Rhea benar-benar mati kutu sekarang, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Rey telah berhasil menjebaknya sehingga ia tidak bisa keluar dari sini. Padahal, ia ingin sekali bertemu dengan ibu mertuanya setelah 3 tahun lamanya mereka terpisah.
"Rey, lepaskan aku." Rhea berusia keras melepaskan dekapan kedua tangan Rey yang melingkar erat di pinggangnya.
"Apa imbalanku, jika aku melepaskanmu?" Rey mencuri kecupan kecil di pipi Rhea.
"Apa yang kau inginkan?" Rhea malah balik bertanya.
"Aku menginginkanmu," jawab Rey lembut.
"Oke, aku milikmu sekarang. Lepaskan aku!"
"Daridulu, kau memang milikku seorang, Sayang." Rey enggan melepaskan pelukannya, tapi justru semakin mempererat dekapannya sehingga sudah tidak ada celah lagi diantara mereka berdua.
"Rey, hentikan! Kau bisa kehilangan kekuatanmu jika kau sampai lepas kendali!" Rhea memperingatkan.
"Siapa yang peduli. Aku sudah lama menantikan saat seperti ini."
"Tapi kita belum resmi menikah!" Rhea hampir menjerit saking kesalnya.
"Kalau begitu, kita menikah sekarang!" Rey menyembunyikan senyumnya karena tubuh Rhea mulai gemetar ketakutan.
"Sudah kubilang, aku tidak mau menikah sebelum kedua orang tua kita kembali."
"Kalau begitu, nanti kita menikah Lagi."
"Haa?" teriak Rhea. "Sepertinya kau benar-benar sudah tidak waras. Lepaskan aku sekarang juga atau aku tidak akan pernah mau menikah denganmu!" ancam Rhea. Ia sudah tidak bisa menahan diri lagi.
"Kau berani mengancamku sekarang, hm?"
"Aku tidak mengancam! Aku hanya memperingatkan!" kilah Rhea.
"Oh, kalau begitu, kau harus mendapat hukuman dariku karena telah berani mengancam seorang pangeran." Rey menggendong tubuh Rhea dan meletakkanya diatas tempat tidur.
Cowok itu merentangkan kedua tangan Rhea dan menahannya dengan kedua tangan Rey sendiri, sementara tubuhnya menindih tubuh Rhea. Posisi mereka berdua saat ini persis seperti orang yang hendak melakukan hubungan suami istri.
"Jangan lakukan ini, Rey. Aku mohon!" Mata Rhea sudah mulai berkaca-kaca. Ia tidak sanggup jika kesuciannya harus direnggut Rey sekarang juga meskipun Rey adalah suami ghaibnya sendiri dan sebentar lagi keduanya juga akan segera menikah.
Rey hanya menatap datar wajah sang pujaan hati yang hampir menangis itu. Perlahan, ia mendekatkan wajahnya seolah hendak mencium kekasihnya. Mata Rhea terpejam saking tegangnya.
Hancur sudah pertahanannya, Rhea tidak sanggup melawan kekuatan Rey. Ingin rasanya ia menjerit tapi suaranya mendadak tertahan di tenggorokan. Sungguh bukan ini yang diinginkan Rhea, ia memimpikan pernikahan sakral dan menyerahkan semuanya di malam pertama mereka. Air mata Rhea mulai mengalir dan itu membuat Rey menyudahi aktingnya.
"Kalian berdua, masuklah! Tidak akan terjadi apa-apa antara aku dan Rhea." Rey mengecup mesra kening Rhea dan melepaskan cengkeramannya.
Seketika Rhea membuka mata setelah mendengar kata-kata suaminya. Rhea yakin sekali, kalau ucapan Rey barusan, bukan ditujukan untuknya. Gadis itu bingung menatap wajah suaminya yang tersenyum manis padanya.
Apa yang terjadi? Apa ini cuma lelucon? pikir Rhea.
Jantungnya masih berdetak cepat saking tegangnya karena tadi ia sempat berpikir Rey bakal melakukan jebol gawang. Namun sepertinya, dugaannya salah besar. Suami tampannya itu bangun berdiri dan membenahi pakaian Rhea yang berantakan akibat ulah jailnya.
Rhea jadi salting sendiri melihat betapa perhatiannya Rey saat ini. Tidak mungkin seorang Rey yang agung melecehkannya sebelum keduanya benar-benar resmi menikah.
