Istirahat di SMP Helvetia...
Drap! Drap! Drap! Salsa berlari ke kantin.
"Aku harus cepat! aku ingin membeli roti mayones isi sosis!" kata Salsa.
"Baiklah! roti terakhir itu milikku!" kata Salsa.
Tapi roti itu langsung ambil dan menghilang.
"WAA!!!"
Gedubrak! karena itu Salsa jatuh.
"Eh!?" tanya Salsa.
"Edward~~ aku akan membalasmu atas yang kau perbuat padaku 2 hari yang lalu!" kata Meghan sambil membawa roti mayones isi sosis dan roti lainnya.
"Diamlah! kacamata menyebalkan!" kata Edward.
"Roti nya!!"
Di Kelas...
"Akhirnya aku tidak memakan roti mayones isi sosis" kata Salsa dengan sedih.
"Ini, aku ada bawa tadi... sepertinya Mamaku memberikannya sebagai tambahan bekalku, kalau kau mau" kata Erika.
"Terimakasih"
"Tapi kau tahu? anak kelas satu tidak boleh membeli roti di kantin sekolah" kata Ilman.
"Apa? apakah karena kakak kelas kita itu sangat suka dengan roti?" tanya Dirga.
"Bukan, itu karena untuk menunjukkan kekuasaan mereka" kata Ilman.
"Eh!? sungguh!?" tanya Dirga kaget.
"Selain itu.. akhir-akhir ini, kau tidak melakukan kegiatan klub kebersihan ya?" tanya Zeydan.
Ilman hanya bersenandung pura-pura tak tahu apa-apa.
"Kak Tara sangat marah padamu, akan lebih baik jika kau datang nanti" kata Zeydan.
"Be.. Begitu?" tanya Ilman.
Saat ke klub kebersihan...
Tara sedang menyapu halaman selatan sekolah.
Zeydan, Erika, Pasha, Ilman, Dirga, dan Salsa menuju ke tempat Tara.
"Kak Tara!" panggil Zeydan.
"Kerja bagus!" kata Zeydan.
"Terimakasih... Ng? Lama tidak bertemu ya, Ilman?" tanya Tara.
"*Glek*!" Ilman yang berusaha lari hanya terpaksa menelan ludahnya sendiri.
"Kemana kau saat kami membersihkan sekolah hah?" tanya Tara dengan marah sambil mengepalkan tangannya sambil menggenggam sapu.
"Y.. Yah, aku sedang latihan basket, dan sempoa di sekolah, juga latihan karate secara online" kata Ilman.
"Kau tidak melakukan semua itu kan?" tanya Zeydan, sedangkan Erika hanya melihat.
"Ck! membuat alasan yang jelas kebohongannya! dan juga bolos dalam klub tanpa izin! kau akan menerima hukumannya!! aku tidak akan memaafkan mu! kalian! kumpulkan semangat kalian dan bersihkan seluruh jendela di gedung sekolah ini!!" Seru Tara.
"APA!!?"
Akhirnya mereka selesai klub pada sore hari...
Di depan pintu masuk klub ninja...
"Duh! badanku pegal semua!" kata Zeydan.
"Aku lelah!" kata Dirga.
"Aku lapar!" kata Salsa.
DRK! Zeydan menggeser pintu masuk.
"Selamat sore, maaf kami terlam-... " belum selesai Zeydan bicara.
"Darimana saja kalian!?" bentak Wira.
"Masuk tidak memberi salam!" kaga Andika.
"Se... selamat sore" kata Zeydan.
"Lebih keras!!" kata David.
"Selamat sore!!" kata Zeydan, Erika, Pasha, Ilman, Dirga, dan Salsa.
"Akhir-akhir ini.. kalian jarang datang ya? tentu saja! karena kalian pasti bolos! aku tidak akan tertipu!" kata David.
"Ma.. Maaf" kata Zeydan.
"Selain itu, baju berantakan macam apa itu!?" tanya David lagi.
