel memejamkan matanya sebentar,,

" Saya selalu di ajarkan untuk tidak menyakiti hati wanita apalagi melihatnya menangis dan masalah Pernikahan ini saya akan mencari tau kebenarannya "

Lexa terdiam,, rasa berbeda dia rasakan saat mendengar ucapan Karel untuk mencari tau semua kebenarannya.

Sebenarnya ada apa dengan dirinya saat ini bukannya sangat baik jika dia membantunya akan lebih cepat untuk bisa mendapatkan kebenarannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***