"Kau bicara pada siapa?" tanya Rhea masih bingung dengan semua yang dilakukan Rey padanya.
"Pada dua orang usil yang sedang mengintip kita dibalik pintu itu. Mereka bertaruh apakah aku akan menodaimu sekarang. Aku tidak akan pernah sanggup melakukannya meskipun aku sangat ingin sekali bercocok tanam denganmu. Pedang naga puspaku juga sudah berdiri tegak sekarang. Tapi aku tidak sanggup menyakiti wanita yang aku cintai. Seperti halnya dirimu, aku juga menginginkan malam pertama yang Indah." Rey menoleh pada satu pintu dimana dibalik pintu tersebut memang sudah ada dua orang wanita sedang was was karena misi mereka ketahuan. Namun, mereka berdua enggan menampakkan diri dan lebih memilih diam seolah tidak tahu apa-apa.
Seketika, Rhea manangis dan memeluk Rey dengan erat. "Aku mencintaimu, Rey. Aku sungguh sangat mencintaimu," Isak Rhea. Ini pertama kalinya sejak Rhea bertemu dengan Rey, ia menyatakan sebuah kalimat yang paling ditunggu-tunggu Rey sejak dulu.
Reypun langsung tertegun mendengar kalimat cinta yang keluar dari bibir Rhea. "Katakan sekali lagi, Sayang. Aku tidak dengar." Rey mencoba menguasai diri. Ia berharap, kalimat cinta yang keluar dari bibir Rhea, bukanlah mimpi belaka.
Rhea menengadah menatap wajah tegang Rey. Matanya yang indah menatap manik mata Rey yang juga sedang melihatnya. "Aku ... Rhea Sasikirana Fahrezi, sangat mencintai Reyshinhard Refey Dilagara sepenuh hati dan jiwaku, tidak hanya hari ini, tapi untuk selamanya. Maaf jika aku terlambat mengatakannya." Rhea mendekat ke wajah Rey dan mencium mesra bibir kekasihnya.
Tak bisa digambarkan seperti apa kebahagiaan Rey saat ini. Mata indah Rey langsung berbinar-binar terang saking senangnya. Ia pun langsung menciumi seluruh wajah Rhea tak tanpa henti sebagai balasan kata cinta Rhea padanya.
Rhea sendiri juga tidak menyangka, pernyataan cintanya bisa membuat putra raja itu bahagia. Mereka berdua sama-sama tertawa bahagia.
"Akhirnya, kau mengatakannya juga. Aku kira aku tidak akan pernah mendengar kata cinta ini dari bibir indahmu ini, Sayang." Rey mengecup bibir Rhea, dan Rhea sendiri menikmati kecupan manis dari Rey.
"Bukannya aku tidak mau mengatakannya, aku hanya malu saja. Tapi, sekarang aku tahu, seperti apa suamiku yang sesungguhnya dan sudah saatnya juga aku menyatakan cinta seperti yang biasa kau ucapkan padaku."
"Aku memang sangat mencintaimu melebihi apapun." Rey kembali memeluk tubuh Rhea.
"Ehm, tapi ... siapa dua orang yang kau maksud tadi?" tanya Rhea dan seketika membuat senyum Rey memudar.
Dua wanita yang sejak tadi berada di balik pintu juga mulai khawatir. Mereka pun memutuskan untuk melarikan diri. Rey yang mewarisi kekuatan Refald, bergerak cepat untuk menghalau langkah mereka.
"Mau pergi kemana kalian?" ujar Rey. Sedangkan dua wanita itu hanya meringis kuda dan memamerkan gigi putih rata mereka tanpa merasa bedosa sedikitpun.
BERSAMBUNG
****
Ada yang tahu siapa dua wanita yang mengintip Rey dan Rhea? kalau tahu ... kalian keren banget ...
oh iya, yang penasaran sama ortunya Refald .. ini aku kasih visual mereka
Yang udah kangen sama Refald, sabar ya ... hehe ...
Rey kalau lagi senyum .. dilarang teriak ya ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Abinaya Albab
klo punya Refald diberi nama keris kdg pedang naga geni punya anaknya pedang naga puspa punya leo etalibun 🙈
2023-12-11
0
Teh Yen
akhirnya Rhea menyatakan perasaanya jg yah senengnya
2022-09-29
0
Teh Yen
akhirnya Rhea menyatakan perasaanya jg sah senengnya
2022-09-29
0