Waktu istirahat tiba...
"Senang berkenalan denganmu ya, Erika" kata Adelia.
"Aku juga, Adel, Karin" kata Erika mulai berbincang pada Adelia dan Karina.
"Ng?" tanya Zeydan.
"Ada apa Zayn?" tanya Erika.
"Ini.. di daftar murid, Pasha tertera kan? kenapa Pasha tidak datang?" tanya Zeydan.
"Benar juga, dia itu bukanlah anak tukang bolos" kata Erika.
"Memangnya dia tidak datang?" tanya Ilman.
"Oh ya! aku baru ingat! kalau Pasha tidak suka dengan udara dingin, dia selalu membawa kemanapun selimut atau penghangat tubuh" kata Zeydan.
"Ng? kau bercanda kan? sekarang hampir mendekati musim semi?" tanya Dirga.
"Al Farisi! Ameera!" kata Ali.
"Ya Pak!"
"Kalian mengenal siswa bernama Pasha Alifiandra kan?" tanya Ali.
"Ya pak"
"Dia sudah tidak masuk dalam upacara penyambutan murid baru! jika kalian ingin masuk ke klub yang diinginkan, suruh dia agar masuk sekolah! jika tidak, maka kalian akan masuk ke klub yang di hendaki sekolah!" kata Ali.
"Apa!?" tanya Zeydan.
Sepulang sekolah...
Di Mini market..
"Syukurlah kita ingat kalau Pasha sangat suka dengan bakpao hangat dan teh, dan kita beruntung di Mini market ada yang menjual kemasan teh hangat!" kata Zeydan.
"Ayo, kita harus cepat! kita hanya di berikan waktu sampai jam istirahat selesai! Dasar... " kata Erika.
"Ya!"
Sesampainya di sana...
"Seingatku, Pasha tidak tinggal bersama orang tuanya di akhir pekan karena hawa di sana lebih dingin, seharusnya dia sudah pulang kan? tapi.. kenapa saat kita menelpon Ayahnya tadi bilangnya Pasha tidak mau pulang dari rumah neneknya?" tanya Erika.
"Ya, aku bahkan lebih penasaran seperti apa neneknya" kata Zeydan sambil mengetuk pintu.
Akhirnya mereka menaiki tangga dimana kamar Pasha di lantai dua berada.
"Aku sempat kaget melihat nenek Pasha, ku pikir itu mamanya" kata Zeydan.
"Kalau aku biasa saja sih, meski baby face" kata Erika.
Tok! Tok! Tok!
"Pasha, ini kami! bisakah kau buka pintunya?" tanya Erika.
"Assalamu'alaikum Pasha! ayolah sekarang hampir mendekati musim semi kau tahu?" tanya Zeydan.
"Tidak... kau salah, aku salah membaca buku! sekarang... hampir mendekati musim gugur! makanya disini dingin sekali hachi!" kata Pasha sambil bersin.
"Kalau kami tidak cepat, kami akan terlambat!" batin Zeydan.
"Hah! Pasha dengar, kami membawa bakpao hangat dan teh kemasan hangat juga, jika tak segera kau konsumsi maka-.." belum selesai Erika bicara.
Ceklek!
"Benarkah!?" tanya Pasha.
Di Kamar Pasha...
Erika hanya duduk tidak tenang karena suasana di kamar Pasha benar-benar panas! ada penghangat ruangan otomatis, bahkan mencapai angka 45°C!
"Wah! bakpao dan teh hangat benar-benar enak!" kata Pasha.
"Anu, Pasha? apakah kau tak berpikir ruangan ini terlalu panas?" tanya Zeydan.
"Tidak.. brr... malah agak dingin!" kata Pasha.
"Ng? Eri, sebaiknya kau lepas saja kain putih yang melilit di leher jilbabmu, wajahmu jadi memerah karena panas, kau baik-baik saja kan?" kata Zeydan.
"Aku... baik... tenang.. saja.. Dasar... " kata Erika.
"Yah, Pasha! pantas saja kau kedinginan! selimutmu robek!" ujar Zeydan.
"Wah! kurasa kau benar" kata Pasha.
