3. Balada Perdukunan

“Cari siapa?” Suara seorang wanita terdengar dari belakang punggung Dean.

“What?!” teriak Dean. Ia yang sejak tadi mengatakan tempat itu tidak menyeramkan malah membuat tiga orang pria di depannya bergerak panik dan menabrak pintu rumah orang.

Toni yang berdiri paling depan berhasil membuat satu engsel pintu terlepas. Meski tak jatuh tersungkur, ia menoleh berang pada tiga orang pria yang langsung berdiri tegak dengan raut tak bersalah. Semuanya sedang membenarkan letak pakaian.

Dean yang berada paling belakang, sudah merapikan rambutnya dan menaruh satu tangan di saku celana.

“Kamu tinggal di sini?” tanya Dean pada wanita muda yang menyapa mereka dari belakang tadi. Ia memang melemparkan pandangan sekilas. Tapi sudut matanya mampu meneliti apa yang dikenakan wanita itu secara menyeluruh.

Sudah bisa dimaklumi kenapa Dean refleks menoleh ke belakang dan merapikan rambutnya. Wanita yang menyapa mereka tadi cukup muda. Pasti anak penasehat spiritual ibunya Toni, pikir Dean.

“Iya, saya yang tinggal di sini. Itu pintunya ….” Wanita itu memandang daun pintu yang terkulai dengan posisi janggal.

“Aman—aman, jangan khawatirkan soal pintu itu.” Dean menarik garis senyum ‘pembunuh’nya.

“Mas yang benerin?” tanya perempuan itu.

“Tentu bukan, Mas yang bule itu yang bakal benerin.” Dean nyengir memandang Toni yang melemparkan tatapan kesal.

“Maaf Mbak, ini bener rumahnya Bu Asih? Saya diminta ke sini—”

“Bener. Ini rumah Bu Asih. Mari masuk,” ucap wanita itu memotong ucapan Toni.

“Buka nggak?” tanya Langit menunduk memandang sepatunya.

“Dibuka dong. Gak pernah tinggal di desa apa?” sergah Dean.

“Emang nggak pernah Nyong, lo yang sekarang jadi penduduk Desa Beringin kampung halaman bini lo.” Langit menyikut tubuh Dean yang baru saja melepaskan sepatunya dan masuk mengikuti Toni.

“Gue kira rumah dukun bakal serem,” bisik Dean di telinga Rio.

“Gak mungkin serem di depan. Pasti ada tempat khusus. Dan gue ingetin ama lo dari sekarang. Lo jangan ngomong yang macem-macem ama dukunnya. Eh penasehat spiritualnya maksud gue—”

“Dukun—dukun, tetep dukun namanya. Hihihi …” Dean terkikik-kikik memotong ucapan Rio. Ia memandang kasihan pada Toni yang mengekori wanita muda tadi masuk ke sebuah ruangan.

“Mulut lo De … jangan sampe kita diusir orang lagi karena mulut lo.” Langit ikut mengingatkan. Mereka semua sudah cukup kapok berurusan dengan orang karena Dean yang tak bisa menahan mulutnya.

“Iya—iya anjir … gue diem. Puas?” Dean menghentikan langkahnya di lorong rumah saat melihat Toni menghilang dari pandangan.

“Psst,” panggil Langit menunjuk ruangan tempat Toni menghilang. “Kita biarin aja dia sendirian?” tanya Langit.

“Berdua ama cewe tadi? Cewe tadi anaknya Bu Asih itu, kan?” tanya Rio memandang Dean.

“Ya gak tau, ya udah kita gak usah masuk. Kali-kali aja ada ritual pegang-pegang si Toni.” Dean kembali terkikik-kikik.

“Si anjing pikirannya,” omel Langit kemudian ikut terkekeh.

“Ya udah, kita jalan-jalan di luar aja. Biarin dia di dalem.” Baru saja Rio menggantung lengannya di bahu Dean, pintu kamar di belakang mereka di buka.

“Pssst! Mau ke mana? Temenin gue …” bisik Toni menjengukkan kepalanya keluar dari pintu.

“Ogah … lo sendiri aja deh,” balas Dean menggeleng.

