4. Rio Haryanto Oey

“Mas memang nggak ngomong apa-apa, tapi dari cara Mas natap saya dari tadi, pasti Mas berpikiran seperti itu. Saya ini punya kemampuan khusus.” Intonasi suara Asih semakin meninggi.

Langit langsung membuka pintu kamar dan Rio menepuk-nepuk pundak Dean berusaha menenangkan.

“Dih, makin aneh deh. Udah ah Ton, gue mo balik. Gue tau lo juga sebenernya ke sini karena nurutin mami lo. Itu makanya lo dikatain bimbang. Ya emang lo plin-plan. Gue ke mobil,” ucap Dean mengibaskan bagian depan jasnya dan keluar dari kamar itu.

“De!” panggil Langit yang ikut keluar menjajari langkah Dean. “Lo gak takut di dukuni? Tuh cewe dukun lho.” Langit tertawa sambil menggantung lengannya di pundak Dean.

“Gak. Gue lebih takut didiemin bini gue. Anak gue sebentar lagi empat. Masa depan anak-anak gue berada di tangan dia. Inget Lang, saham Winarsih banyak di Grup Cahaya Mas. Gue sekarang cuma modal tampang doang.” Dean terus berjalan menuju ke arah mobil. Langit terkekeh-kekeh mendengar curahan hati sahabatnya.

Di belakang Dean dan Langit, Toni dan Rio buru-buru menyusul. Mereka khawatir Dean yang sudah hilang kesabarannya bakal meninggalkan mereka semua di hutan itu. Mengingat temperamen Dean, itu bukan hal yang mustahil.

Dean langsung duduk di belakang kemudi. Setelah menyalakan mesin, ia langsung menyalakan lampu dan menurunkan sun visor untuk mengecek tampilan. Mulutnya masih mengerucut karena rasa kesalnya.

“Kita langsung balik ya, gue gelisah karena bini gue gak ada nelfon.” Dean langsung melajukan mobil dan mencari sedikit lahan kosong untuk memutar.

"Dicariin sebel, gak dicariin was-was" ujar Langit.

"Lo curhat?" sindir Dean

“Lo telfon dong,” sahut Rio.

“Entar aja kalo udah di jalan raya. Biar ada efek suara kendaraan lain. Di sini terlalu sepi. Bisa-bisa malah dikira gue lagi di semak-semak. Semua gara-gara si bule sinting!” maki Dean.

Toni yang sejak tadi diam, malah tertawa terbahak-bahak mendengar makian Dean padanya. “Buset De, lo udah kayak emak-emak berantem belain anaknya. Tadi gue mau ngakak, tapi gak enak. Asli mulut lo emang gak ada duanya. Padahal dari sebelum masuk, mulut lo udah diingetin.” Toni kembali tertawa.

“Tolong cerita ini jangan sampai keluar. Pengacara tersohor adu mulut ama dukun,” tambah Langit ikut tertawa. "Gue udah khawatir dia gelut ama Bu Asih."

“Ketawa lo bedua. Kalo gak karena si bule sinting, najis gue ke dukun. Mana tu cewek pake sarung. Itu dukun apa tukang urut.” Dean mendengus. Ketiga laki-laki lainnya semakin terbahak-bahak.

"Mending lo lamar aja Ton, ketimbang dia jadi dukun." Langit masih terkekeh-kekeh menepuk pundak Toni.

“Lo tadi dibekali apa Ton?” tanya Rio tiba-tiba.

“Gak ada kok,” sahut Toni berbohong sambil menyembunyikan sebuah plastik kresek hitam di kantong jok yang diduduki Rio.

“Ton, gue boleh ngomong sesuatu gak?” tanya Rio dengan raut serius. Dean dan Langit yang mengerti dengan hal yang akan dikatakan Rio, ikut diam mendengarkan. Range Rover terbaru Dean melaju menembus jalan kasar dengan sekeliling yang masih gelap gulita.

