18. Anak Sulung Badung

Ryan rasanya baru saja tertidur saat ponselnya terus-menerus bergetar di atas meja. Saat meraba-raba dalam remang cahaya kamar, Ryan melihat nama atasannya memenuhi layar. Padahal dua hari ini, ia merasakan arti weekend yang sebenarnya karena Dean tak merusuhi. Namun ternyata, Ryan salah besar.

Di manapun keberadaannya, Dean selalu punya urusan luar biasa. Dan benar saja dugaannya. Setelah mencoba menjawab dengan suara sangat parau agar Dean mengerti bahwa ia sedang tidur, atasannya malah memintanya pergi ke Sukabumi.

“Telfon dari siapa, Mas?” tanya Novi yang terbangun saat mendengar suara lemari yang dibuka. “Mau ke mana tengah malem gini?” tanya Novi lagi melihat Ryan mengeluarkan jaket.

“Pak Dean terlibat perkelahian di bar bilyar resor. Sekarang di Polsek sama temen-temennya. Aku mau nebus bapak-bapak tawuran di Sukabumi. Gak bakal lama,” kata Ryan.

“Gak mungkin gak lama, pasti sampe pagi. Aku telfon Bu Winarsih juga. Suaminya di Polsek, aku harus ngasi tau.” Novi bangkit mencari ponselnya.

“Jangan! Bisa habis aku diomelin Pak Dean. Gak usah!” cegah Ryan pada istrinya.

“Kalo suamiku yang kayak gitu, gimana perasaanku kalo gak dikasi tau. Belakangan pasti tau juga. Malah bisa makin parah. Bu Winar gak tukang ngomel. Jadi aku kasi tau aja.” Novi sudah menekan nomor telepon Winarsih.

“Iya, Bu Winarsih gak tukang ngomel. Tapi suaminya. Yang ngadepin suaminya itu aku …” gumam Ryan pasrah.

“Bu! Pak Dean di Polsek Sukabumi. Mas Ryan mau jemput ke sana. Gimana? Ibu mau ikut atau cukup Mas Ryan aja?” tanya Novi.

“Aduh, Nov ...” lirih Ryan sambil berpakaian. Ia sudah tahu Dean pasti akan mengutuknya habis-habisan.

“Di Polsek? Kenapa Nov? Ada yang terluka? Bukan kecelakaan, kan?” tanya Winarsih dengan nada cemas. “Bukan rumah sakit?” Winarsih sedikit trauma dengan kecelakaan yang menimpa suaminya saat ia tengah mengandung anak pertama. Dean ditusuk orang tak dikenal, ditambah kecelakaan lalu lintas pula saat itu.

“Polsek Bu, Polsek aja.”

Mungkin jika orang lain mendengar kata Polsek, bayangan yang muncul akan mengerikan. Tapi beda dengan Dean. Selain karena profesinya yang memang kadang berhubungan dengan penegak hukum, Dean juga beberapa kali tersangkut masalah. Hingga orang sekelilingnya tak terlalu kaget jika mendengar Dean berada di Polsek.

“Saya ikut. Minta Pak Ryan jemput saya. Saya langsung siap-siap. Sudah ada kemajuan rupanya. Yang lalu, ditinggal satu malem nginepnya di kantor polisi. Kali ini dua malem, kantor polisi lagi. Gak bisa dilepas!” Winarsih bangkit dari ranjang mengomeli suaminya.

“Baik, Bu.” Novi menutup teleponnya.

“Aduh ... Bu Winarsih jemput anaknya selesai tawuran di kantor polisi untuk kedua kalinya.”

Sudah lewat tengah malam saat Ryan tiba di kediaman Pak Hartono. Winarsih telah menunggu di teras rumah. Ia mengenakan sebuah dress panjang sebetis dengan cardigan rajut model oversized. Di bahunya tersangkut sebuah tas tangan yang baru dibelikan Dean sebelum berangkat ke Sukabumi.

