5 tahun yang lalu wanita berusia 22 tahun menatap nanar pada benda kecil memanjang yang baru saja ia tes dengan air kencing yang sudah di tampung di cup ukuran kecil. Ia terkejut melihat dua garis yang tercetak di benda tersebut..
Wanita itu terduduk di lantai kamar mandi beriringan dengan tetesan bening yang lolos dari sudut matanya.ia mengusap perutnya yang ia sadar kini telah tumbuh janin dari hasil buah cinta pernikahan yang selama ini di nanti.
"Sayang,ko lama?" Suara laki-laki terdengar dari luar kamar mandi.
Buru- buru Alexa mengusap air matanya.lalu bangun dari lantai kamar mandi.perlahan ia membuka pintu kamar mandi yang seketika menampilkan sesosok wajah dengan raut wajah sembab khas orang nangis.
"Gimana?"
Alexa yang masih berdiri di ambang pintu mengulurkan benda itu pada Sebastian.
Sebastian menatapnya ragu, "Aku gak ngerti begitu an sayang,jelasin!" Ucapnya tak sabar.
"A....aku hamil, mas." Alexa menjawab lirih hampir tidak terdengar.ia masih shock dirinya berbadan dua.
Sebastian menarik tubuh Alexa ke dalam pelukannya.ia juga terharu mendengar bahwa ia akan memiliki anak.
"Tenanglah,kita coba menjelaskan ke pada mama dan papa bareng- bareng,aku malah seneng sayang akhir kamu bisa hamil dan aku akan menjadi seorang ayah,'ucap Sebastian mencoba menghibur istri.meski sejujurnya nyalinya sendiri menciut.sebastian sudah membayangkan jika nanti orang tua nya akan ikut senang mendengar kabar baik ini.namun itu salah orang tua Sebastian menyuruh Alexa menunda kehamilan sampai Sebastian memimpin perusahaan Abraham.
"Aku takut, mas."
Seketika lamunan buyar seketika dengan kedatangan mom lili,ia setelah dad Damian telpon Alexa langsung menuju mansion utama.
"Sayang! Ko malah melamun si dari tadi momy panggil juga,apa sih yang sedang kamu pikirkan.hmm...coba cerita sama momy." Sambil menaruh cemilan di atas meja yang baru saja di ambil dari dapur.
"E..eh mom,siapa yang melamun gak ko."mencoba untuk berbohong untuk menutupi kesedihannya sambil menoleh kesamping
"Momy tau sayang,kamu sedang ada yang di sembunyikan dari kami,mom tahu kamu itu seperti apa, karena kamu putri momy jadi momy tau perasaan putri momy yang cantik ini," candaan mom lili.
Alexa langsung merentangkan tangannya ke dalam dekapan sang momy.dengan isak tangisan yang pecah tidak bisa ia bendung.
"Mom! Maafkan lexa bukan lexa menyembunyikan sesuatu dari mom,lexa tahu dad sama mom pasti sudah tahu kan apa yang lexa alami."mencoba kuat untuk menjelaskan kebenaran.ia melepaskan pelukannya dari sang momy.
"Kamu gak salah sayang,yang harusnya minta maaf kami bukan kamu sayang, apa yang Dady kamu takuti selama ini dugaannya benar,dady menyuruh bawahan nya untuk mengumpulkan bukti- bukti,dan apa hasilnya dia tega menghianati kamu sayang."
"Mom." Tapi lexa masih say..........
Momy langsung memotong pembicaraan Alexa, seketika ia diam dan mendengarkan nasehat momy nya.
"Momy tahu sayang,kamu pasti bisa untuk mengambil keputusan yang tepat.mom tidak mau kamu salah langkah dan membuat kamu sakit."
Terdengar suara berat khas yang tidak asing memanggil putrinya.
"Lexa sayang,!
"Dady," sambil bangun dari sofa mendekati Dady nya yang berjalan ke arahnya.
"Darling,are you ok,?"
"I'm okey,dad."Alexa Sambil tersenyum manis.
setelah beberapa saat Alexa dan kedua orang tuanya berkumpul karena jarang sekali dan Dady nya menawarkan bantuan namun lagi-lagi Alexa menolak.
mau tidak mau dad Damian menyerah karena putrinya terlalu keras kepala.
"Pulang lah sayang ini sudah mulai petang,jangan sampai Sebastian curiga sama kamu," ucap dad Damian.
Meski enggan untuk pulang dengan terpaksa raut wajah cemberut iya menyetujui.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Pukul sembilan malam. Alexa sudah menata kembali suasana hatinya. Ia memutuskan untuk bersikap seolah tak mengetahui apa pun.ia duduk di ruang tv menunggu suaminya pulang.
Polesan makeup tipis menyamarkan sembab di mata indahnya.
Ia bergegas bangun setelah mendengar klakson mobil Sebastian. Mobil terparkir sempurna di halaman rumah.ia tampak letih masuk ke dalam sembari menyimpulkan senyuman melihat Alexa menyambut kepulangannya.
Alexa mencium tangan Sebastian sambil meraih tas kantor nya," capek ya mas?"
"Iya, tadi banyak banget kerjaan di kantor sayang,"
"Capek ngurusin keluarga barumu, Mas." Sayang kata kata itu tak sampai terlontarkan dari mulut Alexa.
"Udah makan belum?"
"Udah tadi di kantor. Aku capek banget. Aku langsung mandi ya." Sebastian menaiki anak tangga menuju kamar mereka di lantai dua.meski ada lift ia lebih suka naik tangga karena langsung ddpn kamarnya.