"Anak lelaki harus memakai seragamnya! dan pastikan jangan sampai ada bagian yang belum terkancing!" kata David sambil memakaikan kerah seragam Zeydan sampai Zeydan sesak.
"Anak kelas satu tidak boleh memakai gantungan kunci di tasnya!" kata Nisa pada Pasha saat melihat tasnya.
"Ma.. Maafkan aku!" kata Pasha.
"Mau menggoda lawan jenis ya!? anak kelas satu tak boleh memakai dalaman berwarna!" kata Andika saat melihat seragam putih Ilman yang ada dalaman warna pink.
"Eh!?" tanya Ilman.
"Karena kau tidak memakai jilbab dan rambutmu di kuncir, kau harus memakai rok di bawah dengkul! dan anak kelas satu tidak boleh memakai kaos kaki dengan desain yang imut!" kata Nisa pada Salsa.
"A.. Apa!?" tanya Salsa.
"Gaya rambutmu itu tidak bagus! rambut kalian harus di pangkas sampai pendek! rambut anak kelas satu itu harus setipis 3mm!" kata Wira.
"Tidak!" kata Pasha.
"Rambutku sudah setipis 3 mm!" kata Dirga.
Zeydan langsung pusing mendengar semua ocehan kakak kelas.
"Kencangkan baju olah ragamu sampai kau tidak bisa berjalan!" kata David.
"Anak kelas satu tidak boleh menguncir rambutnya!" kata Nisa.
"Jika kau memakai sepatu bergaya, kau harus menjelaskannya pada kami!" kata Andika.
"Apa kalian bisa melakukannya!? Apa kalian mau mencobanya!?" tanya Wira.
"TOLONG DIAMLAH SEBENTAR!!" Teriak Zeydan.
"A... " Nisa terbelalak.
"Pa!?" tanya Andika.
Sedangkan David dan Wira terdiam kaget.
DRK! Pintu geser klub ninja tergeser.
"Selamat sore! maafkan kami terlambat" kata Adelia yang datang bersama Karin, Yusuf, dan Ikram.
Adelia memakai tas yang memiliki banyak gantungan dan memakai kaos kaki dengan desain imut, Karin memakai kuncir rambut dan memakai kaos kaki dengan desain imut. Sedangkan Yusuf dan Ikram memakai baju putih mereka dengan keadaan tidak terkancing dan terbuka sehingga baju bebas mereka terlihat.
Nisa menutup mulutnya, kantung mata Andika bergetar, sedangkan David terbelalak dan Wira kaget melihat mereka berempat.
"KALIAN INI!!!" Teriak Mereka.
Akhirnya mereka disuruh membersihkan gudang olahraga karena itu.
Ikram dan Adelia membersihkan dan mengatur barang ke dalam rak.
Erika, Karin, Yusuf, dan Pasha menyapu.
Zeydan, Salsa, Ilman, dan Dirga membersihkan lantai dengan kain.
"Hah! ya ampun! jadi kita disuruh membersihkan gudang ini sebagai gantinya?" tanya Ilman.
"Apa kita akan bersih-bersih seperti ini seumur hidup ya?" tanya Zeydan.
"Menurutku tidak sampai seumur hidup, karena kita SMP hanya 3 tahun" kata Pasha.
Adelia menaiki tangga untuk mencapai rak paling atas tapi dia hampir jatuh.
"Aa!! Aaa!!" Adelia panik.
"Awas!" kata Yusuf yang berniat menangkapnya ala bridal style.
JDAK! Tapi mulutnya di sleding oleh Karin.
TAP! Karin berhasil menangkap Adelia ala bridal style.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Karin.
"Terimakasih, Iren" kata Adelia dengan senang.
"Menikahlah denganku setelah kita selesai bersih-bersih" kata Karin sambil tersenyum.
"Grr!!" Yusuf kesal.
"Wee!" Karin meleletkan lidahnya.
