KEPUTUSAN

Dyandta menghembus kan Nafas panjang oleh karena itulah ia tak suka masalalu nya di ungkit oleh siapapun

Ia berdiri lalu berjalan meninggalkan taman menuju parkiran mengendarai motor sport nya memecah jalanan kota menuju apartemen nya

Di Kampus tempat Dyandta belajar di sebuah ruangan terdapat banyak orang yang sedang mengeluarkan keluh kesahnya

"Jadi bagaimana pak kasus dua mahasiswi ini, mereka selalu datang terlambat di jam pelajaran saya bukan hanya di jam pelajaran saya tapi mereka juga terlambat di jam pelajaran dosen lain" keluh seorang dosen wanita

"Betul, saya dengar dari anak saya dia juga suka mencari rusuh dengan anak saya" ucap seorang pria paruh baya ia merupakan donatur tertinggi di kampus itu

"Buat apa berprestasi kalau tidak tau di siplin" imbuhnya

Semua orang mulai berbisik-bisik benar juga apa kata donatur itu

"Tenang tuan ini semua bisa di selesaikan secar baik-baik" ucap rektor

"Baik-baik bagaimana, kalau begini caranya kampus kita bisa tercoreng jelek" ucap donatur itu

Yang lain hanya mencari aman aja karena melawan donatur itu pun sia-sia karena donatur itu bersifat keras kepala dan semena-mena

"Tenang tuan" ucap rektor itu bingung

"Aku tak mau tau keluarkan dua mahasiswi ini atau saya berhenti jadi donatur disini, tak juga hanya itu saya juga akan memecat kamu" ancam donatur itu

Rektor itu bertambah serba salah ia bingung dengan terpaksa ia menyetujui ucapan donatur itu

"Baik saya ak- " ucap rektor itu terhenti kala ada seseorang yang masuk dalam ruangan tersebut

"Saya tidak setuju" ucap orang itu membuka kaca matanya

Semua orang menoleh ke arah orang itu tinggi tampan gagah dan kelihatan masih muda tapi aura yang ia pancarkan cukup kuat

"Siapa kamu kenapa kamu asal masuk ke dalam sini" ucap donatur tertinggi

"Anda tidak perlu tau siapa saya, saya tidak setuju jika dua mahasiswi ini di keluarkan dari kampus ini" tegas orang itu

"Kamu siapa, kamu hanya orang luar tak ada kepentingan di sini silahkan kamu pergi atau tidak saya buat keluarga kamu menderita" ancam donatur yang paling berkuasa

"Heh anak sama orang tua sama-sama suka menindas orang" sinis orang itu

"Apa maksud kamu" ucap donatur itu tak terima

Semua orang mulai berbisik-bisik

"Siapa orang berani sekali dia memprovokasi donatur itu" bisik salah satu dari mereka

"Entahlah yang penting aku tidak ikut ikutan cari aman saja" saut orang di samping nya

"Bukankah mahasiswi yang suka menindas adalah anak anda" ucap orang itu tersenyum sinis ia memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana nya

"Bukan anak saya yang suka menindas tapi mereka yang tak mau membantu anak saya" kilah orang itu

"Membantu atau memerintah" ucap orang itu tersenyum smirk

"Saya tetap tidak setuju dua mahasiswi itu di keluarkan karena dua mahasiswi ini cukup berpengaruh atas prestasi kampus kita" ucap orang itu menatap semua orang

"Saya tidak setuju atas dasar apa kamu mempertahankan dua mahasiswi ini" bantah donatur itu

"Oke, masuklah" ucap orang itu memanggil seseorang lalu masuk lah orang itu membawa sebuah map lalu menyerahkan pada orang itu

"Lihat baik-baik" ucap orang itu melemparkan map itu di hadapan semua orang

Sang donatur yang keras kepala itu pun secepat mungkin menyaut map itu ia membacanya dengan teliti lalu ia melemparkan nya di atas meja lalu pergi meninggalkan ruangan itu

