Setelah berhasil merebut barang itu Dyandta mengantarkan anak buahnya ke halte terdekat
"Quin kenapa kau merebut barang mereka dengan tangan mu sendiri, kau kan bisa memerintahkan tangan kanan mu" tanya veno hati-hati
"CK, barang aja bisa di curi buat apa aku memerintahkan mereka" dingin Dyandta
"Maksudnya Quin?" ucap veno tak mengerti
"Kau akan tau nanti" ucap Dyandta memberhentikan mobilnya di halte
"Turun nanti ada yang jemput kamu" ucap Dyandta
"Baik Quin" ucap veno melepaskan steltbelt nya lalu membuka pintu mobil
"Tunggu bawa itu, kasih Ramos, ingat jangan di buka" ucap Dyandta menatap tajam veno sambil menunjuk barang yang ia ambil tadi
"Baik Quin" ucap veno mengangguk tanpa banyak tanya ia mengambil barang itu lalu menutup pintu mobil
Setelah veno keluar Dyandta melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ia kembali ke arah di mana ia tour tadi
Beberapa menit kemudian ia sampai di parkiran mobil 24 jam ia lalu menekan sebuah tombol pada mobil lalu keluar lah sebuah laptop dari dasboard mobil
Dyandta membuka laptop itu lalu menekan nya jari-jari nya di atas keyboard dengan lincah memasukkan kode kode rumit dalam komputer
Tak lama itu ia tersenyum smirk lalu menutup kembali laptop nya kemudian menekan tombol itu lagi setelah itu ia keluar mobil mengunci mobilnya ia lalu mengitari mobil nya melihat adakah goresan akibat pertarungan tadi, tapi nihil tak ada goresan sama sekali
"Hem not bad" ucap Dyandta tersenyum tipis lalu pergi ke perkemahan
Di Perkemahan semua orang sudah siap berkumpul mobil box sudah datang, mengantarkan sembako dan makanan untuk mereka semua orang panitia mulai sibuk menyiapkan sembako untuk para warga tak terkecuali
"Hallo everyone, kita akan membagikan sembako buat para warga harap semua mahasiswa untuk berkumpul menjadi satu, jika ada temannya yang belum datang segera beritahu ketua keamanan" ucap Arthur dengan megaphone nya
"Aduh ta gimana nih Dyandta belum balik juga" ucap Vanessa cemas
"Tenang aja nanti juga balik" ucap agatha santai karena ia tau jika Dyandta akan balik di saat yang mepet
"Bener?" ucap Vanessa menatap Agatha
Agatha menganggukkan kepalanya
Tak lama suara Arthur Kembali terdengar menyuruh untuk para mahasiswa berkumpul menjadi satu, mereka semua pun berkumpul di pinggir jalan
"Oke kita liat siapa yang temannya belum Dateng, tolong angkat tangan" ucap Arthur mengintruksi
Semua orang saling menatap satu sama lain melihat teman nya satu sama lain
"Sudah lengkap kak" ucap salah satu mahasiswa
"Oke jika sudah lengkap kita mulai-" ucap Arthur terpotong
"Tunggu" ucap seseorang mengacungkan tangan
"Ada yang kelewatan kak" ucap mahasiswa dengan senyum nya
"Apa yang kelewatan?" ucap Arthur mengeryit heran
Tak hanya Arthur semua orang juga mengerutkan keningnya
"Dyandta belum ada kak" ucap orang itu yang tak lain yang tak bukan adalah Belle
"Siapa Dyandta" tanya balik Arthur
"Itu kak dari fakultas bisnis" timpal Noura
"Aduh ta gimana nih Dyandta belum ada di sini" bisik Vanessa
"CK tenang aja, kita lihat siapa yang malu mati" ucap agatha penuh arti
"Lalu siapa teman setenda nya" tanya Arthur menatap semua orang
Vanessa dan Agatha hanya diam mengangkat tangan pun tidak
"Tidak ada yang setensa dengan dia" ucap Arthur menatap heran
"Mereka teman nya ka" ucap Belle tersenyum menunjuk ke arah Agatha dan Vanessa
"Kalian kenapa diam saja aku tanya" kesal Arthur
