imprious.

imprious.

Bab 1

Aku masih tersungkur di tanah dengan tubuh yang tak berdaya. Dibalik dari sifat seorang kakak yang selama ini ia tunjukkan padaku, ternyata ketika aku sudah tidak lagi berarti untuknya ia menyeret ku layaknya sampah yang akan di buang ke tempat sampah.

"Lepaskan tanganmu darinya!" perintah Yo-Han.

Sambil menyeringai miring Yeo-Reum melepaskan tangan A-Reum dari genggamannya.

Yo-Han membungkukan badannya dan melihat wajah A-Reum dari dekat sambil berkata, "kau tau kan apa yang akan aku lakukan?!" Yo-Han melirik ke arah paman Min-Seok.

"Dimana liontin itu sekarang?" lanjutnya bertanya.

"Lepaskan-pamanku-dulu!" balas A-Reum terbata-bata.

"Kau ini tidak usah terlalu naif A-Reum! dia itu bukan pamanmu," celetuk Yeo-Reum dengan nada yang menjulang tinggi.

"Setidaknya aku masih peduli terhadapnya meskipun dia bukan keluargaku dan tidak seperti dirimu!"

"Apa??!!" ia langsung mengangkat mencengkeram kerah baju A-Reum dengan erat, "cih! aku baru tau kalau kau adalah anak yang sangat menyebalkan dan tidak tau terima kasih!!!" Yeo-Reum dengan wajahnya yang geram.

"Sekarang aku benar-benar menyesal karena pernah menjadi adikmu!"

Cengkraman nya semakin erat dan kepalan tangannya pun siap untuk mendarat di wajah A-Reum, "kau ini!!!"

Tetapi sebelum kepalan tangannya itu benar-benar mendarat di wajahku, seluruh wajahnya menyala ketika pandangan mata nya menangkap kalung liontin merah yang ada di leherku.

"Liontin merah?!" matanya membelalak.

Yo-Han yang ikut menyadari kalau liontin merah itu ada di leher A-Reum ia segera ingin langsung merebutnya. Tetapi bahkan sebelum Yo-Han menyentuhnya, dengan sigap A-Reum langsung mencabut kalung liontin merah itu dari lehernya dan melemparkannya masuk ke dalam portal itu.

"Tidak...!!!" teriak Yo-Han.

Ia menoleh padaku dengan wajahnya yang penuh amarah, bahkan dari tatapannya saja aku sudah bisa merasakan ada api membara yang siap membakar dan juga tak segan-segan untuk menghabisiku.

"BERANINYA KAU!!!" cecar Yo-Han yang mendekat ke arahku.

Tanganku gemetar karena obat itu masih bereaksi di tubuhku, baru kali ini aku merasa ketakutan yang sebelumnya belum pernah aku rasakan.

Ia melempar ku persis di hadapan portal itu, mataku tidak bisa melihat apa-apa karena cahayanya yang begitu terang menusuk.

"KAU JUGA HARUS MENGHILANG BERSAMA LIONTIN MERAH ITU DI DALAM SANA!!!" suaranya menggema di telingaku.

Aku berusaha sekuat tenaga menahan tubuhku agar tidak tertarik masuk ke dalam sana, 1 inchi lagi saja aku mendekat, aku mungkin sudah menghilang dari dunia ini selama-lamanya.

"A-Reum!!!" seseorang yang berteriak memanggil namaku dengan sangat lantang. Sebuah tangan pun tiba-tiba terjulur menarik ku kebelakang.

"Beraninya kau menyakiti adikku, hah?!" bentak Ju-Hwan yang tiba-tiba muncul disana.

"Kalau kau mau mengambil liontin itu di dalam sana ambil saja sendiri!!!" lanjutnya berbicara.

"TIDAK USAH IKUT CAMPUR DENGAN URUSANKU!" pekik Yo-Han.

'Gawat rencana Yo-Han telah hancur berantakan sekarang!' batin Yeo-Reum sambil melangkah mundur pergi dari sana karena melihat keadaan yang sudah di luar dari apa yang mereka rencanakan sebelumnya.

Ju-Hwan melangkah mundur mendekati portal itu yang sekarang persis ada di belakangnya, "hahaha! ternyata kau tidak sepintar apa yang aku bayangkan," Ju-Hwan tertawa sambil menunjukkan kalung liontin merah yang asli di genggaman tangannya.

"Kau mau ini? sini kalau bisa rebut dari tanganku sekarang!" tantang Ju-Hwan.

"Jangan seonbae...," gumam Sun-Hee yang mulai khawatir jika Ju-Hwan melakukan hal yang tidak harus ia lakukan.

"Ayo sini ambil! kau takut?!" lanjut Ju-Hwan dengan tatapan matanya yang menantang Yo-Han. Ia mengarahkan liontin itu tepat di depan portalnya.

