Episode 8 : Tes Keberanian

Di Klub ninja....

Semua anggota klub ninja dari kelas 1 sampai 3 berkumpul semua.

"Perhatian!" kata Meghan.

"Semua sudah berjuang di pertandingan olahraga tempo hari! hari yang menyenangkan!" kata Meghan lagi.

"Tapi aku teringat sesuatu! aku ingat kalau kalian murid kelas satu berani menantang kami? jadi... untuk memperdalam persahabatan kita kami merencanakan sebuah kegiatan! yaitu... Tes Keberanian!" kata Meghan lagi.

"APA!!!??" Teriak mereka.

Malam Harinya...

Di Tempat rak sepatu...

"Pokoknya, sekolah menjadi sangat berbeda di malam hari" kata Zeydan.

Mereka di suruh ke sekolah pada malam hari ke klub ninja.

"Aku takut kegelapan,. aku takut gelap" kata Pasha sambil berjalan bersembunyi di belakang Erika.

"Pa.. Pasha, kau itu penakut, haha" kata Zeydan yang kakinya gemetaran.

TAP! Ada yang menepuk bahu Zeydan.

"Apa yang kau lihat?" tanya seseorang.

DEG!!! Zeydan sangat kaget dan langsung bersembunyi di belakang Erika.

"Aku tak lihat apa-apa!" kata Zeydan.

"Maaf mengagetkan mu, aku tak bermaksud, namaku adalah Arsya... aku adalah penasihat klub ninja SMP Helvetia" kata Arsya, dia adalah komandan interpol yang di minta ikut menyamar bersama Edward dan Meghan.

"Aku tak tahu kalau ada penasihatnya segala" kata Zeydan.

Di Klub Ninja...

"Benar! penasihat kami!" kata Meghan.

"Berkat beliaulah, kita bisa memakai sekolah di malam hari!" kata Nisa.

"Kita tinggal meminta padanya untuk meminjamkan kunci secara diam-diam" kata Meghan.

"Ya! sudah cukup! ayo kita mulai! Zeydan, Ilman, Erika, Pasha, dan Dirga akan memulai dari tangga sebelah kanan gedung sekolah! Karin, Adel, Salsa, Yusuf, dan Ikram akan memulai dari tangga sebelah kiri gedung sekolah!" jelas Meghan.

"Yang harus kalian lakukan adalah, mengunjungi ruang kesenian, ruang musik, dan laboratorium, sesuai urutan lalu tulislah nama kalian di papan tulis. Peraturannya sederhana, sampai-sampai bocah pun bisa mengikutinya" kata Edward.

"Murid kelas satu akan berangkat dan kembali di ruang olahraga, oke?" tanya Nisa.

"Apa!? Kakak dan kakak kelas tidak pergi duluan!?" tanya Zeydan.

"Hei, Jangan-jangan kau takut" kata Ilman.

"Jangan ngawur! tidak sepertimu, aku malah sangat ingin ikut tes keberanian sekarang juga!" kata Zeydan.

"Kebetulan sekali! aku juga! meski sebenarnya aku tidak suka kita setuju pada hal yang sama!" kata Ilman dan Zeydan yang kaki mereka berdua bergetar kencang karena takut.

DRK! Erika membuka pintu geser klub ninja.

"Aku takut kegelapan... Aku takut kegelapan" kata Pasha yang memakai selimutnya sambil bersembunyi di belakang Erika.

"Kalau gak segera berangkat, kami pergi duluan lho" kata Yusuf.

"Adel, kalau kau takut.. pegangan saja padaku Oke?" tanya Karin.

"Aku takut kegelapan... Aku takut kegelapan" Pasha terus saja bergumam di belakang Erika.

Zeydan dan Ilman bertatapan dan mengangguk bersama.

"O.. Oke! kita juga akan berangkat!" kata Zeydan sambil menyalakan senternya.

CTK!

Akhirnya mereka mulai berjalan ke ruang kesenian.

"Hei! arahkan senternya ke depan!" kata Ilman.

"Aku takut kegelapan... aku takut kegelapan"

"Apa!? kau takut ya!?" tanya Zeydan.

"Jangan ngawur! maniak ninja!" kata Ilman.

"Diam! dasar kembaran kuda" kata Zeydan.

"Mukaku bukan kuda!" kata Ilman.

Di Ruang ninja...

"Ck! akhirnya mereka pergi juga. Ya ampun! sebagian orang sudah tidak takut hantu sejak SD, kan? Dasar... " kata Andika.

"Aku sih sudah cukup berani pergi ke toilet sendirian" kata Andika lagi.

"Baiklah, semuanya... kita akan memulai kegiatan klub ninja SMP helvetia... " kata Arsya.

Kondisi Tim gedung sebelah kanan...

Di Ruang kesenian...

DRRK!! Zeydan sedikit mengintip ruang kesenian.

"Sepertinya... tidak ada orang... baiklah! aku duluan!" kata Zeydan.

"Hei! tunggu sebentar! wadaw!!" kata Ilman yang tersandung.

"Ah! sejak kapan mereka sampai?" tanya Zeydan melihat nama-nama tim gedung sebelah kiri.

"Kalau begitu aku duluan yang menulis!" kata Ilman mengambil kapur.

