DYANDTA PIERRE

"Apa? kenapa kau melihat ku terus" ucap seorang wanita dengan wajah tanpa dosa sambil memakan sebuah Snack

"CK" decak orang yang menatap wanita itu ia menoleh ke arah lain lalu menghela nafas panjang ia merasa sangat kesal dengan orang yang ada di depannya

"Mau?" tawar wanita itu menyodorkan sebuah Snack yang ia makan saat orang di depannya menatap nya kembali

"ENGGAK" ucap orang yang ada di depannya dengan nada ngegas

"Biasa aja dong gak usah ngegas" ucap wanita itu

"Bodo amat" ucap orang di depannya lagi

Setelah itu hening tak ada percakapan hanya ada sebuah suara seseorang orang yang sedang makan sedangkan satunya menatap tajam orang yang makan dengan perasaan kesal marah bercampur menjadi satu

Tok tok tok

Keheningan mereka buyar kala mendengar suara ketukan pintu

"Masuk" teriak orang dari dalam

Masuklah seseorang laki-laki bertubuh besar

(Aduh kenapa raut muka boss seperti itu) batin laki-laki yang baru saja masuk ketika ia melihat wajah boss nya seperti ingin memakannya hidup-hidup

(Dan juga kenapa raut wajah Quin itu seperti tak terjadi apa-apa apa boss marah padaku karena kejadian beberapa jam lalu) batin laki-laki itu ketika melihat wanita yang ada di depannya

Ya mereka adalah orang yang beberapa jam lalu yang pergi mencari Quin mereka sampai ketakutan ketika mendengar suara orang ketawa

"Cepat katakan" ucap boss itu dengan nada ngegas dan dingin

"Anu bo boss semua su sudah beres me mereka sudah di kasihkan pa pada Bu buaya" ucap laki-laki itu yang tak lain adalah anak buah si boss itu

"Lalu kenapa kau berbicara seperti itu, apa kau orang gagap" sarkas boss itu

"Anu boss" ucap anak buah tak tau menjawab apa karena melihat wajah boss nya yang sangat menakutkan

Lalu anak buah itu melirik ke arah Quin seolah meminta tolong karena hanya Quin lah yang bisa menenangkan boss nya

"Sudahlah kau keluar lah" ucap Quin melambaikan tangannya lalu secepat kilat anak buah itu keluar dari ruangan Quin dan si boss berada

(Aman) batin si anak buah mengelus dada ketika Quin mengerti kode dari nya

"Hey Kenapa kau keluar aku belum selesai berbicara padamu Hey kembali" teriak boss memanggil anak buahnya yang sudah menutup pintu

"CK sudahlah diam saja lebih baik kita selesaikan urusan kita" ucap Quin menatap tajam si boss

"Urusan apa bukanya kau yang mencari masalah dengan ku" ucap boss menunjuk ke arah Quin

"Iya itu hukuman kecil buatmu Jason karena kau selalu menunda pekerjaan mu" ucap Quin

"Memang apa yang aku tunda" kilah Jason atau yang di panggil boss

"Kau mau mengakui atau aku kirim kau di Afrika" ucap Quin menatap tajam Jason

Glek

Jason menelan ludah dengan kasar melihat tatapan Quin

"Iya iya, sorry lagi pula semua udah bereskan" ucap Jason menggaruk kepalanya

"Oke" ucap Quin berdiri dari duduknya

(Yes) batin Jason bersorak gembira namun tak lama kemudian iya kembali berungut kesal kala mendengar ucapan Quin

"Besok aku mau kau sudah ada di Amerika mengikuti pelatihan selama 3 bulan kalau tidak kamu tau akibatnya" tegas Quin menatap Jason

Lalu Quin berjalan ke arah pintu

"Tapi kau sudah membuat ku kesal atas kejadian beberapa jam lalu hingga membuatku pingsang jadi impas dong" ucap Jason tersenyum menarik turunkan alisnya menatap Quin yang sedang membuka pintu

"I dont care" ucap Quin lalu menutup pintu itu dengan keras

Brak

"Quin kau sungguh kejam, Quin" ucap Jason mendramatisir

"CK sial, ini tidak adil dia sudah membuatku takut karena dia nyamar jadi hantu bahkan gue sampai pingsan di buatnya kenapa malah di kirim ke sana pula" gerutu Jason

Ya dua orang yang pingsan adalah Jason dan ketua penjahat itu , Jason pingsan karena saking takutnya sedang kan ketua penjahat itu sudah tak berdaya untuk melarikan diri sehingga memutuskan untuk pingsan juga