“Please …” bisik Toni memelas kemudian ia mengintip ke dalam dan mengatakan, “Maaf, sebentar ya Bu ….”

“Ya udah deh, kita temenin. Kasian,” ujar Rio menarik lengan Dean yang masih terlihat ogah-ogahan.

Ternyata ruangan yang dimasuki wanita muda tadi hanya sebuah ruangan kosong dengan tikar plastik yang dibentang begitu saja. Tak ada siapa-siapa lagi di ruangan itu selain mereka berempat dan wanita muda tadi yang duduk menempeli dinding di depan sebuah baskom besar berisi air.

Toni Duduk paling depan juga menghadapi baskom. Di belakangnya, Rio dan Langit yang masih memangku snack duduk menghadap punggung Toni. Sedangkan Dean, duduk bersila paling belakang sambil bersandar santai di dinding. Meski duduk paling belakang, posisi Dean yang menyerong ke kanan, lurus menghadap wanita muda tadi.

Beberapa saat duduk dalam diam, Rio dan Langit mulai gelisah sedikit menoleh ke belakang seolah mengecek Dean apakah masih berada di ruangan itu.

“Kita nunggu Bu Asih ya?” Akhirnya Dean buka suara. Ruangan itu terasa pengap dan cahaya lampu kuning yang seolah sengaja dinyalakan untuk menimbulkan kesan mistis mulai membuatnya bosan.

“Saya Bu Asih,” jawab wanita muda itu.

“Ha??!” Kecuali Toni, semuanya serentak bersuara. Toni sedikit memutar tubuhnya ke kanan dan melemparkan pandangan pada Dean yang berarti ‘diem lo’. Dean langsung mengatupkan mulutnya.

“Nama saya Asih, memangnya kenapa? Saya nggak cocok ya jadi dukun?” sinis Asih yang memang terlihat terlalu muda untuk profesinya itu. Ia berumur 20 tahun saat ditinggal mati ibunya dan mengambil alih profesi itu demi bertahan hidup dengan memanfaatkan pikiran picik manusia.

“Dukun? Tapi katanya—” Perkataan Dean terpotong seiring dengan Toni yang kembali menoleh ke belakang memelototinya. Dean kembali bungkam. Rio dan Langit ikut memutar tubuh ke belakang dan memberi tatapan ‘mulut lo!’.

“Saya langsung mulai aja ya …” ucap Asih mengambil sebutir jeruk purut dan mulai mengiris jeruk itu di atas baskom dan membuang irisannya ke atas air. “Ehem! Liat ini,” kata Asih menunjuk baskom.

“Ya?” kata Toni sedikit bingung ikut menatap potongan jeruk yang mengambang di dalam baskom.

“Mas ini sering bimbang. Ragu-ragu memutuskan segala sesuatu. Harusnya sebagai laki-laki Mas jangan kayak gitu. Bisa dilihat dari potongan jeruk yang menjauh ke sebelah sini,” ucap Asih menunjuk seiris jeruk purut di atas air dengan ujung pisaunya.

Dean menatap lurus ke arah Asih. Tak perlu dukun untuk menilai kalau Toni adalah pria yang sangat plin-plan. Kalau hanya ingin mendengar hal itu, Toni lebih tepat jika mendatangi mantan istrinya. Wulan pasti lebih tahu tingkah Toni yang menyebabkannya digugat cerai hanya dalam jangka waktu 6 bulan menikah.

“Dua irisan jeruk yang sebelah sini, artinya ada dua wanita yang menaruh hati dengan Mas Toni,” ucap Asih.

Yang benar saja. Lima irisan jeruk pun Toni pasti percaya. Toni terlalu ganteng kalau cuma ada dua wanita yang menyukainya. Dibayar hanya untuk mengambil kesimpulan dengan menilai hal-hal umum. Dean melirik Toni yang terlihat mengetukkan jarinya di atas lutut. Ekspresi tak sabar. Artinya, Toni sebenarnya tak percaya dengan hal yang baru saja dikatakan perempuan manis berkain sarung di depannya. Tak sengaja Dean mendengus keras.