"Ah! apa yang kau lakukan!?" tanya Zeydan sambil menahan Ilman.

"Lepaskan!" kata Ilman.

"Hei, tolong tulis namaku juga ya" kata Dirga dengan santai.

Hi.. Hi... Ada suara tawa di belakang mereka dan mengagetkan mereka kecuali Erika yang santai saja.

"J.. Jangan-jangan.. I.. Ini... Kisah hantu SMP Helvetia nomor 1! Mona Lisa yang tertawa!!" Seru Pasha.

"WAAAA!!!!" Zeydan, Ilman, Pasha dan Dirga langsung kabur dari ruang kesenian, sedangkan Erika hanya menyusul mereka dengan berjalan santai.

Kondisi Tim Gedung sebelah kiri...

Di tembok samping tangga kiri...

"Hei, Ikram" kata Yusuf.

"Ada apa?" tanya Ikram.

"Kenapa perempuan kalau ke toilet selalu sama-sama?" tanya Yusuf, rupanya mereka sedang menunggu Adelia, Karin, dan Salsa.

"Entahlah.. " kata Ikram.

"Ng?" Yusuf melihat ada perempuan yang menghilang di bawah tangga dan mendatangi wilayah itu.

"Ada apa Yusuf?" tanya Ikram.

"Tidak... tidak apa-apa" kata Yusuf.

Hi.. Hi...

"Ng? eh? kenapa tangga menjadi banyak sekali?" tanya Yusuf.

"Kau merasa ada yang aneh?" tanya Ikram.

"Mungkin"

Di Kamar mandi...

Adelia sedang mencuci tangan.

"Maaf menunggu lama ya" kata Adelia.

"Kalau tidak salah ada cerita seram tentang toilet kan? kalau kau mengetuk pintu toilet sebanyak 3 kali di malam hari... Hanako akan menjawab dan menyeretmu kedalam bilik!" kata Karin.

"Su.. Sudah hentikan" kata Adelia, Salsa hanya melihat.

"Ah, tenang saja!" kata Karin sambil mengetuk pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Lihat? tidak terjadi apa-ap-... " belum selesai Karin bicara.

"Ya?"

DEG!!

"a.... a... a... AAAA!!!!!" Teriak mereka bertiga.

Karin berlari keluar kamar mandi sambil membawa seseorang.

"Jangan khawatir Adelia! aku akan menyelamatkanmu! meski aku harus menjadi korban!! jadi.. nikahi aku setelah tes keberanian ini selesai ya!!" Seru Karin sambil berlari.

"Ah, maaf.. tapi aku ini Salsa, ahaha" kata Salsa.

"KYAA!! Adelia-ku yang berharga telah berubah menjadi... Gadis tukang makan! berubah kembali! berubah menjadi Adelia lagi ayo!!!" teriak Karin dengan histeris sambil mengguncangkan Salsa.

Sementara itu Tim gedung tangga sebelah kanan berhasil lari dan sampai di ruang musik....

"Hah! hah! hah!" mereka semua terengah-engah, kecuali Erika yang memang tak takut hantu dan tenang saja.

"T.. Tes keberanian ini... be.. berba.. " Pasha menggigil ketakutan dan bicara gegap.

"Apa!? berbahaya katamu?" tanya Zeydan.

"Ji... jika... me... me.. "

"Jika melihat tujuh kisah hantu.. " Erika menerjemahkan apa yang di katakan Pasha.

"Ka.. Kau... a.. akan... "

"Kau akan tertimpa kutukan yang kemalangan" kata Erika.

"Jadi! kepopuleran ku yang super keren ini akan berakhir!?" tanya Ilman.

"Jangan-jangan... kutukan itu yang membuatku gagal dalam semua mata pelajaran dan juga ujian!?" tanya Dirga.

"Bukan... tapi itu memang karena kau yang bodoh" kata Ilman.

TENG! TENG! TENG! TENG!!! Bunyi tuts piano yang mengagetkan mereka.

"WAAA!!!"

"A.. Apaan!?" tanya Ilman.

Pasha langsung reflek bersembunyi di belakang Zeydan.

"Ki.. Kisah... hantu.. n... nn... nomor..."

"Kisah hantu SMP Helvetia nomor 2" kata Erika yang santuy saja.

"Beethoven yang memainkan lagu seperti orang gilaaa~" kata Erika.

"He.. He... "

"WAAA!!!!" Zeydan, Ilman, dan Dirga melempari segala alat musik ke arah si... Hantu?

BLETAK! GEDEBAK! GUBRAK!!!

"Eh?" tanya mereka bertiga.

"Wee.... " Si hantu langsung berwajah menyeramkan dengan dahi yang berdarah karena terkena lemparan alat musik oleh Zeydan, Ilman, dan Dirga.

"WAAAAAA!!!!!" Zeydan, Ilman, Pasha, dan Dirga langsung berteriak karena ketakutan.

DRRK!!! Zeydan langsung membuka pintu geser ruang musik.

"WAA!!!!" Dan lari sambil berteriak saking ketakutannya.

"Zayn!" kata Erika yang ingin menyusul Zeydan, tapi karena Ilman, Pasha, dan Dirga menahan jaketnya karena ketakutan, jadi dia tak bisa bergerak.

"Zayn!"

"WAAA!!!" Suara Zeydan perlahan menjauh.

