"DYANDTA PIERRE"
"AGATHA MALLARIE" teriak dari dalam kelas bagaikan toa masjid
Sontak yang berada di dalam kelas segera menutup telinganya takut kabur karena mendengar suara yang begitu merdu (Merusak dunia)
"Kalian berdua kemari" ucap dosen killer itu
"Yok masuk" ucap Dyandta dengan santai
"Siapa takut" ucap Agatha yang tak ada takut nya
Mereka berdua masuk kedalam semua penghuni kelas menatap nya dengan biasa karena itu sudah rutinitas mereka setiap hari jadi mereka hanya menatap nya dengan jengah beda hal dengan wanita paruh baya yang ada berdiri di depan mereka semua
Beliau menatap kedua mahasiswi nya dengan tajam bahkan tajam melebihi pisau daging
"Selamat pagi buk" ucap Dyandta dan Agatha cengengesan
"Kalian berdua gak ada kapoknya ya setiap pelajaran ibu pasti masuk telat bahkan bukan pelajaran ibu saja pelajaran dosen lain pun juga begitu" ucap dosen itu yang gak habis pikir dengan tingkah mereka berdua
"Kita enggak kapok Bu makanya kita ulangi" ucap Dyandta tersenyum puas
"Kamu" ucap dosen itu melotot kan matanya sambil menunjuk Dyandta
"Keluarin dari kampus ini bu masak mahasiswi datangnya terlambat Mulu, mau jadi apa kampus kita kalau gini terus" ucap salah satu mahasiswi dengan senyum menyeringai
"Ide bagus kamu" ucap dosen itu mengangguk kan kepalanya
"Sekarang kalian berdua ikut saya, kalian semua belajar mandiri" ucap dosen itu lalu merapikan barang-barang nya kemudian melangkah keluar di ikuti oleh Dyandta dan Agatha di belakangnya
"Ta gimana kalau kita di keluarin beneran?" tanya Agatha pada Dyandta
"Tenang aja gak bakal ada yang bisa keluarin kita dari kampus ini" ucap Dyandta tersenyum menyeringai
Mereka berjalan hingga sampai di depan ruangan rektor
Tok tok tok
"Permisi" ucap dosen killer mengetuk pintu
"Iya masuk" ucap dari dalam
"Kalian berdua ikut masuk awas kalau kalian berani kabur" ucap dosen killer menatap tajam kedua mahasiswi di belakangnya
"Iya Bu kita gak akan kabur kok" ucap Agatha memutar bola matanya
Ceklek
Pintu terbuka dosen killer itu masuk di ikuti kedua mahasiswi itu saat mereka masuk sang rektor menatap mereka bergantian ada apa ini pikirnya
"Silahkan duduk" ucap rektor mempersilahkan mereka duduk di atas sofa
"Selamat pagi pak maaf mengganggu" ucap dosen killer itu
"Tidak apa-apa Bu ini ada apa ya Bu kenapa mereka juga ikut ke sini" ucap rektor
"Begini pak saya mau menyampaikan masalah yang sangat serius ini menyangkut mereka berdua" ucap dosen killer menunjuk Dyandta dan Agatha bergantian
"Masalah apa ya Bu, apa prestasi mereka tidak baik?" tanya rektor
"Bukan pak, begini mereka ini selalu datang terlambat di jam pelajaran saya pak bukan hanya pelajaran saya pelajaran dosen lain pun begitu pak, kalau begini terus mau jadi apa pak kampus ini" keluh dosen killer
"Terus ibu mau bagaimana?" tanya rektor ingin tau maksud dosen killer
"Ada baiknya kalau mereka di keluarkan dari kampus kita pak, mereka sudah telat Beberapa puluh kali pak, dan itu semua tak baik untuk kampus kita pak" ucap dosen killer
"Kenapa di keluarin Bu kan mereka bisa di skorsing sekaligus mereka bisa introspeksi diri di rumah" ucap rektor
"Mereka juga pernah di skorsing beberapa kali pak tapi nyatanya mereka tetap tidak kapok bahkan mereka menjadi-jadi" ucap dosen killer kekeh
Rektor kemudian menatap Dyandta dan Agatha secara bergantian wajah mereka biasa saja seolah tak akan terjadi apa-apa, mungkin kalau mahasiswa lain akan bersuara membela diri tapi ini tidak bahkan mereka bersikap ini hal yang biasa
