episode 8 Mimpi

Apa orang ini sudah gila? Kenal aja nggak, ketemu juga baru sekarang, berani-beraninya dia nembak? pikir Rhea.

Sedangkan sorotan mata Rey yang sendu membuat Rhea sedikit bingung, apa orang ini benar-benar serius nembak dia.

"Katakan padaku, mau jadi pacarku?" tanya Rey sekali lagi. Sejak tadi, sedikitpun ia tak berpaling dari wajah cantik Rhea.

Teman-teman sekelas Rhea hanya bisa melongo melihat aksi gila Rey yang tiba-tiba saja nembak primadona kampus ini. Mereka semua malah bertaruh bahwa Rey pasti ditolak mentah-mentah oleh Rhea seperti yang biasa ia lakukan pada cowok-cowok lain yang nembak dia.

"Hei anak baru! Bisa-bisanya kau nembak primadona kami? Mending mundur saja, karena kau bakal ditolak seperti yang lainnya!" Ujar ketua kelas karena ia sendiri juga pernah mengalaminya.

Rey tak menggubris bisikan serta omongan orang-orang disekitarnya. Mata Rey terus saja menatap Rhea untuk menanti sebuah jawaban.

"Kalau sang primadona ini menolakku, harusnya ia sudah mengatakannya sejak tadi, kenapa dia hanya diam saja sekarang? Apa itu artinya ... kau bersedia jadi pacarku?" Rey sengaja mamancing reaksi Rhea.

"Apa kau sudah tidak waras? Siapa juga yang mau jadi pacarmu? Siapa namamu saja aku tidak tahu? Kau pikir aku cewek apaan, ha? Dasar!" umpat Rhea kesal.

Bukannya marah karena dikatai tidak waras, Rey malah tertawa terbahak-bahak sampai membungkukkan badannya. Semua orang dibuat bingung oleh suara tawa Rey yang memekikkan telinga siapapun yang mendengarnya.

"Kenapa dengannya? Apa dia sedang kerasukan?" tanya orang-orang yang ada disekitar mereka.

"Entahlah mungkin saja," jawab yang lainnya.

"Lihat ekspresimu? Kau pikir aku benar-benar menembakmu?" ujar Rey sambil terus tertawa dan itu membuat Rhea dan yang lainya langsung dongkol akut pada Rey karena ternyata Rey cuma berakting saja. Bisa-bisanya ia bercanda seperti itu.

"Jadi, itu tadi hanya lelucon?" tanya Rhea benar-benar marah." Ini pertama kalinya ia dikerjai seorang cowok dengan pura-pura nembak dia.

"Terserah kau menyebutnya apa, yang jelas aku hanya mencoba apa yang dilakukan semua pria dikampus ini padamu. Aku dengar mereka selalu menyatakan cinta padamu, dan kau juga langsung menolaknya." Rey sudah berhenti tertawa dan mulai memasang wajah serius lagi. "Tapi aku heran, kenapa kau tidak langsung menolakku saat aku nembak kamu tadi, apa ... kau jatuh cinta padaku?" Lagi-lagi Rey menggoda Rhea.

"Apa?" Wajah Rhea berubah jadi merah padam menahan marah. "Kau orang asing pertama yang ingin aku jadi pacarmu, wajar kalau reaksi pertamaku adalah terkejut, tapi bukan berarti aku suka dengan orang sepertimu! Sepertinya kau itu salah alamat, tempatmu bukan disini, tapi di rumah sakit jiwa! Dasar sinting!" Rhea memilih pergi daripada ia harus mengucapkan kata-kata yang lebih kasar dari ini.

Gadis itu mengambil napas dalam-dalam untuk mengatur emosinya agar tidak keluar lebih banyak lagi. Ia maju ke depan dan duduk di bangku kosong tepat setelah dosen pengampu mereka datang. Semua mahasiswa maupun mahasiswi berdiri memberi salam pada dosen tersebut.

Ibu dosen itu mengabsen setiap nama-nama mahasiswa yang hadir di ruangan ini sebelum ia memberikan pengarahan tentang apa yang bakal dilakukan selama 1 semester kedepan. Satu persatu, nama teman-teman Rhea mulai disebutkan sampai giliran Rhea sendiri yang dipanggil.