“Pak Ryan, apa mau naik mobilnya Pak Dean aja?” tanya Winarsih dari teras. “Kayaknya naik mobil Pak Dean aja ya … ke Sukabumi, kan lumayan jauh,” kata Winarsih.

“Iya Bu, boleh. Saya parkir dulu ke belakang.” Ryan lalu meneruskan laju mobil memasuki halaman sayap kiri rumah tempat di mana seluruh kendaraan penghuni rumah itu berada.

Sukabumi itu jauh. Tapi kalau perjalanan itu dilakukan tengah malam, jarak tempuhnya lumayan terpangkas. Winarsih yang sedang mengandung, untuk kedua kalinya menuju kantor polisi untuk menjamin suami dan teman-temannya. Entah atas kasus apa pula yang diperbuat empat orang laki-laki itu di sana, pikirnya.

“Heran, kayak remaja aja. Ribut sedikit pasti main fisik. Enggak bisa kalem sedikit aja,” kata Winarsih di dalam mobil.

"Kan, memang gitu Bu ... Dulu masih pake tongkat abis kecelakaan trus dateng ke sidang pelaku penusukannya, Pak Dean nusuk mulut pengacara lawan pake tongkatnya. Aduh, seandainya Bu Winar jadi saya." Ryan kembali mengingat masa-masa awal bekerja dengan Dean.

"Saya memenuhi panggilan kepolisian dengan perkara beragam." Ryan merasa tak perlu menyebutkan serentetan kejadian akibat sikap arogansi Dean.

"Ngapain aja emangnya?" tanya Winarsih.

"Pernah datengin lawan kasusnya. Pak Dean ngomong gak ditanggapi. Pak De ngebalik meja. Orang-orang lagi ngobrol dan minum-minum. Pffft ..." keluh Ryan.

"Susah nahan emosi dan berisik banget kadang-kadang," kata Winarsih. "Tapi bapaknya Dirja pergi dua malem, rumah jadi sepi." Winarsih meneruskan ucapannya di dalam hati.

“Hmmm—Bu Amalia tau soal ini, Bu?” tanya Ryan memastikan situasi atasannya.

“Belum. Mama istirahat, Papa juga. Besok kalau pulang ke rumah, saya juga bingung pakai alasan apa. Pasti Mama marah. Mau nggak didatengin ke Sukabumi, tapi saya kepikiran. Bos Pak Ryan ini anaknya udah mau empat, tapi ampun ... Nanti saya belum ngomel, dianya udah pasang badan. Melas banget. Saya nggak tega,” kata Winarsih masih menumpahkan unek-uneknya.

Winarsih menghela napas. Ia memang tak tega tiap suaminya mendapat omelan dari ibunya. Masalah apapun itu, kalau suami dan ibu mertuanya sudah mulai saling melemparkan argumen, ia hanya bisa diam. Meski seringnya Dean salah, ia tetap tak suka kalau suaminya terlalu sering diomeli. Tapi sering dibela pun, Dean malah jadi begini.

Terkadang, Winarsih merasa seperti memiliki anak sulung yang nakal.

Ryan yang berada di jok depan, hanya bisa meringis. Soal keahlian pasang badan, atasannya tak perlu diragukan lagi. Akhirnya Ryan hanya bisa menyiapkan sepasang telinganya untuk mendengar curahan hati istri bosnya selama dua jam lebih ke depan.

Sementara itu di Polsek.

“Ayo dong De ... bahas siapa yang di—” Langit menoleh pada Wulan dan Rey yang berada di ruangan lain. Setelah memastikan tak ada orang di sekeliling mereka, Langit kembali melanjutkan “Bahas siapa yang di kamar mandi Toni kemarin,” sambung Langit.

“Eh anjing! Itu bukan untuk dibahas rame-rame. Udah sok main detektif-detektifan aja.” Toni menoleh khawatir ke ruang sebelah.

“By the way, Siska gimana? Jadi ketemuan ama Siska?” tanya Dean pada Langit.