“Boleh. Gue sebenernya udah tau apa yang mau lo omongi. Tapi lo juga pasti tau jawaban gue apa.” Toni setengah menunduk menatap ponsel yang sejak tadi diputar-putarnya.

“Kita semua gak benci nyokap lo. Terutama gue. Gue cuma mau lo bahagia. Lo gak perlu buka aura atau apalah. Lo cuma perlu buka pikiran dan hati lo. Gak semuanya apa yang mami lo minta, lo harus turuti. Gue tau lo gak percaya ama yang gitu-gitu. Lo cuma khawatir cewe tadi bakal ngelapor kalo lo gak jadi dateng. Lo juga males, gue tau. Kita temenan udah lama. Kita semua cuma pengen lo bahagia. Hidup normal, pulang ke rumah ketemu anak istri. Ngobrol dan sharing segala hal. Itu aja. Lo perlu pasangan hidup Ton …. Liat Dean …” ujar Rio memegang bahu Dean yang duduk di sebelahnya.

Merasa bangga dirinya dijadikan contoh panutan oleh Rio yang paling waras di antara mereka, Dean membenarkan letak dasinya dengan jumawa.

“Lo tau kan gimana Dean sebelum nikah. Semua-semua perempuan pengen dirasa,” ucap Rio.

“Eh anjirrr … gak gitu juga kalo ngasi contoh,” umpat Dean langsung mencampakkan tangan Rio dari bahunya.

“Maksudnya tuh, setelah nikah hidup kita jadi lebih teratur dan gak kesepian. Lo liat gimana dulu Dean perjuangkan istrinya. Dan sekarang lo liat gimana Winarsih di rumah. Dean udah rasa-rasa menantu, bukan anak kandung lagi.”

Mendengar hal itu, Dean mengangguk-angguk setuju. Teringat akan Bu Amalia yang lebih percaya Winarsih ketimbang dirinya yang merupakan anak kandung. Maklum, track record-nya di masa lalu kurang baik. Dean meringis tiap mendengar ibunya bertanya ke mana saja ia seharian, tapi melalui Winarsih.

“Lo harusnya gak semudah itu ngelepas Wulan …” ucap Rio. Rio sedih melihat keadaan Toni. Ia tahu sahabatnya itu kesepian. Sering mencari mereka demi ngobrol sejam dua jam menumpahkan isi hatinya. Rio menilai, semenjak Toni bercerai dengan Wulan, pria itu seakan kehilangan passion-nya soal hidup berumah tangga.

“Udah hampir 5 tahun Yo … Wulan juga mungkin udah bahagia sekarang,” gumam Toni sendu. Dahinya mengernyit dan bibirnya menarik senyum kecut.

“Cari yang lain … itu pacar lo ada. Nikahin dong, jangan ditiduri mulu.” Langit yang masih memangku snack-nya dengan penuh kasih sayang ikut menimpali.

“Bantu gue …” kata Toni. “Nyokap kesepian. Cuma gue temennya. Sejak papi meninggal karena kecelakaan, mami setiap hari nyalahin dirinya. Lo semua 'kan tau … gue udah sering cerita.”

“Entar gue pikirin caranya gimana. Pokoknya lo janji, ini terakhir kali lo ngikutin cara mami lo ke tempat begituan. Gimana?” Rio menoleh ke belakang.

Toni mengangguk pasrah. Dalam benaknya kembali terbayang bagaimana enam bulan pernikahannya bersama Wulan. Masa pacaran mereka lebih panjang ketimbang usia pernikahan. Tiga tahun berpacaran, namun kandas saat tinggal serumah. Toni menarik napas dalam-dalam melemparkan pandangannya ke luar jendela.

Mobil yang dikendarai Dean mulai memasuki jalan utama. Meski belum jalan protokol yang ramai, dalam hati, mereka semua lega karena telah berhasil keluar dari hutan.

Seperti ingin memberi waktu pada Toni untuk berpikir, ketiga orang pria lainnya diam dalam sisa perjalanan mereka.

