Malam hari sunyi itulah yang Dyandta rasakan malam ini karena semua orang sudah tidur nyenyak di dalam tenda
Ia? tentu saja tak bisa tidur biasanya ia akan pergi ke markas nya atau tidak ia akan berlatih bela diri
Karena bosan ia memutuskan untuk keluar dari tenda sebelum keluar ia menengok ke arah Agatha dan Vanessa yang tertidur lelap ia membuka kantong makanan mengambil dua minuman soda
Lalu ia keluar tenda sepi tak ada orang hanya orang yang bertanggung jawab atas keamanan kemping
Ia lalu berjalan ke arah pepohonan lalu ia memanjat pohon besar itu tanpa takut jatuh sampai dia atas ia meletakkan dua minuman soda itu
Ia melihat sekeliling melihat orang yang berpatroli ia membuka minuman nya lalu menegak nya
"Seperti nya ada yang mau main-main" ucap Dyandta tersenyum dingin ia melihat ke arah beberapa orang yang berkerumunan sekitar 15 orang
Di tempat berkerumunan, beberapa para pemuda ingin menerobos masuk karena para mahasiswa tak ingin membayar mereka, dan para pemuda itu ada yang membawa tongkat bisbol
"Ada apa ini" ucap Arthur menghampiri kerumunan tersebut
"Ini mereka semua mau mencari keributan di sini" ucap mahasiswa menunjuk beberapa orang yang berasal dari desa sebelah
"Apa kenapa tunjuk tunjuk hah" ucap ngegas para pemuda tak terima di tunjuk
"Slow dong gak usah ngegas" ucap mahasiswa
"Apa mau apa lu, disini daerah kekuasaan kita jadi kalian harus bayar uang buat keamanan kalau tidak kita obrak Abrik ini semua" ancam pemuda itu
"Maaf bang tapi kita di sini sudah izin sama pak RT dan pak RW bahkan kita juga sudah izin sama kepala desa di sini" ucap Arthur yang tak mau kepancing emosi
"Itu urusan beda lagi, petinggi ya petinggi, kita ya kita" ucap pemuda itu
"Iya bang tapi setau kita, kita tidak membayar untuk uang keamanan itu" ucap Arthur menatap mereka bergantian
"Kalau kalian tidak bayar ya kita obrak Abrik tempat ini" ancam pemuda itu membanting kardus minuman untuk para mahasiswa yang sedang bertugas
"Woy gak bisa kah kita bicarakan baik-baik gak usah ngerusak barang orang" ucap mahasiswa yang sudah geram melihat tingkah para pemuda itu
"Mau apa lu, mau nantangin k6it" ucap salah satu pemuda dengan muka songong nya
"Dante kemana, kok gak kelihatan?" tanya Arthur dengan berbisik yang sedari tadi tak melihat Dante
"Dia lagi keliling" bisik mahasiswa di sebelah Arthur
"Kamu cari dia sekarang" bisik Arthur karena ia melihat kondisi yang sudah tak kondusif, mahasiswa itu pun mengangguk lalu ia memisahkan diri mencari Dante
"Kita gak nantangin tapi, kita cuma mau bicara baik-baik" ucap salah satu mahasiswa
"Gak bisa bicara baik-baik, pokok nya kalian harus bayar uang keamanan" ucap pemuda itu
"Maaf bang bukanya Tak mau membayar tapi kita di sini sudah izin, dan mereka pun tak mengatakan jika kita harus membayar uang keamanan" ucap Arthur mencoba membujuk karena ia yakin jika para pemuda di depannya ini hanya ingin memeras mereka
"Kita gak peduli, bayar sekarang kalau enggak kita hancurkan semua" ucap pemuda itu
"Kalau kita gak bayar mau apa lu, lagian kita sudah izin Secara resmi di sini" saut mahasiswa
"Udah gue bilang gue gak peduli, bayar atau enggak gue ancurin nih semua" ancam pemuda itu dengan senyum tengil nya
"Mau cari ribut di daerah kekuasaan gue" ucap seseorang dari belakang mahasiswa
"Siapa lu" ucap pemuda yang membawa bisbol
"Gue" dingin seseorang
Mahasiswa dan para pemuda itu yang mendengar pun sontak melihat ke arah sumber suara lalu orang itu maju ke depan menatap para pemuda dengan tatapan maut nya