'Sial! bisa-bisanya aku menitipkan kunci ku pada Yeo-Reum, sekarang dia malah kabur entah kemana. Kalau aku mendekati portal itu sekarang tanpa kunci aku bisa ikut tertarik masuk ke dalam sana,' kata Yo-Han dalam hatinya sambil berpikir.

"Sayangnya aku tidak punya banyak waktu untuk menunggumu berpikir!" ujar Ju-Hwan yang sudah akan bersiap-siap untuk melempar liontin nya.

"Tidak, liontin nya!!!" Yo-Han berlari ke arah Ju-Hwan untuk merebut liontin merah itu dari tangannya.

Ju-Hwan menghitung jarak langkah Yo-Han yang sedang berlari mendekatinya.

5 langkah, 4 langkah, 3 langkah, 2 langkah, 1 langkah, sekarang!

"Sun-Hee!!!" panggil Ju-Hwan sambil melempar liontin merah itu padanya.

Ju-Hwan pun langsung menarik dan memegang erat tangan Yo-Han masuk ke dalam portal itu bersama dengannya.

"Tidak... tidak...!" seru A-Reum yang berusaha bangkit sambil menarik keluar Ju-Hwan dari portal itu.

"Cepat lepaskan tanganku A-Reum, nanti kau juga bisa ikut tertarik masuk ke dalam sini!!!" ujar Ju-Hwan yang dimana separuh tubuhnya sudah masuk ke dalam portal.

A-Reum menggelengkan kepalanya, "tidak! aku tidak akan pernah melepaskannya..."

"Kau harus mendengarkanku sekarang! aku mohon padamu." Ju-Hwan melepaskan genggaman tangan A-Reum perlahan.

"Hyung...," panggil A-Reum dengan matanya yang berkaca-kaca.

Ju-Hwan tersenyum, "aish... bocah tengil ini akhirnya memanggilku hyung...."

"Jaga Sun-Hee baik-baik, kau harus terus berjuang untuk tetap bersamanya, dan satu hal lagi jangan jadi orang pengecut sepertiku, ya?!" pesan Ju-Hwan.

matanya dibanjiri air mata, "Ma-af-kan aku!" ujar A-Reum dengan bibirnya yang bergetar.

Ju-Hwan kembali tersenyum sambil menatap adiknya. Portal itu bagaikan magnet yang sangat kuat untuk menarik siapapun yang mendekatinya.

"Hyung!!!" teriak A-Reum saat tangan Ju-Hwan sudah terlepas dari genggamannya.

"Seonbae!" Sun-Hee yang tidak menyangka Ju-Hwan akan benar-benar melakukannya untuk A-Reum.

Portal itu langsung kembali tertutup setelah berhasil menelan dua korban sekaligus.

A-Reum menangis tersedu-sedu karena ternyata itu adalah saat-saat terakhir kali ia melihat kakaknya.

"Arggghh!!! ini semua adalah salahku!" jerit A-Reum, "aku sudah mengorbankan banyak orang untuk dapat melindungi liontin merah ini dari tangan yang salah..."

"Ini sama sekali bukan salahmu A-Reum...." Sun-Hee memeluknya.

"Tidak hanya liontin merah itu saja, tapi untuk bisa mencapai satu tujuan kau harus siap untuk bisa mengorbankan apa yang saat ini kau punya...." Suara seorang wanita yang tidak asing lagi di telinganya.

Aku menoleh ke arah darimana suara wanita itu berasal, terlihat Jang Seon-Bi dan Cha Do-Hyun yang sedang berdiri disana.

"Terbuat dari apa hatimu sampai-sampai kau bisa membuat benda yang terkutuk itu?!" tanyaku padanya.

"Sejak dulu aku memang menginginkan dunia ini hancur dengan sendirinya secara perlahan-lahan karena bagiku ini semua tidak adil."

Terpopuler

Comments

Monica Natalia

Monica Natalia

Bagus sekali alur ceritanya , tidak membosankan kemudian tanda baca nya pun membuat pembaca mengikuti dan terbawa nada pada saat membaca

2021-09-02

2

🌼Ailee🌼

🌼Ailee🌼

berawal dari kata "penasaran" :)