“Ehem, jadi … by the way, lo nggak ada niat pengen buka aura De?” tanya Langit mencondongkan tubuhnya ke depan dan memeluk Dean dari belakang joknya. Langit ingin mencairkan suasana hening di dalam mobil. Ia tahu jawaban Dean pasti akan luar biasa.

“Apa? Buka aura? Mending gue buka celana. Lebih jelas enaknya …. Ini semuanya gue anter ke lobby Beer Garden ya, dari sana lo semua silakan mandiri. Gue mo balik,” ujar Dean.

“Gitu banget sih Pak Dean ..." rayu Langit mengusap-usap dada Dean.

"Sana lo! Najis!" Dean mencampakkan tangan Langit dari dadanya. "Sekarang gue yang mau nanya ama elo Lang," kata Dean melirik sekilas ke arah spion. Pandangan mereka bertemu.

"Apa?" tanya Langit dengan wajah santai.

"Lo dari tadi ngelus-ngelus snack, tapi gak dimakan. Udah kayak nimang-nimang bayi. Gue curiga asal snack itu. Siapa yang ngasi?" Dean kembali melirik kaca spion untuk melihat reaksi Langit.

To Be Continued

Terpopuler

Comments

husna

husna

pak Dean mulutnya suka bener

2024-01-23

1

veranita1

veranita1

udah jd ciri khas ya, mulutnya pak de suka jujur banget gitu.meluncuuur aja kayak lewat jalan tol, gk perlu rem