"Sebentar Bu" ucap rektor beranjak dari duduknya lalu berjalan menghampiri mejanya mencari sesuatu di samping mejanya setelah ketemu ia kembali sambil membaca kertas yang ia pegang
"Maaf Bu tapi apa ibu yakin ingin mengeluarkan mereka" ucap rektor menunjuk Dyandta dan Agatha
"Saya yakin pak" tegas dosen killer
"Tapi bukankah prestasi mereka bagus Bu, bahkan nilai mereka berada di atas mahasiswa lain Bu, apa lagi Dyandta nilai dia malah selalu nomer satu di seangkatan nya Lo Bu" ucap rektor membela Dyandta dan Agatha
"tapi pak buat apa prestasi bagus kalau orangnya tidak di siplin?" kekeh dosen killer
Rektor pun bingung lalu ia berkata
"Baiklah lah Bu pendapat ibu saya terima tapi kalau untuk mengeluarkan mereka saya harus bicarakan ini pada semua orang yang berkuasa di sini" ucap rektor pada dosen killer
"Baiklah pak saya tunggu kabar baiknya" ucap dosen killer lalu dosen itu berdiri
"Permisi maaf mengganggu waktu nya sebentar selamat siang" ucap dosen lalu pergi meninggalkan ruangan rektor
Dyandta dan Agatha juga sudah meninggalkan ruangan rektor ia berjalan menuju kantin kampus memesan makanan untuk cacing di perut mereka
"Tatha kuadrat" teriak seseorang yang berlari mengarah pada Dyandta dan Agatha yang sedang menikmati makanan nya
"CK berisik lu, gak malu apa di liat satu kampus" ucap Agatha karena temannya ini paling heboh
"hehe habisnya gue kan khawatir sama kalian takut di keluarin dari kampus beneran" ucap Vanessa
"Ih tau gak sih rasanya aku tuh pengen ngulek itu Mulut cabe, itu mulut kenapa asal ceplos aja ya" imbuh Vanessa menyerobot minuman milik Agatha
"CK beli sendiri kambing" ucap Agatha merebut kembali minuman nya
"Dasar pelit" ucap Vanessa
"Biarin, punyaku juga bukan punyaku" ucap Agatha
"Memang dasarnya kau kan pelit, udah ah gue mau mau beli sendiri" cerocos Vanessa berjalan ke arah penjual makanan
"Nape lu mesam mesem aje kesambet baru tau rasa lu" ucap Agatha melihat Dyandta yang sedari tadi diam tapi senyum sendiri
"Enggak" ucap Dyandta singkat
"CK" decak Agatha ia merasa aneh mempunyai teman yang berbeda Vanessa tukang heboh sendiri Dyandta teman paling misterius, ya misterius karena saat ini dia sendiri pun belum tau asal usul Dyandta hanya tau jika Dyandta tinggal sendiri di apartemen iya juga enggan menanyakan kehidupan nya karena itu menurut nya adalah hal private, tapi begitu ia merasa beruntung mempunyai teman seperti mereka yang selalu ada di kala suka dan duka
Tak lama kemudian Vanessa kembali dengan membawa minuman dan makanan nya
Tak
Suara nampan yang di letakkan di atas meja dengan cukup keras
"Biasa aja dong" sewot Agatha
"Hehehe gak sengaja, niatnya mau bikin kalian kaget tapi malah kagak ada yang kaget" ucap Vanessa cengengesan
"Itu sengaja ogeb, kalau gak sengaja itu mustahil" ucap Agatha menekankan kata mustahil
"Udah kalian ini gak malu apa di liatin satu kantin" ucap Dyandta menengahi perdebatan mereka
"Siap boss" ucap mereka berdua dengan hormat kepada komandan
Kemudian mereka makan makanan nya dengan tenang tanpa ada pembahasan kecil
Namun ketenangan itu hilang sekejap ketika . . .
See you next time
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Cherry
yg punya kampus siapa emang ...Dyantha
2021-08-20
1
Nulis terus✍️💪
semangat semangat dan semangaaaat thooorr 💪 ☺️
salam dari PRINCESS CEO ☺️🙏
2021-08-01
1