"Bentar lagi kita sampai" ucap Vanessa ngos-ngosan
Ya wisata di sana adalah menaiki gunung melihat pemandangan di atas gunung, namun sepi itu lah yang Vanessa dan Agatha lihat karena siang hari dan tempat kurang menarik padahal melihat pemandangan dari atas sangat lah bagus
"Akhirnya" lega Vanessa merentangkan kedua tangannya menikmati hembusan angin yang sejuk
"Vanessa look at me" ucap Agatha lalu
Cekrek
"Cheers" ucap Vanessa tersenyum lebar sambil salam dua jari
"Coba aku lihat" ucap Vanessa melihat foto hasil jepretan Agatha
"Wah bagus sekali" ucap Vanessa kegirangan Agatha hanya tersenyum bangga
"Kenapa kamu gak ambil jurusan fotografer kalau hasilnya kayak gini" celetuk Vanessa menatap Agatha
"Enggak, fotografer hanya hobi gue" ucap Agatha melihat lurus ke depan
"Walaupun bagaimana pun, mau tak mau gue harus nerusin usaha orang tua" sambung agatha yang sebenarnya enggan untuk meneruskan usaha orang tuanya karena mimpi yang ia ingin raih adalah menjadi pembalap internasional
"Ya aku tahu mungkin orang tuamu ingin yang terbaik untuk mu, positif thinking" ucap Vanessa tersenyum lebar
"Hem, mau gue foto lagi gak" ucap Agatha mengalihkan pembicaraan
"Oke kita foto bareng" ucap Vanessa merangkul pundak Agatha lalu mereka berfoto ria
Di tempat Dyandta ia sedang menunggu seseorang yang di utus oleh anak buahnya
Tak lama jendela kaca mobilnya di ketuk seseorang dari luar
Tok tok
"Masuk" dingin Dyandta membuka sedikit jendela mobilnya
Anak buahnya itu pun mengangguk lalu masuk ke dalam mobil
"Quin" sapa anak buahnya saat masuk kedalam
"Hem, apa kau sendiri?" tanya Dyandta
"Iya Quin Marco mengutus hanya saya seorang" ucap anak buahnya
"Siapa namamu?" ucap Quin dingin tanpa melihat orang di samping nya
"Veno Quin" ucap anak buahnya
"Tugas mu hanya mengambil barang" ucap Dyandta menyalakan mesin mobil nya tanpa menjelaskan panjang lebar
"Baik Quin" ucap anak buahnya tanpa bertanya barang apa yang di maksud Quin nya
Dyandta menjalankan mobilnya menuju Sebuah pelabuhan sampai di pelabuhan ia mencari sekelompok orang yang sedang bertukar barang
Tak lama ia melihat segerombolan orang kurang lebih dua puluh orang semua nya berpakaian serba hitam
(Ketemu) batin Dyandta tersenyum penuh arti
Ia menginjak pedal gas menambah kecepatan mobilnya melaju ke arah segerombolan orang
Brum Brum bbbrrrumm ciitt brum
Dyandta mengendarai mobil nya mengitari mereka semua debu pasir bertebaran di udara akibat mobil Dyandta yang mengitari mereka dengan sangat cepat
"Siapa ini cari gara-gara sama kita hah" teriak mereka kesal
"Uhuk uhuk" mereka terbatuk-batuk karena debu
"Sial pasti ada yan ingin mengacau" ucap ketua mereka
"Ambil barang yang memakai masker" ucap Dyandta yang terus mengendarai mobil nya
"Siap Quin" ucap anak buahnya membuka jendela mobilnya tak lupa ia memakai penutup wajah agar tak di kenali oleh orang lain begitu Dyandta ia menutup kepalanya dengan Hoodie nya jika di lihat dari samping orang hanya melihat Hoodie nya saja
Brum Brum ciitt
"Sekarang" ucap Dyandta mengerem mobil nya di samping orang yang memakai masker
Sreett
"Dapat" ucap anak buah nya yang berhasil mendapatkan barang nya
(Saat nya beraksi) batin Dyandta menyeringai
Brumm brumm brumm
"Hey kembalikan barang nya" teriak orang itu penuh amarah
"Kejar mereka" teriak ketua mereka lalu mereka mulai mengendarai kendaraan nya masing-masing mengejar Dyandta
Dyandta tak peduli akan hal itu ia terus saja mengendarai mobil nya menjelajahi pelabuhan itu ia ingin semua orang yang ada di sana mati semua