2023-09-24

2

sherly

sherly

hahaha ancurrrr

2023-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Dean Danawira Hartono
2 2. Tony Setyo Anderson
3 3. Balada Perdukunan
4 4. Rio Haryanto Oey
5 5. Akibat Kesalahan Satu Malam
6 6. Rangga Langit Kelana
7 7. Azas Keseimbangan dan Demokratis
8 8. Jurus Terakhir Dean
9 9. Bukan Rahasia Kelam
10 10. Tak Terlalu Spektakuler
11 11. Misi Mengamati (1)
12 12. Misi Mengamati (2)
13 13. Kerja Sama Tim
14 14. Menebus Kenangan Pertanyaan
15 15. Keributan Lebih Dulu
16 16. Akhirnya Perkelahian
17 17. Resor Gratis
18 18. Anak Sulung Badung
19 19. Perjanjian Damai
20 20. Bujukan Dean
21 21. Akhir Misteri (1)
22 22. Akhir Misteri (2)
23 23. Untaian Isi Hati
24 24. Aku Hanya Rakyat Biasa
25 25. Adu Ketahanan Mental (1)
26 26. Adu Ketahanan Mental (2)
27 27. Saran Dari Ahli
28 28. Memastikan Sesuatu
29 29. Dimanfaatkan Sekali Lagi
30 30. Rasa Dari Masa Lalu
31 31. Bukti Lipstik Waterproof
32 32. Cerita Teman Hidup
33 33. Bingkisan Panitia Outing
34 34. Teror Ucapan Bingkisan
35 35. Feedback Bingkisan
36 36. Man to Man
37 37. Ulah Para Sekretaris
38 38. That's Why We Adore Him
39 39. Aku Masih Seperti Yang Dulu
40 40. Andaikan Kau Datang Kemari
41 41. Jawaban Mana Yang 'Kan Kuberi
42 42. Adakah Jalan Yang Kau Temui
43 43. Untuk Kita Kembali Lagi
44 44. Aku Tak Biasa
45 45. Kantor Pengacara Tersohor
46 46. Potongan Kisah Masa Lalu (1)
47 47. Potongan Kisah Masa Lalu (2)
48 48. Potongan Kisah Masa Lalu (3)
49 49. Asal Muasal Sekretaris Setia (1)
50 50. Asal Muasal Sekretaris Setia (2)
51 51. Asal Muasal Sekretaris Setia (3)
52 52. Heboh Sekompi
53 53. Modus Mulus
54 54. Tamu Makan Siang
55 55. Bertemu Nyonya Rumah
56 56. Pernah Kumencintaimu, Tapi Tak Begini
57 57. Cintai Dia Yang Mencintaimu
58 58. Mengingatkan Dirimu Akan Sesuatu
59 59. Pertengkaran Anak Asuh
60 60. Jauh Dari Rencana
61 61. Kurang Konsentrasi
62 62. Ternyata Selama Ini
63 63. Menuju Penyelesaian
64 64. Tak Kubiarkan Kau Tak Bahagia
65 65. Dari Toni Untuk Wulan
66 66. Awal dan Akhir Bagi Wulan
67 67. Sebuah Akhir
68 68. Makan Siang Bersama
69 69. Hasil Rapat
70 70. Sesuai Janjiku
71 71. Acara Sabtu Pagi
72 72. Di Luar Rencana
73 73. Kekacauan Lainnya
74 74. Adu Ilmu
75 75. Asih Sebenarnya
76 76. Hidup Tetaplah Misteri
77 77. Cieeee
78 78. Di Dalam Mobil
79 79. Dua Kantong Bingkisan
80 80. Mengurai Simpulan Masa Lalu
81 81. Tragedi
82 82. Bubar
83 83. Tentang Aku dan Kamu
84 84. Kita dan Anak Adopsi
85 85. Urusan Kita
86 86. H Minus Dua
87 87. Malam Gaduh
88 88. Percakapan IGD
89 89. Tembakan Santoso
90 90. Permintaan Toni
91 91. Suprise
92 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
93 92. P3K
94 93. Memenuhi Janjiku Padamu
95 94. Hadiah Dari Sahabat
96 95. Jamuan Makan Malam
97 96. Keahlian Lama
98 97. Semangat Baru
99 98. Tunggu Kami
100 99. Jangan Terlalu Lama Terlelap
101 100. Kado Untuk Mami
102 101. Menjelang Kebahagiaan
103 102. Kelahiran Handaru
104 103. Kabar Dari Santoso
105 104. Arisan Impian
106 105. Misteri Cuti
107 106. Menuju Sidang
108 107. Paparan Alasan
109 108. Kado Pernikahan
110 109. Menatapi Hasil Sidang
111 110. Dari Musdalifah
112 111. Kebahagiaan Untuk Asih
113 112. Hari Keluarga Anderson
114 113. Menjenguk Bayi
115 114. Obat Untuk Mami
116 115. Menjelang Arisan Besar
117 116. Arisan Besar
118 117. Akhirnya, Keluarga.
119 118. Puncak Masa Keemasan
120 119. Takdir
121 120. Keluarga Besar (1)
122 121. Keluarga Besar (2) TAMAT