"Zayn! Tunggu!" kata Erika.

Kondisi Tim Gedung tangga sebelah kiri...

Yusuf dan Ikram menaiki tangga.

"Hei, Yusuf" kata Ikram.

"Ada apa?" tanya Yusuf.

"Ini perasaan ku saja... atau dari tadi kita naik terus ya?" tanya Ikram.

"Perasaanmu saja" kata Yusuf.

Sementara itu Zeydan yang berlari menaiki tangga....

"Hah! hah! hah! sepertinya mereka... hah.. terpisah dariku ya? hah? Waaa!!" Seru Zeydan melihat cermin di sampingnya dan menutup mulutnya.

"Oh, ternyata cuman cermin.. lagipula, kenapa ada cermin disini?" tanya Zeydan dan ada seorang perempuan berbaju putih dan berambut panjang lewat di dalam cermin itu.

"Aa!?" tanya Zeydan dan melihat cermin di sisi lainnya yaitu di belakangnya.

"HII!!!" Dan lewat juga perempuan berbaju putih dan berambut panjang yang sama di dalam cermin itu.

"Ini hanya perasaanku saja! ini pasti perasaanku saja! aku tidak pernah melihat ada perempuan berambut panjang didalam cermin! ini pasti perasaanku saja! aku yakin itu!" batin Zeydan sambil melihat cermin di sampingnya dan muncullah perempuan berambut panjang sambil menatap tajam padanya.

"AAAAA!!!!!!" Teriak Zeydan.

"Ng!? Zayn!" kata Erika dan langsung menuju ke sumber suara.

Erika melihat Zeydan yang terkapar terbalik.

"Zayn!" kata Erika.

"WAA!! Hah!? Eri!" kata Zeydan.

"Apa yang terjadi?" tanya Erika.

"Aha... aku tidak apa-apa! aku hanya terpeleset sedikit dan jatuh dari tangga! itu saja! dan aku tidak pernah melihat wanita berambut panjang di dalam cermin!" kata Zeydan.

"Ti... Tidak mungkin! ku... ku.. kutukan..."

"Cerita hantu SMP Helvetia nomor 3" Erika melanjutkan perkataan Pasha.

"Ji.. Jika me.. melihat... "

"Kutukan cermin tak terbatas di tangga lantai 2~" kata Erika.

"Ka... Kalau sa... sampai... "

"Jika matamu sampai melihat sosok wanita di dalam cermin itu" Erika mulai menerjemahkan perkataan Pasha lagi.

"Ka... Kau akan... "

"Kau akan tersesat di dalam cermin" kata Erika.

"Tapi... Erika, aku terkejut! kau bisa tahu apa yang di ucapkan oleh, Pasha" kata Dirga.

"WAA!!! pokoknya aku tidak lihat apapun!" kata Zeydan dan berlari dari situ.

"Zayn! tunggu!" kata Erika yang menyusul Zeydan.

Sementara itu Adelia...

"Hiks! Hiks! Hu.... Iren, Salsa! kalian dimana?" tanya Adelia sambil menangis.

"Hi.. Hi... "

"Iren?" tanya Adelia sambil menangis.

"W... wah!? ada apa!?" tanya kakak perempuan berbaju putih.

Di Ruang laboratorium...

"Sepertinya Yusuf dan yang lainnya belum kesini" kata Zeydan dan akhirnya menulis namanya diikuti yang lainnya.

"Aneh, apa tadi kita berpapasan dengan mereka ya?" tanya Ilman.

"JANGAN-JANGAN!!!" teriak Pasha dan Zeydan menutup telinganya karena sakit.

"Me.. Me.. mereka... menjadi... tarian... teriakan... " Pasha terus gagap.

"Jangan-jangan mereka jadi korban figur tarian manusia dan teriakan tengkorak, dari tujuh kisah hantu SMP Helvetia no 4 dan 5" Erika terus memperjelas ucapan Pasha.

GYUT! Ada yang menarik perlahan baju putih Zeydan dan Ilman.

"Oi! Ilman! jangan menarik bajuku! bisa melar ntar!" kata Zeydan yang masih memegang telinganya.

"Kaulah yang menarik bajuku! hentikan!" kata Ilman.

"Apa yang kau katakan? tanganku dari tadi di telinga!" kata Zeydan.

"Dan aku melipat tanganku?" tanya Ilman.

"Eh?" Zeydan dan Ilman merasa ada yang tidak beres dan berbalik ke belakang.

Dua patung torso manusia, berada di belakang mereka dengan tatapan seram.

"AAAA!!!" Teriak Zeydan dan Ilman.

"WAAA!!!" Teriak Pasha dan Dirga.

Sedangkan Erika hanya bermuka datar saja sedari tadi.

Zeydan dan Ilman langsung mengangkat Pasha dengan berbalut selimut seperti mengangkat mayat orang meninggal sambil berlari.

"Ya Ampun... Innalillahi!" batin Erika dengan menepuk jidat.

"Ya Ampun!! ada apa dengan sekolah ini!?" tanya Ilman sambil berlari ketakutan.

"Aku tak melihat apa-apa! Tidak ada apa-apa!" kata Zeydan.

"H-hei! sudah berapa kisah yang kita lihat!? jika sudah semua..." tanya Dirga sambil berlari.

