Episode 14

Edar merasakan hatinya berkecamuk memikirkan keberadaan luna sudah seharian mereka mencari luna tetapi belum juga menemukannya. Dion yang berada disamping juga melihat gelisah memikirkan sahabatnya bsru saja luna menghilang keadaan edar sudah kacau, apalsgi sampai terjadi sesustu pasti sahabatnya akan hancur.

pak hari juga tak putus asa mencari luna karena luna sudah seperti anak kandungnya sendiri, apalagi sejak orangtua luna meninggal hanya pak hari yang mengetahui masa kelam itu selain cinta.

pak harilah yang membantu luna masa kehamilan ketika luna ngidam pak harilah yang membantunya, setelah luna melahirkan dan pindah ke london mereka hanya saling mengirim kabar melalui email.

Didalam tengah hutan terdapat rumah kosong yang sudah lama tak penghuni, disanalah luna diikat di kursi.

" hmhmhm"luna bersuara pelan dengan mata tertutup. luna memikirkan apa yang terjadi padanya dan siapakah yang tega melakukan ini. putranya kembarnya bagaimana apakah mereka tahu keadaannya.

terdengar suara pintu terbuka masuklah seorang dengan dua bodygoardnya.

"apa kalian yakin wanita ini pemilik asli pulau ini"kata bos. "kami yakin bos soalnya si hari itu sangat menghormatinya dan dia tinggal di rumah besar tersebut "kata pengawalnya.

bos tersebut mendekati luna dan melihat wajahnya yang pucat tapi tetap cantik.

"setelah wanita ini sadar segera hubungiku, aku akan membahasnya nanti"kata bos.

luna membuka matanya melihat keadaan sekitar yang merupakan asing baginya, luna merasakan ketakutan tapi bayangan putra kembarnya melintas dia meyakinkan dirinya untuk kuat dan berusaha kabur.

luna berusaha membuka ikatan tali yang mengikat tangannya.kret pintu terbuka. " wah lihat nona besar kita sudah sadar dari tidurnya, hahaha"kata bos.menepuk tangannya.

:mmm" suara luna terhambat karena mulutnya di tutup. "cepat buka ikatannya sepertinya kita sudah bisa bicara"kata bos dengan senyuman smirk.

"kalian siapa?. untuk apa kalian menangkapku"tanya luna sambil berteriak. "baiklah saya akan memperkenalkan diri saya, setelah itu segera tanda tangani surat itu"seru bos. berusaha untuk tenang.

"saya tuan sanjaya pengusaha dari kota, sekarang kau sudah tau tentang saya. ayo tanda tangani surat ini"katanya.melempar surat itu ke wajsh luna.

"ceh, jangan harap saya tidak akan pernah tanda tangani surat ini, apa lagi menjual pulau ini, tidak akan pernah "teriak luna.

plal, plak. tuan sanjaya menampar luna hingga bibirnya berdarah."jadi nona kita ini berani juga, hahaha"tuan sanjaya tertawa yang keras kemudian dia menarik hijab luna hingga wajah luna terangkat ke atas, dia mencengkam pipi luna dan dia menamparnya cukup keras hingga luna tak sadarkan diri .

Edar dan lainnya terus mencari keberadaan luna sampai dia melupakan kesehatannya. kedua putra luna tidak mengetahui kondisi sang mommy ,karena tidak ada yang memberi kabar.

"tuan sudah seharian anda tidak makan"kata dion dengan cemasnya. "saya tidak lapar"seru edar dengan cuek. " tapi tuan, tuan belum makan sehsrian nanti tuan sakit siapa yang akan menolong nona luna"kata dion, memberi pengertian.

mendengar nama luna membuat edar menjadi luluh dia harus sehat untuk menemukan luna, dion tersenyum dia mengetahui luna adalah kelemahan dari tuan muda yang seperti batu es ini.

"tuan, kami telah menemukan keberadaan dari nona luna"kata bodygoard yang ditugaskan mencari luna. edar segera berdiri dan tanpa membuang waktu mereka pergi ke tempat yang mereka perkirakan keberadaan luna.

syur luna disiram air oleh tuan sanjaya sehingga luna terbangun. luna menatap mereka dengan sorot mata yang merah.

"cepat tanda tangan, sebelum tuan edar datang"kata tuan sanjaya.mendengar nama edar membuat jantung luna berdebar seakan dia mengenal dengan nama itu. luna diam menatap surat intu membuat tuan sanjaya emosi.

"kau berani melawanku, cepat tanda tangan ini"seru tuan sanjaya. cuih luna meludahi tuan sanjaya. membuatnya marah hingga dia kembali menampar luna hingga luna tersungkur.