Episode 9 : Malam bersama teman-teman di pasar malam

Di Sekolah Helvetia...

"Pasha! Pasha! kenapa kau bisa tidur dalam posisi seperti itu?" tanya Yusuf dengan heran melihat Pasha tidur dengan kaki di atas meja.

"Seperti biasa, pose tidurnya terlihat seperti seni saja" kata Ilman.

"Yah, kebiasaannya memang begitu" kata Ikram.

"Serius? baiklah!" kata Adelia di meja lain.

"Ada apa? terlihat senang sekali?" tanya Yusuf.

"Ah! kami akan ke pasar malam nanti! kalian mau ikut?" tanya Adelia.

"Boleh-boleh saja" kata Yusuf.

"Yosh! ng? Hei, Aram! apakah kau mau ikut?" tanya Karin.

"Eh? kemana?" tanya Aram.

"Kami akan ke pasar malam! apakah kau mau ikut?" tanya Adelia.

"Sebenarnya, aku tidak terlalu tertarik akan hal itu" kata Aram.

"Hoaam!!" Pasha terbangun.

"Aha! psst! Pasha! ajaklah Aram ke pasar malam! sekarang!" bisik Yusuf.

BLUSH!

"A.. Apa!?" tanya Pasha.

"Ayo! sudah sana!" kata Yusuf.

"Eh!?" Pasha sudah terdorong.

"Pasha?" tanya Aram.

"A.. Anu! Aram, apakah kau.. mau ke pasar malam?" tanya Pasha.

"Pasar malam!? pas sekali! aku ingin ikut! Eri! kau ikut kan?" tanya Zeydan.

"A.. Aku boleh saja, jika tidak ada PR" kata Erika.

"Wah! semuanya juga ikut!? itu bagus! bagaimana Aram!?" tanya Adelia.

"Bo.. Boleh deh" kata Aram.

"Ya! pasti asik karena bersama teman-teman!" kata Adelia.

"Padahal... kami berharap Aram dan Pasha lah yang berduaan!" batin Yusuf dan Karin.

Di Atap gedung sekolah...

Pasha sedang membaca buku.

"Hei, Pasha" kata Yusuf.

"Ada apa?" tanya Pasha.

"Kenapa kau tidak mengajak Aram di saat kami tidak menyuruhmu?" tanya Karin.

BLUSH!

"A.. Apa!?" tanya Pasha.

"Kami tahu kau naksir Aram kan?" tanya Karin.

"Apa maksudnya?" tanya Pasha sambil merona.

"Ji.. Jika aku aneh-aneh, Zeydan ataupun Erika pasti memberitahu ku kan?" tanya Pasha lagi.

"Jangan ngadi-ngadi! kami tahu! kau bahkan menatap dengan intens pada Aram di kelas! kami bisa tahu!" kata Yusuf.

"Jadi malam ini! kau harus dekat dengannya! kami akan membantumu tenang saja!" kata Karin dan Yusuf yang mau pergi.

"Pikirkan kembali, Pasha... entah mungkin kesempatan ini hanya datang sekali" kata Yusuf sambil menutup pintu beranda atap.

BLAM!

"Suka... ya?" gumam Pasha.

Flashback...

Di Rumah Mama Putra...

"Nenek.. "

"Jangan panggil aku nenek di saat seperti ini! aku merasa tua!" kata Mama Putra yang wajahnya meski sudah memiliki cucu, tapi wajahnya seperti anak SMA.

"Baiklah! Ayuk, apakah aku bisa meminta satu buah tomat kecil di bekalku?" tanya Pasha.

"Baiklah... Ng? btw, apakah ada gadis yang Pasha sukai?" tanya Mama Putra.

"Memangnya kenapa, Ayuk nanya begitu?" tanya Pasha.

"Sebenarnya... teman Ayahmu dulu, Ratu Aliana, sempat ku pikir sebagai pacar Ayahmu lho! tapi kepedean! entah Ayahmu punya perasaan padanya atau gak" kata Mama Putra.

"EH!? Ayuk pernah ketemu Ratu Aliana!?" tanya Pasha.

"Dia teman masa kecil Ayahmu! salah satu alasan kenapa nama Ayahmu Putra, adalah.. karena dia adalah Putra satu-satunya Ayuk!" kata Mama Putra.

"Oh, I see.. "

"Jadi? apakah ada gadis yang Pasha sukai? misalnya gadis yang menarik perhatianmu di sekolah?" tanya Mama Putra lagi.