"Ji.. Jika... Ki.. Kita... su.. sudah.. "

"Jika kita sudah melihat semua 7 kisah hantu SMP Helvetia, maka kesialan akan menimpa kita" kata Erika sambil menjelaskan dengan berlari.

Mereka akan sampai ke depan koridor dimana akan tersambung dengan lapangan jika belok kanan.

"Adelia!!! Adelia!!" teriak Karin.

"Karin! tenanglah dulu!" kata Salsa.

"Ng? itu bukannya Karin dan Salsa?" tanya Ilman.

Sementara itu Adelia...

"Aha... jadi begitu, kau terpisah dari teman-temanmu?" tanya kakak perempuan berbaju putih.

"Aku... aku sangat takut, hiks" kata Adelia.

"Wah, ingusnya sampai keluar gitu? sini di usap dulu nih" kata kakak perempuan berbaju putih memberikan sapu tangannya pada Adelia.

SSRUK!

"Wah, bagus! kau harus hati-hati Adelia... meski kau sedang tes keberanian, kau harus tetap waspada, atau tidak kau akan jadi nakal seperti diriku" kata kakak perempuan berbaju putih lagi.

"Aku... tidak apa jika seperti dirimu kok! aku sebenarnya iri dengan Erika, dia hebat, punya kesempurnaan!" kata Adelia.

"Oh... Erika yang Putri itu ya? bagaimana kabarnya sekarang?" tanya kakak perempuan berbaju putih.

"Eh? em.. kabarnya baik kok, apakah kau mengenalnya?" tanya Adelia.

"Soal itu-... " belum selesai kakak perempuan berbaju putih bicara.

"Adelia!!! Adelia!!" teriak Karin sambil mendatangi Adelia dengan menangis.

"Iren!" kata Adelia.

Karin langsung memeluk Adelia.

"Hua!! Adel!!" kata Karin.

"Sudahlah Iren... oh ya kak, ini adalah Karin! dia yang-... ng?" tanya Adelia melihat si kakak perempuan berbaju putih sudah tidak ada.

"Hoi! kalian!" panggil Zeydan.

"Zeydan?" tanya Adelia.

"Itu kenapa dah si Pasha di bawa-bawa kayak keranda mayat?" tanya Salsa.

"Baiklah, ng? dimana Yusuf dan Ikram?" tanya Dirga.

Di tempat Yusuf dan Ikram...

"Anu, Yusuf... kau tidak merasa ada yang aneh?" tanya Ikram.

"Perasaanmu saja" kata Yusuf.

"Tapi kita sudah naik tangga selama setengah jam! dan yang ku tahu, sekolah hanya punya 3 lantai tingkat saja! hei Yusuf?" tanya Ikram.

"Ukh... " Yusuf mulai berpikiran ada yang aneh seperti Ikram.

DDRRK!!! Ada getaran yang menggetarkan tangga.

Tiba-tiba muncul meriam berbentuk menyeramkan di depan mereka.

"AAAA!!"

Mereka akhirnya pergi ke ruang olahraga...

"Kok sepi? katanya di suruh datang ke ruang olahraga?" tanya Zeydan diikuti Ilman sambil membawa Pasha.

DUK! DUK! DUK!

DEG!

"Tu.. Tujuh.. "

"Ini Tujuh kisah hantu SMP Helvetia no. 6" kata Erika memperjelas Pasha.

"Ha.. Han... "

"Hantu pendrible tanpa kepala~" kata Erika.

DUK! DUK! DUK! Hantu.. itu? memainkan kepalanya seperti bola basket.

"KYAA!!! NG!?" Mereka semua melihat hantu-hantu bermunculan.

Kami akan menangkapmu~~

Kami akan menangkap kalian~~

"HUAAA!!!" Semua kecuali Erika yang diam di tempat berlari.

Kami akan menangkap mu~~

Para hantu itu juga mengejar mereka, sedangkan hantu pendrible tanpa kepala itu tetap memainkan kepalanya seperti bola basket di antara mereka semua yang berlari kejar-mengejar.

"Aku tidak lihat! aku tidak lihat! aku tidak lihat! aku tidak lihat Mona Lisa, Beethoven, hantu, figur manusia bergerak, atau roh-roh! aku tidak lihat apa-apa!!" Seru Zeydan sambil berlari.

"Kau bisa lihat mereka!!" Seru Ilman yang di sampingnya juga ketakutan sambil berlari.

"Aku tak mendengar mereka! aku tak mendengar mereka! aku tidak mendengar mereka! aku tak dengar sama sekali!" kata Zeydan sambil berlari.

"Kau bisa dengar mereka!!" Seru Ilman.

Tiba-tiba di pintu ujung ruang olahraga...

JDUAR!!!

"Apa itu!?" tanya Zeydan.

"HUAA!!!" Teriak Yusuf dan Ikram yang berlari ketakutan karena meriam itu mengejar mereka.

Semuanya langsung berlari karena ketakutan di kejar meriam.

"HUAA!!!" Bahkan para hantu sendiri ketakutan dan lari.

"AAAA!!!" Mereka benar-benar takut dengan meriam itu, sampai-sampai tak memedulikan hantu-hantu yang berlari juga.

"Tolong! tolong! tolong! tolong! tolong aku!! nenek!!" Seru Pasha.