"Rhea Sasi Kirana Fahrezi," panggil dosen itu.

"Hadir Bu," jawan Rhea sambil mengangkat satu tangan kanannya.

"Reyshinhard Refey Dilagara, kau mahasiswa baru?" tanya dosen itu.

"Benar Bu," jawab Rey sambil menatap lurus punggung Rhea yang kebetulan memang duduk agak jauh didepannya.

Deg!

Jantung Rhea langsung berdetak sangat kencang saat mendengar nama yang baru saja disebutkan dosennya. Tubuhnya menegang seolah-olah sedang tersengat listrik dengan daya 1000 volt.

Nama itu ... itu ... adalah nama ... yang selalu muncul dalam mimpiku. Jadi, cowok itu bernama Rey? tanya Rhea dalam hati.

Mendadak, kepala Rhea terasa pusing dan berputar-putar. Sekelebat bayangan dan kejadian dimasa lalu mulai terlintas dipikiran Rhea. Hutan, air terjun, para binatang-binatang buas, dan orang asing itu ...

Tidak mungkin, ada apa ini? kenapa kepalaku sakit sekali?

Hati Rhea sedang bergejolak kuat. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi padanya. Tubuh Rhea bereaksi seperti itu saat mendengar nama lengkap Rey disebutkan. Yang membuat Rhea semakin tidak mengerti adalah, tiba-tiba saja Rhea merasa lemas dan ia pun mulai jatuh tepat saat sebuah tangan menangkap kepala gadis itu agar tidak sampai menyentuh tanah. Rhea pingsan dipelukan Rey yang bergerak cepat menangkap tubuh primadona kampus itu.

"Rhea!" teriak Rey.

Samar-samar Rhea mendengar suara Rey sebelum ia benar-benar kehilangan kesadaran.

“Ini bukan akhir Rhea ... ini adalah awal mula kisah cinta kita. Izinkan aku menjagamu dihatiku. Aku ... akan selalu dekat dihatimu setiap waktu. Setiap hembusan napasku, akan mengingatkan hubungan kita. Namaku ... akan menjadi namamu ... Rey dan Rhea. Sampai ketemu lagi, Sayang ... aku telah menulis hidupku dinamamu. Aku akan hidup ... hanya untukmu.” Rey mencium mesra bibir Rhea. Rey membelai lembut pipi kekasihnya sambil menatap lekat-lekat wajah Rhea.

"Tidaaaaak!" teriak Rhea bangun dari pingsannya. Keringat dingin membasahi seluruh wajah cantik Rhea. Ia menyadari kalau kata-kata yang diucapkan pria asing itu hanyalah mimpi. Anehnya, ungkapan kalimat itu terasa benar-benar nyata dan hampir setiap hari Rhea terus memimpikan seseorang mengucapkan kalimat mengharukan sekaligus menyedihkan itu. Yang membuat Rhea shock, seseorang itu, mirip sekali dengan mahasiswa baru yang bernama Rey. Namanya pun juga sama.

"Pasti ada yang salah. Syukurlah itu cuma mimpi," gumam Rhea sambil mengusap peluh dengan tangannya. Napasnya masih tersengal-sengal karena tegang.

"Mimpi apa?" tanya seseorang yang langsung mengagetkan Rhea. Rhea langsung menoleh ke sumber suara itu.

Gadis itu baru sadar kalau ada orang lain selain dirinya di ruangan ini. "Kau?" tanya Rhea sungguh terkejut. "Bagaimana kau bisa ada disini?"

"Itukah ungkapan terimakasih yang kau ucapkan pada penyelamatmu?" Rey yang sejak tadi berdiri di sudut ruangan, mulai berjalan mendekat ke arah Rhea dan duduk disampingnya.

"Memangnya aku kenapa? Kenapa juga aku harus berterimakasih padamu?" cetus Rhea. Suasana hatinya benar-benar buruk sekarang.

"Kau tidak ingat? Kau pingsan di kelas dan akulah yang membawamu kemari," terang Rey.