“Jadi kok. Dia tadi langsung balik ke kamar, nah gue langsung ke tempat bilyar karena dapet pesannya Toni.” Langit dan Dean duduk di sebuah bangku kayu panjang menghadap meja dengan sebuah komputer terletak di atasnya.

Toni dan Rio duduk di dua buah kursi plastik. Polisi meminta mereka berdamai. Tapi pihak Rey bersikeras kalau perdamaian itu harus di atas hitam putih agar tak terjadi keributan di kemudian hari.

“Cowoknya Wulan khawatir kalo ketemu kita di jalan dia bisa babak belur,” ucap Dean. “Jadi kalo sekali lagi ribut, siapa yang mulai di antara lo bedua, bakal dibui.”

“Tapi tadi yang mulai bukan Toni, De ...” kata Rio.

“Ya emang. Dia udah kesel aja makanya mau sampe ke sini. Malah ngaku anak mantan gubernur. Jijik gue dengernya,” kata Dean.

“Apa perlu kita telfon mantan menteri Hartono?” tanya Langit.

“Jangan macem-macem lo. Yang ada gue diomelin. Dicoret dari penerima warisan,” tukas Dean. Ketiga teman-temannya tertawa.

To Be Continued

Langsung di-up dua bab.

Kejar target 20 bab pertama.

Like-nya jangan sampai kelewatan ya ...

Terpopuler

Comments

emaknya Bel

emaknya Bel

pak de tetep punya takut sama emak bapaknya yak... salut ma bapak emak pak De, bisa lo ngadepin anak macam pak De

