Setelah semuanya selesai...
Erika pergi ke ruang kerja Mamanya dan membaca dokumen yang baru masuk.
"Putri Erika! ini ada dokumen yang masuk dari pasukan pemberantasan yang menyelidiki tentang para penyegel Pandora! dan sayangnya, hasilnya nihil... mereka tak mendapatkan petunjuk apapun selain sampel darah yang akan di bawa ke laboratorium untuk di periksa Professor Hirata" kata Adin.
"Hah... baiklah, aku akan ke ruang rapat dulu" kata Erika.
"Baik"
"Erika!" kata Seseorang.
Greb!! Amir dan umar yang telah datang, Amir langsung memeluk adiknya.
"Ka... Kakak kembar!? kalian kenapa kemari?" tanya Erika.
"Kenapa kau tanya? karena mendengar kalau Paman Andra, Ayah dan Ibu telah gugur!" kata Umar.
"Kak, tolong jangan bicarakan itu sekarang... ayo, kita harus ke ruang rapat" kata Erika.
"Apa!? Anu! Eri-... " belum selesai Umar bicara.
"Umar, sudahlah... Erika pasti sangat terpukul" kata Amir dan mengikuti Erika ke ruang rapat.
Di Ruang rapat...
"Putri Erika telah sampai" kata pengawal.
3 Pilar mewakili organisasi pasukan pemberantasan yaitu Edward, Meghan, dan Ersya.
Edward adalah ninja bagian Pilar pedang, Meghan adalah ninja Pilar pengintai dan medis, Ersya adalah ninja Pilar Teknologi, dan Pak Andi, Shinobi legendaris kelima. Edward dan Meghan memakai topeng agar wajahnya tidak di kenali oleh Erika.
Dan yang datang dari keluarga Ameera adalah Adimas ( Paman Amanda ) , Azka ( Adik Adimas ), Rafi ( adik Rafa sekaligus Paman Erika ), Elena, dan Daniel ( Kakek dari pihak ayah Erika ).
Yang bersangkutan adalah Menteri Komunikasi dan informatika, dan menteri koordinator bidang politik.
Amir, Umar, dan Erika duduk.
"Semua sudah berkumpul?" tanya Erika.
"Ya"
"Baiklah... langsung ke intinya, kita disini akan membahas tentang kematian Ratu Aliana, suaminya Raja Erlan, dan kakak beliau Pangeran Aliandra" kata Ersya.
"Saya disini sebagai Pilar Teknologi Organisasi gerakan pemberantasan sekte dan organisasi sesat sekaligus adik kandung Raja Erlan serta Paman dari Pangeran Amir, Pangeran Umar, dan Putri Erika" Jelas Ersya.
"Baiklah... bisa Anda jelaskan mengenai kronologi kejadian pada saat itu?" tanya Adimas.
"Saya tidak tahu pasti, saat saya sedang berada di pengatur teknologi pusat Dimensi, saya hanya mendapatkan kabar kalau bidang sensorik yang sedang ku teliti bersama petugas yang bertugas, kami melihat pemancar meretas kalau adanya beberapa sinyal asing selain Ratu Aliana, Raja Erlan, dan Pangeran Aliandra juga Pilar khodam, Rangga" Jelas Ersya.
Erika mencatat yang di katakan Pamannya.
"Baiklah, menurut yang dikatakan Pangeran Ersya tadi... saya hanya menerima kabar gugurnya orang tua saya dari Elang milik Ayah saya" kata Erika.
"Begitu, jadi... apakah memang benar? kalau kedua orang tua anda beserta paman dan Pilar organisasi telah gugur?" tanya Azka.
Erika menunduk.
"Saya hanya belum melihat bukti sesungguhnya, tapi... mungkin benar" kata Erika.
"Pak Menteri Komunikasi dan Pak Menteri politik" kata Erika lagi.
"Ya? Yang mulia?" tanya Menteri komunikasi.
"Ya?" tanya Menteri politik.
"Karena anda berdua yang sangat berkewajiban besar dalam bidang teknologi di Kerajaan ini... tolong bungkam informasi ini dari para rakyat dan yang tidak ikut dalam rapat ini, kecuali keluarga Paman Zaki, Paman Putra, Pasha temanku, kak Andika dan Zayn yang kembali nanti" kata Erika.