"Mungkin isi penghangat di dalam selimutmu menjadi berkurang, kenapa tidak beli yang baru?" tanya Zeydan.
"Tidak... ini selimut sudah ada saat usiaku 7 tahun! ini kesayanganku!" kata Pasha.
DDRK!! Beranda kamar Pasha terbuka.
"Hei, kenapa disini panas sekali?" tanya seorang laki-laki.
"Hua! teras berandanya jangan dibuka!!" Seru Pasha.
Erika akhirnya merasa lega karena ada udara.
"Ng? kau kan... kakak kelas 3 SMP Helvetia!?" tanya Zeydan saat melihat seragam.
Dia adalah Fujiwara Edward, sepupu jauh Amanda.
Edward melihat Erika.
"Erika... jadi, dia bersekolah di SMP Helvetia juga?" batin Edward.
"Berikan selimut itu padaku!" kata Edward sambil memakainya dan pergi.
"Hua!! selimut ku!!" Seru Pasha.
"Siapa dia?" tanya Erika.
"Entahlah, di lihat dari dasinya.. dia adalah kakak kelas 3 SMP Helvetia" kata Zeydan.
"Ayo kita kejar!" kata Erika.
"Eri! tunggu!" kata Zeydan.
"Tu.. tunggu aku!" kata Pasha.
Akhirnya mereka kehilangan jejak Edward dan entah pergi kemana.
"Kita harus ke sekolah sekarang!" kata Zeydan.
"Apa maksudmu?" tanya Erika.
"Dia itu kakak kelas! dia akan langsung ke sekolah jika seperti ini! ayo!" kata Zeydan.
"Tidak.. Brr... aku... ti.. tidak.. bisa, ke... ke.. sekolah.. dengan.. hawa... dingin.. seperti ini" kata Pasha.
"Kalau begitu, pakailah ini dulu" kata Zeydan sambil melepas seragam. hitamnya dengan hanya memakai kaos putih yang biasa di gunakan sebagai dobelan seragam hitam.
"Terimakasih.. ini lebih baik" kata Pasha.
Sesampainya di sekolah...
"Duh! kita sudah sampai di sekolah! dimana dia?" tanya Zeydan saat mereka bertiga berada di halaman sekolah.
"Teman-teman!" kata Adelia.
"Ng? Adelia? Karin? Salsa? Yusuf? Ikram? Ilman dan Dirga? apa yang kalian lakukan disini?" tanya Zeydan.
"Kami hanya agak lelah dengan klub yang kami ambil" kata Ilman.
"Lelah?" tanya Erika.
"Saat aku masuk ke klub basket, semuanya malah main-main doang gak serius!" kata Salsa.
"Saat aku masuk klub sepak bola, mereka malah bermain seperti bola voli! gimana gak stres coba!?" tanya Ilman.
"Kalau aku belum masuk klub apapun" kata Dirga.
"Oh.. Ng? poster apa ini?" tanya Pasha.
Klub Ninja dan beladiri...
"Wah! klub ninja! dan logo ini!? ini di pakai di Pin baju kakak kelas tadi! aku tertarik! mungkin dia juga di sana! ayo!" kata Zeydan.
"Tunggu, Zayn!" kata Erika.
"Ayo! kita cari selimut ku dulu!" kata Pasha.
"Sepertinya asik! kami juga ikut!" kata Ilman, Dirga, Ikram, Adelia, dan Karin, Yusuf, dan Salsa mengikuti Erika, Zeydan, dan Pasha.
Sesampainya di klub...
"Sepertinya klubnya rahasia, soalnya tidak terdengar suara ricuh" kata Zeydan dan mulai mengetuk pintu.
Tok! Tok! Tok!
"Ya? ada apa kalian kesini?" tanya seseorang.
"Ka.. Kak Andika?" tanya Erika.
"Kakakmu?" tanya Dirga.
"Kalian ngapain rombongan kesini? mau masuk ke klub ninja dan beladiri ya? masuk ke klub karate saja atau silat kah! gak ada kerjaan" kata Andika.
"Serius? tapi... aku ada 'kerjaan' untuk kak Andika" kata Erika dengan tampang menyeramkan.
"O.. ok, silakan masuk" kata Andika.
