Setelah acara resepsi selesai, semua keluarga Gaby dan Dimas memang masih berada di hotel untuk menginap satu malam lagi sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Satu gedung hotel lengkap dengan segala fasilitasnya memang sudah dibooking untuk seluruh keluarga besar kedua belah pihak agar keakraban diantara mereka tetap terjalin, apalagi mengingat orang tua Dimas yang tinggal di luar kota dan jarang bertemu dengan anak dan menantunya itu.
"Wahhh yang pengantin baru, keluar kamarnya siang banget!" Gamal yang sudah terlebih dahulu berada di restoran hotel menggoda sepasang pengantin yang baru saja turun dari kamarnya untuk sarapan sekalian makan siang karena waktu yang sudah tanggung hari.
"Apa sihhhh" Gaby malu-malu.
"Gawang sudah jebol belum?" Gamal yang sudah sangat akrab dengan Gaby dan Dimas seperti tidak mempunyai filter ketika pasangan itu baru saja duduk di kursi yang ada di sebelahnya karena meja yang lain sudah penuh oleh anggota keluarga yang lainnya.
"Sudah deh kakkkk!" Gaby benar-benar dibuat merah padam bak kepiting rebus karena pertanyaan yang diajukan oleh pria tampan itu.
"Bagaimana rasanya habis bobol gawang?" Gamal menatap penasaran ke arah Dimas.
"Kalau kau ingin tau rasanya jebol gawang ya segeralah menikah!" Dimas membantu istrinya menjawab sambil mengecup tangan sang istri dengan mesra membuat sang penanya jadi seperti obat nyamuk.
"Kau itu mengejek atau apa? pasangan saja belum ada, bagaimana mau bermain dan membobol gawang seperti kalian?" Gamal menggerutu.
"Jangan sedih, mungkin saja jodohmu saat ini masih bermain boneka, nanti ada saatnya kalian akan bertemu, jadi bersabarlah!" kata Dimas dengan santai.
"Ck, memangnya kau pikir aku pedofil?" Gamal berdecak.
"Loh, siapa bilang kau pedofil, aku kan hanya bilang mungkin saat ini jodohmu masih kecil dan sedang bermain boneka, jadi kau harus bersabar sampai dia besar, sama seperti aku dan istriku!" Dimas mengecup pipi Gaby yang semakin membuat iri Gamal.
"Kak, aku mencarimu dari tadi, kau kemana saja sih?" Sera merindukan sang kakak yang sejak tadi pagi tidak ia temui saat kumpul keluarga.
"Kak Gaby dan kak Dimas kan habis menikah, jadi mereka sibuk main bola nona, mereka habis membobol gawang bersama!" Seloroh Gamal dengan santai.
"Kak Gamal!" Gaby melotot.
"Memangnya kalau habis menikah harus main bola? tidak bisa bermain yang lain?" Sera bertanya dengan polosnya.
"Memangnya nona mau bermain apa?" Gamal gemas dengan celotehan gadis cilik itu.
"Aku lebih suka bermain boneka kak, kan bola itu permainan anak laki-laki!" Sera menunjukkan boneka yang ia sengaja bawa dari rumahnya untuk menemaninya tidur di kamar hotel.
"Kalau begitu Sera bisa ajak kak Gamal, dia juga suka main boneka loh!" kata Dimas dengan senyum jahil, membuat Gamal tersedak.
"Benarkah kak? kalau begitu ayo kita main!" Sera bersemangat.
"I, iya nona!?" Gamal menjadi salah tingkah karena dijebak oleh Dimas.
"Sudah sana main boneka saja dulu, mungkin sambil bermain boneka kau bisa menunggu saatnya tiba membobol gawang!" Dimas melanjutkan mengejek bawahannya itu, sementara yang diejek hanya bisa melotot dengan kesal.
Sejak Gamal bekerja di perusahaan Anderson, dua pria itu menjadi cukup akrab, selain Dimas adalah atasan Gamal secara langsung, merekapun sama-sama tidak memiliki teman dekat di kantor, yang pada akhirnya mereka sering mengobrol bersama saat makan siang atau di waktu senggang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Edmundus Ason
hais kacau2
2021-10-29
0
iTz Me WEDNESDAY
smangka thor
smangat kat tho the max 🔝
2021-09-04
0
Siti Hattaini
yg semangat thooor nulisnya aku sllu mnanti cerita2mu🥰🥰
2021-07-27
3