Rey memyelam dengan cepat agar bisa menggapai tubuh Rhea yang terhanyut arus sungai. Namun, arus sungai itu begitu kencang sehingga Rey kualahan juga menghadapinya. Ia pun terpaksa menggunakan kekuatannya untuk menghentikan laju arus sungai yang membawa Rhea.
Begitu arus sungai tersebut berhenti mengalir, Rey berenang cepat kearah Rhea yang tertegun melihat kejadian aneh bin langka ini. Bahkan ia tidak percaya Rey bisa melakukan aksi magis diluar nalar manusia.
Sambil terus menatap mata Rhea, Rey menggapai tubuh gadis itu dekat dengannya dan langsung mencium bibir Rhea dengan mesra. Tentu saja Rhea terkejut karena Rey menciumnya tanpa izin. Namun tak dapat dipungkirinya, Rhea memang sangat merindukan suami ghaibnya ini. Selain itu, Rey tak hanya sekedar mencium, tapi juga memberikan bantuan pernafasan agar Rhea tak kehabisan udara selama mereka menyelam di dalam sungai.
Keduanya saling melepaskan rasa rindu mereka dengan saling berciuman di dalam air. Setelah selesai, Rey membawa tubuh Rhea ke permukaan dan menggendongnya ketepi sungai.
"Kenapa kau lakukan ini, Sayang? Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu? Apa kau masih tidak tahu betapa besarnya rasa cintaku padamu?" pekik Rey karena mencemaskan Rhea.
"Bukan begitu, aku kira sungai itu tenang-tenang saja dan airnya tidak begitu dalam. Tapi ternyata perkiraanku salah. Aku tidak menyangka bakal terhanyut dalam arus sederas itu." Rhea menundukkan kepalanya dihadapan Rey.
"Jangan pernah sekalipun kau melompat ke sungai seperti itu tanpa ada aku disisimu. Jika sampai kau melakukannya lagi, maka aku akan menikahimu saat itu juga," ancam Rey. Ia meletakkan tubuh Rhea di tanah tepat dipinggir sungai.
Sungguh, Rhea sendiri juga terkejut, ia tidak menyangka ternyata permukaan air sungai yang tenang itu, didalamnya terdapat arus yang deras juga. Sekarang malah ganti Rey yang marah padanya dan Rhea pun menyadari kalau tindakannya tadi memang tidak bisa dibenarkan.
"Kau tidak apa-apa? Apa ada yang terluka?" tanya Rey memerhatikan Rhea yang hanya diam membisu saja.
"Ehm, aku tidak apa-apa karena kau menyelamatkanku." Rhea masih belum mau menatap wajah Rey
Walau kesal, Rey mencoba memahami Rhea. Tidak mudah menerima semua yang sudah terjadi. Meski sekarang keduanya telah dipertemukan kembali, masih ada banyak hal harus mereka lewati bersama sebelum keduanya benar-benar melangkah ke jenjang yang lebih serius. Namun, sekarang ini Rey ingin menghabiskan banyak waktu bersama Rhea sebagai ganti kebersamaan 3 tahun yang hilang.
Tanpa sengaja, Rey melihat sesuatu dan iapun langsung tersenyum melihat Rhea. Matanya tak pernah lepas memandangi kekasihnya lekat-lekat. Mendadak, Rey melepas pakaian yang dikenakannya tepat dihadapan Rhea.
"Apa yang kau lakukan?" Spontan Rhea menutup wajahnya dengan kedua tangan karena Rey bertelanjang dada.
"Kenapa? Cepat atau lambat kau pasti melihatnya." Rey mulai menggoda Rhea.
"Kenapa kau melepas pakaianmu? Memangnya kau mau apa?" Bentak Rhea. Ia masih enggan membuka kedua tangan yang menutupi wajahnya.
"Ehm, sepertinya tempat ini sangat sepi, tidak ada siapa-siapa disini? Bagaimana kalau aku ...."
"Stop! Jangan diteruskan lagi!" bentak Rhea. Ia mengerti kemana arah pembicaraan Rey. Padahal belum tentu juga Rey berpikiran seperti apa yang Rhea pikirkan sekarang.
Gila si Rey, masa iya dia mau melakukan itu disini? Apa dia benar-benar tidak waras? Apa otaknya lagi kongslet. Batin Rhea.
"Buka matamu, dan turunkan tanganmu, Sayang. Kenapa kau tidak ingin melihatku?" Rey tertawa tanpa suara mengamati tingkah Rhea yang terus saja menunduk.
"Pakai kembali pakaianmu baru aku mau melihatmu."
"Kau sudah tidak marah padaku?"