Dan wanita yang berada di atas pohon adalah Quin yang mereka cari beberapa jam lalu

"Malas sekali gue harus kembali ke sana" gumam Jason mengingat perintah Quin untuk ke Amerika

Kemudian Jason beranjak dari kursi nya berjalan keluar turun kebawah menuju parkiran mobil lalu ia pergi meninggalkan markas mereka

Sedangkan Quin sudah melesat meninggalkan markas mereka menggunakan moto sport nya membelah jalanan kota menuju apartemen pribadinya

Sampai di apartemen ia bergegas membersihkan diri lalu merebahkan diri di atas kasur kemudian ia mulai memejamkan matanya

Pagi harinya Quin terbangun dari tidurnya ia mengucek matanya merenggangkan otot nya lalu ia melihat jam di dinding ternyata sudah jam setengah enam ia bergegas mendudukkan dirinya mengumpulkan nyawanya yang masih belum terkumpul kemudian ia beranjak dari tempat tidur berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri

setengah jam kemudian Quin sudah selesai bersiap diri ia sudah siap dengan setelan pakaian nya celana jeans kaos pu

toh polos dan Jaket kulitnya sepatu sneaker senada dengan jaket nya tak lupa pula jam tangan melingkar menghiasi pergelangan tangannya

Ia tak perlu ribet seperti banyakan perempuan yang menghabiskan waktu 1 jam untuk berhias diri karena ia lebih suka ' Simple is my life'

Lalu ia membuka pintu berjalan ke arah pantri membuka kulkas mengambil sebuah roti tawar satu helai menutup nya kembali kemudian berjalan ke arah pintu apartemen sambil memakan roti nya

Sebelum ia membuka pintu ia menekan sebuah tombol tersembunyi kemudian berbunyi

"Mode penjagaan di aktifkan"

Setelah itu ia keluar dari apartemen dengan senyuman di bibir karena ia bangga dengan ciptaan nya yang barusan berbunyi

Ia membuat program agar tak ada sembarangan orang yang masuk kedalam apartemen, jika ingin masuk ke dalam harus izin dahulu padanya kalau tidak siapapun yang berani masuk pasti tak akan keluar lagi dari sana kalau pun keluar pasti sudah dengan keadaan yang begitu mengenaskan

Quin turun kebawah ke ruangan basement apartment berjalan menghampiri motor sport nya memakai helm nya lalu kemudian ia mulai naik ke atas nya menyalakan mesin motor nya lalu ia mulai menjalankan motor nya

Quin mengendarai motor sport nya berkendara menuju sebuah universitas yang saat ini ia menuntut ilmu sebenarnya jika ia tak kuliah pun ia bisa karena IQ nya yang berada di atas rata-rata bahkan di usia muda ia sudah menghasilkan uang miliaran setiap bulan nya ya walaupun ia harus menghabiskan masa kanak-kanak nya tapi semua sudah terbayar saat ini

Ia mematikan mesin motor nya melepaskan helm nya lalu turun dari atas motornya berjalan menuju kelas nya namun saat ia melangkah ia merasa si panggil seseorang kemudian ia menoleh ternyata adalah sahabat karibnya

"Woy Dyandta, tungguin" teriak seorang wanita yang berpenampilan seperti dirinya

"Ayo tha" ucap Dyandta berjalan pelan sambil menunggu sahabat nya

"Hari ini siapa yang ngisi gue lupa" ucap sahabat Dyandta ketika sudah berada di samping Dyandta

"Entahlah gue juga gak tau, tinggal siap pin tenaga aja buat selesai hukuman" ucap Dyandta tersenyum

"Sudah siap lahir batin itu mah" ucap sahabatnya tertawa

Tak terasa mereka sudah sampai di depan pintu kelas

"Cepetan lu ketok pintu nya" ucap Dyandta

"Kagak lu aja lah" ucap sahabatnya

"CK" decak Dyandta lalu ia mengetuk pintu dan membukanya dan seketika itu

"DYANDTA PIERRE" teriak dari dalam

"AGATHA MALLARIE" imbuhnya

Hay readers jangan lupa kasih sarannya di kolom komentar like jika suka dan jangan lupa buat vote terimakasih

Terpopuler

Comments

Dewi Kijang

Dewi Kijang

masih nyimak thoor tetap semangat ya lanjut

2022-09-12

0

Cherry

Cherry

keren thor

2021-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!