12. Misi Mengamati (2)

Siska. Wanita manis berambut sebahu mengenakan training olahraga berwarna hitam, baru saja tiba di gawang pintu restoran. Kepalanya celingukan mencari sesuatu dan ia melemparkan pandangan pada Toni yang masih berbicara dengan Tasya di sisi kiri pintu masuk.

“Siska!” terdengar seorang wanita lainnya yang memanggil dari belakang. Siska yang telah melangkah masuk ke restoran menghentikan langkahnya.

“Eh, Devy!” pekik Siska. “Sialan, gue cariin dari tadi.”

Devy tertawa-tawa memeluk bahu Siska. Sejurus mereka berdua melemparkan tatapan pada Toni dan Tasya yang obrolannya seketika terhenti.

“Ton, duluan ya …” kata Siska sedikit mengangguk pada Toni. Ia sekilas melihat tatapan mata wanita di hadapan Toni begitu tajam ke arah mereka.

“Serem amat pacarnya,” kata Devy pada Siska.

“Gak tau juga itu siapanya Toni,” jawab Siska kembali menoleh ke belakang. Ia melangkahkan kakinya menuju meja tempat di mana Dean, Langit dan Rio sedang menonton opera sabun dari jarak jauh.

“Hei … sorry. Telat banget ya? Maklum sibuk banget, panitia ...” kata Siska berbasa-basi.

“Gak kok, kita masih baru di sini.” Langit seketika menyambar ucapan Siska begitu cepat.

“Eh, sebelumnya … kenalin ini temen gue. Panitia outing juga, namanya Devy.” Siska menarik lengan Devy agar temannya itu sedikit maju untuk berjabat tangan dengan mantan teman-teman SMA-nya.

“Aku Devy,” kata Devy mengulurkan tangannya pada Rio lebih dulu. Rio seperti tersihir saat memandang Devy. Bisa dikatakan, Devy memang cantik sekali. Rambutnya lurus sebahu, kulitnya putih bersih dengan bentuk tubuh sangat bagus. Sweater kuning cerah yang membalut tubuhnya semakin menonjolkan warna kulitnya yang bagus.

“Ehem!” Dean berdeham untuk menyadarkan Rio. Syukurnya Rio langsung menyambut jabat tangan itu.

“Aku manggil apa nih?” tanya Devi menoleh pada Siska. “Panggil 'Mas' aja ya …” ucap Devy.

“Mas juga boleh,” sahut Rio. Dean mengernyitkan dahinya memandang Devy dan Rio bergantian.

“Aku Devy, Mas.” Devy mengulurkan tangannya pada Dean. Ia masih berdiri di sebelah Siska yang tersenyum mengembang pada Langit.

Dean masih mengernyit. Kemudian tangannya terjulur menyambut tangan Devy. Dengan raut serius, Dean mengatakan, “Panggil Pak Dean aja.”

“Oh, baik Pak.” Devy melontarkan tawa kecil.

Di kejauhan, sepertinya topik pembicaraan Toni dan Tasya telah berakhir. Toni terlihat berjalan mendekat ke meja teman-temannya.

“Udah pada makan?” tanya Toni memandang Dean, Langit dan Rio bergantian.

“Kenapa? Cemas dengan keadaan kita?” sindir Dean.

Kemudian ….

“Pak, ini seragamnya.” Musdalifah yang sejak tadi tak terlihat, kembali muncul tiba-tiba di belakang Dean.

Dean kembali terlonjak memegang dadanya dan menoleh ke belakang. “Kamu lain kali dateng dari depan ya. Jangan suka tiba-tiba muncul,” tegur Dean. Rio dan Langit kembali terkikik-kikik.

“Itu seragam outbound?” tanya Toni pada sekretarisnya. Musdalifah mengangguk. “Bagikan,” pinta Toni.

“Seragam apa?!” Dean setengah memekik. “Outbound? Kita disuruh ikut outbound? Ogah! Gak mau gue.” Dean menggeleng-geleng sambil menyilangkan tangan di depan dada.

“Terserah mau dipake atau enggak. Bagiin aja, Mus …” pinta Toni.

“Ya udah, masih pada mau ngobrol di sini? Gue mau balik ke kamar nih. Gue mau nelfon bini gue dulu. Mau video call manja-manja. Gue balik ke kamar dulu,” kata Dean bangkit dari duduknya.

“Eh iya, bener lho. Besok kan, masih acara. Kita juga balik duluan ya. Besok full banget." Siska merangkul bahu temannya.