2021-08-31

3

lee.ana

lee.ana

oh ini dramanya L sama shin hye sun

2021-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Chapter #4 : Melting
6 Chapter #5 : Secret
7 Chapter #7 : Liontin merah
8 Chapter #8 : Dua pilihan yang tidak bisa dipilih
9 Chapter #9 : Apa ini yang akhirnya kau pilih?
10 Chapter #10 : Pilihan ketiga
11 Chapter #11 : Bintang jatuh
12 Chapter #12 : Hancur
13 Chapter #13 : Rahasia alam semesta
14 Chapter #14 : Pemilik gelang bintang
15 Chapter #15 : Kunci yang harus dihancurkan
16 Chapter #16 : Sebuah teka-teki
17 Chapter #17 : Kesempatan emas
18 Chapter #18 : Menjelajah portal dunia paralel
19 Chapter #19 : Harga yang tidak sebanding
20 Chapter #20 : Sesuatu yang menjadi kenangan
21 Chapter #21 : Tepati janji atau disebut pengkhianat
22 Chapter #22 : Yang berlalu biarlah berlalu
23 Chapter #23 : Peringatan awal
24 Chapter #24 : Berjuang bersama
25 Chapter #25 : Kebaikan kecil yang sangat berarti
26 Chapter #26 : Tempat pertemuan dan perpisahan
27 Chapter #27 : Kalung yang terkutuk
28 Chapter #28 : Keinginan untuk balas dendam
29 Chapter #29 : Permintaan maaf
30 Chapter #30 : Sesuatu yang dirahasiakan
31 Chapter #31 : Kebenaran yang dikubur sejak lama
32 Chapter #32 : Nama Han Ju-Woon
33 Chapter #33 : Kalung permata palsu
34 Chapter #34 : Rahasia yang mulai terungkap
35 Chapter #35 : Siapa aku sebenarnya?
36 Chapter #36 : Kedatangan Yo-Han
37 Chapter #37 : Pembicaraan santai
38 Chapter #38 : Lee Jung Yeon
39 Chapter #39 : Seseorang yang tulus
40 Chapter #40 : Flashback
41 Chapter #41 : Misteri kalung permata
42 Chapter #42 : Visual
43 Chapter #43 : Buku Jang Seon-Bi
44 Chapter #44 : Halaman terakhir
45 Chapter #45 : Rumah di ujung jalan
46 Chapter 46# : 30 hari yang tersisa
47 Chapter #47 : Hidup melawan garis waktu
48 Chapter #48 : Tidak masuk akal
49 Chapter #49 : Taman kota
50 Chapter #49 : Pukul 00.00
51 Chapter #50 : Pukul 00.00
52 Chapter #51 : Korban
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Chapter #4 : Melting
6
Chapter #5 : Secret
7
Chapter #7 : Liontin merah
8
Chapter #8 : Dua pilihan yang tidak bisa dipilih
9
Chapter #9 : Apa ini yang akhirnya kau pilih?
10
Chapter #10 : Pilihan ketiga
11
Chapter #11 : Bintang jatuh
12
Chapter #12 : Hancur
13
Chapter #13 : Rahasia alam semesta
14
Chapter #14 : Pemilik gelang bintang
15
Chapter #15 : Kunci yang harus dihancurkan
16
Chapter #16 : Sebuah teka-teki
17
Chapter #17 : Kesempatan emas
18
Chapter #18 : Menjelajah portal dunia paralel
19
Chapter #19 : Harga yang tidak sebanding
20
Chapter #20 : Sesuatu yang menjadi kenangan
21
Chapter #21 : Tepati janji atau disebut pengkhianat
22
Chapter #22 : Yang berlalu biarlah berlalu
23
Chapter #23 : Peringatan awal
24
Chapter #24 : Berjuang bersama
25
Chapter #25 : Kebaikan kecil yang sangat berarti
26
Chapter #26 : Tempat pertemuan dan perpisahan
27
Chapter #27 : Kalung yang terkutuk
28
Chapter #28 : Keinginan untuk balas dendam
29
Chapter #29 : Permintaan maaf
30
Chapter #30 : Sesuatu yang dirahasiakan
31
Chapter #31 : Kebenaran yang dikubur sejak lama
32
Chapter #32 : Nama Han Ju-Woon
33
Chapter #33 : Kalung permata palsu
34
Chapter #34 : Rahasia yang mulai terungkap
35
Chapter #35 : Siapa aku sebenarnya?
36
Chapter #36 : Kedatangan Yo-Han
37
Chapter #37 : Pembicaraan santai
38
Chapter #38 : Lee Jung Yeon
39
Chapter #39 : Seseorang yang tulus
40
Chapter #40 : Flashback
41
Chapter #41 : Misteri kalung permata
42
Chapter #42 : Visual
43
Chapter #43 : Buku Jang Seon-Bi
44
Chapter #44 : Halaman terakhir
45
Chapter #45 : Rumah di ujung jalan
46
Chapter 46# : 30 hari yang tersisa
47
Chapter #47 : Hidup melawan garis waktu
48
Chapter #48 : Tidak masuk akal
49
Chapter #49 : Taman kota
50
Chapter #49 : Pukul 00.00
51
Chapter #50 : Pukul 00.00
52
Chapter #51 : Korban

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!