"Bagaimana dengan pekerjaan kalian?" tanya seseorang di depan pintu.
"Eh!? Kak Meghan!? kak Edward juga!? dan juga kak Farel!?" tanya Zeydan, Farel adalah teman dekat sekaligus anggota pasukan pemberantasan seperti Edward dan Meghan.
"Untuk beberapa alasan aku juga pernah melihat pemandangan ini dulu" kata Meghan sambil mengingat masa SMP-nya dulu bersama Farel dan Edward.
Sret! Edward mengoleskan jarinya pada lantai gudang.
"Oi, kapan kau mulai bersih-bersih?" tanya Edward.
"I.. itu, sekitar 10 menit yang lalu" kata Zeydan.
"Ck!" Edward yang kesal langsung melayangkan kipas besar bergagang pisau miliknya dan membuat 4 kotak bertumpuk rapi.
"Kami para age-... maksudnya, kami anak kelas tiga mampu membersihkan gudang seluas ini 2 kali lebih bersih dalam 2 menit! bagaimana bisa kau melakukan tugas klub ninja kalau kau tidak bisa melakukan ini?" tanya Edward dengan dingin dan sewot.
"Ka.. Kak Edward, kami juga tadi mendapatkan tugas-... " belum selesai Zeydan bicara.
"Bersih-bersih terus! apakah kalian ini penegak hukum!?" tanya Ilman sambil ke arah Zeydan.
"I.. Itu benar! seseorang tidak boleh memonopoli roti sendirian! biarkan anak kelas satu membeli roti di kantin juga!" kata Salsa.
"Ayo kita buat seluruh anak laki-laki berambut 3 mm!" kata Dirga.
"Hei! kalian-.. " belum selesai Zeydan bicara.
GPLAK! Edward langsung menebas kotak-kotak yang di sampingnya tadi dan langsung masuk ke rak gudang.
JAP! JAP! JAP! JAP!
"WAAW!!" Zeydan, Ilman, Dirga, dan Salsa kaget.
"Yang kalian butuhkan bukanlah kata-kata, tapi sebuah pelajaran!" kata Edward.
"Kalau begitu mari kita bertanding! ini juga akan menjadi kesempatan yang bagus untuk kalian, jika kalian ingin menunjukkan kemampuan kalian, kan?" tanya Meghan kepada Nisa, Andika, David, dan Wira yang menguping dari balik pintu.
"Eh? kami juga harus melakukannya?" tanya Nisa.
"Kita ikut terlibat, ya?" tanya Andika sambil menepuk jidat.
"Sebagai gantinya, kelompok yang kalah harus membersihkan sekolah para hantu" kata Edward, semua anak kelas satu kecuali Erika kaget mendengarnya.
"Pertandingannya dimulai besok... saat pekan olahraga besok, akan ada lomba olahraga dan ninja, pertarungan antar angkatan!" kata Edward.
Keesokan harinya...
Naura Humaira ( 14 )
"Nah, pekan olahraga SMP Helvetia akhirnya dimulai juga! Dan saya, Naura Humaira dari klub mading dan informasi akan menyiarkannya secara langsung!" kata Naura.
Para peserta dari Angkatan akan di bedakan dalam 3 pengikat kepala.
Pengikat kepala kelas 1 : Warna merah
Pengikat kepala kelas 2 : warna kuning
Pengikat kepala kelas 3 : Warna biru
"Aduh! kenapa hal ini sampai terjadi!?" tanya Zeydan yang sudah memakai pakaian olahraga.
"Semuanya! maaf.. aku terlalu lama mengganti baju!" kata Adelia memakai baju pesorak dalam lomba.
"I.. Imut!!" batin Karin dan Yusuf.
"Hihi... " kata Adelia.
"Anu... Adel" kata Aram.
"Ng?" tanya Adelia.
"Sepertinya... aku perlu mengganti baju" kata Aram sambil sembunyi di belakang Adelia.
"Apa yang kau katakan? ayo!" kata Adelia sambil mendorong ke depan Aram.