"Kenapa kau yang membawaku? Kenapa bukan teman-temanku yang lain?"

"Karena ... kau pingsan tepat dipelukanku!" tandas Rey menatap manik mata Rhea.

Lagi-lagi, Rhea menjadi gugup bila Rey menatapnya seperti itu. Seketika kata-kata yang selalu ia dengar dalam mimpi, mulai terngiang lagi ditelinganya.

Ada apa denganku? pikir Rhea. Ia memegangi kepalanya yang mulai terasa berat lagi. Apalagi aksi Rey yang mencium bibirnya sungguh seperti nyata, dan bukan hanya mimpi belaka.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Aya Vivemyangel

Aya Vivemyangel

seakan kisah Leo n Shena terulang lg , yg hrs dpisahkan sblm bersama n menghilangkan ingatany 😁😁🌷🌷

2022-04-01

0

clararine

clararine

👍👍👍♥️♥️♥️

2021-11-25

0

Nuyz Adjah

Nuyz Adjah

kerennnn...❤️❤️
Lanjut kak...,👍👍😍

2021-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1 Prolog (Kehidupan Rhea)
2 episode 2 Pendapat Rhea
3 episode 3 Pertemuan tak Terduga
4 episode 4 Fakta tentang Rhea
5 episode 5 Pria Asing dan Si Cantik Rhea
6 episode 6 Perasaan Rey dan Rhea
7 episode 7 Rhea vs Rey
8 episode 8 Mimpi
9 episode 9 Pertanyaan
10 episode 10 Dipercepat
11 Episode 11 Ritual yang Aneh
12 episode 12 Tautan Tangan
13 episode 13 Ancaman
14 episode 14 Pelukan Rey
15 episode 15 Saling Cemburu
16 episode 16 Galau
17 episode 17 Kurungan Cinta Rey
18 episode 18 Pernyataan Cinta
19 episode 19 Pesta
20 episode 20 Sendu
21 episode 21 Cemas
22 episode 22 Mesra
23 episode 23 Celaka
24 episode 24 Latihan
25 episode 25 Selamat
26 episode 26 Datang
27 episode 27 Takjub
28 episode 28 Terkejut
29 episode 29 Dua bersaudara
30 episode 30 Akhirnya ...
31 episode 31 Shock
32 episode 32 Aston Martin
33 episode 33 Pemilik Sebenarnya
34 episode 34 Peringatan
35 episode 35 Tikam
36 episode 36 Berbadan Dua
37 episode 37 Tanggung jawab
38 episode 38 Balas Dendam
39 episode 39 Permintaan Rey
40 episode 40 Maaf
41 episode 41 Latihan
42 episode 42 Bengek!
43 Episode 43
44 episode 44 Keputusan
45 episode 45 Ritual Dimulai
46 episide 46
47 episode 47 Aku datang, Honey!
48 episode 48 Cara Refald
49 episode 49 Titah
50 episode 50
51 Episode 51 Aksi Refald
52 episode 52 Samudera
53 episode 53 Samudera Cinta Refald
54 episode 54
55 episode 55 Penjelasan
56 episode 56 Penjelasan 2
57 episode 57 Kenangan Malam itu ...
58 episode 58 Berulah ...
59 episode 59 Pak Po vs Refald
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69 Bayangan Hitam
70 episode 70 Amarah Rey dan Yeon
71 episode 71 Jebakan
72 episode 72 Ancaman