(Syukurlah, untung kau tepat waktu Dante) batin Arthur lega
"Mau cari ribut lu" tunjuk pemuda yang melihat raut wajah Dante yang mengeluarkan aura kegelapan
"Bacot, pergi atau patah tulang kalian" dingin Dante memberikan tatapan yang mengerikan
Para pemuda itu menciut ketika melihat tatapan Dante namun mereka urung untuk pergi sebelum ada uang
"Kita gak akan pergi sebelum kalian bayar kita, benar" ucap pemuda pada teman-teman nya
"Betul, bayar dulu baru kita akan pergi" ucap teman pemuda itu
"Oh gak mau pergi oke" ucap Dante tersenyum smirk lalu ia menatap teman nya sedari tadi diam memperhatikan
Lalu
Brugg kreetteekk
"Aaakkkhh" teriak Beberapa pemuda memegang tangan nya yang di hajar oleh Miko, Nathan dna juga Dante
"Woy cari mati lu ya, habisi mereka" ucap teman pemuda itu tak terima
"Ayo maju kalian" ucap Miko tersenyum senang
"Kalian mundur hubungi kepala desa sekarang" ucap Nathan pada Arthur dan teman-temannya
"Oke hati-hati" ucap Arthur mengangguk lalu mengajak temannya pergi dari sana
"Maju" ucap Miko melambaikan tangannya
"Hajar" teriak para pemuda lalu terjadilah baku hantam 3 vs 12 lawan tak seimbang tapi tak membuat Dante dkk tak masalah
Bug
Kreek
Bug bug
Aakhh
"Hii auto patah tulang itu" ucap mahasiswa yang melihat Dante mematahkan tangan pemuda itu
"Pasti apalagi melihat Miko wah sungguh bringas" saut mahasiswa melihat Miko yang menghajar pemuda seperti orang kesetanan
"Kalau Nathan seperti tak ada niat" ucap mahasiswa lain
Bug bag bug
Kreek
Bug
Aakhh
"Is done" ucap mahasiswa yang melihat para pemuda itu sudah terkapar tak berdaya
"Gimana mau macam-macam kalian sama kita, mampus kan lu pada" ucap Miko tersenyum mengejek
Para pemuda itu tak menjawab mereka hanya merasakan sakit di semua tubuh nya
"Kalian ikat mereka semua" ucap Dante pada beberapa mahasiswa
"Enaknya kita apain mereka mikro organisme" ucap Nathan ucap Nathan cengengesan sambil merangkul pundak Miko
"Kita arak aja mereka keliling desa sambil di bedakin seluruh badan di botak lalu pakai Pampers doang" ucap Miko terkekeh geli membayangkan mereka menjadi tuyul jadi-jadian
"Ide bagus tuh, karnaval horor" Ucap Nathan tertawa
"Hahaha" mahasiswa yang mendengar nya pun juga ikut tertawa
"Gimana Dan" ucap Nathan yang melihat Dante diam saja
"Terserah" ucap Dante duduk di atas kursi
Tak lama Arthur dan kepala desa datang dengan beberapa warga menghampiri para mahasiswa dan para pemuda itu
"Maaf ya maaf, mereka mengacaukan acara kalian, bapak juga tidak tau padahal mereka sudah di beri sanksi tapi aja berbuat seperti ini lagi, maaf ya" ucap kepala desa
"Buat apa minta maaf pak, bapak tidak salah, mereka yang salah" ucap Nathan
"Tapi bapak juga merasa tak enak dengan kalian" ucap kepala desa merasa bersalah
"Tak usah minta maaf pak mereka yang salah, beri mereka sanksi yang agar mereka tak begini lagi" ucap Miko
"Iya nanti bapak akan bicarakan dengan kepala desa sebelah" ucap kepala desa
"Lah kok" ucap Nathan bingung
"Iya mereka bukan dari desa saya, mereka dari desa sebelah, mereka juga kerap kali bikin onar di desa saya , saya sudah bicara ini dengan kepala desa sebelah tapi entah kenapa ini terjadi lagi" Keluh kepala desa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
cinday
lanjuttt thor
2021-10-02
1
Cherry
Dyantha knp gak turun ikutan hajar pemuda tengil yang sok jagoan itu kan gak seru...
2021-10-02
1