"Ambil ini" ucap Dyandta melemparkan pistol ke arah anak buahnya yang sebelumnya ia ambil dari dasboard
"Buat apa Quin?" tanya anak buahnya bingung
"Habisi mereka"Dingi Dyandta ia fokus mengemudikan mobilnya sambil tangan nya mengambil pistol lagi
Dyandta tak main main pistol yang ia gunakan adalah pistol jenis Desert Eagle yaitu pistol dengan kecepatan yang luar biasa dan juga sangat mematikan
Ia membuka kaca mobilnya hanya muat tangan nya saja, soal kaca mobil, kaca mobil Dyandta semua nya anti peluru jadi akan baik baik saja karena ia menggunakan keamanan yang tinggi
"Hey berhenti" teriak orang yang mengejar Dyandta
Dor dor dor
Mereka mulai menembakki mobil Dyandta
Dor dor dor
Mereka juga menembaki ban mobil Dyandta namun semua usaha yang mereka lakukan sia-sia
"Sial mobil mereka tingkat keamanan nya tinggi sia-sia kita menembaki nya salah satu cara kita tabrak mereka" umpat mereka yang mengejar Dyandta
Dor
(One) ucap Dyandta berhasil melumpuhkan satu orang dari mereka
Veno yang melihat nya pun menggeleng kan kepalanya ia melihat Quin nya sungguh hebat menembak musuh tepat sasaran hanya dengan satu tangan satu tangannya menyetir mobil
"sebenarnya siapa dia" gumam salah satu mereka yang ingin mengambil barang
"Quin kau sungguh hebat tak bisakah kau mengajari ku" ucap veno
"Tekad" singkat Dyandta ia membanting setir hingga kini mobil nya berhadapan dengan musuh nya
Dyandta menjalankan mobilnya dengan terbalik
"Wow Quin apa kau akan menabrak mereka" ucap veno melihat ke arah musuh nya
Dor dor dor
"Menembak lebih baik" ucap Dyandta mengeluarkan tangannya lalu
Dor dor
Dua peluru menembus kepala mereka
(Two) batin Quin bertambah senang
Dor dor
"Sial jika terus begini kita akan kalah" ucap ketua mereka melihat anak buahnya yang mulai tumbang banyak yang awalnya dua puluh orang kini tinggal sepuluh orang
Sang ketua itu pun mengambila alih menjadi sopir nya ia ingin menabrak Dyandta itu lah satu-satunya jalan pikir nya
Namun ia tak tau jika Dyandta adalah ratu di segala ratu pembalap mobil ataupun motor
Ketua komplotan itu menambah kecepatan maju lurus kedepan ingin menabrak mobil Dyandta
(Hem mau nabrak mobil gue) batin Dyandta yang tau akal ketua komplotan itu
Lalu Dyandta sengaja mengurangi kecepatan mobilnya Sampai mobil ketua komplotan itu bisa mengejar nya
Brum bbbrrrumm
"Haha apa mereka mulai lelah" ucap ketua itu senang bisa mengejar mobil Dyandta
"Lihat berkendara itu seperti ini bodoh, lihatlah aku bisa mengejar nya" ucap ketua itu mengatai anak buahnya
"Jangan menembak lagi mereka akan mati bersama" ucap Dyandta tersenyum penuh Arti
Veno yang tak tau maksud Dyandta hanya pasrah saja padahal ia menikmati menembak mereka
"Mau lari kemana Kalian" ucap ketua itu kesenangan lalu ia membanting setir nya hendak menabrak mobil Dyandta namun
Brumm brumm
"Good bye" ucap Dyandta ia membelokkan mobilnya dengan kecepatan tinggi saat ia melihat pertigaan
Lalu
Brakk brak brak duar
Mobil yang mengejar Dyandta bertabrakan secara beruntun dan meledak semua
Saat ketua itu hendak menabrak mobil Dyandta, Dyandta malah membanting stir nya ke belokan dengan tajam itu membuat kedua itu kehilangan keseimbangan lalu mobilnya menabrak kontainer dan mobil belakang juga menabrak mobil ketua itu hingga terjadi lah kecelakaan yang tak bisa di hindari
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Cherry
baca ngebayangin film action-nya 🤣🤣🤣🤭
2021-09-27
1
cinday
lanjuutttt
2021-09-27
1