Healthy hospital disini lah mereka berada Dyandta dan juga pria yang menjadi sandera beberapa waktu lalu
Suasana dalam ruangan itu sepi sunyi karena hanya mereka berdua tapi suasana hati pria itu ia merasa kesal karena ia terus saja di cuekin Dyandta sedari ia ngobrol bahkan ia di tinggal bermain game oleh Dyandta
"Quin bisahkah kau berhenti bermain game, apa kau tak mendengarkan aku berbicara" gerutu pria itu
Dyandta tak menghiraukan ia masih asik sendiri dengan dunia game nya
Tak berselang lama datanglah seorang wanita yang entah dari mana asalnya tiba-tiba saja ia masuk ke dalam ruangan
"Darren, kenapa kamu sampai ada di rumah sakit" ucap wanita itu menghampiri pria itu
"Babe kenapa kamu kesini" ucap Darren tersenyum mengelus pipi wanita itu
Dyandta yang mendengar nya sangat jengah ia mengambil earphone dalam saku nya lalu memasangnya di telinganya
"Kamu kan kangen sama kamu" ucap wanita itu
"Ah kamu yang paling perhatian" ucap Darren mencolek dagu wanita nya
"Tentu dong, tapi siapa dia?" tanya wanita itu mulai menyadari keberadaan Dyandta
"Dia emm teman aku" ucap Darren berbohong karena ia tak mau identitas Dyandta terekspos
"Oh teman tapi kenapa dia ada di sini merusak pemandangan tau gak sih beb" ucap wanita itu tak suka keberadaan Dyandta
"Gak papa lah dia yang jagain aku di sini tadi kamu kesini naik apa hem?" ucap Darren mengalihkan perhatian ia tak mau jika terkena amukan Dyandta karena wanita nya terlalu banyak bicara apalagi membuat Dyandta tak nyaman bisa habis dia
"Tapi kenapa harus perempuan beb" ucap wanita itu tidak senang
"Memang kenapa, yang ornting kan hati aku tetap padamu sayang" ucap Darren tersenyum merayu
"CK" decak pelan dari mulut Dyandta ketika mendengar bualan Darren
"Tapi aku gak suka, jangan-jangan dia mau rebut kamu lagi dari aku" rengek wanita itu
"Apalagi dia tidak keluar keluar dari sini, ia sengaja biar kita gak bermesraan di sini" imbuh nya
"Sudahlah beb gak papa" ucap Darren tersenyum canggung
Dyandta yang jengah akan suara wanita itu ia bangkit berdiri menghampiri Darren berdiri di samping nya ia tersenyum smirk
Gleg
Susah payah Darren menelan ludah nya melihat senyum Dyandta
Dyandta mengangkat tangannya merapikan baju Darren, karena wanita tadi tak suka ia menepis tangan Dyandta dengan kasar
"Jangan sentuh" ketus wanita itu menepis nya dengan kasar
Dyandta makin tersenyum smirk dan itu membuat Darren waspada, Dyandta menggulung sedikit lengan jaket saat menggulung lengan jaket mata wanita itu menangkap sesuatu di tangan Dyandta
"Babe apa wanita ini benar-benar teman kamu kenapa dia urakan begitu lihat saja tangannya bertato masak wanita tang- - " ucap wanita itu terpotong ketika Darren membekap mulutnya
Dyandta melirik tangan nya ya dia mempunyai tato di tangan tato bergambar tengkorak berdarah ia lalu menatap tajam wanita di depannya
"Selesai kan masalah mu, terima hukuman mu saat kau pulih" dingin Dyandta menepuk pundak Darren dengan keras sampai Darren meringis kesakitan
"Em em" ucap wanita itu tak jelas karena mulutnya masih di bekap Darren
Dyandta menatap tajam ke wanita itu hingga membuat wanita itu tak berkutik lalu Dyandta pergi meninggalkan Darren dan wanita nya
"Bisakah kau menutup mulut itu" kesal Darren melepaskan tangannya