DUK! DUK! DUK! Si Hantu Pendrible langsung kesal karena dirinya tak di pedulikan dan langsung melayangkan kipas besar bergagang pisau dan menebas meriam itu sampai jatuh dan menimpa beethoven.

JDAAR!!!

Akhirnya lampu di nyalakan, si hantu pendrible berdiri di atas meriam yang tumbang.

Erika mendekati mereka.

"Jangan sampai kalian ngompol, bocah" kata Edward sambil memasang kepalanya kembali, ternyata dia berperan sebagai hantu pendrible tanpa kepala.

"Kak Edward!?" tanya Zeydan.

"Kak Wira" kata Zeydan melihat Wira tertimpa meriam, ternyata Wira berperan sebagai hantu Beethoven.

"Aku harap kau menggigit lidahmu dan mati" kata Nisa yang berperan sebagai suara Mona Lisa.

"Kak Nisa, Kak Andika, dan lainnya!?" tanya Zeydan melihat Andika, dan David yang memerankan sebagai hantu figur manusia dan teriakan tengkorak.

"Penampilan kami meyakinkan kan?" tanya Nisa.

"Kerja bagus semuanya!" kata suara seseorang dari lantai dua ruang olahraga.

"Nona Meghan!? dan kak Farel!?" tanya Zeydan, ya... Meghan dan Farel-lah yang mengatur cahaya roh-roh dan hantu dengan cat fosfor.

"Yah.. aku tak mengira akan seseru ini, kan?" tanya Meghan.

"Jadi semua ini ulah kalian?" tanya Zeydan.

"Jadi wanita berbaju putih juga?" tanya Adelia, sedangkan Karin masih memeluk Adelia terus.

"Oh, jadi begitu, haha" kata Zeydan.

"Wanita berbaju putih? apa maksudmu?" tanya Edward.

"Tidak ada dari kami yang memerankan nya" kata Meghan.

"Apa!?" tanya Ilman.

TAP! Ada yang menepuk bahu Zeydan.

"Tujuh kisah hantu SMP Helvetia no. 7! Alkisah ada seorang gadis yang menghilang saat tes keberanian, tapi dia tidak menyadari kalau dia sudah jadi hantu, tapi tujuannya ingin mencari orang yang berenergi tinggi untuk di takuti dan akan bertanya pada setiap orang yang ia temui untuk mencari gadis itu" Jelas Arsya sedangkan Zeydan ketakutan.

Ada nyamuk yang lewat.

"Apa yang kau lihat?" tanya Arsya.

"A.. Apa maksudmu!? aku tidak lihat apapun!" kata Zeydan.

PLAK! Erika menepuk nyamuk.

"WAA!! Eri! apa yang kau pikirkan!?" tanya Zeydan.

"Ada nyamuk tadi" kata Erika.

"Bodoamat! aku gak peduli!" kata Zeydan.

"Tapi aku peduli" kata Erika.

"Ngomong-ngomong... siapa kakak-kakak yang bertanya padaku? dia juga menanyakan soal Erika" batin Adelia.

Di Istana...

Tok! Tok! Tok!

"Ng? Masuk" kata Amanda.

"Kau sibuk?" tanya Ratri, dia adalah bayangan shinobi ayah Amanda.

"Ah! Ratri! tidak kok... ada apa? tumben kau tidak di markas?" tanya Amanda.

"Aku habis menjenguk putri bungsu mu, tapi yang ku temui malah temannya" kata Ratri.

"Ng? kau memakai baju putih? apakah kau bertujuan ingin menakutinya?" tanya Amanda.

"Jangan su'udzon! aku hanya ingin melihat nya saja"

"Ya.. Ya, ku harap kau benar"