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77 Teriakan
78 episode 78
79 episode 79 Bersiap
80 episode 80 Kalap
81 episode 81 Flashback 1
82 episode 82 Flashback 2
83 episode 83 Flashback 3
84 episode 84 Flashback 4
85 episode 85 Serangan
86 episode 86 Goa Larva
87 episode 87 Dibalik Layar
88 episode 88 Amarah Rey
89 episode 89 Yeon?
90 episode 90 Indahnya Jatuh Cinta
91 episode 91 Rey dan Rhea
92 episode 92 Malu tapi Mau
93 episode 93 Kabar Gembira
94 episode 94 Maju mundur Cantik vs Bercocok Tanam
95 episode 95 Senang
96 episode 96 Sweet Love
97 episode 97 Persiapan Pesta
98 episode 98 Bapernya pak Po
99 episode 99 Tamu tak Diundang
100 episode 100 Protes Leo
101 episode 101 Siap
102 episode 102 Perang Dimulai
103 episode 103 Aneh bin Ajaib!
104 episode 104
105 episode 105 Ujian Cinta
106 episode 106 Rahasia Refald dan Leo
107 episode 107 Mesra
108 episode 108 Adu Romantis
109 episode 109 Pertanyaan
110 episode 110 Cara Rey
111 episode 111 Keputusan
112 episode 112 Gawat!
113 episode 113 Medan Magnet
114 episode 114 Dua Hal
115 episode 115
116 PENGUMUMAN NOVEL CETAK
117 episode 116
118 episode 117
119 episode 118 BD (Byon & Dilagara)
120 episode 119 Dugaan Shena
121 episode 120 Dugaan Shena 2
122 episode 121 Mulut pak Po
123 episode 122 Dendam di bawa Mati
124 episode 123 Kedatangan mbak Kun
125 episode 124
126 episode 125
127 episode 126
128 episode 127
129 episode 128
130 episode 129
131 episode 130 Lorong Waktu
132 episode 131
133 episode 132
134 episode 133
135 episode 134
136 episode 135
137 episode 136
138 episode 137
139 episode 138
140 episode 139
141 episode 140
142 episode 141
143 episode 142 Mengejar Refald
144 episode 143 Troll
145 episode 144 Siapa Refald
146 episode 145 Simbol Giok
147 episode 146 Biku Gandasari
148 episode 147 Yeon dan Bima
149 episode 148
150 episode 149 Muncul
151 episode 150 Api Kemarahan
152 episode 151 Keputusan dan Keyakinan Kuat
153 episode 152 Mimpi yang Nyata
154 episode 153 Biola
155 episode 154 Irama
156 episode 155 Jatuh
157 episode 156 Harapan
158 episode 157 Meletus
159 episode 158 Flashback 1
160 episode 159 flashback 2
161 episode 160 Kembalinya Raja Dedemit Refald
162 episode 161 Akhir yang Indah
163 episode 162 Happy ending 1
164 episode 163 Happy ending 2
165 Ucapan terimakasih dan pengumuman novel baru
166 PENGUMUMAN 2 NOVEL BARU
167 PENGUMUMAN GIVE AWAY
168 PENGUMUMAN NOVEL CETAK PUTRA RAJA
169 PENGUMUMAN NOVEL BARU PUTRA KE-2 REFALD DAN FEY
170 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 170 Episodes