"Ng... ngga ada sih" kata Pasha.

"Yakin? lalu, siapa gadis yang bernama Song Aram yang Ayuk temukan di kertas coret-coretan matematika mu?" tanya Mama Putra.

"EH!?"

"Su.. Sudahlah! aku akan terlambat ke sekolah! dah Ayuk!" kata Pasha.

"Ya!"

Flashback Off...

"Aku yang sudah bisa di sampingnya saja sudah cukup kok" batin Pasha sambil menatap langit.

Malam Harinya...

Yusuf dan Pasha sedang menunggu yang lainnya di depan pasar malam.

"Saat kau bertemu dengannya kau harus bisa memuji pakaiannya!" kata Yusuf.

"Hai! maaf lama menunggu ya!" kata Adelia yang datang bersama dengan Karin, Aram, dan Ilman.

"I... Imut!" batin Yusuf.

"Aha! tidak kok... Pst! Karin!" kata Yusuf memberikan isyarat.

"Ng? ah ya!" gumam Karin.

"Ayo!" gumam Yusuf sambil mendorong Pasha ke arah Aram.

"A.. Aram" kata Pasha yang gagap.

"Ayo! ayo!!" batin Karin dan Yusuf.

"Anu, tas kecil yang kau bawa itu bagus lho" kata Pasha.

"Alala" kata Karin dan Yusuf yang sudah berharap.

GUBRAK!

Tak lama kemudian datanglah Erika, Zeydan, dan Salsa.

"Maaf kami lama" kata Zeydan.

"Tak apa, kami juga baru sampai" kata Adelia.

"Ng? kenapa kalian tengkurap di tanah?" tanya Zeydan.

"Aha! bukan apa-apa" kata Karin.

"Wah! bagus sekali style yang kau pakai malam ini, Erika!" kata Adelia.

"Oh? gamis merah dan jilbab krem ini? ini mamaku yang memilihkannya" kata Erika.

"Cantik sekali!" kata Karin.

"Bagus sekali Erika!" kata Ilman.

"Terimakasih" kata Erika.

"Emang bener sih, gaun merahnya terlihat manis" kata Zeydan sambil menyilangkan kedua tangannya di belakang kepalanya.

"Be.. Begitu" kata Erika.

"Ayo kita masuk!" kata Dirga.

"Ya!"

Di Pasar malam banyak sekali permainan, makanan, dan lainnya.

"Ramai juga ya, ngomong-ngomong... kenapa kau tidak memakai rok, Salsa?" tanya Dirga.

"Memakai rok hanya membuatku tak puas makan" kata Salsa.

"Gak ada hubungannya, oi" kata Dirga lagi.

DOR!!

"Wah! hebat sekali, Erika! kau menembak sasaran dengan satu kali tembakan menggunakan tangan itu mengagumkan!" kata Ikram.

"Ini hadiahnya" kata paman pemilik stan memberikan sekotak kue bolu.

"Yah! kalah!!" kata Zeydan saat bermain lempar bola dan menerima permen kecil.

"Zayn, kalau kau mau kita bisa bertukar" kata Erika.

"Apa!? kenapa malah jadi kau!? aku tidak apa-apa!" kata Zeydan.

"Ng? apa maksudnya 'malah jadi kau'?" tanya Erika.

"E... Eh!? bu.. bukan itu! maksudku!" kata Zeydan.

"Yang penting, kau mau satu atau tidak?" tanya Erika.

"Bo.. Boleh sih, ini ada permen rasa vanila" kata Zeydan.

"Hah! panas! aku mau beli es serut!" kata Salsa.

"Aku ikut!" kata Dirga.

"Baiklah! ok!" kata Salsa dan langsung pergi bersama Dirga entah kemana.

DOR!

"W.. wah! Aram juga menembak sasaran hanya dalam satu tembakan!" kata Ilman.

Erika dan Aram bertatapan tajam.

"Paman! satu lagi!" kata Erika dan Aram bersamaan.

"Ba.. Baik"

DOR! DOR! DOR! Banyaknya tembakan yang di lakukan Erika dan Aram, membuat Zeydan sebagai penjaga hadiah yang di dapat Erika dan Pasha sebagai penjaga hadiah yang di dapat Aram kewalahan dengan banyaknya barang di samping mereka.

Dan karena terlalu serius, mereka tidak menganggap ingin mendapatkan hadiah.. tapi karena persaingan!