"Babe kenapa kamu begitu aku kan gak suka kamu di sentuh oleh perempuan bertato itu" ucap wanita itu merajuk
"Diam" bentak Darren memencet tombol untuk memanggil suster, tak lama datang suster menghampiri nya
"Ada apa tuan, apa anda merasakan tidak enak" ucap suster memeriksa keadaan Darren
"Usir wanita sial ini" ucap Darren menunjuk wanita di samping nya
"Darren kenapa kamu usir aku" ucap wanita itu tak percaya
"Usir dia, jangan sampai dia masuk lagi kesini" ucap Darren tak menghiraukan ucapan wanita itu
"Mari nona silahkan keluar" ucap suster itu
"Tidak mau, Darren kenapa kau mengusirku apa karena kau tak terima aku menjelek jelekan teman bertato mu itu" kesal wanita itu
"Nona tolong keluar jangan membuat pasien kami tidak nyaman" ucap suster itu sesabar mungkin
"Diam kamu" bentak wanita itu pada suster
"Kamu yang diam, keluar atau aku panggil keamanan untuk menyeret mu" ucap Darren emosi
"Ingat Darren kau akan menyesal" ucap wanita itu lalu keluar ruangan Darren
Sekeluarnya wanita itu suster itu juga keluar tak lupa menutup pintu untung darren berada di ruang VVIP jadi tak ada orang lain yang terganggu oleh wanita tadi karena ruang VVIP hanya dua sampai tiga kamar di setiap lantai nya dan jarak cukup jauh batin suster itu
"Wanita sial, kenapa mengungkit soal tato di tangan Quin bisa tamat riwayat ku kalau begini" kesal Darren
Memang Dyandta punya tato di tangan nya ia sengaja membuat tato di sana karena di balik tato itu ada sebuah masalalu yang membuat Dyandta menjadi orang lain
Ia tak suka jika tato di tangan nya di ungkit ungkit oleh orang lain karena itu bisa membuat jiwa iblis nya bangkit menghancurkan semua orang
Maka dari itu Darren langsung marah saat wanita tadi mengungkit tato tersebut
Dyandta berjalan menyusuri koridor rumah sakit ia mengangkat wajahnya api kemarahan sedikit terpercik di matanya ia berusaha menahan agar tak keluar melebihi batas nya
Sampai di depan rumah sakit Dyandta kembali berjalan ke arah taman rumah sakit duduk di sebuah bangku taman Samping pohon besar
Ia duduk bagaikan anak laki-laki karena ia lebih nyaman seperti itu ketimbang duduk seperti anak perempuan
Ia kembali menggulung lengan jaket nya melihat ke arah tato di tangan nya menyentuh nya dengan pelan ia tersenyum miris
Bayangan akan masalalu kembali dalam ingatan nya
Flash back on
Perdagangan manusia siapa yang tak kenal istilah lah itu bagi seorang dunia bawah tanah itu lah yang mereka lakukan untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang banyak sebagian besar dari mereka melakukan pekerjaan itu
Perdagangan manusia, penjualan organ dalam, narkoba, penjualan senjata secara ilegal, membunuh, dan masih banyak yang lain nya
Satu di antara itu Dyandta juga pernah mengalami nya sebagai korban bukan pelaku
Saat Dyandta belum genap dewasa ia di culik oleh sekelompok orang yang melakukan perdagangan manusia dan Dyandta adalah korbannya
Dyandta di culik saat pulang dari cafe tempat ia bekerja ia saat itu pulang memang larut malam karena ia harus lembur hingga larut malam
Sunyi sepi yang ia rasakan saat melewati sebuah Gang yang sangat gelap dengan terpaksa ia melewati gang itu awal memasuki gang itu memang berjalan lancar tak ada gangguan sama sekali tapi saat di tengah jalan tiba-tiba . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
cinday
lanjuttt thorrr
semangat
2021-09-04
1