Langit sedikit melempar raut kekecewaan, tapi kemudian rautnya cepat berubah biasa kembali. “Ya udah, kita balik semua. Masih bisa ngobrol besok,” kata Langit.

“Iya bener, gue juga udah capek.” Devy membalas rangkulan tangan Siska. Sedangkan Rio seperti menikmati menatap wajah Devy berlama-lama.

“Kamarnya yang sebelah mana?” tanya Langit pada Siska saat mereka beriringan keluar dari restoran. Dengan menumpangi lift yang sama, semua langkah kaki mereka sepertinya menuju ke arah yang sama.

“Yang mana ya …” Siska berbelok ke kanan dan berjalan lurus. “Nah! Ini kamarnya,” ucap Siska berdiri di seberang kamar yang Rio dan Dean tempati.

“Oh, di sini juga …” ucap Toni berjalan melewati teman-temannya karena kamarnya terletak di pojok kanan.

“Vy, kuncinya ….” Siska mencolek lengan Devy yang masih tersenyum-senyum memandang pria-pria tampan tanpa istri di depannya. Devy merogoh tas tangannya dan menyerahkan kunci pada Siska.

“Ya udah, see you tomorrow (sampai ketemu besok) ya …” ucap Langit melambai.

Dean baru saja memutar anak kunci, saat tiba-tiba seorang wanita melewati mereka semua.

“Permisi …” ucap Tasya menatap Siska dan Devy bergantian. Ia kemudian tersenyum dan mengangguk pada Rio, Dean dan Langit. Tasya berhenti di seberang kamar Langit dan mengeluarkan kunci dari dalam tasnya.

Di kejauhan, Toni sedang melemparkan tatapan penuh arti pada ketiga sahabatnya.

Dan tiba-tiba ….

“Seragamnya saya taruh di mana, Pak?”

Suara Musdalifah kembali terdengar dari belakang Dean. Rio yang sebenarnya juga terkejut dengan kehadiran sekretaris Toni, segera mengambil beberapa paper bag dari tangan Musdalifah.

“Oke, ini seragamnya saya terima. Terima kasih, Mbak Ifa …” ucap Rio tersenyum dan mengangguk. Ia khawatir Dean akan mendamprat sekretaris Toni yang punya ilmu menghilang itu.

Siska dan Devy tertawa-tawa kemudian menutup pintu kamar. Langit yang baru saja menyurutkan senyumnya pada Siska, kini berdiri memandang Dean dan Rio.

BRAKK

Pintu kamar Tasya baru saja dibanting. Toni hanya memandang pintu kamar wanita itu dan meringis menoleh pada tiga sahabatnya.

“Makin banyak tersangka,” ucap Dean. “Gue masuk dulu. Mau video call muka anak-anak gue waktu tidur. Abis itu … gue analisa satu-satu.”

"Devy itu cantik banget ya," gumam Rio.

Langkah Dean terhenti untuk menoleh Rio yang berada di balik punggungnya.

"Lo gak pernah muji perempuan lain, selain Jennifer Yo ..." ucap Dean.

Rio terdiam.

To Be Continued

...Denah kamar...

Jadi, kira-kira ... siapa yang minta handuk pada Toni?

Terpopuler

Comments

El aisya

El aisya

si Devy lah Thor, yang tadi ngilang

2024-04-05

0

Myue89

Myue89

Yg boleh panggil Mas cuma Bu Win.

2024-02-04

1

marlina

marlina

siska kah??atau mus???

