Keesokan harinya.
Marisa akan di antar Pak Darmawan untuk mendaftarkan Mentari di sekolah barunya, dan juga akan di ajak ke toko bunga yang akan di kelolanya.
Pak Darmawan akan menyerahkan itu semua terhadap Marisa, dia akan lebih fokus ke perkebunan nya saja.
"Kalian sudah siap belum? " tanya Pak Darmawan terhadap Marisa dan juga Mentari.
"Sudah Pak" jawab Marisa sambil berjalan ke arah Pak Darmawan yang sudah berdiri di ruang tengah, dan sudah ada kunci mobil di tangannya.
Marisa dan juga Pak Darmawan akan segera berangkat menuju sekolah baru untuk Mentari.
Hari pertama bagi mentari dan juga Marisa berada di lingkungan baru, mungkin masih terasa asing bagi mereka.
Meski pernah tinggal di lingkungan ini tetapi itu sudah cukup lama, tetap saja Marisa merasa tempat ini baru baginya apalagi banyak tempat yang sudah berubah dan tidak seperti dulu lagi.
Mereka sudah berada di dalam kendaraan dan siap berangkat untuk menuju tempat tujuan.
"Mulai besok kamu harus bawa motor sendiri untuk mengantarkan mentari ke sekolah, Bapak tidak bisa mengantar kalian setiap hari sebab harus ke perkebunan juga" kata Pak Darmawan.
"Tapi Pak, kan masih baru di tempat ini belum hapal jalan" Jawab Marisa.
"jalan masih sama seperti dulu, lagian kalau bawa motor! habis antar Mentari ke sekolah langsung ke toko dan jarak nya dari sekolah tidak terlalu jauh" kata Pak Darmawan.
"Tapi aku juga sudah lama tidak mengendarai motor mungkin sudah lupa caranya" kata Marisa.
"Nanti juga terbiasa kembali" kata Pak Darmawan.
Sepanjang perjalanan mereka terus mengobrol, hingga tidak terasa kendaraan sudah berhasil mengantarkan ke tempat tujuan.
Mereka bertiga sudah turun dari kendaraan dan berdiri di depan gedung sekolah.
"Pak, ini kan sekolah terkenal dan yang sekolah di sini anak pejabat dan kalangan atas" kata Marisa, dia tidak menyangka bawa Mentari akan di daftarkan sekolah di tempat ini.
"Semua orang punya hak untuk sekolah di tempat ini, bukan hanya orang kaya atau pejabat kita juga mampu untuk membiayai Mentari sekolah di sini, Bapak akan mengutamakan pendidikan untuk mentari" jawab Pak Darmawan.
"Tapi Pak, aku tidak punya yang sebanyak itu untuk membiayai Mentari" Jawab Marisa.
"Ini semua urusan Bapak, tugas kamu jadi anak dan ibu yang baik dan penurut" kata Pak Darmawan.
Setelah beberapa saat mereka masuk ke dalam gedung sekolah, Pak Darmawan akan mendaftarkan Mentari menjadi salah satu peserta didik di sekolah ini.
Setelah beberapa saat Pak Darmawan dan juga Marisa sudah berada di ruang kepala sekolah.
Setelah cukup lama berbincang dan membahas anggaran yang akan di keluarkan Pak Darmawan untuk biaya pendidikan Mentari sudah selesai.
Mentari sudah di bawa masuk ke dalam kelas, mungkin hari ini hanya perkenalan saja dan setelah itu Mentari akan pulang dan membeli seragam untuk besok sekolah.
Marisa dan Pak Darmawan menunggu di luar, setelah beberapa saat mentari telah kembali bersama Ibu gurunya. Dia sudah di kenalkan dengan teman-teman baru dan beberapa tempat penting yang ada di sekolah ini.
"Ibu... "panggil Mentari setelah kembali bersama Bu Guru berkeliling sekolah dan berkenalan bersama teman baru.
Seketika Marisa menoleh ke arah sumber suar, dia tersenyum ke arah putri cantiknya yang sedang berjalan mendekat ke arah dirinya.
" Iya sayang... "Jawab Marisa sambil tersenyum ke arah sang anak.
Mentari sudah di kembalikan oleh Bu Guru, dan mereka akan segera pergi ke tempat tujuan.
" Terimakasih banyak Bu.. "kata Marisa terhadap Bu Guru yang bersama Mentari.
" Sama-sama"jawab Bu Guru sambil tersenyum manis.
Setelah beberapa saat Marisa dan Pak Darmawan pegi meninggalkan sekolah, tujuan utama mereka yaitu toko bunga.
Perjalanan yang tidak terlalu jauh untuk segera sampai di toko bunga, kendaraan melaju dengan kecepatan sedang hal ini membuat Marisa bisa mengingat jalan untuk besok, di saat dia harus pergi sendiri tanpa di antar siapa pun.
Setelah beberapa saat di jalanan akhirnya mereka sudah sampai di toko bunga yang di kelola Pak Darmawan.
Setelah sampai di sanah Mereka di sambut oleh beberapa karyawan yang bekerja di tempat ini, tempat strategis di pinggir jalan dan sangat nyaman bagi pengunjung.
"Pak, ada pesanan dari perusahaan langganan kita! mereka minta di kirim besok bunga nya tepat jam enam malam sebab akan di kerjakan malam hari" pelayanan menyampaikan pesan dari pelanggan setia yang selalu membeli bunga di tempat ini.
"Kamu siapkan semuanya, nanti mulai besok kamu bekerja untuk dia! apapun yang berhubungan dengan bunga atau pesanan silahkan konfirmasi ke Marisa" kata Pak Darmawan.
"Maaf Pak, tapi dia ini siapa! " tanya penjaga toko tersebut.
"Kenalin, dia itu anak perempuan saya dan ini cucu saya" Pak Darmawan memperkenalkan Marisa kepada mereka sebagai anak bukan sebagai menantu.
Acara perkenalan telah selesai dan Marisa juga di kasih arahan soal pengelolaan bunga, dan beberapa pelanggan mereka.
Setelah cukup lama dan menurut Pak Darmawan, Marisa sudah mengerti apa yang di katakan nya.
Saat nya bagi mereka untuk pergi ke pusat perbelanjaan, untuk membeli seluruh keperluan Mentari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
baik bner pak Darmawan. sungguh beruntung Marisa mendapatkan mertua sebaik beliau. mungkin itu bisa dibilang hikmah di balik musibah. meski suaminya tak bertanggungjawab, tapi mertuanya memperlakukan Marisa & anaknya dg baik
2023-01-17
4
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bener2 dianggap anak ya. semangat marisa
2023-01-14
3
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
bapak mertua mengenalkan marusa sebagai anak.bukan menantu 👍🏻👍🏻
2022-12-08
3