"Ampuni aku!" kata Paman pemilik stan yang kehabisan barang karena di borong Erika dan Aram.

"Mereka memang menang, tapi ini namanya perampokan!" batin Zeydan dan Pasha yang melihat semua barang di stan itu habis.

"Te.. tenang saja! kita masih punya serangan pamungkas!" kata Yusuf.

"Oi, kalian ini sebenarnya ngerencanain apaan sih?" tanya Zeydan.

Aram sedang membeli ikan hias untuk di pelihara.

"Akan lama kita untuk mencomblangkan Pasha dan Aram! kita bisa dengan sengaja menumpahkan es serut ke pakaian Aram! dan Pasha akan melindunginya secara otomatis! gimana?" bisik Yusuf.

"Bisa.. tapi emang gak terlalu bar-bar?" tanya Karin.

"Selain itu.. mereka kok lama sekali?" tanya Adelia.

"Entahlah" kata Ikram.

"Duh! kalau gini terus rencana kita akan-... " belum selesai Yusuf berbisik pada Karin.

"Hentikan! ini memang tidak bagus... menjadikan Aram dalam bahaya karena itu!" kata Pasha.

"Hah! akhirnya sampai juga!" ternyata itu adalah Salsa dan Dirga yang baru sampai.

"Aduh! ini karena kesalahanmu karena mencari jalan pintas!" kata Salsa.

"Lama sekali" kata Ilman.

"Terimakasih sudah mau menunggu es serut nya!" kata Salsa sambil menyodorkannya.

"Apa ini? kenapa meleleh semua?" tanya Ilman.

"Kalau tidak mau aku akan memakannya" kata Dirga.

"Hei hentikan!"

Karin tersenyum dan mulai pergi ke belakang Dirga, Salsa, dan Ilman.

DUK! Dan mendorong Salsa dan Ilman yang berebut satu es serut.

"Aduh!" kata Salsa dan Ilman.

"Aram! awas!" Seru Pasha.

"Eh?" tanya Aram.

SPLASH!!! Es serut langsung mengenai kepala Pasha.

"Pasha!" kata Erika yang langsung menghampiri Pasha.

"Kenapa Eri-... Hah!? Pasha! kau baik-baik saja!?" tanya Zeydan yang menghampiri Pasha saat dia dan Erika asik bermain puzzle.

"Pasha! apa yang terjadi padamu?" tanya Erika.

"Pas... ha?" tanya Aram.

"Kau tidak apa-apa kan, Aram?" tanya Pasha.

"Aku baik... tapi bagaimana denganmu?" tanya Aram.

"Pasha, kau belum menjawab pertanyaan ku" kata Erika.

"Aku baik-baik saja Erika, Zeydan, terimakasih... aku akan ke toilet untuk membersihkan noda ini dulu, permisi" kata Pasha.

"Sepertinya... kita berlebihan dalam mencomblangkan mereka ya?" tanya Yusuf.

"Ya"

Beberapa menit kemudian...

"Lebih baik kita cari dia!" kata Erika.

"Ng? apa maksudmu, Eri?" tanya Zeydan.

"Pasha mungkin sedang tertekan! ayo!" kata Erika.

Di Toilet...

BYUR! Pasha mengguyur kepalanya dengan segentong air.

"Hah... apa yang terjadi? padahal aku hanya ingin bersenang-senang dengan Aram, dengan mereka... " kata Pasha.

"Eh?" tanya Pasha melihat ada stan lukis.

Pasha menghampiri stan lukis itu dan mulai memilih gaya melukis pemandangan, dan dia sudah bisa melukis 5 gambar!.

"Tuan, sudahlah.. jika seperti ini, aku bisa rugi karena anda pintar melukis" kata Paman pemilik stan.

"Aha.. begitu ya" kata Pasha.

"Oke... ini dia, gelang" kata Paman pemilik stan.

"Ng? dua?" tanya Pasha.

"Satu lagi untuk pacarmu sebagai bonus" kata Paman pemilik stan.

"Kau suka melukis ya?" tanya seseorang.

"Ng? Eh!? Aram?" tanya Pasha dengan nge-blush.

Akhirnya di kursi taman pinggir sungai...

Pasha dan Aram duduk berdua di kursi menghadap sungai...

"Aku tidak tahu kalau kau pintar melukis" kata Aram.

"Begitu ya... maklum, aku tidak masuk klub melukis di sekolah, dan hanya Zeydan dan Erika sajalah yang tahu keahlian ku ini" kata Pasha.