"Aku tidak marah, aku hanya ...."
"Cemburu?" Rey bantu menjawab sambil tertawa tanpa suara lagi.
"Ehm, begitulah ... pakai pakaianmu sekarang juga?" pinta Rhea.
"Kau ini aneh sekali, diluar sana banyak sekali wanita-wanita cantik yang berlomba-lomba ingin melihat dada bidangku. Aku menunjukkannya secara cuma-cuma padamu, kenapa kau malah tidak mau melihatnya? Padahal kau adalah orang pertama yang melihat bagian atas tubuhku. Karena aku juga bisa melihat bagian dalam tubuhmu yang sudah menjadi milikku." Rey bersimpuh di depan Rhea dan memakaikan pakaian yang ia tanggalkan untuk menutupi tubuh Rhea. Karena basah kuyup, pakaian Rhea jadi transparan sehingga bagian dalam tubuhnya terlihat semua.
"Apa maksudmu?" Rhea bingung kenapa Rey malah memakaikan pakaiannya padanya dan bukan untuk menutupi tubuh Rey sendiri.
"Itu." Rey menunjuk dada Rhea yang terlihat dan betapa terkejutnya Rhea setelah tahu apa yang membuat Rey sejak tadi menatapnya.
"Kau melihatnya?" teriak Rhea seketika. Ia menutup dadanya dengan kedua tangannya.
Rey tersenyum tapi ia berusaha tidak menunjukkan senyum liciknya pada Rhea. Tak dapat dipungkiri Rey bisa lihat semuanya.
"Mataku tak bisa diajak kompromi, Sayang. Ada pemandangan indah di depan mata, dan aku tidak bisa menolak!" Rey melirik tajam mata indah Rhea yang langsung shock mendengar jawabannya
"Dasar mesum!" pekik Rhea. Secara tidak sengaja, ia memberikan tontonan gratis pada suaminya sendiri.
"Aku tidak mesum, kalau aku mau, kita bisa langsung bercocok tanam disini. Apalagi tempat ini sangat mendukung sekali untuk kita berbulan madu. Tapi aku tidak mau melakukannya. Sebelum kau sendiri yang menyerahkannya padaku." Rey mencium kening Rhea dengan segenap hati dan jiwanya. Ia sangat mencintai Rhea melebihi nyawanya sendiri.
"Kenapa kau melihatnya? Kau bisa menutup matamu seperti yang aku lakukan padamu." Nada suara Rhea melirih. Ia tidak sanggup menerima kenyataan bahwa tubuh indahnya ini sudah dilihat Rey.
"Apa bedanya sekarang atau nanti? Toh kita berdua sudah menjadi suami istri di dunia lain. Apa kau mau kita menikah sekarang? Supaya kau tidak malu lagi padaku?"
"Hah? Apa kau sudah giila? Bagaimana bisa kita menikah sementara ayahmu dan ayahku masih belum kembali?"
"Kalau begitu rileks saja. Aku milikmu dan kau adalah milikku. Kita tidak akan berpisah lagi mulai sekarang." Tanpa peringatan, Rey kembali mencium bibir manis Rhea agak sedikit lebih lama. Sebab keduanya sudah tidak bisa lagi menahan kerinduan yang selama ini mereka simpan dan sudah minta untuk disalurkan.
"Ah, sial aku hampir kelepasan. Pakailah bajuku, Sayang. Aku tidak mau orang lain melihatmu seperti ini. Kita harus lekas pergi dari sini. Aku tidak mau kelepasan lagi." Rey bangun dan menarik tangan Rhea.
"Lalu? Bagaimana denganmu? Apa kau akan bertelanjang dada seperti ini dan memamerkannya pada semua wanita yang ada disini?" Rhea mulai menunjukkan aksi cemburunya lagi.
"Aku akan bersembunyi dibalik punggungmu, Sayang. Seperti ini." Rey berjalan ke belakang Rhea dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang kekasihnya. Rey juga menempelkan dagunya di bahu Rhea sambil tersenyum senang.
BERSAMBUNG
****
Minal aidzin walfaidzin ya all bagi yang merayakan hari raya idul adha🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Teh Yen
duh so sweet banget sih Rey mirip.ayahmu kl.gini Rey smaa.bucinnya wkwkwkkk
2022-09-29
0
Aqiyu
belum baca cerita orang tuanya jadi rada kagok.....
langsung cussss kesini
2022-09-23
0
Erni Sasa
iy iy ka othoor aq baru inget yg ibu bapnya mh udah baca taun kemarin🤣🤣🤣ini anak"y mh kan mereka nikah di dunia lain..
2022-09-22
0