Alexa menatap dengan kecewa,ia tadi sudah bersusah payah menata hati dan pikiran,ia juga tidak lupa memasak makanan kesukaan suaminya. Ia menyerahkan tas kantor Tian ke bi marti kepala pelayan rumah Alexa.
"Bi."
."Ya,nona." Kepala pelayan menjawab setengah berteriak. Ia menghampiri Alexa yang tengah menatap jajaran lauk yang sudah mulai dingin terhidang di meja makan.
"Temani saya makan.bi," pinta Alexa meski jam makan malam sudah habis.
"Tapi non ..... "
"Tuan sudah makan. Mungkin dia akan langsung tidur setelah mandi."
Tanpa di minta wanita paruh baya yang rambutnya mulai memutih itu duduk di samping majikannya. Ini bukan kali pertama nyonya pemilik rumah memintanya menemani makan. Saat Sebastian pergi dinas keluar kota atau mengabari akan pulang terlambat. Maka majikannya akan memintanya makan bersama. Iya sebaik itu hati alexa.tak pernah sekalipun ia mendapat perlakuan tidak baik kepada para pelayannya.
Alexa makan dengan pelan,Di hadapan nya terhidang berbagai menu makanan yang ia masak.tapi ia hanya mengambil sedikit nasi dan sayur.ia sama sekali tak berselera makan.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Usai makan Alexa masuk ke kamar.ranjang kosong,tak ada sosok suaminya di sana. Tapi ia melihat bayangan Sebastian di balkon.ia melangkah pelan,terlihat Sebastian sedang menerima telpon dari seseorang dengan berbisik.
Mendadak hatinya perih.ia yakin Sebastian tengah berbincang dengan Rena. Ia bersembunyi dibalik pintu kaca yang tertutup tirai.ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Tapi sayang terlambat, suaminya baru saja menyudahi sambungan teleponnya.
Alexa menghampiri Tian yang sedang menatap ke arah depan.alexa berdiri di belakangnya.
"Mas."
Sebastian menoleh,"sayang, sini."Sebastian menggapai tangan Alexa,di peluknya tubuh langsing istri. Dan mengecup kening Alexa.
"Sayang aku kangen," bisikan Sebastian untuk menutupi kecurigaan nya.
"Aku mau ngomong,Mas."
"Ngomong apa sayang?...,"
"Aku ingin adopsi anak. Menurut mas gimana?"
Hening sesaat. Sebastian menelan salvina, kata- kata istrinya membuatnya terkejut.
"Mas...."
" Eh iya,a...aku ku...kurang setuju, sayang," jawab Tian terbata.
"Kenapa?" Alexa merubah posisinya,mereka kini saling berhadapan.
Sebastian menyentuh ke dua pipi Alexa.
"Aku udah bahagia dengan pernikahan kita sekarang,meski tanpa anak. Aku bahagia......"
"Bohong kamu, Mas. Kalau kamu bahagia kenapa kamu nikah lagi?" Batin Alexa. Ia sama sekali tak bernyali mengatakannya.
"Tapi aku ingin seperti wanita di luar sana. Yang setiap hari sibuk mengurusi anak-anaknya. Bercanda,bermain,belajar bareng. Aku mohon, mas."
Sebastian menggeleng," E... enggak sayang, aku nggak setuju. Lagipula anak siapa yang akan kita adopsi?"
"Kita bisa mengadopsi salah satu anak panti Mas."
"Apalagi anak panti. Kita gak tau latar belakang keluarga mereka gimana. Kalau ternyata anak itu bermasalah dari keluarga kurang baik, apalagi mama sama papa juga gak akan menyetujui, mau bikin malu seluruh keluarga Abraham,sungguh konyol kamu," kekesalan Sebastian.
"Mas ...."
Sebastian kembali memeluk Alexa, di kecup pucuk kepala istri yang ia cintai. Ia terluka, karena luka yang ia gores sendiri. Kini hanya butuh waktu yang tepat agar Alexa mengetahui semuanya. Dan akan terluka semakin dalam karna ulahnya.
Untuk meluapkan emosi nya Sebastian mengecup bibir lembut istrinya dengan kasar semakin dalam,ia menggigit bibir bawahnya dan Alexa membalas ciuman nya. Ia berganti sejenak karna hampir kehabisan oksigen.
Mereka melewati malam dengan indah. Cinta Alexa pada Sebastian tidak berkurang sedikit pun. Masih tetap sama sejak pertama bertemu 6 tahun yang lalu, meski telah tergores karena cinta Sebastian kini terbagi. Ia patuh saat Sebastian dengan lembut menuntunnya ke perpaduan. Tak ada penolakan, tak ada air mata.
Kini mereka sudah di atas ranjang dengan pakaian yang tidak beraturan lagi.sebastian begitu menikmati keindahan tubuh sang istri yang masih sama tidak pernah ada yang berubah.
Ketika ia sudah mulai siap bercumbu.
namun pikiran Sebastian tertuju pada wanita lain.
Bersambung.......
...Po****sisi ku saat ini Sulut untuk di ceritakan dan Rumit untuk di jelaskan....
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
NOVEL PERTAMA SAYA, MOHON MAAF APABILA MASIH ADA BANYAK KEKURANGAN.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
yunna
bodoh Uda tau kenyataan nya msh mau d tidurin MLS mo baca
2023-08-03
0
amel
hah,,kenapa di gantung thor.
2021-08-29
2
an_nis💋
dan... kebohongan di dalam pernikahan itu sakiiiiiiiiiitt.....😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2021-08-29
2