Asih berhenti berbicara dan menatap tajam ke arah Dean. “Saya belajar hal kayak gini bukan asal-asalan. Mas jangan kayak gitu,” sinis Asih pada Dean.

“Eh apaan sih! Emang gue ngomong apaan?” sergah Dean tak terima. Ia yang sudah sangat gerah berada di kamar pengap itu berdiri mengendurkan simpulan dasinya.

Seketika Rio dan Langit juga ikut berdiri.

To Be Continued

Belum bosan, kan? Karena ini novel baru, juskelapa berusaha secepat mungkin memenuhi target up 20 bab agar lebih asik bacanya.

Nah, di bawah ini adalah cast visual novel Genk Duda Akut. Dan seperti yang pembaca tau dalam novel CINTA WINARSIH, juskelapa terlalu tinggi menggambarkan Pak Dean hingga sangat sulit menemukan cast yang tepat dan sesuai imajinasi. Karena dalam semua novel, biasanya cerita lebih dulu dibuat ketimbang nyari castnya. Setelah karakter terbentuk, baru heboh nyarinya.

Dan di bawah ini adalah, visual terbaik yang bisa menggambarkan Pak Dean, pria keturunan Jawa-Tionghoa dengan tinggi 184 cm berzodiak Taurus.

Visual Langit disarankan oleh Chida. Visual Toni disarankan oleh Gallon, dan visual Rio, disarankan oleh Miss Admin GC.

Jika tidak sesuai harapan, jangan diungkapkan yaaa... disimpan dalam hati aja. Wkwkwkk

Selanjutnya, imajinasi pembaca bebas. Karena ini hanya memenuhi permintaan bagi sebagian yang nanya soal visual.

Visual lainnya bisa diliat di Instagram @juskelapa_

Terpopuler

Comments

emaknya Bel

emaknya Bel

visualnya masuk semua aq njus...apalagi pak De, sesuai porsinya... macam makanan aja yak wkwkwk

2023-10-22

1

veranita1

veranita1

itu kenapa cowok semuanya cakep² sih njus😭nih mata bisa belek'an kalo tiap hari lihat yg bening² begitu🤭🤣

2023-09-24

2

Erni Fitriana

Erni Fitriana

cocok untuk cast vizualnya thor..mantap👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾

2023-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Dean Danawira Hartono
2 2. Tony Setyo Anderson
3 3. Balada Perdukunan
4 4. Rio Haryanto Oey
5 5. Akibat Kesalahan Satu Malam
6 6. Rangga Langit Kelana
7 7. Azas Keseimbangan dan Demokratis
8 8. Jurus Terakhir Dean
9 9. Bukan Rahasia Kelam
10 10. Tak Terlalu Spektakuler
11 11. Misi Mengamati (1)
12 12. Misi Mengamati (2)
13 13. Kerja Sama Tim
14 14. Menebus Kenangan Pertanyaan
15 15. Keributan Lebih Dulu
16 16. Akhirnya Perkelahian
17 17. Resor Gratis
18 18. Anak Sulung Badung
19 19. Perjanjian Damai
20 20. Bujukan Dean
21 21. Akhir Misteri (1)
22 22. Akhir Misteri (2)
23 23. Untaian Isi Hati
24 24. Aku Hanya Rakyat Biasa
25 25. Adu Ketahanan Mental (1)
26 26. Adu Ketahanan Mental (2)
27 27. Saran Dari Ahli
28 28. Memastikan Sesuatu
29 29. Dimanfaatkan Sekali Lagi
30 30. Rasa Dari Masa Lalu
31 31. Bukti Lipstik Waterproof
32 32. Cerita Teman Hidup
33 33. Bingkisan Panitia Outing
34 34. Teror Ucapan Bingkisan
35 35. Feedback Bingkisan
36 36. Man to Man
37 37. Ulah Para Sekretaris
38 38. That's Why We Adore Him
39 39. Aku Masih Seperti Yang Dulu
40 40. Andaikan Kau Datang Kemari
41 41. Jawaban Mana Yang 'Kan Kuberi
42 42. Adakah Jalan Yang Kau Temui
43 43. Untuk Kita Kembali Lagi
44 44. Aku Tak Biasa
45 45. Kantor Pengacara Tersohor
46 46. Potongan Kisah Masa Lalu (1)
47 47. Potongan Kisah Masa Lalu (2)
48 48. Potongan Kisah Masa Lalu (3)
49 49. Asal Muasal Sekretaris Setia (1)
50 50. Asal Muasal Sekretaris Setia (2)
51 51. Asal Muasal Sekretaris Setia (3)
52 52. Heboh Sekompi
53 53. Modus Mulus
54 54. Tamu Makan Siang
55 55. Bertemu Nyonya Rumah
56 56. Pernah Kumencintaimu, Tapi Tak Begini
57 57. Cintai Dia Yang Mencintaimu
58 58. Mengingatkan Dirimu Akan Sesuatu
59 59. Pertengkaran Anak Asuh
60 60. Jauh Dari Rencana
61 61. Kurang Konsentrasi
62 62. Ternyata Selama Ini
63 63. Menuju Penyelesaian
64 64. Tak Kubiarkan Kau Tak Bahagia
65 65. Dari Toni Untuk Wulan
66 66. Awal dan Akhir Bagi Wulan
67 67. Sebuah Akhir
68 68. Makan Siang Bersama
69 69. Hasil Rapat
70 70. Sesuai Janjiku
71 71. Acara Sabtu Pagi
72 72. Di Luar Rencana
73 73. Kekacauan Lainnya
74 74. Adu Ilmu
75 75. Asih Sebenarnya
76 76. Hidup Tetaplah Misteri
77 77. Cieeee
78 78. Di Dalam Mobil
79 79. Dua Kantong Bingkisan
80 80. Mengurai Simpulan Masa Lalu
81 81. Tragedi
82 82. Bubar
83 83. Tentang Aku dan Kamu
84 84. Kita dan Anak Adopsi
85 85. Urusan Kita
86 86. H Minus Dua
87 87. Malam Gaduh
88 88. Percakapan IGD
89 89. Tembakan Santoso
90 90. Permintaan Toni
91 91. Suprise
92 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
93 92. P3K
94 93. Memenuhi Janjiku Padamu
95 94. Hadiah Dari Sahabat
96 95. Jamuan Makan Malam
97 96. Keahlian Lama
98 97. Semangat Baru
99 98. Tunggu Kami
100 99. Jangan Terlalu Lama Terlelap
101 100. Kado Untuk Mami
102 101. Menjelang Kebahagiaan
103 102. Kelahiran Handaru
104 103. Kabar Dari Santoso
105 104. Arisan Impian
106 105. Misteri Cuti
107 106. Menuju Sidang
108 107. Paparan Alasan
109 108. Kado Pernikahan
110 109. Menatapi Hasil Sidang
111 110. Dari Musdalifah
112 111. Kebahagiaan Untuk Asih
113 112. Hari Keluarga Anderson
114 113. Menjenguk Bayi
115 114. Obat Untuk Mami
116 115. Menjelang Arisan Besar
117 116. Arisan Besar
118 117. Akhirnya, Keluarga.
119 118. Puncak Masa Keemasan
120 119. Takdir
121 120. Keluarga Besar (1)
122 121. Keluarga Besar (2) TAMAT
