Rupanya tak semua orang yang hadir disini, memakai pakaian serba putih. Sebagian ada yang yang berpakaian bebas seperti yang Rey kenakan saat ini. Baik itupun pria ataupun wanita, anak muda atau lanjut usia, semua orang bebas dan diperbolehkan datang kemari untuk menyaksikan serangkaian ritual yang akan dilakukan. Rey menarik kesimpulan bahwa orang-orang yang memakai pakaian serba putih adalah orang-orang terpilih yang terlibat dalam acara ini.
Pertama Kalinya dalam hidup Rey, ia datang ke acara aneh bib ajaib yang sama sekali tidak diketahui apa maksudnya semua ini. Untuk apa ritual ini dan kenapa mereka melakukannya? Apa tujuannya dan apakah ada manfaatnya. Rey tidak tahu kemana ia harus mencari semua jawaban dari pertanyaannya. Karena ia baru saja pindah hari ini, Rey sama sekali tidak mengenal siapapun disini. Tempat ini begitu asing baginya.
Tiba-tiba saja matanya mengerjap melihat seseorang yang tidak asing bagi Rey memasuki area upacara yang ada di hadapannya. Rey benar-benar memusatkan perhatiannya pada wanita yang duduk bersila dipinggir area garis putih mengelilingi panggung berukuran sebesar lapangan bulutangkis tepat menghadap sesembahan.
Disamping kanan dan kiri wanita tersebut berdiri wanita muda lainnya dan sedang menyiramkan air diatas kepala yang tidak lain dan tidak bukan adalah Rhea. Tidak salah lagi, wanita berpakaian serba putih itu adalah Rhea.
Inikah alasan kenapa tadi ia bilang acara ini sangat penting baginya? Karena ia merupakan icon dari ritual ini? batin Rey sambil terus menatap wajah cantik Rhea.
Sementara orang yang memakai pakaian serba putih lainnya menabuh gendang dan mulai mengucapkan kalimat-kalimat asing yang sama sekali tidak bisa dimengerti oleh Rey. Entah bahasa apa yang mereka ucapkan, yang jelas suasana di tempat ini benar-benar menegangkan. Tidak ada seorangpun pun bersuara atau beranjak dari posisinya. Semua mata mereka tertuju pada Rhea yang sedang disiram air oleh dua wanita muda lainnya. Hanya Rey saja yang berani celingak-celinguk kesana kemari seenaknya.
"Apa yang sedang mereka lakukan ini? Acara apa ini? Kenapa gadis itu mau saja disiram seperti itu?" gumam Rey.
Saat Rey melihat Rhea disiram air tanpa henti, refleks hati Rey jadi semakin bergetar kuat. Jantungnya juga berdetak sangat kencang seolah acara ini ditujukan untuknya. Semakin keras suara dentuman gendang yang dibunyikan, semakin cepat pula jantung Rey berpacu.
Sekelebat kenangan-kenangan seputar masa lalu Rey bermunculan di kepalanya sampai tubuh cowok itu terhuyung mundur kebelakang. Bahkan iapun sampai berlutut menghadap Rhea yang masih terus disiram air dari atas sampai bawah.
"A-apa ini? Ingatan macam apa ini?" gumam Rey sambil terus memegangi kepalanya.
Dan anehnya, tak ada seorangpun yang peduli pada kondisi Rey sekarang ini. Mereka semua terpusat pada Rhea dan terhanyut dalam dentuman suara tabuhan gendang seolah suara tersebut adalah sebuah hipnotis bagi semua orang yang mendengarnya kecuali Rey.
Yah, acara ini ... ritual ini ... merupakan awal kembalinya ingatan Rey dan Rhea. Namun, bagi penduduk kota kecil disini, ritual yang sudah biasa mereka lakukan setiap tahunnya adalah ritual menyambut datangnya hujan di saat pergantian musim.
Air mata Rey mengalir deras kala ingatan akan kisah cintanya dengan Rhea begitu ironis sampai mereka harus mengalami kematian dan perpisahan terlebih dulu sebelum akhirnya bisa dipertemukan kembali seperti ini.
Tidak, ini tidak mungkin. Gadis itu, Rhea ... Adalah istriku? ujar Rey dalam hati setelah bisa menguasai diri.
Putra Fey itu tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada disini. Rey harus bisa menata hati yang bergejolak setelah tahu siapa dia dan Rhea sebenarnya. Serta hubungan keduanya dimasa lalu. Begitu pula dengan apa yang terjadi pada ayahnya saat ini.
Sungguh Rey sama sekali tidak menyangka, gadis cantik sang primadona kampus yang telah mencuri hatinya dipertemuan pertama adalah istri ghaibnya sendiri.
Ayah ... apa kau bisa mendengarku? Aku sudah mengingat semuanya. Rhea adalah kekasihku. Dia istriku. Kau dengar aku, ayah? jerit Rey dalam hati.
Ingin sekali Rey berlari dan memeluk wanita pujaan hatinya yang sedang melakukan ritual itu. Tapi niatnya ia urungkan karena tidak ingin merusak acara ritualnya. Jadi, Rey memutuskan untuk menunggu hingga acara ini selesai dilakukan, baru Rey akan bicara 4 mata dengan wanita yang tidak lain adalah kekasihnya sendiri.
"Huh, sekarang aku tahu. Alasan kenapa kau memanggil nama lengkapku dalam mimpimu, my girl!" gumam Rey dengan lirih. Ia mengusap sisa bulir air matanya dan mulai menatap tajam lekat-lekat wajah sang pujaan hati tercinta.
Karena ingatan Rey sudah kembali, tiba-tiba muncul gelang hitam yang melingkar erat ditangan kirinya. Gelang itu adalah simbol cinta pengikat hubungan Rey dan Rhea yang diberikan leluhur Rey sewaktu keduanya menikah secara ghaib di dunia lain 3 tahun lalu.
Semakin senanglah Rey saat ini karena seluruh ingatannya sudah kembali. Ia menatap kedua tangan Rhea yang terkatup rapat di depan dadanya tapi tak mendapati gelang sama seperti yang dikenakan Rey saat ini.
Tentu saja senyum Rey memudar karena heran, kenapa Rhea tidak memakai gelang hitam sama seperti yang dikenakannya saat ini. Padahal ingatan Rey kini sudah kembali.
"Dimana gelang Rhea?" Kenapa ia tidak memakainya? Apa ingatannya belum kembali?" tanya Rey pada dirinya sendiri.
Ada sedikit rasa khawatir dihatinya dan Rey terus menatap Rhea yang kini sudah mulai berdiri lalu berjalan pelan sambil membawa sebuah lilin. Gadis cantik itu maju ke tengah panggung dan meletakkan lilin itu tepat di tengah-tengah sesembahan yang dikelilingi oleh bunga marigold.
Tiba-tiba saja angin kencang menghantam area upacara ini sehingga membuat panik semua orang. Mereka pada bubar dan mencari tempat perlindungan yang aman. Namun, Rhea tidak bergeming dari tempatnya dan terus melanjutkan ritualnya. Matanya baru terbuka setelah ia merasa kalau lilin yang ia letakkan hampir saja padam. Sebisa mungkin Rhea berusaha menutupi lilin tersebut agar terus menyala sampai akhir. Sayangnya, hembusan angin yang menerjang terlalu kencang dan tangan Rhea tak mampu melindungi lilin tersebut.
"Tidak! Ini gawat, ritualnya gagal jika lilin itu padam!" pekik seseorang dan Rey langsung tertegun mendengarnya.
BERSAMBUNG
***
Sekali lagi, ini hanya cerita fantasi yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Bila ada kesamaan nama, tempat dan kejadian tertentu, itu cuma kebetulan yang tidak disengaja. Part ini juga tidak bermaksud menyingung pihak manapun. Ini hanya murni Halu karena merupakan kisah fantasi yang pastinya tidak mungkin ada di dunia nyata.
Terus dukung semua karyaku dengan like, komen dan votenya ya... terimakasih ..
love you all ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Aqiyu
seru bed
2022-09-23
0
clararine
cerita fantasi yg menegwngksn mengngasiksn nano nano deh
2021-11-25
0
Shakila Rassya Azahra
huh aku ikut tegang takut lilin nya mati...
2021-08-11
0