"Lu kan tanya temannya, tapi kita kan sahabat nya jadi gue diem aja lah" ucap agatha masa bodoh
"Itu kan sama saja" ucap Belle
"Iya ih kan sama-sama satu kelompok" ucap Noura
"Sudah sudah, lalu di mana teman mu" ucap Arthur
"Mungkin malas ikut kita" ucap Belle
"Atau gak pura-pura sakit" timpal Noura
"Kalau gak masih berkeliaran di sana-sini" ucap Sarah tersenyum lebar
"Tuh kan gak bisa jawab makanya diam aja" ucap Belle tersenyum senang
"Diam Lu, crocos aja kayak tukang cabe" ucap Agatha yang kesal melihat Belle
"Hahaha, gak bisa jawab ya gitu mengalihkan pembicaraan" ucap Belle semakin senang
"Ada apa ini" ucap Dante menghampiri Arthur
"Ada satu orang yang kurang" ucap Arthur
"Siapa?" tanya Dante
"Dyandta" ucap Arthur
"Teman siapa memang" ucap Dante
"Mereka berdua temannya" ucap Arthur menunjuk Agatha dan Vanessa yang masih berdebat dengan Belle
"Oh" ucap Dante berohria saja lalu meninggalkan Arthur yang menganga apa apaan maksudnya pikir Arthur
"Arthur yang mulai jengah pun lantas berucap dengan suara keras
"Diam kalian" ucap Arthur
"Kalian berdua katakan dimana sahabat kalain" ucap Arthur menatap Agatha dan Vanessa bergantian
Agatha diam saja menunjuk ke arah depan dengan dagu nya
Semua orang menoleh ke arah depan mereka melihat Dyandta di samping Nathan yang berbicara tanpa henti
Lalu Arthur menatap Dante yang tak jauh dari Nathan dan Dyandta
"She" ucap Dante menunjuk Dyandta dengan senyum smirk nya
(Sialan kenapa tak berbicara dari tadi) batin Arthur kesal
"Kalian berdua kenapa tidak bilang dari tadi kalau sahabat mu sudah ada di sana dari tadi" ucap Arthur menatap agatha dan Vanessa
"Bagaimana mau bilang kalau tukang cabe nyerocos Mulu" ucap Agatha melirik Belle
"Kenapa lu lirik lirik kita"Ucap Noura tak terima
"CK" decak Agatha
"Juga kalian bertiga kenapa menunda acara pakai ngomong temannya belum ada segala lagi" gerutu Arthur
Belle dkk hanya diam tak menjawab
"Kenapa diam, tak berani Jawab serasa menyindir diri sendiri" ucap Arthur dengan sinis
Hhhuu
Semua orang menyoraki Belle malu itu lah yang di rasakan Belle dkk, siapa suruh lawan orang yang tak sepadan dengan nya
"Sudah kita lanjut acara ini mari kita bagikan sembako pada semua warga di sini" ucap Arthur
Lalu mereka pun membagikan sembako walau jadwal tertunda beberapa menit lalu.
"Woy ta, Gila lu habis dari mana aja" ucap Agatha menepuk bahu Dyandta yang baru bergabung dengan Vanessa dan Agatha
"Ada urusan" ucap Dyandta
"Tau gak ta kalau lu telat sedikit saja bisa berabe kita" ucap Vanessa menatap Dyandta
"Gak akan, anggak aja tadi sebuah pertunjukan sebelum pembagian sembako" ucap Dyandta tersenyum dingin
"Betul tadi kamu lihat mukanya betapa malunya" ucap Agatha tertawa horor
"Iya juga, biar mereka tau rasa siapa suruh selalu bikin ribut dengan orang" ucap Vanessa mengangguk setuju
"Dah lah, cepat selesai kan ini jatah kita biar kita cepat mandi udah gerah banget gue" ucap Agatha menunjuk beberapa sembako di tangannya.dan tangan Dyandta
"Oke" ucap venessa mengangguk lalu mereka bertiga memberikan nya pada warga lebih tepat nya Vanesa yang turun langsung memberikan nya pada warga sedangkan Dyandta DNA Agatha membawa sembako itu walau berat tapi mereka sudah terbiasa olahraga mengangkat beban
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Cherry
kacian Belle mau mempermalukan mlh sendiri yg malu ... ckckck 🤣🤣🤣🤭
2021-09-29
1
cinday
semangat thor
2021-09-29
1