"Begitu? jadi benar ya?" tanya Aram.

"Eh? maksudmu?" tanya Pasha.

"Saat kami akan mencarimu, Erika bilang... "

Flashback...

"Anu, Aram" kata Erika.

"Kenapa?" tanya Aram.

"Apakah di pasar malam ini ada stan melukis?" tanya Erika.

"Saat tadi aku pertama kali masuk ada sih" kata Aram.

"Kalau begitu, mungkin saja Pasha di sana" kata Erika.

"Kenapa kau bisa yakin?" tanya Aram.

"Karena Pasha suka melukis, jika dia sedang tertekan atau stres.. dia akan melukis untuk menghilangkannya" kata Erika.

Flashback Off....

"Begitu? tebakan Erika masuk akal sekali" kata Pasha.

"Sebenarnya, aku tidak suka keramaian" kata Aram.

"Eh?" tanya Pasha.

"Tapi saat kau mengajakku, aku jadi mengerti kalau kau sebenarnya itu bisa pemberani juga" kata Aram dengan reaksi datar.

BLUSH! Pasha nge-blush karena itu.

"Aku senang kau ada di pasar malam ini" kata Aram.

"E.. Eh!?" tanya Pasha yang wajahnya semakin memerah.

"Ah.. Hahahaha" Aram tertawa kecil.

Di belakang mereka...

"Ternyata memang benar kata Erika, mereka berdua di sini!" kata Ilman.

"Wah! lihat itu Yusuf!" bisik Karin yang ikut senang melihat Pasha dan Aram.

"Heh, aku tahu Pasha pasti bisa" kata Yusuf.

"Oi! Pasha! Ar-... " Salsa yang berteriak langsung di bungkam mulutnya oleh Yusuf dan Karin.

"Jangan mengganggu momen!" kata Karin.

Sedangkan Erika, Adelia, Dirga, dan Zeydan hanya heran melihat mereka.

Kembali pada Pasha dan Aram...

"Begitu... anu! Aram! apakah kau mau.... " Pasha mengatakan sesuatu pada Aram.

"Eh?" tanya Aram.

JDUAR!!! di saat yang sama, kembang api langsung mengudara dan membentuk pola yang sangat indah di langit.

"Momennya pas sekali!! sangat romantis!" bisik Karin yang gemas.

"Eh? Hmf... ya, Aku mau" kata Aram.

"Hore!! Huaa!? Aduh!!" Salsa yang heboh langsung tidak sengaja mendorong Karin dan Yusuf hingga terjatuh.

GUBRAK!!

"Eh!? kalian semua ada di sini?" tanya Pasha dan langsung berdiri.

"Ahaha... iya, hanya gak mau ganggu aja" kata Zeydan.

"Anu! hah! Pasha! selamat ya! aku tahu kau pasti bisa!" kata Karin.

"O.. Oh? ya? Terima.. kasih?" tanya Pasha.

"Congrats ya buat kalian berdua!" kata Yusuf.

"Baiklah, ayo Pasha... katanya mau sekarang?" tanya Aram.

"Ya! kalian mau ikut?" tanya Pasha.

"Eh? maksudnya?" tanya Ilman.

Akhirnya...

Akhirnya Pasha, Aram, Erika, Zeydan, Ilman, Yusuf, Karin, Adelia, dan Ikram di ajak melukis bersama. Sedangkan Salsa, dan Dirga sedang memborong banyak makanan..

"Hah! kukira apaan! ternyata pengen ngajak Aram melukis bersama!" kata Karin, dan Yusuf hanya menghembuskan nafasnya pelan karena harapan tak sesuai dengan kenyataan.

"Waduh! salah lagi! Pasha! kau memang hebat!" kata Zeydan.

"Kau bisa jika kau bersabar, dan menghayati lukisan yang mau kau lukis, ah! Erika kau sangat handal dalam kaligrafi!" kata Pasha saat melihat Erika.

"Mamaku yang mengajarkannya" kata Erika.

"Ngomong-ngomong, kalian kenapa bilang selamat tadi?" tanya Pasha.

"A.. Anu!" Yusuf dan Karin sedang mencari alasan.

"Aha! itu dia! selamat karena dapat melihat kembang api pertama!" kata Yusuf dan Karin.

"Oh"

JDUAR!! Kembang api lainnya mengudara di langit.

"Kembang apinya cantik ya" kata Erika.