"Ng? murid kelas 1?" tanya seorang perempuan.
"Ka.. kak Nisa!?" tanya Zeydan.
"Kakakmu juga?" tanya Ilman.
"Apaan ini? member baru tapi punya hubungan keluarga dengan Andika dan Nisa?" tanya seorang laki-laki.
Setelah di jelaskan...
"Oh, jadi... kalian ingin masuk klub ini?" tanya Nisa.
"Ya, benar.. kami juga mencari orang yang memakai dasi berwarna hijau dia juga hebat! bahkan bisa lompat dari beranda teras kamar Pasha di lantai dua!" kata Zeydan dengan berbinar-binar.
"Baiklah! kami akan memperkenalkan diri terlebih dahulu"
Eza Nisa Al Farisi ( 15 ) [ kakak perempuan Zeydan ]
"Aku Eza Nisa Al Farisi, senang bertemu dengan kalian" kata Nisa.
Andika Ameera / Kitagawa Kenzo ( 15 ) [ kakak pertama Erika ]
"Aku Andika Ameera, kakak paling disayangi oleh Erika!" kata Andika cengengesan.
"Ini memalukan, hentikan" kata Erika.
Wiratanika Yudha ( 15,5 )
"Namaku Wiratanika Yudha, kalian bisa memanggilku Wira" kata Wira.
David Burhan ( 15 )
"Namaku adalah David Burhan, senang bertemu dengan kalian ya" kata David.
"Jadi? hanya untuk mendaftar? memangnya siapa yang bisa melompat dari lantai 2?" tanya David.
"Ya Ampun! kenapa tidak memberi tahuku?" tanya seseorang.
"Kak Meghan?" tanya Nisa.
Meghan adalah teman dekat Edward.
Meghan ( rahasia )
"Oh? jadi.. apakah mungkin orang yang kalian cari itu bernama, Edward?" tanya Meghan.
"Mungkin saja.. " kata Erika.
"Baiklah.. cara memanggilnya adalah, David! ambilkan tempat sampah" kata Meghan.
Akhirnya David memberikan tempat sampah.
"Anda yakin akan melakukan ini?" tanya David.
"Ya! dan kau! Zeydan kan? lemparkan kaleng itu ke dalam sini" kata Meghan.
"Gampang kok, nih!" kata Zeydan sambil melemparkan kaleng ke dalam tempat sampah.
DRRK!!! Suara deretan pintu geser klub benar-benar membuat anak kelas 1 kaget.
"Hei! kau ini tidak pernah bersekolah ya? sudah tahu itu tempat botol plastik dan kertas! tapi.. kenapa kau menganggap remeh begitu saja!?" tanya Edward sambil melayangkan kipas berukuran 40 cm dan bergagang pisau pada Zeydan.
"WAA!!"
GUBRAK!
"Z.. Zayn!" kata Erika dan langsung beraura marah.
"Ah! itu! selimut ku! kenapa anda mengambilnya!?" tanya Pasha.
"Kau membutuhkan seseorang untuk menjahitnya" kata Edward sambil memberikannya pada Pasha.
"Hangat kembali... " gumam Pasha.
"Heh, aneh.. jadi kalian kesini untuk mendaftar ke klub ninja dan beladiri?" tanya Edward.
"Ya! itu benar!" kata Zeydan.
Edward menatap mereka dengan lama.
ZRAAK!! Edward dengan secepat kilat menempelkan kertas pada mereka semua.
"Baiklah.. kalian di Terima" kata Edward.
"YES!!"
Pulang sekolah...
"Kenapa auramu menjadi suram Erika?" tanya Zeydan.
"Aku hanya kesal kepada kakak kelas yang bernama Edward itu" kata Erika.
"O.. Oh, begitu"
Malam harinya di istana...
"Mama, Papa" kata Erika.
"Ng? ada apa?" tanya Amanda.
"Kenapa Erika?" tanya Erlan.
"Begini, kalian tahu kan? kalau Sekolah yang memiliki jaringan dan kerjasama dengan akademi itu adalah sekolah Helvetia?" tanya Erika.
"Lalu?" tanya Amanda.