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Dean Danawira Hartono
2 2. Tony Setyo Anderson
3 3. Balada Perdukunan
4 4. Rio Haryanto Oey
5 5. Akibat Kesalahan Satu Malam
6 6. Rangga Langit Kelana
7 7. Azas Keseimbangan dan Demokratis
8 8. Jurus Terakhir Dean
9 9. Bukan Rahasia Kelam
10 10. Tak Terlalu Spektakuler
11 11. Misi Mengamati (1)
12 12. Misi Mengamati (2)
13 13. Kerja Sama Tim
14 14. Menebus Kenangan Pertanyaan
15 15. Keributan Lebih Dulu
16 16. Akhirnya Perkelahian
17 17. Resor Gratis
18 18. Anak Sulung Badung
19 19. Perjanjian Damai
20 20. Bujukan Dean
21 21. Akhir Misteri (1)
22 22. Akhir Misteri (2)
23 23. Untaian Isi Hati
24 24. Aku Hanya Rakyat Biasa
25 25. Adu Ketahanan Mental (1)
26 26. Adu Ketahanan Mental (2)
27 27. Saran Dari Ahli
28 28. Memastikan Sesuatu
29 29. Dimanfaatkan Sekali Lagi
30 30. Rasa Dari Masa Lalu
31 31. Bukti Lipstik Waterproof
32 32. Cerita Teman Hidup
33 33. Bingkisan Panitia Outing
34 34. Teror Ucapan Bingkisan
35 35. Feedback Bingkisan
36 36. Man to Man
37 37. Ulah Para Sekretaris
38 38. That's Why We Adore Him
39 39. Aku Masih Seperti Yang Dulu
40 40. Andaikan Kau Datang Kemari
41 41. Jawaban Mana Yang 'Kan Kuberi
42 42. Adakah Jalan Yang Kau Temui
43 43. Untuk Kita Kembali Lagi
44 44. Aku Tak Biasa
45 45. Kantor Pengacara Tersohor
46 46. Potongan Kisah Masa Lalu (1)
47 47. Potongan Kisah Masa Lalu (2)
48 48. Potongan Kisah Masa Lalu (3)
49 49. Asal Muasal Sekretaris Setia (1)
50 50. Asal Muasal Sekretaris Setia (2)
51 51. Asal Muasal Sekretaris Setia (3)
52 52. Heboh Sekompi
53 53. Modus Mulus
54 54. Tamu Makan Siang
55 55. Bertemu Nyonya Rumah
56 56. Pernah Kumencintaimu, Tapi Tak Begini
57 57. Cintai Dia Yang Mencintaimu
58 58. Mengingatkan Dirimu Akan Sesuatu
59 59. Pertengkaran Anak Asuh
60 60. Jauh Dari Rencana
61 61. Kurang Konsentrasi
62 62. Ternyata Selama Ini
63 63. Menuju Penyelesaian
64 64. Tak Kubiarkan Kau Tak Bahagia
65 65. Dari Toni Untuk Wulan
66 66. Awal dan Akhir Bagi Wulan
67 67. Sebuah Akhir
68 68. Makan Siang Bersama
69 69. Hasil Rapat
70 70. Sesuai Janjiku
71 71. Acara Sabtu Pagi
72 72. Di Luar Rencana
73 73. Kekacauan Lainnya
74 74. Adu Ilmu
75 75. Asih Sebenarnya
76 76. Hidup Tetaplah Misteri
77 77. Cieeee
78 78. Di Dalam Mobil
79 79. Dua Kantong Bingkisan
80 80. Mengurai Simpulan Masa Lalu
81 81. Tragedi
82 82. Bubar
83 83. Tentang Aku dan Kamu
84 84. Kita dan Anak Adopsi
85 85. Urusan Kita
86 86. H Minus Dua
87 87. Malam Gaduh
88 88. Percakapan IGD
89 89. Tembakan Santoso
90 90. Permintaan Toni
91 91. Suprise
92 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
93 92. P3K
94 93. Memenuhi Janjiku Padamu
95 94. Hadiah Dari Sahabat
96 95. Jamuan Makan Malam
97 96. Keahlian Lama
98 97. Semangat Baru
99 98. Tunggu Kami
100 99. Jangan Terlalu Lama Terlelap
101 100. Kado Untuk Mami
102 101. Menjelang Kebahagiaan
103 102. Kelahiran Handaru
104 103. Kabar Dari Santoso
105 104. Arisan Impian
106 105. Misteri Cuti
107 106. Menuju Sidang
108 107. Paparan Alasan
109 108. Kado Pernikahan
110 109. Menatapi Hasil Sidang
111 110. Dari Musdalifah
112 111. Kebahagiaan Untuk Asih
113 112. Hari Keluarga Anderson
114 113. Menjenguk Bayi
115 114. Obat Untuk Mami
116 115. Menjelang Arisan Besar
117 116. Arisan Besar
118 117. Akhirnya, Keluarga.
119 118. Puncak Masa Keemasan
120 119. Takdir
121 120. Keluarga Besar (1)
122 121. Keluarga Besar (2) TAMAT