"E.. Eh!?" tanya Aram.
"Se.. sepertinya, pakaian ini memang sangat kecil untukku" kata Aram.
Pasha hanya bisa mengusap mimisannya.
"Hei!! ayo kita bersemangat untuk meraih kemenangan!!" kata Ilman yang juga mimisan.
"YA!!!"
"Eri! ayo kita berusaha juga!" kata Zeydan.
"Zayn... " gumam Erika.
"Ya!"
Akhirnya Salsa menjadi perwakilan Kelas 1-4 dalam lomba roti.
"Roti Mayones isi sosis... Roti melon, Roti coklat... semuanya roti kesukaanku!" kata Salsa.
"Hai Salsa!" kata Meghan.
"Eh?" tanya Salsa.
"Selamat berjuang ya!" kata Meghan sambil tersenyum.
"Aku pasti tidak akan kalah!" kata Salsa.
"Baiklah! mulai!!" kata Dono sambil menembakkan sinyal mulai.
Salsa mulai berlari.
"Semangat! Salsa!" teriak Zeydan.
"Ng? Kak Meghan? kenapa dia diam saja? apakah dia sudah menyerah?" tanya Pasha.
"Baiklah! roti coklat! akan menjadi milikku!" kata Salsa dan langsung melompat, tapi dirinya langsung menyingkir karena di serempet oleh Genderuwo yang di rawat oleh Meghan.
"Yuhu!" Meghan menaiki genderuwo seperti tunggangan dan genderuwo itu memakan semua roti.
"Bukankah itu curang!?" tanya Salsa.
"Kami ini sudah seperti belahan jiwa, lho" kata Meghan.
GRAUP! Genderuwo itu hampir melahap Meghan.
"Waw!! hahaha!! itu hampir saja lho! haha!" kata Meghan.
"Kak! kau hampir dimakan lho!" kata Wira.
"Padahal aku ingin makan lebih banyak lagi... " kata Salsa dengan sedih.
"Semangatlah, Salsa!" kata Zeydan sambil memberikan permen.
"Yah.. tak apalah dapat permen pun tak apa" kata Salsa.
"Nah! untukmu yang rasa vanila Eri, aku tahu kau suka kan?" tanya Zeydan.
"Ya, terima-... " belum selesai Erika mengambilnya.
"Baiklah! permainan berikutnya adalah melempar bola ke keranjang lawan! permainan akan segera di mulai!" kata Naura.
"Ayo! Eri! kita harus bergegas" kata Zeydan sambil memasukkan permen itu ke kantung celananya dan pergi ke arah lomba selanjutnya.
"Sepertinya... sebentar saja" kata Erika.
Permainan ini... keranjang akan di letakkan di punggung 2 pemain, yang satu adalah lawan jika para pemain yang ada di bawah berhasil memasukkan bola ke keranjang lawan.. maka dia akan dapat poin, 2 pemain hanya bisa bergerak di atas tiang-tiang yang ada.
"Baiklah! mulai!" kata wasit.
Semuanya yang di bawah mencoba untuk melempar bola, tapi Tara yang menjadi lawan akan susah.
"Jika pemain dari tim kami berhasil melempar keranjang dan mengenai Ilman yang sebagai perwakilan Kelas 1.... maka kami bisa cepat menang! Eh!?" tanya Tara saat melihat apa yang di lakukan Ilman.
Rupanya Ilman menggunakan peralatan ninja, yaitu penembak jangkar.
"Kau curang!" kata pemain kelas 2.
"Kalau kalian tidak suka,.. ayo tangkap aku!" kata Ilman sambil berayun ke sana kemari dengan menggunakan penembak jangkar, para pelempar di kelas 2 kesusahan mengejar Ilman.
"Ini kesempatan kita! ayo kita lempar dan masukkan bola ke dalam keranjang kak Tara!" kata Dirga yang bersama Pasha dan Karin.