1
episode 1 Prolog (Kehidupan Rhea)
2
episode 2 Pendapat Rhea
3
episode 3 Pertemuan tak Terduga
4
episode 4 Fakta tentang Rhea
5
episode 5 Pria Asing dan Si Cantik Rhea
6
episode 6 Perasaan Rey dan Rhea
7
episode 7 Rhea vs Rey
8
episode 8 Mimpi
9
episode 9 Pertanyaan
10
episode 10 Dipercepat
11
Episode 11 Ritual yang Aneh
12
episode 12 Tautan Tangan
13
episode 13 Ancaman
14
episode 14 Pelukan Rey
15
episode 15 Saling Cemburu
16
episode 16 Galau
17
episode 17 Kurungan Cinta Rey
18
episode 18 Pernyataan Cinta
19
episode 19 Pesta
20
episode 20 Sendu
21
episode 21 Cemas
22
episode 22 Mesra
23
episode 23 Celaka
24
episode 24 Latihan
25
episode 25 Selamat
26
episode 26 Datang
27
episode 27 Takjub
28
episode 28 Terkejut
29
episode 29 Dua bersaudara
30
episode 30 Akhirnya ...
31
episode 31 Shock
32
episode 32 Aston Martin
33
episode 33 Pemilik Sebenarnya
34
episode 34 Peringatan
35
episode 35 Tikam
36
episode 36 Berbadan Dua
37
episode 37 Tanggung jawab
38
episode 38 Balas Dendam
39
episode 39 Permintaan Rey
40
episode 40 Maaf
41
episode 41 Latihan
42
episode 42 Bengek!
43
Episode 43
44
episode 44 Keputusan
45
episode 45 Ritual Dimulai
46
episide 46
47
episode 47 Aku datang, Honey!
48
episode 48 Cara Refald
49
episode 49 Titah
50
episode 50
51
Episode 51 Aksi Refald
52
episode 52 Samudera
53
episode 53 Samudera Cinta Refald
54
episode 54
55
episode 55 Penjelasan
56
episode 56 Penjelasan 2
57
episode 57 Kenangan Malam itu ...
58
episode 58 Berulah ...
59
episode 59 Pak Po vs Refald
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69 Bayangan Hitam
70
episode 70 Amarah Rey dan Yeon
71
episode 71 Jebakan
72
episode 72 Ancaman
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77 Teriakan
78
episode 78
79
episode 79 Bersiap
80
episode 80 Kalap
81
episode 81 Flashback 1
82
episode 82 Flashback 2
83
episode 83 Flashback 3
84
episode 84 Flashback 4
85
episode 85 Serangan
86
episode 86 Goa Larva
87
episode 87 Dibalik Layar
88
episode 88 Amarah Rey
89
episode 89 Yeon?
90
episode 90 Indahnya Jatuh Cinta
91
episode 91 Rey dan Rhea
92
episode 92 Malu tapi Mau
93
episode 93 Kabar Gembira
94
episode 94 Maju mundur Cantik vs Bercocok Tanam
95
episode 95 Senang
96
episode 96 Sweet Love
97
episode 97 Persiapan Pesta
98
episode 98 Bapernya pak Po
99
episode 99 Tamu tak Diundang
100
episode 100 Protes Leo
101
episode 101 Siap
102
episode 102 Perang Dimulai
103
episode 103 Aneh bin Ajaib!
104
episode 104
105
episode 105 Ujian Cinta
106
episode 106 Rahasia Refald dan Leo
107
episode 107 Mesra
108
episode 108 Adu Romantis
109
episode 109 Pertanyaan
110
episode 110 Cara Rey
111
episode 111 Keputusan
112
episode 112 Gawat!
113
episode 113 Medan Magnet
114
episode 114 Dua Hal
115
episode 115
116
PENGUMUMAN NOVEL CETAK
117
episode 116
118
episode 117
119
episode 118 BD (Byon & Dilagara)
120
episode 119 Dugaan Shena
121
episode 120 Dugaan Shena 2
122
episode 121 Mulut pak Po
123
episode 122 Dendam di bawa Mati
124
episode 123 Kedatangan mbak Kun
125
episode 124
126
episode 125
127
episode 126
128
episode 127
129
episode 128
130
episode 129
131
episode 130 Lorong Waktu
132
episode 131
133
episode 132
134
episode 133
135
episode 134
136
episode 135
137
episode 136
138
episode 137
139
episode 138
140
episode 139
141
episode 140
142
episode 141
143
episode 142 Mengejar Refald
144
episode 143 Troll
145
episode 144 Siapa Refald
146
episode 145 Simbol Giok
147
episode 146 Biku Gandasari
148
episode 147 Yeon dan Bima
149
episode 148
150
episode 149 Muncul
151
episode 150 Api Kemarahan
152
episode 151 Keputusan dan Keyakinan Kuat
153
episode 152 Mimpi yang Nyata
154
episode 153 Biola
155
episode 154 Irama
156
episode 155 Jatuh
157
episode 156 Harapan
158
episode 157 Meletus
159
episode 158 Flashback 1
160
episode 159 flashback 2
161
episode 160 Kembalinya Raja Dedemit Refald
162
episode 161 Akhir yang Indah
163
episode 162 Happy ending 1
164
episode 163 Happy ending 2
165
Ucapan terimakasih dan pengumuman novel baru
166
PENGUMUMAN 2 NOVEL BARU
167
PENGUMUMAN GIVE AWAY
168
PENGUMUMAN NOVEL CETAK PUTRA RAJA
169
PENGUMUMAN NOVEL BARU PUTRA KE-2 REFALD DAN FEY
170
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!