"Kau benar" kata Zeydan.

"Hmf... Alhamdulillah kita masih di berikan kesempatan melihat langit" gumam Pasha.

Terpopuler

Comments

Mommy Gyo

Mommy Gyo

7 like hadir thor

2021-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG....
2 Episode 1 : Masuk sekolah
3 Episode 2 : Menolong sahabat
4 Episode 3 : Persaingan
5 Episode 4 : Klub kebersihan
6 Episode 5 : Tes Remidi
7 Episode 6 : Surat Cinta
8 Episode 7 : Kakak kelas
9 Episode 8 : Tes Keberanian
10 Episode 9 : Malam bersama teman-teman di pasar malam
11 Episode 10 : Pemilihan
12 Episode 11 : Duel
13 Episode 12 : Berusaha menerimanya
14 Episode 13 : Demi keamanan kita semua
15 Episode 14 : Hadiah
16 Episode 15 : Tiba saatnya
17 Episode 16 : Mencurigakan
18 Episode 17 : Gak Mungkin...
19 Episode 18 : Rapat pertemuan diskusi
20 Episode 19 : Merasa bersalah
21 Episode 20 : Lupa ingatan
22 Episode 21 : Siapa Ibu dan Ayahku!?
23 Episode 22 : Keingintahuan Andika
24 Episode 23 : Ingat kembali
25 Episode 24 : Kebenaran
26 Episode 25 : Masuk pelatihan pasukan
27 Episode 26 : Rencana mengerjai Andika
28 Episode 27 : Mulai Prank
29 Episode 28 : Cerita ( 1 )
30 Episode 29 : Cerita ( 2 )
31 Episode 30 : Cerita ( 3 )
32 Episode 31 : Memori
33 Episode 32 : Wajib memberi kabar
34 Season 2 Episode 1 : Dimensi Astral
35 Season 2 Episode 2 : Ujian
36 Season 2 Episode 3 : Ribut antar pilar
37 Season 2 Episode 4 : Rapat para Pilar
38 Season 2 Episode 5 : Via & Lia
39 Special Episode!
40 Season 2 Episode 6 : Mencoba apa kata Lia
41 Season 2 Episode 7 : Dimensi misterius (1)
42 Season 2 Episode 8 : Dimensi Misterius (2)
43 Season 2 Episode 9 : Dimensi Misterius (3)
44 Season 2 Episode 10 : Dimensi Misterius (4)
45 Season 2 Episode 11 : Rapat dadakan para Pilar
46 Season 2 Episode 12 : Interogasi Andika
47 Season 2 Episode 13 : Percakapan Amanda dan Edward
48 Season 2 Episode 14 : Subjek Pandora
49 Season 2 Episode 15 : Penyesalan Erika
50 Season 2 Episode 16 : Tekad gadis Kitagawa
51 Season 2 Episode 17 : Rahasia Yusuf dan Mansa
52 Pengumuman
53 Season 2 Episode 18 : Obat tetes mata
54 Season 2 Episode 19 : Perbincangan Andika dan Zeydan
55 Season 2 Episode 20 : Emosi yang meluap-luap
56 Season 2 Episode 21 : Menyelamatkan Zeydan
57 Season 2 Episode 22 : Berbicara empat mata
58 Season 2 Episode 23 : Mantan Pilar Medis
59 Season 2 Episode 24 : Penyerangan
60 Season 2 Episode 25 : Menemuimu
61 Season 2 Episode 26 : Di kereta
62 Season 2 Episode 27 : Penelitian Meghan
63 Season 2 Episode 28 : Kematian Farel
64 Season 2 Episode 29 : Kabar duka
65 Season 2 Episode 30 : Tugas Andika
66 Season 2 Episode 31 : Subjek Pandora Wanita
67 Season 2 Episode 32 : Erika is injured
68 Season 2 Episode 33 : Ambisi Pandora
69 Season 2 Episode 34 : Perasaan bersalah
70 Season 2 Episode 35 : Syok
71 Season 3 Episode 1 : Rencana Pasha
72 Season 3 Episode 2 : Edward & Ray
73 Season 3 Episode 3 : Erika & Ray
74 Season 3 Episode 4 : Perbincangan
75 Season 3 Episode 5 : Fujiwara Clan
76 Season 3 Episode 6 : Decision
77 Season 3 Episode 7 : Memandang sebelah mata
78 Season 3 Episode 8 : Bertanya
79 Season 3 Chapter 9 : Pertemuan darurat para Pilar
80 Season 3 Chapter 9 : Pertemuan darurat para Pilar
81 Season 3 Episode 10 : Rencana penyerangan
82 Season 3 Episode 11 : Dinding selatan
83 Season 3 Episode 12 : Serangan dari pihak musuh