2023-10-22

3

Diyah Saja

Diyah Saja

jurus andalan itu bu

2023-10-15

1

vit

vit

🤣🤣🤣

2023-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Dean Danawira Hartono
2 2. Tony Setyo Anderson
3 3. Balada Perdukunan
4 4. Rio Haryanto Oey
5 5. Akibat Kesalahan Satu Malam
6 6. Rangga Langit Kelana
7 7. Azas Keseimbangan dan Demokratis
8 8. Jurus Terakhir Dean
9 9. Bukan Rahasia Kelam
10 10. Tak Terlalu Spektakuler
11 11. Misi Mengamati (1)
12 12. Misi Mengamati (2)
13 13. Kerja Sama Tim
14 14. Menebus Kenangan Pertanyaan
15 15. Keributan Lebih Dulu
16 16. Akhirnya Perkelahian
17 17. Resor Gratis
18 18. Anak Sulung Badung
19 19. Perjanjian Damai
20 20. Bujukan Dean
21 21. Akhir Misteri (1)
22 22. Akhir Misteri (2)
23 23. Untaian Isi Hati
24 24. Aku Hanya Rakyat Biasa
25 25. Adu Ketahanan Mental (1)
26 26. Adu Ketahanan Mental (2)
27 27. Saran Dari Ahli
28 28. Memastikan Sesuatu
29 29. Dimanfaatkan Sekali Lagi
30 30. Rasa Dari Masa Lalu
31 31. Bukti Lipstik Waterproof
32 32. Cerita Teman Hidup
33 33. Bingkisan Panitia Outing
34 34. Teror Ucapan Bingkisan
35 35. Feedback Bingkisan
36 36. Man to Man
37 37. Ulah Para Sekretaris
38 38. That's Why We Adore Him
39 39. Aku Masih Seperti Yang Dulu
40 40. Andaikan Kau Datang Kemari
41 41. Jawaban Mana Yang 'Kan Kuberi
42 42. Adakah Jalan Yang Kau Temui
43 43. Untuk Kita Kembali Lagi
44 44. Aku Tak Biasa
45 45. Kantor Pengacara Tersohor
46 46. Potongan Kisah Masa Lalu (1)
47 47. Potongan Kisah Masa Lalu (2)
48 48. Potongan Kisah Masa Lalu (3)
49 49. Asal Muasal Sekretaris Setia (1)
50 50. Asal Muasal Sekretaris Setia (2)
51 51. Asal Muasal Sekretaris Setia (3)
52 52. Heboh Sekompi
53 53. Modus Mulus
54 54. Tamu Makan Siang
55 55. Bertemu Nyonya Rumah
56 56. Pernah Kumencintaimu, Tapi Tak Begini
57 57. Cintai Dia Yang Mencintaimu
58 58. Mengingatkan Dirimu Akan Sesuatu
59 59. Pertengkaran Anak Asuh
60 60. Jauh Dari Rencana
61 61. Kurang Konsentrasi
62 62. Ternyata Selama Ini
63 63. Menuju Penyelesaian
64 64. Tak Kubiarkan Kau Tak Bahagia
65 65. Dari Toni Untuk Wulan
66 66. Awal dan Akhir Bagi Wulan
67 67. Sebuah Akhir
68 68. Makan Siang Bersama
69 69. Hasil Rapat
70 70. Sesuai Janjiku
71 71. Acara Sabtu Pagi
72 72. Di Luar Rencana
73 73. Kekacauan Lainnya
74 74. Adu Ilmu
75 75. Asih Sebenarnya
76 76. Hidup Tetaplah Misteri
77 77. Cieeee
78 78. Di Dalam Mobil
79 79. Dua Kantong Bingkisan
80 80. Mengurai Simpulan Masa Lalu
81 81. Tragedi
82 82. Bubar
83 83. Tentang Aku dan Kamu
84 84. Kita dan Anak Adopsi
85 85. Urusan Kita
86 86. H Minus Dua
87 87. Malam Gaduh
88 88. Percakapan IGD
89 89. Tembakan Santoso
90 90. Permintaan Toni
91 91. Suprise
92 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
93 92. P3K
94 93. Memenuhi Janjiku Padamu
95 94. Hadiah Dari Sahabat
96 95. Jamuan Makan Malam
97 96. Keahlian Lama
98 97. Semangat Baru
99 98. Tunggu Kami
100 99. Jangan Terlalu Lama Terlelap
101 100. Kado Untuk Mami
102 101. Menjelang Kebahagiaan
103 102. Kelahiran Handaru
104 103. Kabar Dari Santoso
105 104. Arisan Impian
106 105. Misteri Cuti
107 106. Menuju Sidang
108 107. Paparan Alasan
109 108. Kado Pernikahan
110 109. Menatapi Hasil Sidang
111 110. Dari Musdalifah
112 111. Kebahagiaan Untuk Asih
113 112. Hari Keluarga Anderson
114 113. Menjenguk Bayi
115 114. Obat Untuk Mami
116 115. Menjelang Arisan Besar
117 116. Arisan Besar
118 117. Akhirnya, Keluarga.
119 118. Puncak Masa Keemasan
120 119. Takdir
121 120. Keluarga Besar (1)