Episodes
1 PROLOG....
2 Episode 1 : Masuk sekolah
3 Episode 2 : Menolong sahabat
4 Episode 3 : Persaingan
5 Episode 4 : Klub kebersihan
6 Episode 5 : Tes Remidi
7 Episode 6 : Surat Cinta
8 Episode 7 : Kakak kelas
9 Episode 8 : Tes Keberanian
10 Episode 9 : Malam bersama teman-teman di pasar malam
11 Episode 10 : Pemilihan
12 Episode 11 : Duel
13 Episode 12 : Berusaha menerimanya
14 Episode 13 : Demi keamanan kita semua
15 Episode 14 : Hadiah
16 Episode 15 : Tiba saatnya
17 Episode 16 : Mencurigakan
18 Episode 17 : Gak Mungkin...
19 Episode 18 : Rapat pertemuan diskusi
20 Episode 19 : Merasa bersalah
21 Episode 20 : Lupa ingatan
22 Episode 21 : Siapa Ibu dan Ayahku!?
23 Episode 22 : Keingintahuan Andika
24 Episode 23 : Ingat kembali
25 Episode 24 : Kebenaran
26 Episode 25 : Masuk pelatihan pasukan
27 Episode 26 : Rencana mengerjai Andika
28 Episode 27 : Mulai Prank
29 Episode 28 : Cerita ( 1 )
30 Episode 29 : Cerita ( 2 )
31 Episode 30 : Cerita ( 3 )
32 Episode 31 : Memori
33 Episode 32 : Wajib memberi kabar
34 Season 2 Episode 1 : Dimensi Astral
35 Season 2 Episode 2 : Ujian
36 Season 2 Episode 3 : Ribut antar pilar
37 Season 2 Episode 4 : Rapat para Pilar
38 Season 2 Episode 5 : Via & Lia
39 Special Episode!
40 Season 2 Episode 6 : Mencoba apa kata Lia
41 Season 2 Episode 7 : Dimensi misterius (1)
42 Season 2 Episode 8 : Dimensi Misterius (2)
43 Season 2 Episode 9 : Dimensi Misterius (3)
44 Season 2 Episode 10 : Dimensi Misterius (4)
45 Season 2 Episode 11 : Rapat dadakan para Pilar
46 Season 2 Episode 12 : Interogasi Andika
47 Season 2 Episode 13 : Percakapan Amanda dan Edward
48 Season 2 Episode 14 : Subjek Pandora
49 Season 2 Episode 15 : Penyesalan Erika
50 Season 2 Episode 16 : Tekad gadis Kitagawa
51 Season 2 Episode 17 : Rahasia Yusuf dan Mansa
52 Pengumuman
53 Season 2 Episode 18 : Obat tetes mata
54 Season 2 Episode 19 : Perbincangan Andika dan Zeydan
55 Season 2 Episode 20 : Emosi yang meluap-luap
56 Season 2 Episode 21 : Menyelamatkan Zeydan
57 Season 2 Episode 22 : Berbicara empat mata
58 Season 2 Episode 23 : Mantan Pilar Medis
59 Season 2 Episode 24 : Penyerangan
60 Season 2 Episode 25 : Menemuimu
61 Season 2 Episode 26 : Di kereta
62 Season 2 Episode 27 : Penelitian Meghan
63 Season 2 Episode 28 : Kematian Farel
64 Season 2 Episode 29 : Kabar duka
65 Season 2 Episode 30 : Tugas Andika
66 Season 2 Episode 31 : Subjek Pandora Wanita
67 Season 2 Episode 32 : Erika is injured
68 Season 2 Episode 33 : Ambisi Pandora
69 Season 2 Episode 34 : Perasaan bersalah
70 Season 2 Episode 35 : Syok
71 Season 3 Episode 1 : Rencana Pasha
72 Season 3 Episode 2 : Edward & Ray
73 Season 3 Episode 3 : Erika & Ray
74 Season 3 Episode 4 : Perbincangan
75 Season 3 Episode 5 : Fujiwara Clan
76 Season 3 Episode 6 : Decision
77 Season 3 Episode 7 : Memandang sebelah mata
78 Season 3 Episode 8 : Bertanya
79 Season 3 Chapter 9 : Pertemuan darurat para Pilar
80 Season 3 Chapter 9 : Pertemuan darurat para Pilar
81 Season 3 Episode 10 : Rencana penyerangan
82 Season 3 Episode 11 : Dinding selatan
83 Season 3 Episode 12 : Serangan dari pihak musuh
84 Season 3 Episode 13 : Pertemuan
85 Season 3 Episode 14 : Decision (2)
86 Season 3 Episode 15 : One Of Two
87 Season 3 Episode 16 : Pasrah
88 Season 3 Episode 17 : Calon Shadow Of Lord
89 Season 3 Episode 18 : Serpihan kenangan
90 Season 3 Episode 19 : Kutukan Fujiwara
91 Season 3 Episode 20: Tanda
92 Season 3 Episode 21 : Seleksi pemeriksaan
93 Season 3 Episode 22 : Masalah persidangan
94 Season 3 Episode 23 : Pengorbanan
95 Season 3 Episode 24 : Incaran Chandra
96 Season 3 Episode 25 : Kesalahan yang terpendam
97 Season 3 Episode 26 : 4 orang yang berharga
98 Season 3 Episode 27 : Portal
99 Season 3 Episode 28 : Keluarga Ameera
100 Season 3 Episode 29 : Maaf ya
101 Season 3 Episode 30 : fisikawan jenius
102 Season 3 Episode 31 : Sky and Human
103 Season 4 Episode 1 : Nobles
104 Season 4 Episode 2 : Problem
105 Season 4 Episode 3 : ( Flashback ) What am i to you?
106 Season 4 Episode 4 : ( Flashback ) He has changed
107 Season 4 Episode 5 : Destroyed
108 Season 4 Episode 6 : Support and Insistence
109 Season 4 Episode 7 : Chandra incitement
110 Season 4 Episode 8 : Killer mode
111 Season 4 Episode 9 : Dirgapati
112 Season 4 Episode 10 : More than anything
113 Season 4 Episode 11 : History
114 Season 4 Episode 12 : Eradication Troops and Rebellion
115 Season 4 Episode 13 : Friendship which has been destroyed
116 Season 4 Episode 14 : Trap
117 Season 4 Episode 15 : Movement
118 Season 4 Episode 16 : Can't be destroyed
119 Season 4 Episode 17 : Situation Alteration
120 Season 4 Episode 18 : Ally
121 Season 4 Episode 19 : The start of the fierce battle
122 Season 4 Episode 20 : Plan
123 Season 4 Episode 21 : Medical Pillar Revenge
124 Season 4 Episode 22 : Anger
125 Season 4 Episode 23 : Successor
126 Season 4 Episode 24 : Determined destiny
127 Season 4 Episode 25 : Thank you
128 Season 4 Episode 26 : Snobbery
129 Season 4 Episode 27 : Hidden facts
130 Season 4 Episode 28 : Trembling Flavor
131 Season 4 Episode 29 : Feeling actually
132 Season 4 Episode 30 : Calm Down
133 Season 4 Episode 31 : Unwavering
134 Season 4 Episode 32 : Flavor envy
135 Side Episode : Final promise ( Edward Side Story )
136 Season 4 Episode 33 : Bond between sib
137 Season 4 Episode 34 : Disaster
138 Season 4 Episode 35 : Hero in behind shadow night
139 Season 4 Episode 36 : Frontal attack
140 Season 4 Episode 37 : Old memories
141 Season 4 Episode 38 : Innocent person
142 Season 4 Episode 39 : Sad Love
143 Season 4 Episode 40 : One by one
144 Season 4 Episode 41 : Connection which rotating
145 Season 4 Episode 42 : Result of all struggle and sincerity
146 Season 4 Episode 43 : Best Friend who lost best friend
147 Season 4 Episode 44 : Please stop!
148 Season 4 Episode 45 : Bear the burden & risk
149 Season 4 Episode 46 : I wish... i could see you again
150 Season 4 Episode 47 : Result from a victory ( Final Season )
151 Additional Chapter : I lost you, i missing you
152 Additional chapter : Memorials and Knight Girl (short version)
153 BONUS! Rahasia
154 BONUS! Tidak beres ( FINAL EPISODE )
155 Additional chapter : Past (1)
156 Additional chapter : Past (2)
157 Additional chapter : Past (3)
158 Additional chapter : Past (4)
159 Additional chapter : Missing you, i always beside you [FINAL CHAPTER!!]
160 After Words (Last Chapter)
161 [Last Episode] - Kenangan saat liburan
Episodes