"Ck! menggunakan peralatan ninja yang berharga bagi klub kebersihan? jangan menggunakannya tanpa permisi!!" Seru Tara sambil menangkis bola-bola yang mengarah padanya dengan sapu dan mengalihkannya pada Ilman.
"WAA!!!" Ilman terkena bola-bola yang di lempar Tara dengan sapu.
JDAK! Ilman terjatuh dan di hadapi oleh pemain lawan yang menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Ahaha.... kakak-kakak kelas, selamat pagi" kata Ilman.
Tara mengarahkan tangannya di leher dari kanan ke kiri.
"Lakukan" kata Tara dengan tatapan membunuh.
Semua pemain kelas dua melemparkan Ilman bola dan Ilman langsung K.O
"Pa.. Para kakak kelas itu menakutkan" kata Dirga.
"Jika kita melemparnya pada kak Tara, mungkin saja kita akan menemui Tuhan yang Maha Esa" kata Pasha.
Dan Ilman akhirnya babak belur.
"Fight!!" kata Adelia
"F... Fight" kata Aram dengan malu.
Di Tempat istirahat kelas satu...
"Kelas 3 mendapat skor 767... Kelas 2 mendapatkan skor 568.. kelas 1 mendapatkan skor 98?" tanya Ilman.
"Kita berhasil mencetak kemenangan skor 90 karena kita beruntung ada Erika yang mengerti dasar-dasar tentang ninja" kata Pasha.
"Kita mendapatkan 8 skor dalam pertandingan sebelumnya" kata Salsa.
"Kenapa kalian malah jadi terlihat ketakutan seperti itu, Dasar...?" tanya Erika.
"Ng?"
"Ikram, permainan terakhir adalah merebut pengikat kepala milik pemimpin kelas 3 dan 2 kan? jika kita berhasil mendapatkan pengikat kepala pemimpin kelas 3.. kita bisa memutar balik dan mendapatkan 1000 poin kan?" tanya Erika.
"Y.. Ya, benar.. tapi, itu akan mustahil" kata Ikram.
"Kalian jangan banyak bicara dan merengek! aku kuat seperti Mamaku! bukan... sangat kuat! aku bahkan bisa mengalahkan seluruh kakak kelas itu, bahkan mengalahkan kakak kandungku sendiri! jika kalian seperti itu terus kalian tidak akan dapat berubah!! dan kita tak akan menang! apakah kalian akan seperti itu terus!?" tanya Erika.
Semuanya menatap Erika dengan terbelalak dan kaget.
"Kau memang benar... Hei!! apakah kita akan membiarkan teman kita berjuang sendirian!!?" teriak Ilman.
Semuanya langsung semangat dan memiliki rasa dorongan dan keberanian dalam diri mereka.
"Kau hebat Erika! ayo kita lakukan! ini... aku berikan ya" kata Zeydan sambil akan memberikan permen
"Zayn... " kata Erika sambil akan mengambilnya.
"Perhatian! permainan akan segera dimulai! segera di harapkan ke lapangan!"
"Ayo Erika!" kata Zeydan dan memasukkan permen ke saku celananya dan pergi.
"Sebentar aja deh.. " gumam Erika.
"Erika... " kata Pasha.
"Ng? kenapa?" tanya Erika.
"Kau punya waktu? aku punya rencana!" kata Pasha.
Di Lapangan...
"Nah! akhirnya, permainan akan segera di mulai! perang di atas bahu! jika kau berhasil mengambil ikat kepala pemimpin, mungkin kau bisa membalikkan keadaan, baiklah... semuanya bersiap! mulai!" kata Naura.
"Apakah kau yakin kau akan memakai jubah itu?" tanya Karin sambil berjalan.
"Pasha yang menyarankan" kata Erika.
Erika langsung secepat kilat mengambil ikat kepala para pemain kelas 2 secepat kilat...
"Erika hebat sekali! bagaimana dia bisa secepat itu?" tanya Dirga yang membawa Pasha bersama Ikram dan Yusuf.