84 Season 3 Episode 13 : Pertemuan
85 Season 3 Episode 14 : Decision (2)
86 Season 3 Episode 15 : One Of Two
87 Season 3 Episode 16 : Pasrah
88 Season 3 Episode 17 : Calon Shadow Of Lord
89 Season 3 Episode 18 : Serpihan kenangan
90 Season 3 Episode 19 : Kutukan Fujiwara
91 Season 3 Episode 20: Tanda
92 Season 3 Episode 21 : Seleksi pemeriksaan
93 Season 3 Episode 22 : Masalah persidangan
94 Season 3 Episode 23 : Pengorbanan
95 Season 3 Episode 24 : Incaran Chandra
96 Season 3 Episode 25 : Kesalahan yang terpendam
97 Season 3 Episode 26 : 4 orang yang berharga
98 Season 3 Episode 27 : Portal
99 Season 3 Episode 28 : Keluarga Ameera
100 Season 3 Episode 29 : Maaf ya
101 Season 3 Episode 30 : fisikawan jenius
102 Season 3 Episode 31 : Sky and Human
103 Season 4 Episode 1 : Nobles
104 Season 4 Episode 2 : Problem
105 Season 4 Episode 3 : ( Flashback ) What am i to you?
106 Season 4 Episode 4 : ( Flashback ) He has changed
107 Season 4 Episode 5 : Destroyed
108 Season 4 Episode 6 : Support and Insistence
109 Season 4 Episode 7 : Chandra incitement
110 Season 4 Episode 8 : Killer mode
111 Season 4 Episode 9 : Dirgapati
112 Season 4 Episode 10 : More than anything
113 Season 4 Episode 11 : History
114 Season 4 Episode 12 : Eradication Troops and Rebellion
115 Season 4 Episode 13 : Friendship which has been destroyed
116 Season 4 Episode 14 : Trap
117 Season 4 Episode 15 : Movement
118 Season 4 Episode 16 : Can't be destroyed
119 Season 4 Episode 17 : Situation Alteration
120 Season 4 Episode 18 : Ally
121 Season 4 Episode 19 : The start of the fierce battle
122 Season 4 Episode 20 : Plan
123 Season 4 Episode 21 : Medical Pillar Revenge
124 Season 4 Episode 22 : Anger
125 Season 4 Episode 23 : Successor
126 Season 4 Episode 24 : Determined destiny
127 Season 4 Episode 25 : Thank you
128 Season 4 Episode 26 : Snobbery
129 Season 4 Episode 27 : Hidden facts
130 Season 4 Episode 28 : Trembling Flavor
131 Season 4 Episode 29 : Feeling actually
132 Season 4 Episode 30 : Calm Down
133 Season 4 Episode 31 : Unwavering
134 Season 4 Episode 32 : Flavor envy
135 Side Episode : Final promise ( Edward Side Story )
136 Season 4 Episode 33 : Bond between sib
137 Season 4 Episode 34 : Disaster
138 Season 4 Episode 35 : Hero in behind shadow night
139 Season 4 Episode 36 : Frontal attack
140 Season 4 Episode 37 : Old memories
141 Season 4 Episode 38 : Innocent person
142 Season 4 Episode 39 : Sad Love
143 Season 4 Episode 40 : One by one
144 Season 4 Episode 41 : Connection which rotating
145 Season 4 Episode 42 : Result of all struggle and sincerity
146 Season 4 Episode 43 : Best Friend who lost best friend
147 Season 4 Episode 44 : Please stop!
148 Season 4 Episode 45 : Bear the burden & risk
149 Season 4 Episode 46 : I wish... i could see you again
150 Season 4 Episode 47 : Result from a victory ( Final Season )
151 Additional Chapter : I lost you, i missing you
152 Additional chapter : Memorials and Knight Girl (short version)
153 BONUS! Rahasia
154 BONUS! Tidak beres ( FINAL EPISODE )
155 Additional chapter : Past (1)
156 Additional chapter : Past (2)
157 Additional chapter : Past (3)
158 Additional chapter : Past (4)
159 Additional chapter : Missing you, i always beside you [FINAL CHAPTER!!]
160 After Words (Last Chapter)
161 [Last Episode] - Kenangan saat liburan
Episodes