Updated 161 Episodes

1
PROLOG....
2
Episode 1 : Masuk sekolah
3
Episode 2 : Menolong sahabat
4
Episode 3 : Persaingan
5
Episode 4 : Klub kebersihan
6
Episode 5 : Tes Remidi
7
Episode 6 : Surat Cinta
8
Episode 7 : Kakak kelas
9
Episode 8 : Tes Keberanian
10
Episode 9 : Malam bersama teman-teman di pasar malam
11
Episode 10 : Pemilihan
12
Episode 11 : Duel
13
Episode 12 : Berusaha menerimanya
14
Episode 13 : Demi keamanan kita semua
15
Episode 14 : Hadiah
16
Episode 15 : Tiba saatnya
17
Episode 16 : Mencurigakan
18
Episode 17 : Gak Mungkin...
19
Episode 18 : Rapat pertemuan diskusi
20
Episode 19 : Merasa bersalah
21
Episode 20 : Lupa ingatan
22
Episode 21 : Siapa Ibu dan Ayahku!?
23
Episode 22 : Keingintahuan Andika
24
Episode 23 : Ingat kembali
25
Episode 24 : Kebenaran
26
Episode 25 : Masuk pelatihan pasukan
27
Episode 26 : Rencana mengerjai Andika
28
Episode 27 : Mulai Prank
29
Episode 28 : Cerita ( 1 )
30
Episode 29 : Cerita ( 2 )
31
Episode 30 : Cerita ( 3 )
32
Episode 31 : Memori
33
Episode 32 : Wajib memberi kabar
34
Season 2 Episode 1 : Dimensi Astral
35
Season 2 Episode 2 : Ujian
36
Season 2 Episode 3 : Ribut antar pilar
37
Season 2 Episode 4 : Rapat para Pilar
38
Season 2 Episode 5 : Via & Lia
39
Special Episode!
40
Season 2 Episode 6 : Mencoba apa kata Lia
41
Season 2 Episode 7 : Dimensi misterius (1)
42
Season 2 Episode 8 : Dimensi Misterius (2)
43
Season 2 Episode 9 : Dimensi Misterius (3)
44
Season 2 Episode 10 : Dimensi Misterius (4)
45
Season 2 Episode 11 : Rapat dadakan para Pilar
46
Season 2 Episode 12 : Interogasi Andika
47
Season 2 Episode 13 : Percakapan Amanda dan Edward
48
Season 2 Episode 14 : Subjek Pandora
49
Season 2 Episode 15 : Penyesalan Erika
50
Season 2 Episode 16 : Tekad gadis Kitagawa
51
Season 2 Episode 17 : Rahasia Yusuf dan Mansa
52
Pengumuman
53
Season 2 Episode 18 : Obat tetes mata
54
Season 2 Episode 19 : Perbincangan Andika dan Zeydan
55
Season 2 Episode 20 : Emosi yang meluap-luap
56
Season 2 Episode 21 : Menyelamatkan Zeydan
57
Season 2 Episode 22 : Berbicara empat mata
58
Season 2 Episode 23 : Mantan Pilar Medis
59
Season 2 Episode 24 : Penyerangan
60
Season 2 Episode 25 : Menemuimu
61
Season 2 Episode 26 : Di kereta
62
Season 2 Episode 27 : Penelitian Meghan
63
Season 2 Episode 28 : Kematian Farel
64
Season 2 Episode 29 : Kabar duka
65
Season 2 Episode 30 : Tugas Andika
66
Season 2 Episode 31 : Subjek Pandora Wanita
67
Season 2 Episode 32 : Erika is injured
68
Season 2 Episode 33 : Ambisi Pandora
69
Season 2 Episode 34 : Perasaan bersalah
70
Season 2 Episode 35 : Syok
71
Season 3 Episode 1 : Rencana Pasha
72
Season 3 Episode 2 : Edward & Ray
73
Season 3 Episode 3 : Erika & Ray
74
Season 3 Episode 4 : Perbincangan
75
Season 3 Episode 5 : Fujiwara Clan
76
Season 3 Episode 6 : Decision
77
Season 3 Episode 7 : Memandang sebelah mata
78
Season 3 Episode 8 : Bertanya
79
Season 3 Chapter 9 : Pertemuan darurat para Pilar
80
Season 3 Chapter 9 : Pertemuan darurat para Pilar
81
Season 3 Episode 10 : Rencana penyerangan
82
Season 3 Episode 11 : Dinding selatan
83
Season 3 Episode 12 : Serangan dari pihak musuh
84
Season 3 Episode 13 : Pertemuan
85
Season 3 Episode 14 : Decision (2)
86
Season 3 Episode 15 : One Of Two
87
Season 3 Episode 16 : Pasrah
