"Guru dan kedua Tetua yang lain tidak ada di sini," kata Guo Lin Xu.
"Kalau begitu, kita harus bagaimana?" tanya Yang Fei.
"Ayo ikut aku!" seru Guo Lin Xu.
"Ini adalah kamarmu," kata Guo Lin Xu sambil membukakan pintu kamar yang ada di hadapannya.
"Baiklah, terima kasih untuk hari ini, Lin Xu," sahut Yang Fei sambil tersenyum.
"Terima kasih juga, aku sangat senang hari ini karena kamu sudah menemaniku seharian ini," balas Guo Lin Xu sambil tersenyum.
"Masuklah dan istirahat, besok pagi kamu harus melewati ujian untuk bisa menjadi murid di Gunung Xuan Zheng," lanjutnya.
"Ujian apa?" tanya Yang Fei yang terlihat kebingungan.
"Besok kamu akan tahu. Tapi tidak perlu khawatir, ujiannya tidak sesulit itu," jawab Guo Lin Xu sambil menepuk pundak Yang Fei.
"Benarkah?" tanya Yang Fei polos.
"Hmm, masuklah sekarang," jawab Guo Lin Xu sambil menunjuk ke dalam kamar dengan dagunya.
"Baiklah, aku akan masuk," kata Yang Fei.
"Iya, sampai besok," sahut Guo Lin Xu sambil melambaikan tangannya.
"Ah, satu lagi, besok jika kamu lulus dari ujian maka kamu akan diperkenalkan sebagai murid secara resmi. Saat murid-murid lain berkenalan denganmu, jangan katakan bahwa kamu berasal dari Desa Shui! Katakan saja kamu tidak tahu asalmu dari mana karena kamu tidak punya orang tua," kata Guo Lin Xu memperingati Yang Fei.
(Memangnya ada apa dengan Desa Shui?) batin Yang Fei.
"Oke, sampai besok," sahut Yang Fei sambil melambaikan tangannya untuk membalas lambaian tangan dari Guo Lin Xu.
...****************...
Pagi hari di Gunung Xuan Zheng
Pagi-pagi sekali, Guru Besar Duan Xing segera memanggil Yang Fei ke aula utama.
"Ada apa Guru memanggilku?" tanya Yang Fei sambil memberi hormat.
"Hari ini, kamu harus melewati tiga ujian yang akan aku berikan kepadamu. Ujian pertama adalah mengambil pedang bercorak naga yang ada di dalam inti gunung. Kedua, setelah mengambil pedang, kamu harus berjalan di atas seutas tali untuk kembali ke sini," jelas Guru Besar Duan Xing.
"Lalu, apa yang ketiga, Guru?" tanya Yang Fei.
"Kamu akan tahu setelah kembali nanti," jawab Guru Besar Duan Xing.
"Sekarang pergilah ke bawah gunung," lanjutnya.
"Baik, Guru," sahut Yang Fei sambil memberi hormat lalu pergi. Setelah Yang Fei pergi, Guru Besar Duan Xing menghela napasnya dalam-dalam. Ia berharap bahwa dugaannya terhadap Yang Fei itu bisa terbukti.
"Semoga kamu pulang dengan keadaan selamat," kata Guru Besar Duan Xing.
...****************...
Inti Gunung Xuan Zheng
Tempat ini cukup gelap dan udaranya sangat dingin. Yang Fei berjalan perlahan-lahan sampai ke ujung. Pada akhirnya, ia menemukan sebuah tempat di mana pedang itu berada. Pedang bercorak naga tersebut terletak di tengah-tengah cahaya terang yang entah dari mana asalnya.
Yang Fei segera mendekat ke tempat tersebut, namun tiba-tiba tubuhnya menabrak sesuatu sekalipun tidak ada siapa-siapa dan apa-apa di hadapannya. Ia berusaha untuk lewat beberapa kali, tetapi gagal. Akhirnya ia sadar bahwa dirinya saat ini dihalangi oleh sebuah pembatas.
"Pembatas apa ini?" tanya Yang Fei setengah berteriak.
"Kekuatanku tidak bisa membuatku menembus pembatas ini," kata Yang Fei.
(Tapi jika pedang bercorak naga ini hanya dibatasi dengan sebuah pembatas, seharusnya semua sekte yang memiliki kekuatan tenaga dalam yang tinggi bisa mengambilnya.) batinnya.
"Sekarang yang penting adalah mengambil benda itu," gumam Yang Fei.
"Aku tidak punya pedang atau senjata apa pun, tapi ada setidaknya ada seruling." Ia segera mengeluarkan serulingnya dari jubahnya lalu ia mendekat ke pembatas itu untuk menembusnya secara paksa, tetapi secara ajaib pembatas alam itu terbuka begitu saja.
(Bagaimana bisa jadi semudah ini?) tanya Yang Fei dalam hati. Namun, ia tidak mempedulikan itu sekarang. Yang Fei baru saja akan memegang gagang pedang tersebut, namun tiba-tiba pedang tersebut bergerak sendiri dan memasuki tubuh Yang Fei.
"Kenapa pedangnya bisa masuk ke dalam tubuhku? Bagaimana aku harus menjelaskannya kepada Guru nanti?" tanya Yang Fei kepada dirinya sendiri. Namun, memutuskan untuk segera keluar dari tempat itu.
Setelah mendaki sampai ke atas gunung, Yang Fei benar-benar dihadapkan dengan seutas tali tipis di sebelah jembatan untuk menuju ke aula utama Gunung Xuan Zheng.
"Ayo lakukan ini, Yang Fei! Kamu bisa melakukannya!" teriak Yang Fei untuk menyemangati dirinya sendiri.
Bersambung......
Halo semuanya, Author ucapkan terima kasih banyak sudah mampir ke sini. Mohon dukungan kalian untuk memberikan like, comment, dan vote karya Author yang satu ini supaya Author bisa lebih sering update dan mencari inspirasi yang lebih banyak lagi untuk membuat novel ini menjadi lebih baik. Jika kalian punya saran untuk novel ini, silakan disampaikan di comment ya. Terima kasih ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Yance Malakauseya
gas
2022-05-04
1