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Dean Danawira Hartono
2
2. Tony Setyo Anderson
3
3. Balada Perdukunan
4
4. Rio Haryanto Oey
5
5. Akibat Kesalahan Satu Malam
6
6. Rangga Langit Kelana
7
7. Azas Keseimbangan dan Demokratis
8
8. Jurus Terakhir Dean
9
9. Bukan Rahasia Kelam
10
10. Tak Terlalu Spektakuler
11
11. Misi Mengamati (1)
12
12. Misi Mengamati (2)
13
13. Kerja Sama Tim
14
14. Menebus Kenangan Pertanyaan
15
15. Keributan Lebih Dulu
16
16. Akhirnya Perkelahian
17
17. Resor Gratis
18
18. Anak Sulung Badung
19
19. Perjanjian Damai
20
20. Bujukan Dean
21
21. Akhir Misteri (1)
22
22. Akhir Misteri (2)
23
23. Untaian Isi Hati
24
24. Aku Hanya Rakyat Biasa
25
25. Adu Ketahanan Mental (1)
26
26. Adu Ketahanan Mental (2)
27
27. Saran Dari Ahli
28
28. Memastikan Sesuatu
29
29. Dimanfaatkan Sekali Lagi
30
30. Rasa Dari Masa Lalu
31
31. Bukti Lipstik Waterproof
32
32. Cerita Teman Hidup
33
33. Bingkisan Panitia Outing
34
34. Teror Ucapan Bingkisan
35
35. Feedback Bingkisan
36
36. Man to Man
37
37. Ulah Para Sekretaris
38
38. That's Why We Adore Him
39
39. Aku Masih Seperti Yang Dulu
40
40. Andaikan Kau Datang Kemari
41
41. Jawaban Mana Yang 'Kan Kuberi
42
42. Adakah Jalan Yang Kau Temui
43
43. Untuk Kita Kembali Lagi
44
44. Aku Tak Biasa
45
45. Kantor Pengacara Tersohor
46
46. Potongan Kisah Masa Lalu (1)
47
47. Potongan Kisah Masa Lalu (2)
48
48. Potongan Kisah Masa Lalu (3)
49
49. Asal Muasal Sekretaris Setia (1)
50
50. Asal Muasal Sekretaris Setia (2)
51
51. Asal Muasal Sekretaris Setia (3)
52
52. Heboh Sekompi
53
53. Modus Mulus
54
54. Tamu Makan Siang
55
55. Bertemu Nyonya Rumah
56
56. Pernah Kumencintaimu, Tapi Tak Begini
57
57. Cintai Dia Yang Mencintaimu
58
58. Mengingatkan Dirimu Akan Sesuatu
59
59. Pertengkaran Anak Asuh
60
60. Jauh Dari Rencana
61
61. Kurang Konsentrasi
62
62. Ternyata Selama Ini
63
63. Menuju Penyelesaian
64
64. Tak Kubiarkan Kau Tak Bahagia
65
65. Dari Toni Untuk Wulan
66
66. Awal dan Akhir Bagi Wulan
67
67. Sebuah Akhir
68
68. Makan Siang Bersama
69
69. Hasil Rapat
70
70. Sesuai Janjiku
71
71. Acara Sabtu Pagi
72
72. Di Luar Rencana
73
73. Kekacauan Lainnya
74
74. Adu Ilmu
75
75. Asih Sebenarnya
76
76. Hidup Tetaplah Misteri
77
77. Cieeee
78
78. Di Dalam Mobil
79
79. Dua Kantong Bingkisan
80
80. Mengurai Simpulan Masa Lalu
81
81. Tragedi
82
82. Bubar
83
83. Tentang Aku dan Kamu
84
84. Kita dan Anak Adopsi
85
85. Urusan Kita
86
86. H Minus Dua
87
87. Malam Gaduh
88
88. Percakapan IGD
89
89. Tembakan Santoso
90
90. Permintaan Toni
91
91. Suprise
92
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
93
92. P3K
94
93. Memenuhi Janjiku Padamu
95
94. Hadiah Dari Sahabat
96
95. Jamuan Makan Malam
97
96. Keahlian Lama
98
97. Semangat Baru
99
98. Tunggu Kami
100
99. Jangan Terlalu Lama Terlelap
101
100. Kado Untuk Mami
102
101. Menjelang Kebahagiaan
103
102. Kelahiran Handaru
104
103. Kabar Dari Santoso
105
104. Arisan Impian
106
105. Misteri Cuti
107
106. Menuju Sidang
108
107. Paparan Alasan
109
108. Kado Pernikahan
110
109. Menatapi Hasil Sidang
111
110. Dari Musdalifah
112
111. Kebahagiaan Untuk Asih
113
112. Hari Keluarga Anderson
114
113. Menjenguk Bayi
115
114. Obat Untuk Mami
116
115. Menjelang Arisan Besar
117
116. Arisan Besar
118
117. Akhirnya, Keluarga.
119
118. Puncak Masa Keemasan
120
119. Takdir
121
120. Keluarga Besar (1)
122
121. Keluarga Besar (2) TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!