"Kenapa kamu tidak mengajarkan kepada Yang Fei semua jurusnya?" tanya Hua Xiang kebingungan.
"Dari awal kita sudah sepakat akan mengajarinya bersama-sama. Aku mengajarkannya cara memainkan pedang. Lin Xu akan mengajarkannya cara terbang dengan pedang. Dan kamu bisa mengajarkannya untuk mengimbangi permainan pedangnya dengan langkah kaki yang selaras," jawab Xiao Feng.
"Tunggu, kenapa aku yang mengajarkannya untuk terbang dengan pedang?" tanya Guo Lin Xu.
"Tentu saja. Kamu paling menguasai jurus itu," jawab Xiao Feng.
"Tapi, apa Yang Fei sudah setuju?" tanya Hua Xiang.
"Kamu setuju, 'kan?" tanya Xiao Feng sambil memicingkan kedua matanya.
"Iya, aku setuju," jawab Yang Fei sambil tersenyum.
"Aku sudah mengajarkannya cara memainkan pedang. Hua Xiang, kamu ajarin dia cara menyeimbangkan-" Xiao Feng hendak menyelesaikan kalimatnya namun langsung dipotong oleh Guo Lin Xu.
"Xiao Feng, Yang Fei baru saja mempelajari dasarnya. Dia harus berlatih memainkan pedangnya dulu hari ini sampai dia cukup mahir. Besok aku dan Hua Xiang baru mengajarkannya jurus yang lain," sela Guo Lin Xu.
"Baiklah, apa kita juga bisa ikut istirahat?" tanya Xiao Feng.
"Dasar pemalas!" teriak Hua Xiang.
"Apa maksudmu pemalas?!" seru Xiao Feng yang tidak terima bahwa dirinya dibilang pemalas.
"Kamu saja baru bangun jam 8. Sekarang baru jam 10 dan kamu sudah mau istirahat lagi?" tanya Hua Xiang.
"Memangnya kenapa?" sahut Xiao Feng.
"Sudahlah, Hua Xiang. Guru juga tidak memberi kita tugas lagi selain melatih Yang Fei," kata Guo Lin Xu.
"Ingat, kita bertiga harus mengawasi Yang Fei berlatih tiga puluh menit lagi!" perintah Hua Xiang sambil berlalu pergi dari situ.
"Lin Xu, kamu yang temani Yang Fei, ya. Aku mau tidur dulu," kata Xiao Feng.
"Baiklah," sahut Guo Lin Xu.
"Terima kasih," kata Xiao Feng yang segera pergi dari sana.
"Yang Fei," panggil Guo
"Iya," sahut Yang Fei.
"Ayo ikut aku!" ajak Guo Lin Xu sambil langsung menarik lengan Yang Fei untuk membawanya terbang di atas pedang.
"Kita akan ke mana?" tanya Yang Fei dengan nada panik.
"Danau Shenzhen," jawab Guo Lin Xu.
"Danau Shenzhen?" tanya Yang Fei.
"Kita sudah sampai," kata Guo Lin Xu yang langsung mendarat tepat di depan danau tersebut.
"Wah, indah sekali tempat ini," sahut Yang Fei yang langsung kagum dengan keindahan danau yang ada di hadapannya ini.
"Tentu saja, ayo!" ajak Guo Lin Xu sambil memandu jalan.
"Dulu, setiap kali aku sedih aku akan pergi ke sini," kata Guo Lin Xu.
"Kenapa?" tanya Yang Fei penasaran.
"Guru sering pergi berkelana. Xiao Feng dan Hua Xiang juga baru datang ke sini saat usiaku 16 tahun. Jadi, selama bertahun-tahun, aku tinggal sendirian di sini," jawab Guo Lin Xu.
"Kamu pasti sangat kesepian selama ini, 'kan?" tanya Yang Fei sambil menatap gadis di sebelahnya itu dengan tatapan yang mendalam.
"Tapi sekarang sudah tidak lagi. Ada Hua Xiang, Xiao Feng, dan juga kamu yang akan menemaniku berlatih," jawab Guo Lin Xu.
"Lin Xu," panggil Yang Fei.
"Kenapa?" tanya Guo Lin Xu sambil menatap Yang Fei.
"Mulai sekarang sampai seterusnya, aku juga akan menemanimu di saat senang maupun susah. Kamu tidak perlu sedih dan menangis sendirian lagi di sini," kata Yang Fei dengan tatapan yang menunjukkan keseriusannya saat ini.
Bersambung......
Halo semuanya, Author ucapkan terima kasih banyak sudah mampir ke sini. Mohon dukungan kalian untuk memberikan like, comment, dan vote karya Author yang satu ini supaya Author bisa lebih sering update dan mencari inspirasi yang lebih banyak lagi untuk membuat novel ini menjadi lebih baik. Jika kalian punya saran untuk novel ini, silakan disampaikan di comment ya. Terima kasih ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Yance Malakauseya
gaz
2022-05-09
1