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Dean Danawira Hartono
2
2. Tony Setyo Anderson
3
3. Balada Perdukunan
4
4. Rio Haryanto Oey
5
5. Akibat Kesalahan Satu Malam
6
6. Rangga Langit Kelana
7
7. Azas Keseimbangan dan Demokratis
8
8. Jurus Terakhir Dean
9
9. Bukan Rahasia Kelam
10
10. Tak Terlalu Spektakuler
11
11. Misi Mengamati (1)
12
12. Misi Mengamati (2)
13
13. Kerja Sama Tim
14
14. Menebus Kenangan Pertanyaan
15
15. Keributan Lebih Dulu
16
16. Akhirnya Perkelahian
17
17. Resor Gratis
18
18. Anak Sulung Badung
19
19. Perjanjian Damai
20
20. Bujukan Dean
21
21. Akhir Misteri (1)
22
22. Akhir Misteri (2)
23
23. Untaian Isi Hati
24
24. Aku Hanya Rakyat Biasa
25
25. Adu Ketahanan Mental (1)
26
26. Adu Ketahanan Mental (2)
27
27. Saran Dari Ahli
28
28. Memastikan Sesuatu
29
29. Dimanfaatkan Sekali Lagi
30
30. Rasa Dari Masa Lalu
31
31. Bukti Lipstik Waterproof
32
32. Cerita Teman Hidup
33
33. Bingkisan Panitia Outing
34
34. Teror Ucapan Bingkisan
35
35. Feedback Bingkisan
36
36. Man to Man
37
37. Ulah Para Sekretaris
38
38. That's Why We Adore Him
39
39. Aku Masih Seperti Yang Dulu
40
40. Andaikan Kau Datang Kemari
41
41. Jawaban Mana Yang 'Kan Kuberi
42
42. Adakah Jalan Yang Kau Temui
43
43. Untuk Kita Kembali Lagi
44
44. Aku Tak Biasa
45
45. Kantor Pengacara Tersohor
46
46. Potongan Kisah Masa Lalu (1)
47
47. Potongan Kisah Masa Lalu (2)
48
48. Potongan Kisah Masa Lalu (3)
49
49. Asal Muasal Sekretaris Setia (1)
50
50. Asal Muasal Sekretaris Setia (2)
51
51. Asal Muasal Sekretaris Setia (3)
52
52. Heboh Sekompi
53
53. Modus Mulus
54
54. Tamu Makan Siang
55
55. Bertemu Nyonya Rumah
56
56. Pernah Kumencintaimu, Tapi Tak Begini
57
57. Cintai Dia Yang Mencintaimu
58
58. Mengingatkan Dirimu Akan Sesuatu
59
59. Pertengkaran Anak Asuh
60
60. Jauh Dari Rencana
61
61. Kurang Konsentrasi
62
62. Ternyata Selama Ini
63
63. Menuju Penyelesaian
64
64. Tak Kubiarkan Kau Tak Bahagia
65
65. Dari Toni Untuk Wulan
66
66. Awal dan Akhir Bagi Wulan
67
67. Sebuah Akhir
68
68. Makan Siang Bersama
69
69. Hasil Rapat
70
70. Sesuai Janjiku
71
71. Acara Sabtu Pagi
72
72. Di Luar Rencana
73
73. Kekacauan Lainnya
74
74. Adu Ilmu
75
75. Asih Sebenarnya
76
76. Hidup Tetaplah Misteri
77
77. Cieeee
78
78. Di Dalam Mobil
79
79. Dua Kantong Bingkisan
80
80. Mengurai Simpulan Masa Lalu
81
81. Tragedi
82
82. Bubar
83
83. Tentang Aku dan Kamu
84
84. Kita dan Anak Adopsi
85
85. Urusan Kita
86
86. H Minus Dua
87
87. Malam Gaduh
88
88. Percakapan IGD
89
89. Tembakan Santoso
90
90. Permintaan Toni
91
91. Suprise
92
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
93
92. P3K
94
93. Memenuhi Janjiku Padamu
95
94. Hadiah Dari Sahabat
96
95. Jamuan Makan Malam
97
96. Keahlian Lama
98
97. Semangat Baru
99
98. Tunggu Kami
100
99. Jangan Terlalu Lama Terlelap
101
100. Kado Untuk Mami
102
101. Menjelang Kebahagiaan
103
102. Kelahiran Handaru
104
103. Kabar Dari Santoso
105
104. Arisan Impian
106
105. Misteri Cuti
107
106. Menuju Sidang
108
107. Paparan Alasan
109
108. Kado Pernikahan
110
109. Menatapi Hasil Sidang
111
110. Dari Musdalifah
112
111. Kebahagiaan Untuk Asih
113
112. Hari Keluarga Anderson
114
113. Menjenguk Bayi
115
114. Obat Untuk Mami
116
115. Menjelang Arisan Besar
117
116. Arisan Besar
118
117. Akhirnya, Keluarga.
119
118. Puncak Masa Keemasan
120
119. Takdir
121
120. Keluarga Besar (1)
122
121. Keluarga Besar (2) TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!