Updated 161 Episodes

1
PROLOG....
2
Episode 1 : Masuk sekolah
3
Episode 2 : Menolong sahabat
4
Episode 3 : Persaingan
5
Episode 4 : Klub kebersihan
6
Episode 5 : Tes Remidi
7
Episode 6 : Surat Cinta
8
Episode 7 : Kakak kelas
9
Episode 8 : Tes Keberanian
10
Episode 9 : Malam bersama teman-teman di pasar malam
11
Episode 10 : Pemilihan
12
Episode 11 : Duel
13
Episode 12 : Berusaha menerimanya
14
Episode 13 : Demi keamanan kita semua
15
Episode 14 : Hadiah
16
Episode 15 : Tiba saatnya
17
Episode 16 : Mencurigakan
18
Episode 17 : Gak Mungkin...
19
Episode 18 : Rapat pertemuan diskusi
20
Episode 19 : Merasa bersalah
21
Episode 20 : Lupa ingatan
22
Episode 21 : Siapa Ibu dan Ayahku!?
23
Episode 22 : Keingintahuan Andika
24
Episode 23 : Ingat kembali
25
Episode 24 : Kebenaran
26
Episode 25 : Masuk pelatihan pasukan
27
Episode 26 : Rencana mengerjai Andika
28
Episode 27 : Mulai Prank
29
Episode 28 : Cerita ( 1 )
30
Episode 29 : Cerita ( 2 )
31
Episode 30 : Cerita ( 3 )
32
Episode 31 : Memori
33
Episode 32 : Wajib memberi kabar
34
Season 2 Episode 1 : Dimensi Astral
35
Season 2 Episode 2 : Ujian
36
Season 2 Episode 3 : Ribut antar pilar
37
Season 2 Episode 4 : Rapat para Pilar
38
Season 2 Episode 5 : Via & Lia
39
Special Episode!
40
Season 2 Episode 6 : Mencoba apa kata Lia
41
Season 2 Episode 7 : Dimensi misterius (1)
42
Season 2 Episode 8 : Dimensi Misterius (2)
43
Season 2 Episode 9 : Dimensi Misterius (3)
44
Season 2 Episode 10 : Dimensi Misterius (4)
45
Season 2 Episode 11 : Rapat dadakan para Pilar
46
Season 2 Episode 12 : Interogasi Andika
47
Season 2 Episode 13 : Percakapan Amanda dan Edward
48
Season 2 Episode 14 : Subjek Pandora
49
Season 2 Episode 15 : Penyesalan Erika
50
Season 2 Episode 16 : Tekad gadis Kitagawa
51
Season 2 Episode 17 : Rahasia Yusuf dan Mansa
52
Pengumuman
53
Season 2 Episode 18 : Obat tetes mata
54
Season 2 Episode 19 : Perbincangan Andika dan Zeydan
55
Season 2 Episode 20 : Emosi yang meluap-luap
56
Season 2 Episode 21 : Menyelamatkan Zeydan
57
Season 2 Episode 22 : Berbicara empat mata
58
Season 2 Episode 23 : Mantan Pilar Medis
59
Season 2 Episode 24 : Penyerangan
60
Season 2 Episode 25 : Menemuimu
61
Season 2 Episode 26 : Di kereta
62
Season 2 Episode 27 : Penelitian Meghan
63
Season 2 Episode 28 : Kematian Farel
64
Season 2 Episode 29 : Kabar duka
65
Season 2 Episode 30 : Tugas Andika
66
Season 2 Episode 31 : Subjek Pandora Wanita
67
Season 2 Episode 32 : Erika is injured
68
Season 2 Episode 33 : Ambisi Pandora
69
Season 2 Episode 34 : Perasaan bersalah
70
Season 2 Episode 35 : Syok
71
Season 3 Episode 1 : Rencana Pasha
72
Season 3 Episode 2 : Edward & Ray
73
Season 3 Episode 3 : Erika & Ray
74
Season 3 Episode 4 : Perbincangan
75
Season 3 Episode 5 : Fujiwara Clan
76
Season 3 Episode 6 : Decision
77
Season 3 Episode 7 : Memandang sebelah mata
78
Season 3 Episode 8 : Bertanya
79
Season 3 Chapter 9 : Pertemuan darurat para Pilar
80
Season 3 Chapter 9 : Pertemuan darurat para Pilar
81
Season 3 Episode 10 : Rencana penyerangan
82
Season 3 Episode 11 : Dinding selatan
83
Season 3 Episode 12 : Serangan dari pihak musuh
84
Season 3 Episode 13 : Pertemuan
85
Season 3 Episode 14 : Decision (2)
86
Season 3 Episode 15 : One Of Two
87
Season 3 Episode 16 : Pasrah
