Tempat pesisir pantai Kuta yang tadinya masih gelap, sekarang sudah menjadi terang. Suasana pantai yang juga tadi sepi, mulai ada beberapa turis yang sudah keluar untuk melihat-lihat keindahan yang ada di pantai Kuta Lombok ini. Para warga pesisir juga sudah mulai mendorong perahunya untuk bersiap-siap pergi berlayar menangkap ikan. Ada juga yang perahunya dia sewakan untuk digunakan para turis ke tengah lautan mencari tempat snorkeling.
Tidak ada suara deburan ombak lagi seperti semalam. Sekarang suasana pantai sedikit tenang, dan hanya ombak kecil saja yang menerjang batu karang di mana, di sana terlihat seorang gadis yang sedang duduk dengan sisi pipi kanan berada di lututnya yang ditekuk. Hembusan angin laut semakin segan untuk menerbangkan rambut hitam legamnya yang saat ini berkibar.
Jreng! Jreng! Jreng!
Tiga kali suara petikan gitar yang di genjreng mampu membuat gadis yang bernama Mika Anaya itu menoleh, dan memicingkan mata melihat seorang pemuda yang sedang duduk di atas batu karang tak jauh darinya, sedang memetik sebuah gitar. Petikan merdu nan menghangatkan hati itu, kembali menyalami gendang telinga Mika, dan tanpa sadar dia menarik kedua sudut bibirnya.
Dengan gerakan seringan kapas, Mika mulai turun dari atas batu karang, dan setelah kedua kaki yang beralaskan sendal jepit itu memijak pasir basah karena air laut, tangannya mulai bergerak mengambil kotak plastik tempat aneka pernak-pernik yang dia dagang.
Mika yang sangat suka mendengar suara musik, dan lagu itu seolah tersihir dengan petikan gitar merdu yang keluar dari permainan seorang pria yang sedang duduk menikmati hembusan angin, dan sunyinya suasana pantai Kuta yang masih terbilang sepi, karena jam masih menunjukkan pukul tujuh lebih tiga belas menit.
Tanpa sadar gadis ayu berkulit langsat itu melangkahkan kakinya untuk mendekati musik yang sudah sedari tadi menyihir kesadarannya. Seperti yang aku katakan tadi, Mika sangat suka sekali musik, jika saja dia bisa berbicara, maka cita-citanya untuk menjadi penyanyi pasti akan dia raih. Namun, keinginannya itu harus dia kubur, karena takdir lahir dalam kebisuan menimpa gadis malang itu
Sementara pria tampan dengan rambut kecoklatan yang dipotong bergaya undercut, mempunyai alis tebal, iris mata hitam, hidung mancung, rahang tegas yang di tumbuhi bulu-bulu halus, dan sebuah tahi lalat kecil di dagu terlihat mempesona. Terlebih lagi sekarang dia sedang duduk di sebuah batu karang kecil, dengan gitar berada di pangkuannya membuat pria itu semakin terlihat keren. Apalagi pakaian kaos santai bermotif pohon kelapa yang diselingi dengan celana pendek yang bermotif sama dengan baju kaosnya itu, semakin membuat dia terlihat menarik.
Pria itu kembali mengenjreng gitarnya. Perlahan matanya dia tutup agar dapat meresapi permainan gitar yang dia mainkan saat ini. Dari gerakan tangan yang dia lakukan, sepertinya dia hendak membawakan sebuah lagu. Melihat itu, Mika semakin mempercepat langkahnya, dan berhenti tepat di depan pria yang masih setia menutup kedua matanya itu.
Pria itu terlihat menarik nafas, dan membuangnya secara perlahan. Kedua tangannya tak berhenti bergerak, satu memetik senar gitar, dan satunya lagi menekan senar gitar untuk membuat kunci.
"Hadapi dengan senyuman.
Semua yang terjadi biar terjadi.
Hadapi dengan tenang jiwa.
Semua'kan baik-baik saja."
Suara merdu saat menyanyikan lagu dewa 19 yang berjudul hadapi dengan senyuman, langsung menyalami gendang telinga Mika, membuat gadis ayu itu memejamkan mata merasakan sensasi merdunya suara dari pria yang dia tak tahu namanya. Kedua sudut bibirnya berdenyut, dan perlahan terangkat membentuk senyum manis.
T.B.C
Langsung aja like, vote, gift, komen, dan ini yang paling penting! BANTU SHARE!
Bay!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Sweet Girl
saat Mika masih terpejam, Kevin membuka mata, dor!
2022-02-24
0
Yulla_Gv
Tiap part tllu pendek..
2021-09-30
1
hariyani
alurnya sederhana
2021-09-21
1