122 121. Keluarga Besar (2) TAMAT
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Dean Danawira Hartono
2
2. Tony Setyo Anderson
3
3. Balada Perdukunan
4
4. Rio Haryanto Oey
5
5. Akibat Kesalahan Satu Malam
6
6. Rangga Langit Kelana
7
7. Azas Keseimbangan dan Demokratis
8
8. Jurus Terakhir Dean
9
9. Bukan Rahasia Kelam
10
10. Tak Terlalu Spektakuler
11
11. Misi Mengamati (1)
12
12. Misi Mengamati (2)
13
13. Kerja Sama Tim
14
14. Menebus Kenangan Pertanyaan
15
15. Keributan Lebih Dulu
16
16. Akhirnya Perkelahian
17
17. Resor Gratis
18
18. Anak Sulung Badung
19
19. Perjanjian Damai
20
20. Bujukan Dean
21
21. Akhir Misteri (1)
22
22. Akhir Misteri (2)
23
23. Untaian Isi Hati
24
24. Aku Hanya Rakyat Biasa
25
25. Adu Ketahanan Mental (1)
26
26. Adu Ketahanan Mental (2)
27
27. Saran Dari Ahli
28
28. Memastikan Sesuatu
29
29. Dimanfaatkan Sekali Lagi
30
30. Rasa Dari Masa Lalu
31
31. Bukti Lipstik Waterproof
32
32. Cerita Teman Hidup
33
33. Bingkisan Panitia Outing
34
34. Teror Ucapan Bingkisan
35
35. Feedback Bingkisan
36
36. Man to Man
37
37. Ulah Para Sekretaris
38
38. That's Why We Adore Him
39
39. Aku Masih Seperti Yang Dulu
40
40. Andaikan Kau Datang Kemari
41
41. Jawaban Mana Yang 'Kan Kuberi
42
42. Adakah Jalan Yang Kau Temui
43
43. Untuk Kita Kembali Lagi
44
44. Aku Tak Biasa
45
45. Kantor Pengacara Tersohor
46
46. Potongan Kisah Masa Lalu (1)
47
47. Potongan Kisah Masa Lalu (2)
48
48. Potongan Kisah Masa Lalu (3)
49
49. Asal Muasal Sekretaris Setia (1)
50
50. Asal Muasal Sekretaris Setia (2)
51
51. Asal Muasal Sekretaris Setia (3)
52
52. Heboh Sekompi
53
53. Modus Mulus
54
54. Tamu Makan Siang
55
55. Bertemu Nyonya Rumah
56
56. Pernah Kumencintaimu, Tapi Tak Begini
57
57. Cintai Dia Yang Mencintaimu
58
58. Mengingatkan Dirimu Akan Sesuatu
59
59. Pertengkaran Anak Asuh
60
60. Jauh Dari Rencana
61
61. Kurang Konsentrasi
62
62. Ternyata Selama Ini
63
63. Menuju Penyelesaian
64
64. Tak Kubiarkan Kau Tak Bahagia
65
65. Dari Toni Untuk Wulan
66
66. Awal dan Akhir Bagi Wulan
67
67. Sebuah Akhir
68
68. Makan Siang Bersama
69
69. Hasil Rapat
70
70. Sesuai Janjiku
71
71. Acara Sabtu Pagi
72
72. Di Luar Rencana
73
73. Kekacauan Lainnya
74
74. Adu Ilmu
75
75. Asih Sebenarnya
76
76. Hidup Tetaplah Misteri
77
77. Cieeee
78
78. Di Dalam Mobil
79
79. Dua Kantong Bingkisan
80
80. Mengurai Simpulan Masa Lalu
81
81. Tragedi
82
82. Bubar
83
83. Tentang Aku dan Kamu
84
84. Kita dan Anak Adopsi
85
85. Urusan Kita
86
86. H Minus Dua
87
87. Malam Gaduh
88
88. Percakapan IGD
89
89. Tembakan Santoso
90
90. Permintaan Toni
91
91. Suprise
92
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
93
92. P3K
94
93. Memenuhi Janjiku Padamu
95
94. Hadiah Dari Sahabat
96
95. Jamuan Makan Malam
97
96. Keahlian Lama
98
97. Semangat Baru
99
98. Tunggu Kami
100
99. Jangan Terlalu Lama Terlelap
101
100. Kado Untuk Mami
102
101. Menjelang Kebahagiaan
103
102. Kelahiran Handaru
104
103. Kabar Dari Santoso
105
104. Arisan Impian
106
105. Misteri Cuti
107
106. Menuju Sidang
108
107. Paparan Alasan
109
108. Kado Pernikahan
110
109. Menatapi Hasil Sidang
111
110. Dari Musdalifah
112
111. Kebahagiaan Untuk Asih
113
112. Hari Keluarga Anderson
114
113. Menjenguk Bayi
115
114. Obat Untuk Mami
116
115. Menjelang Arisan Besar
117
116. Arisan Besar
118
117. Akhirnya, Keluarga.
119
118. Puncak Masa Keemasan
120
119. Takdir
121
120. Keluarga Besar (1)
122
121. Keluarga Besar (2) TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!