Setelah selesai semua ritual shopping di mall, akhirnya Gaby dan Dimas pun pulang ke rumah saat sore hari.
"Niken?" Gaby yang baru tiba di rumah disambut oleh orang yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil.
"Sayangku" Niken dan Gaby langsung berpelukan.
"Kangennnnnn" Gaby enggan melepaskan pelukannya.
"Halo Niken, maaf ya kami telat pulang, sudah lama menunggu ya?" sapa Dimas dengan ramah.
"Belum terlalu lama kok, santai saja" kata Niken dengan senyum manisnya.
"Kalian janjian?" Gaby mengerutkan kening.
"Aku sengaja undang Niken ke sini biar bisa temenin kamu sayang, pasti sudah lama tidak ketemu kan?" Dimas merangkul pinggang sang istri dan mengecup pipinya.
"Ahhhh sayang, terima kasih ya" kata Gaby yang terharu karena sang suami tau kalau dirinya kesepian di rumah.
Dimas memang sengaja mengajak Niken main ke rumah mengingat sang istri yang sangat jenuh di rumah seorang diri. Dengan kedatangan Niken harapannya Gaby bisa lebih terhibur dan bisa memiliki teman ngobrol.
"Ya sudah kalian ngobrol saja ya, aku mau ke ruang kerja dulu, sebentar lagi Gamal akan datang membawa beberapa laporan yang harus ditanda tangani" kata Dimas.
"Oke" jawab keduanya dengan riang.
..........
Tidak terasa Gaby dan Niken menghabiskan waktu ngobrol sampai jam makan malam tiba.
"Nyonya, makan malamnya sudah siap" kata asisten rumah tangga yang melayani mereka.
"Terima kasih ya mbak, oya minta tolong sekalian panggilkan Tuan Dimas dan Tuan Gamal di ruang kerja ya" kata Gaby dengan ramah.
"Baik nyonya, permisi" kata sang asisten.
"Yuk kita makan" Gaby mengajak Niken ke ruang makan.
"Oke" Niken pun mengikuti Gaby.
"Sayang, kak Gamal, ayo duduk!" kata Gaby saat melihat dua pria itu baru saja keluar dari ruang kerja.
"Hai Niken, apa kabar? sudah lama ya kita tidak bertemu?" kata Gamal yang sudah hampir sepuluh tahun tidak bertemu dengan gadis itu.
"Hai kak Gamal, kabar baik, iya sudah lama ya kita tidak jumpa!" kata Niken ramah.
Niken yang merupakan teman sekolah Gaby dari kecil memang cukup akrab dengan Gamal dan Gide saat mereka masih duduk bangku di sekolah dasar. Jika Niken sedang bermain di rumah Gaby, biasanya Gamal dan Gide juga akan bergabung bermain bersama. Namun sejak kedua pria itu sekolah di asrama dan berkuliah di luar negeri mereka jadi tidak pernah bertemu sama sekali.
"Rasanya jadi seperti reuni ya, kurang Gide saja ini" kata Gaby bahagia saat mereka bisa berkumpul makan bersama.
"Niken sekarang sedang sibuk apa?" tanya Gamal dengan antusias.
"Aku sekarang bekerja di perusahaan papaku kak" jawab Niken.
"Wahhh keren dong ya" Gamal memuji.
"Enggaklah kak, yang keren itu papa aku karena dia yang memiliki usaha, aku kan hanya karyawan biasa saja" jawab Niken lagi dengan malu-malu.
"Kamu masih sama ya seperti dulu, suka malu-malu" Gamal menggoda Niken, membuat gadis itu merah merona.
"Ehemmmm kayaknya ada yang lagi sok gombal nih" Dimas yang dari tadi mengamati interaksi keduanya kemudian menatap Gamal dengan wajah jahil.
"Sepertinya kalian memang cocok deh, yang satu cantik, yang satu ganteng, sama-sama single pula" Gaby ikut nimbrung.
"Apa sihhhhh" Niken semakin dibuat malu, sementara Gamal hanya mengulum senyumnya saja melihat Niken yang malu-malu.
..........
Selepas makan malam mereka berempat kemudian melanjutkan ngobrol di ruang keluarga.
"Kamu nginep sini kan ken?" tanya Gaby kepada Niken.
"Maaf ya aku harus pulang, karena besok pagi ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan" jawab Niken.
"Yahhhh sedihhhh" Gaby cemberut.
"Besokkan aku bisa main ke sini lagi" kata Niken sambil menggenggam tangan sahabatnya.
"Kamu bawa mobil?" tanya Dimas.
"Enggak, tadi aku diantar adik" Niken menggelengkan kepalanya.
"Trus kamu pulang naik apa? apa gak sebaiknya menginap saja? bahaya loh malam-malam begini!" Dimas mengernyit.
"Taksi online kan banyak kak, aman kok!" Niken meyakinkan.
"Sudah biar aku antar pulang saja" jawab Gamal.
"Eh tidak usah kak, rumah kakak kan cuma beda satu blok, masa harus keluar komplek lagi hanya untuk mengantar aku!?" Niken jadi tidak enak.
"Sudah tidak apa-apa, santai saja!" kata Gamal dengan santainya.
"Duh aku jadi tidak enak ngerepotin" Niken benar-benar sungkan.
"Sudah tidak apa-apa, biar kak Gamal saja yang antar, itung-itung sambil menyelam minum air, eh salah sambil mengantar sekalian pendekatan hehehe" Gaby mengerlingkan matanya membuat Niken kembali merona merah seperti kepiting rebus sementara Gamal tersenyum simpul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Nurhayati Nia
lajuttt
2022-06-04
3
Siti Hattaini
ayo Kaka semangaaaatt💪💪
2021-07-27
1
Ika Sartika
lanjut
2021-07-26
2