"Jadi... untuk menerima para ninja elit, kalian bisa melihat seluruh identitas mereka kan?" tanya Erika.
"Ya? lalu kenapa?" tanya Erlan.
"Apakah kalian mengenal? siswa bernama Edward?" tanya Erika.
SEMBYUR!!! Erlan yang minum langsung muncrat karena kaget mendengar ucapan Erika.
"Kenapa Pa?" tanya Erika.
"Ng.. Ngga, Anu! Amanda.. kau pasti tahu sesuatu kan?" tanya Erlan.
"Erika, dia adalah kakak kelas mu, itu saja" kata Amanda.
"Begitu? tapi.. aku juga penasaran seperti Yun-chan Bu" kata Andika yang lewat.
"Penasaran? maksudmu?" tanya Amanda.
"Ya, soalnya Kak Edward itu selalu dingin.. dan entah kenapa dia familiar, seperti aku pernah melihatnya" kata Andika.
"Sudahlah, kerjakan PR kalian" kata Erlan.
"Baik"
Dan akhirnya hanya Amanda dan Erlan di ruang kerja.
"Kapten Edward kenapa bisa menjadi murid SMP, Amanda?" tanya Erlan.
"Hah... jujur aku juga tidak setuju, tapi dia bilang... "
Flashback..
"Ng? ka.. kapten akan menjadi siswa SMP bersama ketua Meghan!?" tanya Amanda.
"Itu benar, karena sekarang akademi telah dibuka di dunia nyata, aku ingin menelusuri sekolah Helvetia dan membuka klub Ninja dan beladiri. Karena anggota gerakan pemberantasan semakin mengurang karena menjadi korban dalam misi-misi yang berbahaya" kata Edward.
"Tapi.. apakah terlalu berlebihan? jika kalian berdua akan masuk dan menyamar menjadi siswa SMP?" tanya Amanda.
"Tenang saja, komandan Arsya akan menjadi penasihat kepala sekolah.. karena berhubung yang menjadi kepala sekolah adalah professor Hirata kan?" tanya Edward.
"Tapi... kapten sudah berusia 36 tahun! sedangkan Ketua Meghan tidak jauh usianya dari anda! meski kita sepupu jauh, kan-.. " belum selesai Amanda bicara.
"Aku baby face, karena menuruni darah Fujiwara, sedangkan Meghan.. hah! kau tahu? dia meminum Optik 294,1 buatan almarhumah ibu angkatmu" kata Edward.
"Ketua Meghan memang terlalu menganggap semua urusan itu uji nyali! tapi.. tidak mungkin seluruh siswa akan mengikuti gerakan pemberantasan kan?" tanya Amanda.
"Karena itulah, kami akan membuat klub ini tidak resmi" kata Edward.
"Tapi.. hah... baiklah, hanya untuk tahun ini saja kan?" tanya Amanda.
"Ya, tenanglah Yumna.. hanya tahun ini saja" kata Edward.
Flashback Off...
"Begitu ceritanya" kata Amanda.
"Aku.. aku turut berduka cita" kata Erlan.
"Tapi tenang saja, aku sudah menyiapkan satu hal agar gerakan pemberantasan dapat terus rahasia" kata Amanda.
"Apa itu?" tanya Erlan.
"Heh,... mereka yang mendaftar klub ninja dan beladiri akan melihat di mading esok pagi hari di sekolah" kata Amanda.
Keesokan paginya di sekolah...
"APA!? kenapa kita masuk ke klub kebersihan?" tanya Zeydan.
"Kalian tahu kan? kalau Klub ninja dan beladiri itu tidak resmi? jadi.. untuk tetap berjalan, bagi setiap anak kelas 1 yang mendaftar di klub ini akan di ikut sertakan di satu klub lainnya sesuai kehendak sekolah" Jelas Meghan.
"Jadi.. kami akan mempunyai 2 klub setiap harinya!? TIDAK!!!"
Erika : "Hah... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Mommy Gyo
3 like hadir thor, mampir di karyaku cantik tapi berbahaya
2021-09-08
0
Mati Sistem
Aku dah mampir loh. Suka banget ceritanya😍 di tunggu kelanjutannya ya
Semangat💪💪
2021-07-18
0