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Dean Danawira Hartono
2
2. Tony Setyo Anderson
3
3. Balada Perdukunan
4
4. Rio Haryanto Oey
5
5. Akibat Kesalahan Satu Malam
6
6. Rangga Langit Kelana
7
7. Azas Keseimbangan dan Demokratis
8
8. Jurus Terakhir Dean
9
9. Bukan Rahasia Kelam
10
10. Tak Terlalu Spektakuler
11
11. Misi Mengamati (1)
12
12. Misi Mengamati (2)
13
13. Kerja Sama Tim
14
14. Menebus Kenangan Pertanyaan
15
15. Keributan Lebih Dulu
16
16. Akhirnya Perkelahian
17
17. Resor Gratis
18
18. Anak Sulung Badung
19
19. Perjanjian Damai
20
20. Bujukan Dean
21
21. Akhir Misteri (1)
22
22. Akhir Misteri (2)
23
23. Untaian Isi Hati
24
24. Aku Hanya Rakyat Biasa
25
25. Adu Ketahanan Mental (1)
26
26. Adu Ketahanan Mental (2)
27
27. Saran Dari Ahli
28
28. Memastikan Sesuatu
29
29. Dimanfaatkan Sekali Lagi
30
30. Rasa Dari Masa Lalu
31
31. Bukti Lipstik Waterproof
32
32. Cerita Teman Hidup
33
33. Bingkisan Panitia Outing
34
34. Teror Ucapan Bingkisan
35
35. Feedback Bingkisan
36
36. Man to Man
37
37. Ulah Para Sekretaris
38
38. That's Why We Adore Him
39
39. Aku Masih Seperti Yang Dulu
40
40. Andaikan Kau Datang Kemari
41
41. Jawaban Mana Yang 'Kan Kuberi
42
42. Adakah Jalan Yang Kau Temui
43
43. Untuk Kita Kembali Lagi
44
44. Aku Tak Biasa
45
45. Kantor Pengacara Tersohor
46
46. Potongan Kisah Masa Lalu (1)
47
47. Potongan Kisah Masa Lalu (2)
48
48. Potongan Kisah Masa Lalu (3)
49
49. Asal Muasal Sekretaris Setia (1)
50
50. Asal Muasal Sekretaris Setia (2)
51
51. Asal Muasal Sekretaris Setia (3)
52
52. Heboh Sekompi
53
53. Modus Mulus
54
54. Tamu Makan Siang
55
55. Bertemu Nyonya Rumah
56
56. Pernah Kumencintaimu, Tapi Tak Begini
57
57. Cintai Dia Yang Mencintaimu
58
58. Mengingatkan Dirimu Akan Sesuatu
59
59. Pertengkaran Anak Asuh
60
60. Jauh Dari Rencana
61
61. Kurang Konsentrasi
62
62. Ternyata Selama Ini
63
63. Menuju Penyelesaian
64
64. Tak Kubiarkan Kau Tak Bahagia
65
65. Dari Toni Untuk Wulan
66
66. Awal dan Akhir Bagi Wulan
67
67. Sebuah Akhir
68
68. Makan Siang Bersama
69
69. Hasil Rapat
70
70. Sesuai Janjiku
71
71. Acara Sabtu Pagi
72
72. Di Luar Rencana
73
73. Kekacauan Lainnya
74
74. Adu Ilmu
75
75. Asih Sebenarnya
76
76. Hidup Tetaplah Misteri
77
77. Cieeee
78
78. Di Dalam Mobil
79
79. Dua Kantong Bingkisan
80
80. Mengurai Simpulan Masa Lalu
81
81. Tragedi
82
82. Bubar
83
83. Tentang Aku dan Kamu
84
84. Kita dan Anak Adopsi
85
85. Urusan Kita
86
86. H Minus Dua
87
87. Malam Gaduh
88
88. Percakapan IGD
89
89. Tembakan Santoso
90
90. Permintaan Toni
91
91. Suprise
92
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
93
92. P3K
94
93. Memenuhi Janjiku Padamu
95
94. Hadiah Dari Sahabat
96
95. Jamuan Makan Malam
97
96. Keahlian Lama
98
97. Semangat Baru
99
98. Tunggu Kami
100
99. Jangan Terlalu Lama Terlelap
101
100. Kado Untuk Mami
102
101. Menjelang Kebahagiaan
103
102. Kelahiran Handaru
104
103. Kabar Dari Santoso
105
104. Arisan Impian
106
105. Misteri Cuti
107
106. Menuju Sidang
108
107. Paparan Alasan
109
108. Kado Pernikahan
110
109. Menatapi Hasil Sidang
111
110. Dari Musdalifah
112
111. Kebahagiaan Untuk Asih
113
112. Hari Keluarga Anderson
114
113. Menjenguk Bayi
115
114. Obat Untuk Mami
116
115. Menjelang Arisan Besar
117
116. Arisan Besar
118
117. Akhirnya, Keluarga.
119
118. Puncak Masa Keemasan
120
119. Takdir
121
120. Keluarga Besar (1)
122
121. Keluarga Besar (2) TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!