88
Season 3 Episode 17 : Calon Shadow Of Lord
89
Season 3 Episode 18 : Serpihan kenangan
90
Season 3 Episode 19 : Kutukan Fujiwara
91
Season 3 Episode 20: Tanda
92
Season 3 Episode 21 : Seleksi pemeriksaan
93
Season 3 Episode 22 : Masalah persidangan
94
Season 3 Episode 23 : Pengorbanan
95
Season 3 Episode 24 : Incaran Chandra
96
Season 3 Episode 25 : Kesalahan yang terpendam
97
Season 3 Episode 26 : 4 orang yang berharga
98
Season 3 Episode 27 : Portal
99
Season 3 Episode 28 : Keluarga Ameera
100
Season 3 Episode 29 : Maaf ya
101
Season 3 Episode 30 : fisikawan jenius
102
Season 3 Episode 31 : Sky and Human
103
Season 4 Episode 1 : Nobles
104
Season 4 Episode 2 : Problem
105
Season 4 Episode 3 : ( Flashback ) What am i to you?
106
Season 4 Episode 4 : ( Flashback ) He has changed
107
Season 4 Episode 5 : Destroyed
108
Season 4 Episode 6 : Support and Insistence
109
Season 4 Episode 7 : Chandra incitement
110
Season 4 Episode 8 : Killer mode
111
Season 4 Episode 9 : Dirgapati
112
Season 4 Episode 10 : More than anything
113
Season 4 Episode 11 : History
114
Season 4 Episode 12 : Eradication Troops and Rebellion
115
Season 4 Episode 13 : Friendship which has been destroyed
116
Season 4 Episode 14 : Trap
117
Season 4 Episode 15 : Movement
118
Season 4 Episode 16 : Can't be destroyed
119
Season 4 Episode 17 : Situation Alteration
120
Season 4 Episode 18 : Ally
121
Season 4 Episode 19 : The start of the fierce battle
122
Season 4 Episode 20 : Plan
123
Season 4 Episode 21 : Medical Pillar Revenge
124
Season 4 Episode 22 : Anger
125
Season 4 Episode 23 : Successor
126
Season 4 Episode 24 : Determined destiny
127
Season 4 Episode 25 : Thank you
128
Season 4 Episode 26 : Snobbery
129
Season 4 Episode 27 : Hidden facts
130
Season 4 Episode 28 : Trembling Flavor
131
Season 4 Episode 29 : Feeling actually
132
Season 4 Episode 30 : Calm Down
133
Season 4 Episode 31 : Unwavering
134
Season 4 Episode 32 : Flavor envy
135
Side Episode : Final promise ( Edward Side Story )
136
Season 4 Episode 33 : Bond between sib
137
Season 4 Episode 34 : Disaster
138
Season 4 Episode 35 : Hero in behind shadow night
139
Season 4 Episode 36 : Frontal attack
140
Season 4 Episode 37 : Old memories
141
Season 4 Episode 38 : Innocent person
142
Season 4 Episode 39 : Sad Love
143
Season 4 Episode 40 : One by one
144
Season 4 Episode 41 : Connection which rotating
145
Season 4 Episode 42 : Result of all struggle and sincerity
146
Season 4 Episode 43 : Best Friend who lost best friend
147
Season 4 Episode 44 : Please stop!
148
Season 4 Episode 45 : Bear the burden & risk
149
Season 4 Episode 46 : I wish... i could see you again
150
Season 4 Episode 47 : Result from a victory ( Final Season )
151
Additional Chapter : I lost you, i missing you
152
Additional chapter : Memorials and Knight Girl (short version)
153
BONUS! Rahasia
154
BONUS! Tidak beres ( FINAL EPISODE )
155
Additional chapter : Past (1)
156
Additional chapter : Past (2)
157
Additional chapter : Past (3)
158
Additional chapter : Past (4)
159
Additional chapter : Missing you, i always beside you [FINAL CHAPTER!!]
160
After Words (Last Chapter)
161
[Last Episode] - Kenangan saat liburan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!