"Awas saja kau" ancam Donatur itu saat melewati orang itu

"Perkenalkan saya adalah tuan axton pemilik kampus ini sekaligus donatur paling berpengaruh di kampus ini, jika ada sebuah kasus atau masalah di kampus ini dan mendepak mahasiswi mahasiswa tanpa persetujuan saya, saya akan menindaklanjuti orang yang suka mendepak orang, sekian terimakasih" ucap axton lalu pergi meninggalkan ruangan itu

Semua orang saling pandang dengan tanda tanya besar di dalam pikirannya

Lalu mereka mulai membuka map yang tergeletak di atas meja mulai membaca nya satu persatu sudah di pastikan axton adalah orang yang tak bisa di singgung oleh siapa pun

Rektor itu akhirnya menyimpulkan Rapat kali ini bahwa dua mahasiswi yang tak lain Dyandta dan Agatha tidak jadi di keluarkan karena dua mahasiswi ini adalah orang berpengaruh dalam prestasi kampus setelah itu rapat di bubar kan

Di sisi lain seorang donatur yang tadi kekeh ingin mengeluarkan Dyandta dan Agatha kini keluar kampus dengan persaan yang amat sangat kesal baru kali ini ia merasa apa yang di inginkan tak bisa ia lakukan

"Sial siapa laki-laki itu akan ku buat perhitungan dengan nya, tunggu saja pembalasan ku" kesal donatur itu memukul setir mobilnya

Tak lama ponselnya berdering ia merogoh saku nya melihat siapa yang menghubungi nya di lihat nya tertera nama "Belle" ia pun mengangkat nya

"Hallo" ucap donatur itu

"Hallo dad bagaimana apa kau sudah mengeluarkan dua orang itu?" tanya Belle

"Maaf sayang dad tak bisa mengeluarkan orang itu" ucap donatur itu yang merupakan Daddy Belle

"Kenapa bisa dad aku tak mau tau pokoknya dua orang itu harus keluar dari kampus itu" geram Belle lalu mematikan sambungan telepon nya

"Huh sial gara-gara pria itu anak ku jadi marah padaku" gerutu ayah Belle melemparkan ponselnya ke kursi penumpang yang ada di sampingnya

Sedangkan di sisi Belle ia sangat kesal lantaran sang ayah tak bisa memenuhi keinginan nya

"Kenapa buat dia pergi susah sekali, sebenarnya siapa dia" kesal Belle ia lalu menyambar tas nya mengambil kunci mobil ia menghubungi teman-teman nya untuk party di club malam

Di tempat lain Dyandta sedang bersantai di atas pagar balkon apartemen nya tak lama ponsel nya berbunyi

"Katakan" ucap Dyandta

"Semua sudah beres Quin" ucap sebrang sana

"Bagus jangan sampai Lalat hinggap untuk menetaskan telurnya" ucap Dyandta

"Siap Quin" jawab sebrang sana

Dyandta mematikan sambungan telepon lalu ia menatap langit malam, udara malam menembus kulit hingga membuat siapapun kedinginan tapi tak membuat Dyandta masuk ke dalam apartemen nya

Entah apa yang membuat nya betah menikmati langit malam setelah di rasa malam sudah larut ia pun kembali masuk ke dalam apartemen menutup semua jendela dan pintu ya

Keesokan pagi harinya ponsel Dyandta berdering ia meraih ponselnya di atas nangkas

"Dyandta lu dimana kenapa belum berangkat juga, ini udah siang bego" ucap Agatha

"Kalian berangkat dulu nanti gue nyusul" ucap Dyandta masih menutup matanya

"CK jangan lama-lama" ucap Agatha lalu menutup telfonnya

Beberapa menit kemudian Dyandta membuka matanya ia menatap jam dinding

"Sudah telat ternyata, naik angkutan umum ajalah malas gue harus nyetir mobil" ucap Dyandta beranjak dari tempat tidur nya lalu berjalan ke arah kamar mandi

Terpopuler

Comments

Cherry

Cherry

Belle yg sok kuasa, rasain loe keinginan loe gak kesampaian 🤣🤣

2021-09-20

1

cinday

cinday

lanjut

2021-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!