Rencana Mengunjungi Istana Bulan

'Apa benar sehebat itu ratu bulan guru?' ucap bai long sambil menggaruk kepalanya yang mendadak gatal.

'Guru pernah sekali bertemu dengannya. Walaupun usianya masih muda dan berwajah cantik, tetapi aura yang dipancarkan oleh tubuhnya memancarkan kekuatan tersembunyi yang sangat mengerikan dan tatapan matanya sangat dingin, sulit menerka dan membaca apa yang ada dipikirannya dengan sekali lihat guru bisa mengukur dan meraba kalau tingkat kesaktiannya telah melampaui guru

Tetapi untungnya istana bulan adalah sekte netral dan bukan sekte sesat yang beraliran hitam'

'Berhati hatilah bai er', lanjut guru wu ming,

'Kalau memang kamu berencana memenuhi undangannya, tolong usahakan jangan sampai kau berbicara ataupun melakukan perbuatan yang menyinggungnya.'

'Jangan kawatir guru, aku akan menjaga sikap dan tidak akan mencari masalah disana' jawab bai long

'Kapan rencanamu mau kesana bai er?'

'Secepatnya guru, mungkin besok pagi aku akan berangkat kesana, aku pikir tidak baik juga membiarkan mereka menungguku terlalu lama, setelah urusan disana selesai aku akan segera kembali guru, karena paman kaisar juga mau datang kesini, aku ingin ikut menyambutnya sudah lama juga aku tidak bertemu dengannya.'

'Baiklah kalau itu sudah menjadi keputusanmu bai er, silakan kamu berkemas kemas untuk keberangkatanmu besok pagi'.

'Baiklah guru dan para guru senior sekalian, aku pamit keruanganku dulu'

Bai er menundukan badannya kehadapan gurunya, dan segera berlalu dari aula utama.

'Ha..ha..ha.. Aku sudah tidak sabar untuk berkunjung kesana, aku ingin melihat para gadis penghuni istana itu' gunam bai er sambil tersenyum.

Sementara itu ketua biksu Wu ming berserta para guru masih berdiskusi masalah bai er

'Kepala biksu, kenapa anda mengijinkan bai er kesana, jujur perasaanku tidak enak sekali.

' Aku sendiri juga kawatir dengan anak itu, tapi dengan ilmu yang dia miliki saat ini, tidak banyak orang juga yang mampu menghadapinya'

'Amitabha, semoga Buddha senantiasa melindungi anak itu' ucap guru senior

'Baiklah para guru sekalian, mari sekarang kita mulai membahas rencana kedatangan kaisar kesini'

'Silakan biksu ketua, apa saja yang harus kita persiapkan sekarang, kami siap menerima perintah dari anda'

Lalu biksu ketua dan para guru lainnya terlibat dalam diskusi panjang.

Sementara itu, diruang aula sekte neraka abadi sedang dipenuhi oleh petinggi partaib dan seluruh murid muridnya.

Mereka berkumpul disana, seperti sedang menunggu sesuatu. Rata rata penampilan mereka berwajah bengis dan kasar.

dipanggung aula terdapat patung besar dan altar pemujaan, patung besar itu setinggi 2 meter dan berwujud iblis berkepala kambing lengkap dengan tanduk besarnya tetapi memiliki tubuh seorang manusia dan memiliki sepasang sayap yang besar.

Suasana aula ini sungguh sangat menyeramkan,

Sebagian besar dekorasinya mengambil tema pemandangan seperti dineraka, persis seperti yang dilukiskan dibuku buku kuno dan lukisan lengkap dengan berbagai aksesorisnya sebagian besar berupa tulang manusia terlihat sangat menyeramkan.

Didepan altar terdapat singgasana besar yang terbuat dari tulang manusia yang dilapisi dengan kulit macan sebagai alas duduknya.

' Dengar semuanya...!!!!

Seorang pria berbadan besar maju kedepan dan mendekati altar iblis.

Seperti yang kita ketahui, sebentar lagi guru besar Wei akan mengakhiri masa berlatihnya, sepertinya beliau sudah berhasil melatih ilmu iblis...

Belum habis orang itu berbicara tiba tiba terdengar suara tawa yang memekakkan telinga, seluruh ruangan bergetar hebat oleh gaung suara tawa tersebut.

Ha...ha...ha...ha...

Akhirnya aku menguasai jurus level ke 7 neraka abadi jurus api neraka membakar dunia.

Tiba tiba keluarlah sesosok tubuh pria besar, berwajah bengis dan seram dari balik pintu besar,

Dengan ilmu ringan tubuhnya dia keluar dari ruangan berlatihnya sambil melayang diudara , lalu mendarat disinggasananya.

'Selamat datang kembali Ketua wei...

Selamat atas prestasi yang telah ketua raih.!!

Semua murid dan ketua cabang yang ada serentak berlutut dihadapan ketua wei yang sedang duduk pongah sambil mengangkat salah satu kakinya disinggasana.

' Ha..ha..ha.. bagus... bagus...!!! ucap ketua wei sambil tertawa terbahak bahak

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***