"Pokoknya, kita harus melakukan ini dengan cepat! kita harus merebut ikat kepala pemimpin mereka sebelum ikat kepala kita diambil!" kata Ilman.
"Ya!" jawab Zeydan.
"Jangan sombong dulu! anak kelas satu! jangan biarkan anak kelas satu... awk!!!" karena berjalan sambil bicara, Wira tak sengaja menggigit lidahnya.
"Berbicara saat permainan berlangsung hanya akan membuat lidahmu mudah tergigit" kata Nisa.
Erika langsung di sampingnya dan melepas jubahnya.
Erika memakai tas dengan banyak gantungan, dan sepatu bergaya.
"A.. Apa!? su.. sudah kubilang kalau anak kelas satu tidak boleh memakai itu!" kata Nisa.
"Nisa! perbaiki posisimu!" kata Andika.
"AH!"
Erika langsung mengambil ikat kepala Nisa, Andika, Wira, dan David.
"AH!!"
"Yu.. Yun-chan!?" tanya Andika.
"Aku akan membalas mu saat di rumah nanti, Zeydan!" kata Nisa.
"Kau berhasil, Eri!" kata Zeydan.
"Zayn!" kata Eri.
"Tangkap!" kata Zeydan sambil melemparkan permen pada Erika.
TAP! Erika menangkap permen yang di beri Zeydan.
Erika membalikkan permen itu.
-Good job-
"Hmf... " Erika tersenyum.
"Aku akan menghadang mereka! Zayn dan lainnya cepatlah pergi ke pemimpin kelas 3!" kata Erika.
"E... Tunggu! Eri!" kata Zeydan.
Akhirnya Pasha juga membantu Erika untuk menghadang musuh yang ingin menjatuhkan Zeydan.
"Eri! Pasha!"
"Cepat! itu dia! pemimpin kelas 3!" kata Dirga.
Terlihat Edward sedang duduk di bahu Farel dan menyapu sekitar.
"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Edward.
"Ukh!" Zeydan merasa risau dan berat hati karena mengetahui kalau pemimpinnya adalah Edward.
"Ayo! serang!" kata Ilman.
CPLASH!!! Edward langsung menjatuhkan dan mengambil ikat kepala mereka berempat dengan menggunakan sapu.
"Jangan mengotorinya lagi, aku sudah membersihkan bagian situ" kata Edward.
"Halo! kita bisa menggunakan kertas pesta ya! boleh ya?" tanya Meghan sambil menarik tali agar kertas pesta beterbangan.
"Wah.. " gumam Zeydan dan lainnya.
Tapi tenyata kertas yang di siapkan Meghan terlalu banyak dan membanjirkan semua siswa dan peserta lomba.
"Cih! ini terlalu banyak, Dasar kacamata menyebalkan" kata Edward.
Sore harinya...
Mereka membersihkan bekas kertas pesta.
"Ah! tidak ada habisnya!" kata Zeydan.
"Oi, yang disitu tidak bersih" kata seseorang.
"Kami sedang membersihkannya! ng? para kakak kelas?" tanya Zeydan.
"Yah, kami juga pernah melawan kakak kelas kami karena kami muak dengan mereka" kata Tara.
"Kalian juga!?" tanya Dirga.
"Baiklah, ayo kita bersihkan agar tambah cepat" kata Andika.
"Kak!"
"Ng?" tanya mereka.
"Maafkan karena kami sudah lancang!" kata mereka.
"Jangan sombong ya.... aku hanya sedang senang sa.. ukh!!" Wira tergigit lidahnya karena itu.
"Aku lebih berharap kau mati karena menggigit lidahmu" kata David.
"Ng? dimana Kak Edward?" tanya Nisa.
Di Ruangan sains...
"Maafkan aku, Edward... hahaha!" kata Meghan yang lari karena di kejar Edward.
"Kembalilah! kacamata menyebalkan!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments