episode 10 Dipercepat

Habis sudah kesabaran Rhea kali ini. Apalagi ia merasa seperti dikerjai mahasiswa baru itu habis-habisan. Jika tas itu ada pada Rey, kenapa ia tidak memberitahunya sejak tadi? Kalau tahu gitu Rhea tidak perlu keluyuran kesana kemari untuk mencari tahu keberadaan tas tersebut.

"Kau sengaja, kan?" tuduh Rhea tanpa basa-basi. Matanya menatap marah wajah Rey yang menyebalkan.

"Iya," Rey menjawab jujur sejujur-jujurnya.

"Berikan tas itu." Rhea mengulurkan tangannya untuk meminta tas nya kembali.

"Masa wajahmu jutek gitu?" Rey sengaja membuat Rhea semakin kesal padanya dengan tidak mau mengembalikan tas milik Rhea.

Oke fix, Rey benar-benar manusia menyebalkan yang pernah Rhea temui selama hidupnya. Gadis itu menghirup napas dan mengeluarkannya dalam-dalam agar amarahnya tidak meledak.

"Terus maumu apa? Aku harus tertawa ha ha ha ha seperti orang gila, gitu? Aku masih waras dan tidak sinting sepertimu! Cepat berikan tasku, aku harus menelepon nenekku supaya ia tidak mencemaskanku." Rhea memaksa Rey supaya mau memberikan tasnya.

"Ah, aku baru ingat, nenekmu tadi menelepon, beliau memintaku memberitahumu supaya kau cepat datang ke balai karena acaranya sebentar lagi mau dimulai." Rey masih enggan memberikan tas itu pada pemiliknya. "Memang ada acara apa?" tanya Rey penasaran.

"Hah? Kau bilang apa tadi?" Mata Rhea langsung terbelalak dan mengindahkan pertanyaan Rey. Seakan menyadari sesuatu, gadis itu langsung berlari cepat melewati tubuh Rey begitu saja menuju pintu keluar kampus tanpa peduli lagi pada cowok menjengkelkan itu.

"Hei! Kau mau kemana? Bagaimana dengan tas ini?" teriak Rey bingung, tapi orang yang diteriaki tidak peduli dan malah terus berlari meninggalkannya. "Dasar aneh!" gumam Re. Mau tidak mau ia pun mengikuti Rhea untuk mengembalikan tasnya.

"Tidak mungkin, bagaimana acaranya dipercepat begini? Apa yang terjadi?" gumam Rhea, sambil berlari sekuat tenaga. Pikirannya jadi kacau dan juga khawatir setengah mati. "Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan." Rhea berhenti sebentar untuk mengambil napas dalam-dalam karena kelelahan berlari, apalagi ia baru saja pingsan jadi tenaganya masih belum kembali seperti sedia kala.

Sesampainya di parkiran, Rhea bingung karena tidak mendapati mobil dan sopir yang biasa mengantar dan menunggunya disini. Gadis itu celingukan kesana kemari, tapi tak juga menemukan mobil dan supirnya.

"Aduh, bagaimana ini? Dimana pak sopir tadi? Apa dia sudah pulang duluan, ya? Sial banget sih aku, tidak mungkin aku berjalan kaki pergi ke balai itu sekarang. Bisa-bisa acaranya sudah selesai begitu aku tiba disana." napas Rhea tersengal-sengal.

Rhea mondar mandir kesana kemari saking paniknya. Ia tidak sadar kalau sejak tadi Rey sudah berdiri menunggunya diatas motor barunya.

"Kau sedang apa? Naiklah, aku akan mengantarmu!" tawaran yang menarik dari seorang Rey untuk Rhea.

Rhea bingung sekaligus kesal. Ia akui, dirinya sedang tidak dalam posisi bisa menolak tawaran menguntungkan itu. Namun, mengingat bagaimana pertemuan pertama mereka sejak tadi hingga kini, Rhea sungguh ingin menolak bantuan Rey. Sedangkan neneknya jauh lebih membutuhkannya sekarang.

Kenapa harus dia, sih? apa tidak ada orang lain lagi yang bisa membantuku selain orang menyebalkan itu? batin Rhea kesal.

Setelah perang dengan hati nuraninya, akhirnya Rhea memutuskan menerima tawaran Rey. Dengan wajah cemberut akut, Rhea berjalan mendekat ke arah Rey dan naik jok belakang motornya.

"Pegangan yang erat, aku akan ngebut," ujar Rey sambil menutup helm teropongnya. Dibalik helm itu, Rey tersenyum senang bisa berboncengan dengan wanita yang sudah berhasil menarik perhatiannya.

Dan benar saja, Rey sungguh melajukan motornya dengan kencang ala pembalap MotoGP Rossi. Alhasil, Rhea mau tidak mau harus memeluk erat tubuh Rey kalau tidak ingin terjatuh dari motor.

"Apa kau sudah bosan hidup, ha? Pelankan motormu? Aku tidak ingin mati muda disini bersamamu!" Teriak Rhea dengan kencang karena Rey menyetir gila-gilaan.

"Aku kira kau sedang buru-buru, makanya aku ngebut. Ya sudah kalau gitu, kita slow aja." Rey mengurangi kecepatannya dan berjalan sangat pelan. Bahkan pejalan kaki pun lebih cepat dari laju motor Rey sekarang.

"Apa kau sedang bercanda? Ini sama sekali tidak lucu!" Rhea tidak tahu lagi sudah berada dilevel berapa rasa kesalnya terhadap laki-laki dihadapannya ini. Rasanya ingin sekali gadis itu memiting kepala Rey saking geramnya.

"Apa kau tidak lihat? Aku sedang tidak bercanda, aku lagi nyetir," jawab Rey tanpa dosa.

"Jika kau menyetir seperti ini, tahun depan baru sampai!" Jerit Rhea, ia hampir menangis saking kesalnya.

"Bagus dong, dengan begitu kita bisa lebih lama berduaan," kekeh Rey. Ia yakin gadis bernama Rhea ini ingin mencak-mencak diboncengannya akibat ulah jailnya.

Rhea hanya bisa menghembuskan napas sembari menutup matanya. "Rey, tolong ... seriuslah sedikit, acara ini sangat penting bagiku, jika aku terlambat, aku akan menyesal seumur hidupku. Aku mohon mengertilah!"

"Memangnya sepenting apa acara itu sampai kau rela memohon padaku? Padahal sebelumnya kau jutek sekali?"

Dasar sableng ini orang, ya? Dikasih hati masih minta ampela? Awas saja kau! batin Rhea menahan emosi.

Akhirnya Rhea membuang rasa egonya dan memilih mengalah menghadapi kekonyolan Rey.

"Penjelasannya sangat panjang, lebar, dan tinggi, aku tidak bisa jelaskan sekarang."

"Dipersingkat saja." Rey memberi saran dengan entengnya.

"Tidak bisa, begini saja. Begitu acaranya selesai, aku janji akan menjelaskan semuanya padamu. Kau bisa pegang janjiku, karena aku tidak pernah mengingkari janjiku."

"Setuju!"

Kata-kata Rhea berhasil membuat Rey berubah haluan dan menuruti kemauan Rhea. Ia sedikit mempercepat laju motornya meski tidak sekencang yang tadi.

Syukurlah, Rhea datang tepat waktu sebelum acaranya benar-benar dimulai. Begitu tiba di lokasi, Rhea langsung turun dari jok motor dan berlari menyongsong neneknya. Rhea bahkan melupakan tas nya yang sejak tadi dibawakan Rey.

"Dia benar-benar aneh, ia bahkan lupa berterima kasih," gumam Rey sambil menatap tajam kepergian Rhea yang berlari semakin menjauh darinya.

Melihat banyaknya orang-orang berdatangan dengan menggunakan pakaian serba putih, Rey jadi penasaran, acara apakah yang sedang diadakan di tempat ini. Dan kenapa semua orang memakai pakaian dengan warna serupa?

Karena rasa penasaran itulah, Rey akhirnya turun dari atas motornya dan menuju ke tempat orang-orang ini berkumpul. Meski bingung, Rey memerhatikan gerak-gerik semua orang yang ada di balai ini. Mereka semua, duduk bersimpuh mengelilingi panggung yang terbuat dari lantai keramik berukuran seluas lapangan bulutangkis. Ditengahnya, terdapat sesembahan dikelilingi oleh bunga-bunga marigold yang baru saja dipetik.

"Apa ini?" gumam Rey karena merasa aneh dengan apa yang ia lihat disini.

BERSAMBUNG

***

Mulai masuk fantasi, hehe ...

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

😐

2022-09-23

0

Marlina

Marlina

❤️

2021-12-03

0

clararine

clararine

♥️

2021-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1 Prolog (Kehidupan Rhea)
2 episode 2 Pendapat Rhea
3 episode 3 Pertemuan tak Terduga
4 episode 4 Fakta tentang Rhea
5 episode 5 Pria Asing dan Si Cantik Rhea
6 episode 6 Perasaan Rey dan Rhea
7 episode 7 Rhea vs Rey
8 episode 8 Mimpi
9 episode 9 Pertanyaan
10 episode 10 Dipercepat
11 Episode 11 Ritual yang Aneh
12 episode 12 Tautan Tangan
13 episode 13 Ancaman
14 episode 14 Pelukan Rey
15 episode 15 Saling Cemburu
16 episode 16 Galau
17 episode 17 Kurungan Cinta Rey
18 episode 18 Pernyataan Cinta
19 episode 19 Pesta
20 episode 20 Sendu
21 episode 21 Cemas
22 episode 22 Mesra
23 episode 23 Celaka
24 episode 24 Latihan
25 episode 25 Selamat
26 episode 26 Datang
27 episode 27 Takjub
28 episode 28 Terkejut
29 episode 29 Dua bersaudara
30 episode 30 Akhirnya ...
31 episode 31 Shock
32 episode 32 Aston Martin
33 episode 33 Pemilik Sebenarnya
34 episode 34 Peringatan
35 episode 35 Tikam
36 episode 36 Berbadan Dua
37 episode 37 Tanggung jawab
38 episode 38 Balas Dendam
39 episode 39 Permintaan Rey
40 episode 40 Maaf
41 episode 41 Latihan
42 episode 42 Bengek!
43 Episode 43
44 episode 44 Keputusan
45 episode 45 Ritual Dimulai
46 episide 46
47 episode 47 Aku datang, Honey!
48 episode 48 Cara Refald
49 episode 49 Titah
50 episode 50
51 Episode 51 Aksi Refald
52 episode 52 Samudera
53 episode 53 Samudera Cinta Refald
54 episode 54
55 episode 55 Penjelasan
56 episode 56 Penjelasan 2
57 episode 57 Kenangan Malam itu ...
58 episode 58 Berulah ...
59 episode 59 Pak Po vs Refald
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69 Bayangan Hitam
70 episode 70 Amarah Rey dan Yeon
71 episode 71 Jebakan
72 episode 72 Ancaman
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77 Teriakan
78 episode 78
79 episode 79 Bersiap
80 episode 80 Kalap
81 episode 81 Flashback 1
82 episode 82 Flashback 2
83 episode 83 Flashback 3
84 episode 84 Flashback 4
85 episode 85 Serangan
86 episode 86 Goa Larva
87 episode 87 Dibalik Layar
88 episode 88 Amarah Rey
89 episode 89 Yeon?
90 episode 90 Indahnya Jatuh Cinta
91 episode 91 Rey dan Rhea
92 episode 92 Malu tapi Mau
93 episode 93 Kabar Gembira
94 episode 94 Maju mundur Cantik vs Bercocok Tanam
95 episode 95 Senang
96 episode 96 Sweet Love
97 episode 97 Persiapan Pesta
98 episode 98 Bapernya pak Po
99 episode 99 Tamu tak Diundang
100 episode 100 Protes Leo
101 episode 101 Siap
102 episode 102 Perang Dimulai
103 episode 103 Aneh bin Ajaib!
104 episode 104
105 episode 105 Ujian Cinta
106 episode 106 Rahasia Refald dan Leo
107 episode 107 Mesra
108 episode 108 Adu Romantis
109 episode 109 Pertanyaan
110 episode 110 Cara Rey
111 episode 111 Keputusan
112 episode 112 Gawat!
113 episode 113 Medan Magnet
114 episode 114 Dua Hal
115 episode 115
116 PENGUMUMAN NOVEL CETAK
117 episode 116
118 episode 117
119 episode 118 BD (Byon & Dilagara)
120 episode 119 Dugaan Shena
121 episode 120 Dugaan Shena 2
122 episode 121 Mulut pak Po
123 episode 122 Dendam di bawa Mati
124 episode 123 Kedatangan mbak Kun
125 episode 124
126 episode 125
127 episode 126
128 episode 127
129 episode 128
130 episode 129
131 episode 130 Lorong Waktu
132 episode 131
133 episode 132
134 episode 133
135 episode 134
136 episode 135
137 episode 136
138 episode 137
139 episode 138
140 episode 139
141 episode 140
142 episode 141
143 episode 142 Mengejar Refald
144 episode 143 Troll
145 episode 144 Siapa Refald
146 episode 145 Simbol Giok
147 episode 146 Biku Gandasari
148 episode 147 Yeon dan Bima
149 episode 148
150 episode 149 Muncul
151 episode 150 Api Kemarahan
152 episode 151 Keputusan dan Keyakinan Kuat
153 episode 152 Mimpi yang Nyata
154 episode 153 Biola
155 episode 154 Irama
156 episode 155 Jatuh
157 episode 156 Harapan
158 episode 157 Meletus
159 episode 158 Flashback 1
160 episode 159 flashback 2
161 episode 160 Kembalinya Raja Dedemit Refald
162 episode 161 Akhir yang Indah
163 episode 162 Happy ending 1
164 episode 163 Happy ending 2
165 Ucapan terimakasih dan pengumuman novel baru
166 PENGUMUMAN 2 NOVEL BARU
167 PENGUMUMAN GIVE AWAY
168 PENGUMUMAN NOVEL CETAK PUTRA RAJA
169 PENGUMUMAN NOVEL BARU PUTRA KE-2 REFALD DAN FEY
170 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 170 Episodes

1
episode 1 Prolog (Kehidupan Rhea)
2
episode 2 Pendapat Rhea
3
episode 3 Pertemuan tak Terduga
4
episode 4 Fakta tentang Rhea
5
episode 5 Pria Asing dan Si Cantik Rhea
6
episode 6 Perasaan Rey dan Rhea
7
episode 7 Rhea vs Rey
8
episode 8 Mimpi
9
episode 9 Pertanyaan
10
episode 10 Dipercepat
11
Episode 11 Ritual yang Aneh
12
episode 12 Tautan Tangan
13
episode 13 Ancaman
14
episode 14 Pelukan Rey
15
episode 15 Saling Cemburu
16
episode 16 Galau
17
episode 17 Kurungan Cinta Rey
18
episode 18 Pernyataan Cinta
19
episode 19 Pesta
20
episode 20 Sendu
21
episode 21 Cemas
22
episode 22 Mesra
23
episode 23 Celaka
24
episode 24 Latihan
25
episode 25 Selamat
26
episode 26 Datang
27
episode 27 Takjub
28
episode 28 Terkejut
29
episode 29 Dua bersaudara
30
episode 30 Akhirnya ...
31
episode 31 Shock
32
episode 32 Aston Martin
33
episode 33 Pemilik Sebenarnya
34
episode 34 Peringatan
35
episode 35 Tikam
36
episode 36 Berbadan Dua
37
episode 37 Tanggung jawab
38
episode 38 Balas Dendam
39
episode 39 Permintaan Rey
40
episode 40 Maaf
41
episode 41 Latihan
42
episode 42 Bengek!
43
Episode 43
44
episode 44 Keputusan
45
episode 45 Ritual Dimulai
46
episide 46
47
episode 47 Aku datang, Honey!
48
episode 48 Cara Refald
49
episode 49 Titah
50
episode 50
51
Episode 51 Aksi Refald
52
episode 52 Samudera
53
episode 53 Samudera Cinta Refald
54
episode 54
55
episode 55 Penjelasan
56
episode 56 Penjelasan 2
57
episode 57 Kenangan Malam itu ...
58
episode 58 Berulah ...
59
episode 59 Pak Po vs Refald
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69 Bayangan Hitam
70
episode 70 Amarah Rey dan Yeon
71
episode 71 Jebakan
72
episode 72 Ancaman
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77 Teriakan
78
episode 78
79
episode 79 Bersiap
80
episode 80 Kalap
81
episode 81 Flashback 1
82
episode 82 Flashback 2
83
episode 83 Flashback 3
84
episode 84 Flashback 4
85
episode 85 Serangan
86
episode 86 Goa Larva
87
episode 87 Dibalik Layar
88
episode 88 Amarah Rey
89
episode 89 Yeon?
90
episode 90 Indahnya Jatuh Cinta
91
episode 91 Rey dan Rhea
92
episode 92 Malu tapi Mau
93
episode 93 Kabar Gembira
94
episode 94 Maju mundur Cantik vs Bercocok Tanam
95
episode 95 Senang
96
episode 96 Sweet Love
97
episode 97 Persiapan Pesta
98
episode 98 Bapernya pak Po
99
episode 99 Tamu tak Diundang
100
episode 100 Protes Leo
101
episode 101 Siap
102
episode 102 Perang Dimulai
103
episode 103 Aneh bin Ajaib!
104
episode 104
105
episode 105 Ujian Cinta
106
episode 106 Rahasia Refald dan Leo
107
episode 107 Mesra
108
episode 108 Adu Romantis
109
episode 109 Pertanyaan
110
episode 110 Cara Rey
111
episode 111 Keputusan
112
episode 112 Gawat!
113
episode 113 Medan Magnet
114
episode 114 Dua Hal
115
episode 115
116
PENGUMUMAN NOVEL CETAK
117
episode 116
118
episode 117
119
episode 118 BD (Byon & Dilagara)
120
episode 119 Dugaan Shena
121
episode 120 Dugaan Shena 2
122
episode 121 Mulut pak Po
123
episode 122 Dendam di bawa Mati
124
episode 123 Kedatangan mbak Kun
125
episode 124
126
episode 125
127
episode 126
128
episode 127
129
episode 128
130
episode 129
131
episode 130 Lorong Waktu
132
episode 131
133
episode 132
134
episode 133
135
episode 134
136
episode 135
137
episode 136
138
episode 137
139
episode 138
140
episode 139
141
episode 140
142
episode 141
143
episode 142 Mengejar Refald
144
episode 143 Troll
145
episode 144 Siapa Refald
146
episode 145 Simbol Giok
147
episode 146 Biku Gandasari
148
episode 147 Yeon dan Bima
149
episode 148
150
episode 149 Muncul
151
episode 150 Api Kemarahan
152
episode 151 Keputusan dan Keyakinan Kuat
153
episode 152 Mimpi yang Nyata
154
episode 153 Biola
155
episode 154 Irama
156
episode 155 Jatuh
157
episode 156 Harapan
158
episode 157 Meletus
159
episode 158 Flashback 1
160
episode 159 flashback 2
161
episode 160 Kembalinya Raja Dedemit Refald
162
episode 161 Akhir yang Indah
163
episode 162 Happy ending 1
164
episode 163 Happy ending 2
165
Ucapan terimakasih dan pengumuman novel baru
166
PENGUMUMAN 2 NOVEL BARU
167
PENGUMUMAN GIVE AWAY
168
PENGUMUMAN NOVEL CETAK PUTRA RAJA
169
PENGUMUMAN NOVEL BARU PUTRA KE-2 REFALD DAN FEY
170
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!