"Yang Fei," panggil Guru Besar Duan Xing.
"Iya, Guru?" balas Yang Fei.
"Ini adalah tempat di mana kamu akan berlatih pedang bersama murid-murid lain," kata Guru Besar Duan Xing. Di tempat itu, ada beberapa murid lain yang sedang berlatih terbang dengan pedang. Mereka pun pergi ke tempat selanjutnya.
"Lalu, ini adalah tempat yang bisa kamu pakai untuk berlatih. Tempat ini jauh dari keramaian, bagus untuk melatih kekuatan tenaga dalammu 100 kali lebih cepat," jelas Guru Besar Duan Xing.
"Baik, Guru, saya mengerti," sahut Yang Fei.
"Lin Xu," panggil Guru Besar Duan Xing.
"Iya, Guru?" tanya Guo Lin Xu.
"Temani Yang Fei dari sekarang sampai nanti malam. Aku harus pergi menemui kedua Tetua yang lain," jawab Guru Besar Duan Xing.
"Baiklah, Guru. Lin Xu akan melalukannya," jawab Guo Lin Xu sambil memberi hormat.
"Terima kasih," kata Guru Besar Duan Xing sambil tersenyum. Ia segera pergi dari situ dan meninggalkan Yang Fei serta Guo Lin Xu berdua saja.
"Ayo!" ajak Guo Lin Xu yang langsung membawa Yang Fei terbang dengan pedangnya.
"Kita mau ke mana?" tanya Yang Fei yang ketakutan.
"Tidak usah banyak tanya, kita akan segera sampai di sana," balas Guo Lin Xu dengan nada ketus. Tidak lama kemudian, mereka berdua sampai di tempat awal mereka datang ke tempat ini.
"Ini adalah Aula Utama Xuan Zheng, di mana semua murid akan berkumpul di sini setiap kali lonceng Guang Ling dibunyikan," jelas Guo Lin Xu sambil menunjuk me arah Lonceng Guang Ling yang berada di depan aula utama.
"Ah, oke, aku mengerti," sahut Yang Fei.
"Terakhir, ini adalah Penjara Dong Ting. Murid yang dosanya sangat besar akan dijebloskan ke dalam sini," jelas Guo Lin Xu.
"Kamu mau merasakannya?" lanjutnya.
"Tidak, terima kasih," jawab Yang Fei.
"Hahaha, ternyata kamu cukup penakut juga," balas Guo Lin Xu sambil tertawa.
"Ayo kita ke tempat lain saja," ajak Yang Fei.
"Sejujurnya, tidak ada banyak tempat di sini. Aku tidak mengerti kenapa Guru menyuruhku menemanimu sampai malam walaupun tidak ada lagi yang bisa aku jelaskan," kata Guo Lin Xu sambil menghela napas.
"Kalau begitu, bagaimana dengan menemaniku berkeliling di sekitar gunung ini? Ini pertama kalinya aku melewati gunung yang begitu rumit," kata Yang Fei.
"Tentu saja harus rumit. Gunung Xuan Zheng selalu hidup jauh dari dunia luar, tetapi ada satu musuh yang terus menganggu kami, Raja Banteng," sahut Guo Lin Xu.
"Kamu mau mengelilingi gunung ini? Baiklah, ayo kita pergi!" serunya sambil membawa Yang Fei terbang dengan pedangnya.
...****************...
"Apa kamu mau mendengar sebuah kisah?" tanya Guo Lin Xu dengan dahinya yang berkerut.
"Kisah apa?" sahut Yang Fei.
"Kisah seorang gadis yatim piatu yang menjadi seorang pendekar muda," jawab Guo Lin Xu.
"Aku akan mendengarkanmu," kata Yang Fei.
"Dulu, ada seorang bayi yang dibuang oleh orang tuanya. Saat bayi itu membuka matanya, ia sudah berada di sebuah hutan belantara. Namun, ada seorang pendekar muda yang baik hati kebetulan melewati hutan itu. Ia mengambil bayi itu dan merawatnya dengan baik sampai akhirnya bayi itu tumbuh menjadi seorang gadis berusia 16 tahun. Di usia itu, gadis itu suka berkelana sendirian. Ia telah berpetualang melewati gunung, sungai, dan hutan-hutan. Ia juga membantu yang lemah, membela kebenaran, dan selalu menegakkan keadilan." Guo Lin Xu mulai menceritakan latar belakangnya.
"Sampai suatu hari, saat gadis itu sedang merayakan ulang tahunnya di usia yang ke-17, seorang pria tua yang jelek datang merusak suasana. Pria tua itu ingin merampas senjata milik Gunung Xuan Zheng. Tidak hanya itu, ia juga mau merenggut nyawa semua orang yang tinggal di gunung itu," lanjutnya dengan nada penuh penekanan.
"Terlebih lagi, saat ia melihat gelang yang dikenakan gadis itu memiliki kekuatan tenaga dalam yang dapat membantunya meningkatkan kekuatannya 100 kali lebih cepat, ia berencana membunuh gadis itu. Sudah dua tahun berlalu, ia masih saja tidak ingin melepaskan siapapun di Gunung Xuan Zheng, terutama gadis itu dan pendekar yang membesarkannya," imbuhnya.
"Gadis itu kamu?" tanya Yang Fei.
"Iya, itu aku," sergah Guo Lin Xu.
"Kamu tidak tanya yang lain?" lanjutnya sambil menatap Yang Fei.
"Aku sudah bisa menebaknya. Tidak perlu bertanya lagi," jawab Yang Fei. Guo Lin Xu tidak merespon, ia hanya menundukkan pandangannya ke bawah.
"Sebenarnya, aku tidak pernah menceritakan ini pada siapapun sebelumnya. Tapi, seharian ini, aku lihat kamu cukup baik. Jadi, aku menceritakannya," kata Guo Lin Xu setelah beberapa saat. Yang Fei segera menghadap ke arah gadis di sebelahnya. Lalu, ia juga menghadapkan badan Guo Lin Xu ke arahnya dan memegang pundaknya.
"Lin Xu, maaf. Aku tidak tahu bahwa kamu telah berjuang melewati masa-masa sulit ini sendirian. Kelak di masa depan, kita akan melewati semuanya bersama," kata Yang Fei dengan tatapan matanya yang menunjukkan keseriusannya.
"Bicara memang mudah, tapi melakukan sesuatu tidak semudah berbicara," balas Guo Lin Xu.
"Aku tahu. Aku akan buktikan kepadamu," sahut Yang Fei.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
ricky suitela
Lanjutkan
2022-04-16
1