"Ba... Baik Yang mulia"
"Baiklah... pembahasan selanjutnya yang telah saya ringkas adalah, pemilihan pemimpin kekuasaan kerajaan Carna dan Verheaven juga pemimpin Dimensi astral berikutnya telah sah kalau yang akan menjadi kandidat adalah salah satu keluarga Ameera untuk kerajaan, dan ninja yang sudah berpengalaman untuk menjadi Shinobi legendaris" Jelas Adin.
Erika kaget, Amir dan Umar juga begitu.
"Apakah tidak sebaiknya, jika Pangeran Amir akan memimpin kerajaan Carna, Pangeran Umar akan memimpin Verheaven dan Putri Erika yang sudah ahli dalam hal-hal kunoichi?" tanya Azka dan Adimas mengangguk.
DEG!! Ketiga Ameera itu kaget bukan main karena mereka benar-benar tak mengerti soal kepolitikan.
"Tidak! aku tidak setuju!" kata Umar.
"Eh?" tanya Azka dan Adimas.
Edward dan Meghan hanya melihat mereka, Ersya hanya memasang wajah iba.
"Ka... kak Umar" kata Erika.
"Umar.. " gumam Amir.
"Aku tidak akan membiarkan kakak atau adik-adikku memimpin! kami masih kecil! dan tak mengerti tentang politik ataupun masalah ini semua! ini terlalu cepat!" kata Umar.
"Amir, cobalah untuk menerima kenyataan" kata Rafi.
"Paman Rafi! Kakek Daniel! Pak Andi! kalian harus menggantikan kami untuk semua pemerintahan yang ada! kami tidak mau!" kata Umar dengan membendung air matanya.
"Bisa saja... " kata Pak Andi.
"Aku akan menggantikan kalian sampai kalian siap" kata Rafi.
Amir, Umar, dan Erika hampir senang.
"Aku tak bisa... aku sudah berjanji untuk tidak memimpin tahta kembali, Umar.. kau harus menggantikan ayahmu" kata Daniel.
"Tidak! aku setuju dengan Umar!" kata Amir.
"Aku mohon Kakek!" kata Umar.
"Tapi... "
"Hiks! aku mohon padamu! aku tidak bisa membahayakan banyaknya rakyat tanpa pemerintahan! hiks! aku... aku hanya tidak ingin negara yang di pimpin Ayahku itu hancur di tanganku" kata Umar.
DEG!!!
Di Kamar...
"Hah! Hah! Hah!" Umar kaget dan bangun dari tidurnya.
"Jam.. Jam berapa sekarang?" tanya Umar.
"Kakak sudah bangun?" tanya Erika.
"Y.. ya, apa yang terjadi Eri?" tanya Umar.
"Kau pingsan karena terengah-engah memberontak akan penerus tahta, kau baik-baik saja?" tanya Amir.
"Y.. ya, maaf... aku hanya tak ingin banyaknya tanggung jawab yang ku pikul membuatku tak dapat menanggung semuanya" Jelas Umar.
"Tenanglah kak, tahta Verheaven akan di pimpin Kakek Daniel untuk sementara sampai kita semua siap" kata Erika.
"Kakak kembar, sampai umur 15 tahun alias tamatnya aku dari SMP, aku akan bergabung dengan pasukan pemberantasan" kata Erika dengan menunduk.
"A... apa maksudmu Erika!?" tanya Umar.
"Aku hanya berjanji akan menjadi Lady Ninth... aku harus menjadi Ninja hebat dan menjadi Shinobi legendaris" kata Erika.
"Lagipula, pengorbanan ini benar-benar besar, karena gugurnya Lord Seventh, dan Lord Eight alias Paman dan Ayah kita... dan yang akan memimpin kembali adalah Lord Fifth, itu agak gak masuk akal tapi mau gimana lagi kan?" tanya Erika.
"Begitu, aku juga... setelah kita kembali ke arab, kita harus mempelajari tentang politik secepatnya, karena kita adalah kandidat utama... langsung keluarga Ameera, mungkin kak Andika-lah yang harusnya mengambil tahta" jelas Amir.
"Aku, aku mengerti, memang benar... tapi untuk kondisi kak Andika yang berada di tempat penyegelan Pandora itu akan sulit untuknya di berikan tahta 2 kerajaan sekaligus" Jelas Umar.
BRAK! Ada yang menerobos pintu.
"Putri Erika! maaf apabila mengganggu Anda, tapi Pangeran Andika dan Tuan Zeydan telah sampai setelah pertolongan pertama! kami menunggu perintah Anda selanjutnya!"
"Mereka... sudah sampai!?" tanya Amir, Umar, dan Erika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Mommy Gyo
3 like hadir
2021-09-11
0