88
Season 3 Episode 17 : Calon Shadow Of Lord
89
Season 3 Episode 18 : Serpihan kenangan
90
Season 3 Episode 19 : Kutukan Fujiwara
91
Season 3 Episode 20: Tanda
92
Season 3 Episode 21 : Seleksi pemeriksaan
93
Season 3 Episode 22 : Masalah persidangan
94
Season 3 Episode 23 : Pengorbanan
95
Season 3 Episode 24 : Incaran Chandra
96
Season 3 Episode 25 : Kesalahan yang terpendam
97
Season 3 Episode 26 : 4 orang yang berharga
98
Season 3 Episode 27 : Portal
99
Season 3 Episode 28 : Keluarga Ameera
100
Season 3 Episode 29 : Maaf ya
101
Season 3 Episode 30 : fisikawan jenius
102
Season 3 Episode 31 : Sky and Human
103
Season 4 Episode 1 : Nobles
104
Season 4 Episode 2 : Problem
105
Season 4 Episode 3 : ( Flashback ) What am i to you?
106
Season 4 Episode 4 : ( Flashback ) He has changed
107
Season 4 Episode 5 : Destroyed
108
Season 4 Episode 6 : Support and Insistence
109
Season 4 Episode 7 : Chandra incitement
110
Season 4 Episode 8 : Killer mode
111
Season 4 Episode 9 : Dirgapati
112
Season 4 Episode 10 : More than anything
113
Season 4 Episode 11 : History
114
Season 4 Episode 12 : Eradication Troops and Rebellion
115
Season 4 Episode 13 : Friendship which has been destroyed
116
Season 4 Episode 14 : Trap
117
Season 4 Episode 15 : Movement
118
Season 4 Episode 16 : Can't be destroyed
119
Season 4 Episode 17 : Situation Alteration
120
Season 4 Episode 18 : Ally
121
Season 4 Episode 19 : The start of the fierce battle
122
Season 4 Episode 20 : Plan
123
Season 4 Episode 21 : Medical Pillar Revenge
124
Season 4 Episode 22 : Anger
125
Season 4 Episode 23 : Successor
126
Season 4 Episode 24 : Determined destiny
127
Season 4 Episode 25 : Thank you
128
Season 4 Episode 26 : Snobbery
129
Season 4 Episode 27 : Hidden facts
130
Season 4 Episode 28 : Trembling Flavor
131
Season 4 Episode 29 : Feeling actually
132
Season 4 Episode 30 : Calm Down
133
Season 4 Episode 31 : Unwavering
134
Season 4 Episode 32 : Flavor envy
135
Side Episode : Final promise ( Edward Side Story )
136
Season 4 Episode 33 : Bond between sib
137
Season 4 Episode 34 : Disaster
138
Season 4 Episode 35 : Hero in behind shadow night
139
Season 4 Episode 36 : Frontal attack
140
Season 4 Episode 37 : Old memories
141
Season 4 Episode 38 : Innocent person
142
Season 4 Episode 39 : Sad Love
143
Season 4 Episode 40 : One by one
144
Season 4 Episode 41 : Connection which rotating
145
Season 4 Episode 42 : Result of all struggle and sincerity
146
Season 4 Episode 43 : Best Friend who lost best friend
147
Season 4 Episode 44 : Please stop!
148
Season 4 Episode 45 : Bear the burden & risk
149
Season 4 Episode 46 : I wish... i could see you again
150
Season 4 Episode 47 : Result from a victory ( Final Season )
151
Additional Chapter : I lost you, i missing you
152
Additional chapter : Memorials and Knight Girl (short version)
153
BONUS! Rahasia
154
BONUS! Tidak beres ( FINAL EPISODE )
155
Additional chapter : Past (1)
156
Additional chapter : Past (2)
157
Additional chapter : Past (3)
158
Additional chapter : Past (4)
159
Additional chapter : Missing you, i always beside you [FINAL CHAPTER!!]
160
After Words (Last Chapter)
161
[Last Episode] - Kenangan saat liburan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!